PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Guru terkadang akan menyita ponsel atau barang lain yang dianggap bisa mengalihkan perhatianmu atau siswa lainnya di kelas. Hal ini adalah wewenangnya, tetapi barang yang diambil biasanya dikembalikan sepulang sekolah. Dengan mempelajari peraturan di sekolah, kamu bisa tahu apa yang mesti dihindari agar tidak melanggar. Selain itu, kamu pun bisa memastikan barangmu tidak diambil atau disita secara paksa.

Metode 1
Metode 1 dari 4:

Berinteraksi dengan Guru yang Mengambil Barangmu

PDF download Unduh PDF
  1. Tunjukkan kamu siap belajar. Saat jam pelajaran berlangsung, duduklah dengan tegak, arahkan wajahmu ke depan, dan dengarkan perkataan guru. Selain itu, siapkan segala sesuatunya sebelum masuk kelas. Selesaikan pekerjaan rumah (PR) dan bawalah alat tulis yang diperlukan untuk mencatat materi pelajaran. [1]
    • Berusahalah melakukan yang terbaik untuk mengerjakan tugas di kelas. Sekalipun ada materi atau pelajaran yang sulit dipahami, guru akan senang melihat usahamu.
  2. Jangan gunakan ponsel saat pelajaran berlangsung. Faktanya, ada banyak sekolah yang membolehkan guru mengambil ponsel siswa yang dipakai pada jam pelajaran. Jika kamu menyimpannya di tas, pastikan untuk menggunakan pengaturan “senyap” atau matikan dayanya. Simpan ponsel tersebut di dalam tas atau di kolong meja. [2]
    • Menggunakan ponsel saat jam pelajaran menunjukkan ketidakhormatan terhadap guru, teman sekelas, dan diri sendiri. Hal ini akan membuatmu dan teman sekelasmu kehilangan fokus terhadap pelajaran.
  3. Beberapa guru sangat sensitif terhadap perilaku siswanya di kelas. Bersikaplah sopan, terutama saat guru yang mudah marah sedang mengajar – guru ini biasanya adalah orang yang senang menceramahi siswa soal tata krama dan sering menyita barang yang dianggap mengganggu. [3]
    • Angkat tanganmu dan ajukan pertanyaan setidaknya sekali untuk setiap mata pelajaran. Tunjukkan bahwa kamu memperhatikan materi yang diajarkan, serta menghargai kontribusi guru terhadap pendidikanmu.
  4. Sebagian besar guru tidak ingin anak didiknya mendapat masalah. Namun, salah satu tugas mereka adalah untuk memastikan semua siswa dapat belajar dengan baik tanpa gangguan dan bebas dari hal-hal berbahaya. Sebagai contoh, jika kamu tertangkap basah sedang bertukar pesan singkat di kelas, guru biasanya akan meminta ponselmu dan meletakkannya di tempat yang aman, jauh dari jangkauanmu. [4]
    • Jangan beradu argumen dengan guru di depan teman-teman sekelasmu.
    • Sampaikan permintaan maaf karena sudah mengganggu kelas, lalu serahkan barang yang bersangkutan.
    • Minta kembali barang tersebut seusai kelas. Makin dewasa caramu memintanya, makin mudah barang tersebut dikembalikan.
  5. Jika kamu ketahuan sedang bertukar pesan singkat di ponsel atau melanggar peraturan, segera minta maaf dan berjanjilah untuk tidak melakukannya lagi. Bersikaplah sopan supaya tidak mendapat masalah lainnya dan supaya guru mau mengembalikan barangmu tanpa konflik lainnya.
    • Katakanlah sesuatu seperti “Pak, saya minta maaf karena sudah mengganggu kelas. Saya akan menaruh ponsel di loker dan tidak menyentuhnya sampai jam pulang.”
    • Jika guru bersikukuh akan menyimpan ponsel tersebut sampai jam pulang, datanglah lagi seusai jam pulang untuk meminta barangmu dikembalikan.
    • Jika ponselmu diambil dan tidak dikembalikan sampai sekolah berakhir, adukan hal ini ke guru lain yang bisa dipercaya atau orang tua.
  6. Kamu mungkin harus mengadu ke pegawai sekolah lainnya apabila seorang guru memperlakukanmu secara tidak adil. Jika guru hanya mengambil barangmu saja atau mengancam akan mengambilnya, tetapi tidak melakukan hal serupa ke siswa lain, ini adalah masalah yang harus diselesaikan. Idealnya, kamu harus bicara langsung ke guru yang bersangkutan mengenai masalah ini, serta mencari tahu penyebab perbedaan perlakuan yang kamu terima. [5]
    • Jika kamu merasa tidak nyaman melakukan pembicaraan ini dengan guru, atau sudah mencobanya dan gagal, temuilah kepala sekolah atau guru lain yang bisa dipercaya untuk mendiskusikannya.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 4:

Memahami Peraturan tentang Penyitaan Barang oleh Guru

PDF download Unduh PDF
  1. Baca Buku Pedoman Siswa jika kamu penasaran barang apa saja yang boleh dibawa ke sekolah. Memahami peraturan juga akan membantumu berurusan dengan guru yang mengancam akan mengambil barangmu.
    • Penjelasan paling sederhana: cara termudah agar barangmu tidak disita adalah menghindari pelanggaran peraturan yang menyebabkan masalah tersebut.
  2. Apabila guru mengancammu tanpa alasan yang jelas meskipun kamu tidak melanggar peraturan, jelaskan hal tersebut kepadanya. Hal ini hanya bisa dilakukan jika kamu memahami peraturan sekolah. [6]
    • Sebagai alternatif, jika kamu melanggar peraturan kecil yang seharusnya tidak memberi guru hak untuk mengambil barangmu, hadapi dengan tenang dan katakan “Saya minta maaf jika mengganggu. Saya akan menyimpannya dan berjanji tidak mengganggu lagi.”
    • Jika kamu menolak menyerahkan barang, guru tidak berhak mengambilnya secara paksa. Namun, menolak menyerahkan barang yang kamu pakai untuk melanggar peraturan dapat menyebabkan hukuman yang lebih serius.
  3. Kamu harus mematuhi peraturan sekolah saat berada di sana. Guru harus memastikan peraturan sekolah tidak dilanggar. Namun, jika kamu melihat seorang guru melakukan hal yang tidak pantas, segera adukan hal ini. [7]
    • Perilaku guru harus mengikuti peraturan sekolah, serta dilakukan berdasarkan pertimbangan keamanan dan edukasi siswa.
    • Seorang guru tidak boleh menggunakan kekerasan terhadapmu atau siswa lainnya.
    • Seorang guru tidak boleh merusak barangmu.
    • Jika pegawai sekolah tidak merespons aduan tersebut, segera hubungi orang tua atau walimu.
    • Jika sekolah tidak mengizinkanmu menelepon, laporkan masalah ini secara mendetail ke orang dewasa yang kamu percaya – seperti guru lain atau orang tua siswa yang ada di sekolah – secepat mungkin.
    • Bicaralah dengan kakak atau anggota keluarga yang sudah dewasa jika kamu ragu saat hendak melaporkan sesuatu atau tidak yakin apakah sesuatu pantas dilaporkan.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 4:

Menghindari Kecurigaan terhadap Barang yang Dibawa

PDF download Unduh PDF
  1. Ingat, jika bisa membuktikan bahwa kamu tidak bersalah atas sebuah pelanggaran, sebaiknya tunjukkanlah bukti yang kamu miliki. [8] Seorang guru atau pegawai sekolah tidak dapat memaksamu menyerahkan barang untuk diperiksa secara sukarela. Kamu bisa saja menolak atau meminta menelepon orang tua. Namun, jika kamu memang tidak bersalah, sebaiknya biarkan guru memeriksa barangmu.
    • Pegawai sekolah hanya boleh memeriksa barang-barangmu apabila mereka memiliki alasan untuk curiga, atau bukti yang kuat atas keterlibatanmu terhadap sebuah pelanggaran. Mereka juga mungkin akan melakukan pemeriksaan jika kamu mau diperiksa secara suka rela.
    • Kecurigaan yang kuat biasanya berasal dari pegawai sekolah yang mencuri dengar, melihat, atau mencium sesuatu secara langsung.
    • Kecurigaan guru juga harus mengarah kepadamu sebelum melakukan pemeriksaan. Sebagai contoh, apabila temanmu melanggar peraturan, tetapi guru juga ingin memeriksa barangmu, ia tidak bisa melakukannya kecuali ada bukti kuat yang menunjukkan keterlibatanmu.
  2. Loker biasanya dianggap sebagai properti sekolah. Dengan demikian, sekolah boleh menggeledah lokermu kapan pun meski tidak ada alasan yang jelas. [9]
    • Jika ponsel atau laptopmu diletakkan di loker, benda tersebut tidak bisa diperiksa tanpa ada bukti yang kuat, izinmu, atau surat penggeledahan resmi.
  3. Membawa uang banyak akan membuat guru curiga atau khawatir. Lakukanlah transaksi yang memerlukan uang tunai dalam jumlah besar di luar sekolah supaya tidak menyusahkanmu dan para guru.
    • Lakukan transaksi yang melibatkan banyak uang di akhir pekan. Mintalah orang tua menemanimu saat melakukan transaksi tersebut.
    • Jika kamu perlu membawa uang tunai dalam jumlah besar ke sekolah untuk membeli sesuatu sepulang dari sana, simpan uang di tempat yang terkunci dan jangan beri tahu siapa pun. Bersiaplah memberi penjelasan ke guru mengapa kamu membawa uang sebanyak itu.
    • Sebagai contoh, jika kamu berencana membeli sepeda milik teman sepulang sekolah, jujurlah pada guru dan ceritakan hal tersebut.
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 4:

Memahami Hak Properti Pribadimu di Sekolah

PDF download Unduh PDF
  1. Hubungi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk mendiskusikan pelanggaran yang dilakukan dan mencari langkah hukum yang bisa ditempuh. [10] Sering kali, KPAI akan melakukan mediasi dengan pihak sekolah untuk memastikan hak siswa tidak dilanggar dan masalah diselesaikan secara kekeluargaan.
    • Catat secara mendetail pelanggaran hak yang kamu alami.
    • Sertakan waktu kejadian, siapa saja yang terlibat, dan siapa saksinya.
    • Masukkan detail sebanyak mungkin, seperti perkataan seseorang beserta nama orang tersebut, serta perintah dari orang yang yang bersangkutan kepadamu.
  2. Jika sekolahmu tidak mengizinkan siswa membawa ponsel, pihak sekolah berhak menyita barang tersebut sampai jam belajar selesai. Namun, jika kamu hanya mengetikkan atau menelepon seseorang dengan konteks yang dilarang di sekolah, guru tidak berhak memeriksa isi ponselmu. [11]
    • Jika guru atau pegawai sekolah meminta izin memeriksa isi ponsel, kamu tidak wajib memberikan izin tersebut kepada mereka.
    • Penggeledahan ponsel hanya legal apabila ada kecurigaan yang kuat terhadapmu atas pelanggaran serius di sekolah. Sekalipun dilakukan, guru atau pegawai sekolah hanya boleh melihat konten yang relevan dengan kecurigaan tersebut.
    • Pihak sekolah tidak bisa menggunakan ponselmu untuk mengirim pesan ke siswa lain, seolah-olah pesan tersebut dikirim olehmu.
  3. Jika kamu tidak boleh membawa laptop ke sekolah, tetapi tetap melakukannya, pihak sekolah dapat menyita barang tersebut sampai waktu pulang. Boleh-tidaknya mereka memeriksa isi laptop yang dibawa ke sekolah secara hukum masih bersifat tidak pasti di sebagian besar daerah. [12]
    • Jika sekolah mengizinkanmu membawa laptop, guru mungkin akan memeriksanya jika ia memiliki kecurigaan yang kuat terhadap penyalahgunaan benda tersebut.
    • Dokumen yang tidak berkaitan dengan keperluan pemeriksaan tidak berhak disalin atau bahkan dilihat.
    • Sebagai contoh, jika kamu dituduh mengirimkan surel ancaman, pihak sekolah punya hak untuk memastikan hal tersebut tidak benar. Namun, mereka tidak boleh melihat-lihat foto yang ada di dalam laptop saat melakukan penyelidikan karena tidak berkaitan dengan tuduhan tadi.
  4. Seorang guru boleh mengambil laptop yang dipinjamkan sekolah kepadamu tanpa alasan apa pun. Mereka juga berhak memeriksa konten laptop tersebut. [13]
    • Serupa dengan hal di atas, kamu mungkin harus memberi tahu kata sandi akun surel yang disponsori pihak sekolah.
    • Jika seorang guru memintamu memberikan kata sandi akun surel pribadi atau perangkat elektronik yang bukan milik sekolah, jangan mau.
    • Untuk memastikan privasi tetap aman, simpan dan kirimkanlah pesan pribadi melalui perangkat pribadi ketika kamu berada di luar sekolah.
  5. Jika seorang petugas kepolisian – atau penegak hukum lainnya – meminta izin menggeledah barang-barangmu, hukum yang berkaitan dengan hakmu sedikit berbeda. Intinya, penegak hukum butuh surat penggeledahan atau izinmu untuk melakukan pemeriksaan. [14] Namun, tentu saja, kamu harus tetap sopan saat berkomunikasi dengan penegak hukum meski hanya berbincang sebentar.
    • Tanyakan ke petugas penegak hukum yang ingin melakukan penggeledahan – termasuk penggeledahan ponsel dan komputer – apakah ia memiliki surat izin penggeledahan resmi.
    • Tanyakan apakah kamu boleh pergi. Kamu biasanya dipersilakan pergi, kecuali jika petugas menemukan bukti atau alasan yang kuat untuk curiga bahwa kamu akan atau sudah melakukan tindak kriminal.
    • Mintalah petugas tersebut mendatangkan orang tua atau pengacara jika ia mulai memberikan pertanyaan yang tidak ingin kamu jawab.
    • Jika penggeledahan dilakukan tanpa izin, cukup nyatakan bahwa kamu tidak mengizinkan hal tersebut. Cukup katakan “Saya tidak bersedia digeledah.”
    • Jika kamu tidak tahu apa yang harus dikatakan atau dilakukan, kamu punya hak untuk tetap diam.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 17.810 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan