PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Pembohong patologis adalah orang yang secara kompulsif mengatakan kebohongan atau mengarang informasi. Seorang pembohong patologis mungkin tidak sepenuhnya berdiri pada realitas dan memercayai kebohongannya sendiri, sering kali sebagai upaya untuk menawar rendahnya kepercayaan diri. Untuk mengenali pembohong patologis, perhatikan perilakunya. Orang mungkin berbohong untuk menarik perhatian atau untuk kepentingan pribadi. Mungkin Anda juga akan melihat banyak cerita yang tidak konsisten. Walaupun pembohong patologis umumnya tidak banyak menunjukkan isyarat fisik saat berbohong, ada perubahan halus dalam bahasa tubuh yang mengindikasikannya sebagai pembohong patologis. Misalnya, ia menjalin kontak mata berlebihan. Pelajari juga riwayat hidupnya. Masalah-masalah seperti penyalahgunaan zat terlarang dan hubungan yang tidak stabil juga merupakan indikasi yang dapat menunjukkan bahwa seseorang merupakan pembohong patologis.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Memantau Perilakunya

PDF download Unduh PDF
  1. Anda mungkin curiga bahwa seorang teman, anggota keluarga, atau rekan kerja terbiasa melebih-lebihkan kebenaran. Pilihlah kebohongan yang Anda curigai dan pikirkan apa kesamaannya. Pembohong patologis mungkin berbohong untuk mendapatkan simpati, karena bosan, atau tidak percaya diri. [1]
    • Beberapa pembohong patologis mungkin secara aktif berusaha mendapatkan simpati dalam suatu situasi. Misalnya, mereka cenderung melebih-lebihkan atau membuat-buat penyakit, atau membesar-besarkan masalah kecil dalam hidup mereka.
    • Pembohong patologis juga memiliki penghargaan diri yang rendah. Mereka mungkin berbohong untuk membuat diri mereka tampak lebih penting daripada sebenarnya. Mereka mungkin melebih-lebihkan pencapaian dalam kehidupan pribadi atau profesional supaya hidup mereka tampak mengesankan.
    • Beberapa pembohong patologis berbohong hanya karena bosan. Mereka akan mengarang peristiwa dan merancang kebohongan untuk menyakiti orang lain. Ini kemudian menciptakan drama yang mengurangi kebosanan dalam hidup mereka.
  2. Pembohong patologis sering kali tertangkap basah berbohong. Anda akan sering mendengar ia mengisahkan cerita orang lain seakan ia sendiri yang mengalaminya. Jika ada bagian cerita itu yang familier di telinga Anda, ingat-ingat apakah Anda sudah pernah mendengar cerita itu sebelumnya. [2]
    • Anda mungkin mendengar seorang pembohong patologis mengulang cerita teman atau keluarga. Ia juga bisa mengulang cerita dari film atau acara televisi. Dalam versi si pembohong patologis, cerita itu mungkin dibumbui sedikit.
    • Misalnya, rekan kerja Anda menceritakan sesuatu yang terdengar familier, tetapi Anda tidak yakin di mana pernah mendengarnya. Kemudian, Anda melihat cerita yang mirip di berita. Jika rekan kerja Anda itu pembohong patologis, sangat mungkin ia mengambil cerita itu dari berita dan menyajikannya sebagai ceritanya sendiri.
  3. Saat dikonfrontasi, pembohong patologis mungkin mencari cara untuk tidak menjawab pertanyaan. Pembohong patologis adalah manipulator alami, jadi Anda mungkin berpikir ia sudah menjawab padahal sebenarnya tidak. [3]
    • Misalnya, teman Anda mengungkapkan bahwa persahabatannya dengan seseorang baru saja terputus. Anda sendiri sulit berteman dengannya dan penasaran apakah kesulitannya dalam berteman memang sudah merupakan pola. Lalu Anda menanyakan, "Mengapa kamu tidak pernah bicara lagi dengan Eliza?"
    • Ia mungkin akan merespons dengan kata-kata seperti, "Kami tidak pernah benar-benar bicara selama setahun." Ia tidak menjawab pertanyaan. Untuk pertanyaan langsung, ia mungkin akan menghindar. Misalnya, Anda bertanya, "Apa kamu juga sering marah-marah pada Eliza seperti kamu sering marah-marah padaku?" Ia mungkin menjawab dengan, "Apa kamu pikir aku orang seperti itu?"
  4. Pembohong patologis adalah ahli memanipulasi orang lain. Ia cenderung mempelajari orang lain untuk menemukan cara mengalihkan perhatian orang dari kebohongannya. Perhatikan bagaimana interaksi pembohong patologis dengan Anda. Dengan demikian, Anda dapat mendeteksi manipulasi halus. [4]
    • Pembohong patologis sering menggunakan gairah seksual sebagai alat manipulasi emosional. Jika Anda tertarik kepada seorang pembohong patologis, ia mungkin akan merayu Anda saat dikonfrontasi tentang kebohongannya.
    • Ia juga akan mempelajari Anda dengan saksama dan mengetahui di mana batasan Anda. Pembohong patologis bisa mengetahui siapa yang akan percaya pada kebohongan yang mana. Misalnya, ia mungkin menyadari bahwa Anda tidak akan memercayai kebohongan tentang penyakit, tetapi akan percaya pada kebohongan tentang masalah emosional. Anda mungkin mendengar ia bicara dengan orang lain dan mengarang klaim tentang rasa sakit dan nyeri, tetapi tidak menyebutkan penyakit itu kepada Anda.
  5. Tidak ada pembohong patologis yang sama. Akan tetapi, sebagian besar akan bereaksi agresif saat tertangkap basah berbohong. Jika seseorang tampak marah sebagai respons pada tuduhan berbohong, mungkin Anda sedang berhadapan dengan pembohong patologis. [5]
    • Pembohong patologis bisa sangat defensif. Ia mungkin menyalahkan orang lain. Misalnya, "Aku harus mengarang alasan itu karena atasan kita sangat sulit."
    • Mungkin ia juga akan menciptakan kebohongan baru untuk menutupi kebohongan sebelumnya. Misalnya, "Tidak, aku memang menggunakan uang itu untuk memperbaiki mobil, tapi aku juga menggunakan setengahnya untuk belanja mingguan. Aku lupa memberi tahu kalau aku mampir ke toko."
    • Ia juga marah saat tertangkap basah. Mungkin ia akan marah dan berteriak, atau mulai menangis untuk mendapatkan simpati.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mengamati Bahasa Tubuhnya

PDF download Unduh PDF
  1. Banyak orang berasumsi bahwa pembohong patologis tidak mau menjalin kontak mata. Pembohong tipikal memang umumnya menghindari kontak mata, tetapi ini tidak berlaku dengan pembohong patologis. Sebaliknya, Anda mungkin memperhatikan terlalu banyak kontak mata. Ini adalah upayanya untuk terkesan dapat dipercaya. [6]
    • Pembohong patologis mungkin tidak akan memutus kontak mata saat berbicara. Padahal, mengalihkan tatapan sesekali dalam percakapan itu normal. Akan tetapi, pembohong patologis akan menatap mata Anda selama percakapan.
    • Mungkin Anda juga akan memperhatikan tanda samar kebohongan di matanya. Pupil seorang pembohong patologis akan sedikit melebar, dan ia juga berkedip dengan pelan.
  2. Bila orang normal berbohong, ia mungkin bergerak-gerak gelisah dan menunjukkan tanda-tanda gugup lainnya. Sebaliknya, pembohong patologis nyaris tidak merasa bersalah saat berbohong. Oleh karena itu, ia hampir terlalu rileks saat berbohong. Seorang pembohong patologis mungkin tampak sangat supel dan santai. Walaupun Anda tahu ia berbohong, ia mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda terganggu atau gugup. [7]
    • Misalnya, Anda mendengar seorang rekan kerja menceritakan sesuatu ketika makan siang. Kemudian, saat santai di kantor, pembohong patologis mengulang cerita yang sama seakan terjadi pada dirinya.
    • Meskipun Anda tahu bahwa ia berbohong, ia tampaknya tidak terganggu sama sekali. Ia menceritakan kisah itu tanpa tanda-tanda bersalah atau gelisah dan tampak santai sekali. Jika Anda tidak tahu yang sebenarnya, mungkin Anda akan percaya begitu saja.
  3. Perubahan kecil dalam nada suara dapat menjadi indikasi kebohongan. Tidak semua pembohong patologis mengubah nada suara, tetapi sebagian berubah. Perubahan dalam nada suara, dikombinasikan dengan gejala-gejala lainnya, bisa menandakan pembohong patologis. [8]
    • Anda mungkin memperhatikan sedikit perubahan dalam tinggi suara. Suara seorang pembohong patologis mungkin lebih tinggi atau lebih rendah saat berbohong.
    • Pembohong patologis juga mungkin akan menjilat bibir atau minum sambil bicara. Stres dari berbohong dapat memicu adrenalin atau menyempitkan pita suara sehingga ia membutuhkan air.
  4. Walaupun pembohong patologis tidak menunjukkan bahasa tubuh tipikal saat berbohong, ia mungkin menampilkan senyum palsu. Senyuman sulit sekali dipalsukan, jadi perhatikan mulutnya. [9] Apabila seseorang tersenyum dengan tulus, Anda akan mellihat perubahan pada seluruh bagian wajahnya. Sudut matanya akan mengerut. Apabila senyum itu palsu, satu-satunya perubahan yang terlihat adalah di dekat mulut. [10]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Menilai Faktor Risikonya

PDF download Unduh PDF
  1. Jika orang ini memiliki masalah dengan penyalahgunaan zat terlarang, berjudi, makan berlebihan, atau perilaku destruktif lainnya, kemungkinan besar ia merupakan pembohong patologis. [11]
    • Misalnya, Anda memperhatikan seorang rekan kerja banyak minum pada pesta perusahaan. Anda melihat ia menambah minuman saat tidak ada orang lain di bar, atau bahkan melihat ia membawa botol sendiri.
    • Mungkin Anda juga memperhatikan tidak pernah melihat seorang rekan kerja saat makan siang, tetapi kadang menemukan bukti makanan di kantornya. Ia mungkin merahasiakan kebiasaan makannya, dan sering menolak tawaran untuk makan siang dengan rekan-rekan.
  2. Pembohong patologis sering kali tidak terhubung dengan realitas. Biasanya ia sendiri juga memercayai sebagian dari kebohongannya itu. Ia mungkin memiliki delusi tentang diri dan juga kemampuannya sendiri. [12]
    • Pembohong patologis mungkin memiliki kecenderungan untuk membesar-besarkan nilainya sendiri. Mungkin ia memandang sesuatu yang biasa, seperti pujian dari atasan, sebagai tanda kehebatan pribadi. Saat mengulang pujian itu, ia mungkin melebih-lebihkannya.
    • Pembohong patologis mungkin tidak memiliki kemampuan mendasar dalam menjalani hidup, tetapi tidak menganggap hal itu sebagai masalah.
  3. Pembohong patologis cenderung memiliki hubungan yang tidak stabil. Pertimbangkan apa pun yang Anda ketahui tentang riwayat hubungan orang ini. Carilah tanda-tanda ketidakstabilan. [13]
    • Apakah ia memiliki hubungan pertemanan atau asmara yang stabil? Tidak memiliki teman jangka panjang dan serangkaian kisah cinta yang gagal bisa menandakan seorang pembohong patologis.
    • Selain itu, pembohong patologis mungkin memiliki hubungan yang renggang dengan keluarga.
  4. Pembohong patologis cenderung berpura-pura dengan kemampuannya untuk mendapat pekerjaan. Mungkin ada banyak pekerjaan yang tercantum dalam CV-nya. Akan tetapi, kebanyakan hanya jangka pendek. Mungkin ia juga berkelit dari pertanyaan tentang mengapa pekerjaan tertentu tidak bertahan lama. [14]
    • Misalnya, pembohong patologis memiliki CV yang panjang. Kebanyakan pekerjaan tersebut hanya bertahan sebentar. Jika Anda menanyakan tentang kariernya, ia akan berkelit.
    • Dalam beberapa kasus, pembohong patologis mungkin sering pindah karena berganti pekerjaan tiba-tiba. Ia sering kali meninggalkan masalah dengan atasan.
    Iklan

Tips

  • Ketahui bahwa Anda tidak akan pernah mendapatkan cerita yang konsisten saat bicara dengan pembohong patologis.
  • Ingat bahwa pembohong patologis biasanya melebih-lebihkan semua hal yang ia katakan, jadi jangan percaya begitu saja.
  • Kebohongan yang terus-menerus adalah wujud tidak adanya penghargaan. Dan orang yang selalu berbohong tidak perlu dipercaya atau dianggap sebagai teman sejati.
  • Jika Anda peduli padanya, sering-seringlah mengingatkan bahwa ia tidak perlu berbohong supaya sempurna. Sebutkan beberapa kekurangan dan kegagalan Anda sendiri dalam hidup.
Iklan

Peringatan

  • Jika Anda curiga seseorang berbohong untuk menutupi aktivitas ilegal, pertimbangkan untuk menghubungi pihak berwenang.
  • Anda dapat mendorong seseorang menjalani terapi untuk mengatasi masalah berbohong, tetapi tidak bisa memaksanya. Bahkan, Anda mungkin akan kesulitan membuat dia menerima bahwa kebiasaannya berbohong adalah masalah, apalagi meyakinkan bahwa kebiasaan itu harus diterapi.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 20.128 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan