PDF download Unduh PDF
Kenapa pria tidak mau menatap matamu dan bagaimana cara menyikapinya?
PDF download Unduh PDF

Ketika seorang pria (rekan kerja, teman, kenalan, atau pacar) tidak mau menatap matamu sewaktu mengobrol, wajar kalau kamu bertanya-tanya apa sebabnya. Apakah ia memang enggan melakukan kontak mata denganmu? Apakah ia sedang mengirim sinyal kepadamu? Jangan khawatir! Kami siap membantu. Lanjutkan membaca jika kamu ingin tahu apa saja alasan pria bersikap seperti ini dan apa yang perlu dilakukan untuk menyikapinya.

Hal yang Perlu Kamu Ketahui

  • Pria menghindari kontak mata denganmu mungkin karena ia menyukaimu atau sedang mengumpulkan keberanian untuk mengajakmu berkencan.
  • Bisa jadi, ia tidak mau menatap matamu karena sedang murung atau merasa bersalah.
  • Mungkin saja, ia berperilaku sesuai kepribadiannya. Jadi, ini adalah hal yang normal baginya.
Metode 1
Metode 1 dari 3:

Alasan pria menghindari kontak mata denganmu

PDF download Unduh PDF
  1. Ada banyak alasan seseorang tidak mau menatap mata teman bicara, dan salah satunya karena ia enggan melakukan kontak mata dengan semua orang. Kalau kamu berinteraksi dengan orang yang berkepribadian pemalu, minder, atau autistik, menatap mata orang lain terasa sangat sulit baginya. [1]
    • Ada kemungkinan ia mengalami gangguan kesehatan mental. Mungkin juga, ia dibesarkan dalam budaya yang mengajarkan tata krama untuk tidak menatap mata orang lain.
    • Perhatikan perilakunya saat ia berinteraksi dengan orang lain. Kalau ia tidak pernah melakukan kontak mata dengan siapa pun, mungkin ia memang tidak suka atau tidak terbiasa.
  2. Ya, benar! Jika seorang pria menghindari kontak mata denganmu, ada kemungkinan ia suka kamu. Kalau seorang pria sering menatap matamu, ini bisa berarti ia naksir kamu, tetapi bisa juga, ia menghindari kontak mata karena belum yakin tentang isi hatinya atau ingin menyembunyikan perasaannya. [2]
    • Perhatikan bahasa tubuhnya untuk mencari petunjuk lain bahwa ia suka kamu, misalnya dengan mengamati apakah ia mencondongkan atau menghadapkan tubuhnya ke arahmu saat kalian mengobrol.
  3. Membingungkan, ya? Ketika seseorang sengaja menghindari kontak mata denganmu, mungkin ia ingin menunjukkan bahwa ia tidak naksir kamu. Ia melakukan hal ini sebagai isyarat untuk menyampaikan pesan kepadamu bahwa ia tidak mau menggodamu atau sudah punya pasangan. [3]
    • Ada beberapa isyarat lain menggunakan bahasa tubuh bahwa ia tidak naksir kamu, misalnya menyilangkan lengan di depan dada, bergerak menjauhimu, atau melihat ke tempat lain saat kamu berbicara.
  4. Apakah ia ketahuan sedang berbohong? Apakah ia menyesali perlakuannya kepadamu? Kalau benar, ia menghindari kontak mata mungkin karena merasa bersalah atau malu. [4]
    • Mungkin juga, ia sedang bingung. Jika kalian berdua sedang menjalin hubungan cinta, mungkin ia sedang galau atau bingung tentang kelanjutan hubungan ini.
  5. Apakah kamu sedang membahas topik yang mungkin membuatnya merasa tidak nyaman? Bisa jadi, ia enggan melakukan kontak mata untuk memberikan isyarat bahwa ia ingin segera pergi. Jika kamu mengenalnya dengan baik, sikap seperti ini bisa menunjukkan keinginannya. Selain menghindari kontak mata, ia juga terlihat gelisah atau berusaha mencari kesempatan untuk pergi.
    • Sebagai contoh, kamu sedang mengobrol dengan teman kerja, lalu ia ketahuan berbohong. Ia akan menghindari kontak mata sebab ia ingin menutupi rasa bersalah.
    • Contoh lain, kamu sedang bertanya kepada rekan kerja tentang laporan yang tenggatnya kemarin pagi. Jika ia belum menyelesaikan tugas, mungkin ia enggan melakukan kontak mata denganmu karena tidak mau membahas hal ini.
  6. Pernahkah kamu mengalami masalah besar sehingga malas berbicara dengan siapa pun? Kalau pernah, mungkin kamu tahu apa maksudnya ketika seseorang menghindari kontak mata denganmu. Jika ia terkesan dingin atau murung saat mengobrol, sikapnya belum tentu berkaitan denganmu (dan mungkin dipicu oleh perasaannya). [5]
    • Menghindari kontak mata bisa juga berarti ia tidak sependapat denganmu, tetapi sungkan membahas hal ini.
  7. Kalau ia merasa kalian tidak sepadan, entah karena penampilan, gaya hidup, atau status sosial, mungkin ia kesulitan menatap matamu. Hal ini kerap terjadi di tempat kerja. Jika ia merasa diremehkan atau disalahkan (meskipun belum tentu benar), mungkin ia akan menghindari kontak mata denganmu.
    • Di sisi lain, mungkin ia menganggap dirinya superior. Hal ini kerap terjadi di tempat kerja ketika bawahan menganggap atasannya tidak kompeten.
  8. Hal ini biasa terjadi di tempat kerja. Mungkin ia merasa gugup ketika ingin mengkritik hasil kerjamu atau memintamu mengubah cara kerja. Bisa jadi, ia merasa belum siap berbicara atau masih memikirkan apa yang ingin dikatakan.
  9. Sebenarnya, menjadi orang bawel boleh-boleh saja. Sayangnya, hal ini membuatnya terusik, entah ketika ia sedang sibuk bekerja atau ingin duduk santai sendirian. Jika ia enggan menatap matamu, sepertinya ia ingin mengirim pesan agar kamu segera pergi. [6]
    • Kalau kamu berani, katakan apa adanya. Sebagai contoh, "Oke oke, aku pergi deh", untuk menanggapi keengganannya menatap matamu dengan gurauan.
  10. Keengganannya melakukan kontak mata belum tentu terkait denganmu. Mungkin ia sedang kewalahan karena pekerjaan yang menumpuk atau kalian berdua berada di tengah banyak orang. Bisa jadi, ia tidak mau melakukan kontak mata karena lagi kepikiran hal yang lain.
    • Kondisi ini biasa dialami oleh orang-orang yang cenderung merasa gugup saat bersosialisasi atau berkepribadian introver.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Apa yang perlu dilakukan untuk menyikapinya?

PDF download Unduh PDF
  1. Jika kamu tidak tahu alasan teman bicara menghindari kontak mata, lanjutkan percakapan kalian. Cobalah melakukan kontak mata, tetapi jangan tersinggung kalau ia tidak membalas tatapanmu.
    • Jika ia terbiasa menghindari kontak mata, mungkin ia tidak akan pernah menatap matamu. Kontak mata saat mengobrol memang menyenangkan, tetapi bukan keharusan.
  2. Kalau kamu tidak tahu apa ia sedang kesal atau bingung, mungkin ada sesuatu yang membebani pikirannya. Jika kalian hanya berdua, tanyakan apa ia baik-baik saja atau ingin curhat . Ada kemungkinan ia tidak mau, tetapi dengan bertanya, kamu menunjukkan kepedulian kepadanya. [7]
    • Ajukan pertanyaan simpel , misalnya, "Kamu kenapa ?" atau "Kamu baik-baik aja kan?"
    • Kalau ia sedang kesal atau tidak nyaman mengobrol denganmu, pertanyaan ini bisa mengirim pesan bahwa ia boleh menceritakan apa yang membebani pikirannya.
  3. Menurut kamu, apakah ia menghindari kontak mata gara-gara naksir kamu? Kalau kamu ingin tahu jawabannya, cobalah menyentuh lengannya atau merayunya . Langkah ini bisa mengirim pesan bahwa kamu menyukainya dan berharap ia melakukan pendekatan.
    • Cobalah mengajaknya bergurau sambil menggodanya tentang keengganannya menatap matamu untuk memancing reaksinya, misalnya dengan bertanya, "Kok sungkan natap aku? Apa aku secantik itu?"
    • Jika kamu menduga ia naksir kamu, tapi kamu hanya ingin berteman, lakukan sebaliknya. Saat ia berbicara, bergeraklah menjauh atau silangkan lengan di depan dada untuk memberikan sinyal bahwa perasaannya tidak berbalas.
  4. Beberapa orang memang enggan melakukan kontak mata, dan ini hal yang wajar. Jika pada akhirnya ia mau menatap matamu, ini kabar baik! Jika tidak, ini juga baik. Terimalah ia apa adanya. [8]
    • Jangan mempersoalkan perilakunya jika kamu tahu ia sedang gugup atau tidak terbiasa melakukan kontak mata. Perlakuan seperti ini bisa membuatnya merasa dipermalukan atau tersinggung.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Apa gunanya kontak mata?

PDF download Unduh PDF
  1. Dalam banyak budaya, termasuk Amerika Serikat, kontak mata dianggap normal dalam hampir semua percakapan. Kontak mata adalah salah satu cara menunjukkan bahwa kita sedang menyimak ucapan teman bicara dan ingin melanjutkan percakapan. Kontak mata juga bisa menjadi kesempatan memperhatikan bahasa tubuh yang menunjukkan apakah teman bicara tertarik atau tidak dengan ucapan kita. [9]

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 18.935 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan