Unduh PDF
Unduh PDF
Salah satu tugas yang paling umum diberikan di banyak sekolah adalah menghafal puisi. Sayangnya, tidak semua orang mampu menghafal, seperti puisi karya Chairil Anwar, dengan mudah. Meskipun kelihatannya Anda perlu banyak belajar sebelum menghafalkan puisi yang ditugaskan, dengan mengikuti dan mengembangkan langkah-langkah dalam artikel ini, Anda akan dapat menghafal beragam jenis puisi dengan cepat dan efektif.
Langkah
-
Bacalah puisi yang ditugaskan dengan lantang sebanyak beberapa kali. Penting untuk diingat bahwa semua puisi—baik yang berima maupun yang tidak—berasal dari tradisi bercerita. Ini artinya, puisi diciptakan untuk dibacakan dan didengarkan. [1] X Teliti sumber Sebelum televisi diciptakan, orang-orang menghibur dirinya masing-masing dengan bercerita melalui puisi. Saat keaksaraan belum menyebar di kalangan masyarakat, ada beberapa karakteristik yang ditanamkan pada puisi—dari mulai pola rima hingga bentuk metris—yang dapat membantu orang-orang yang tidak dapat membaca puisi untuk mengingat alur puisi atau cerita yang dibacakan.
- Sebelum Anda mencoba mengingat puisi yang ditugaskan, bacalah puisi tersebut dengan lantang sebanyak beberapa kali. Kemudian, cobalah tulis ulang atau tikkan puisi yang Anda baca di buku atau aplikasi penyunting kata di komputer Anda.
- Jangan hanya sekadar membaca setiap kata yang ada; cobalah tampilkan pembacaan puisi Anda seolah-olah Anda sedang menceritakan sesuatu pada orang-orang. Pada adegan atau suasana yang tenang, turunkan nada suara Anda. Keraskan suara Anda saat Anda menceritakan mengenai momen atau kejadian yang empatik terhadap puisi tersebut. Untuk menandai alur yang penting, gunakan gerakan tangan. Bacalah puisi tersebut secara teatrikal.
- Penting bagi Anda untuk membacakan puisi Anda dengan nyaring, daripada sekedar membaca di dalam hati. Dengan mendengarkan puisi yang dibacakan, Anda dapat mendengar rima dan ritme yang dapat membantu Anda dalam menghafal puisi tersebut.
-
Carilah arti dari kata-kata yang tidak Anda pahami. Para pujangga adalah sosok yang mencintai kata-kata. Oleh karena itu, sering kali mereka menggunakan kata-kata yang tidak lazim digunakan saat ini. Jika Anda diharuskan untuk menghafal puisi-puisi lama (terutama puisi dari angkatan pujangga lama atau pujangga baru), ada kemungkinan Anda akan menemukan kata-kata atau struktur tata bahasa kuno yang tidak Anda pahami. Dengan mengetahui makna kata atau kalimat yang Anda temukan dalam puisi, Anda nantinya dapat menghafal puisi dengan lebih mudah. Sebagai contoh, Anda dapat membaca puisi berjudul Bukan Beta Bijak Berperi karya Rustam Effendi. [2] X Teliti sumber
- Saat membaca bait pertama, Anda mungkin perlu mencari makna dari kata-kata seperti ‘berperi’ (berkata), ‘madahan’ (pujian), dan ‘mair’ (maut) untuk dapat memahami pesan yang disampaikan melalui puisi tersebut.
- Bait pertama tersebut menceritakan tentang penulis yang merasa bahwa ia bukanlah orang yang hebat atau ‘bijak’ karena ia tidak pandai menggubah madahan (pujian) syair. Penulis juga menegaskan bahwa ia bukanlah ‘budak’ di negerinya yang selalu tunduk pada peraturan atau kekangan yang ia anggap sebagai ‘undangan mair’ (kematian).
- Terkadang, yang membuat Anda tidak dapat memahami maksud dari sebuah puisi bukanlah makna dari kata-kata yang ada, tetapi penggunaan metafora pada puisi tersebut. Cobalah lihat bait ke-empat puisi Bukan Beta Bijak Berperi . Anda mungkin mengetahui makna per kata dari bait tersebut, namun Anda mungkin masih merasa kesulitan untuk memahami pesan yang disampaikan dalam bait itu.
- Pada bait tersebut, frasa ‘susah sesaat’ bermakna ‘masa-masa sulit’. Penulis puisi mengutarakan perasaannya terhadap kesulitan hidup yang sering ia hadapi karena kemudahan tidak kunjung datang.
- Pada bait yang sama, frasa ‘lukisan mamang’ mengacu pada bayangan ketakutan. Dua baris terakhir pada bait ke-empat berbunyi “Sering saya sulit menekat, sebab terkurung lukisan mamang.” Dua baris tersebut menggambarkan betapa penulis merasa kesulitan untuk ‘menekat’ atau mengambil langkah yang ingin ia ambil karena ia terkurung dalam sesuatu—peraturan atau kekangan—yang merupakan salah satu ketakutannya.
- Secara keseluruhan, bait ke-empat pada puisi tersebut menceritakan tentang penulis yang sering menghadapi kesulitan dalam hidupnya karena kemudahan tidak kunjung datang. Penulis juga tidak dapat meraih apa yang ia impikan karena ia merasa terkekang oleh peraturan yang ada.
- Jika Anda kesulitan dalam memahami makna dari puisi, cobalah baca petunjuk atau referensi yang ada di perpustakaan Anda atau di internet. [3] X Teliti sumber [4] X Teliti sumber [5] X Teliti sumber
-
Pelajari dan hayati cerita yang disampaikan melalui puisi Anda. Setelah Anda memahami kata-kata yang tidak lazim Anda gunakan, susunan kata, dan imaji yang ada pada puisi, kini Anda perlu mempelajari cerita yang ada pada puisi tersebut. Jika Anda tidak memahami maksud dari puisi tersebut, Anda akan kesulitan menghafal puisi tersebut karena Anda harus mencoba menghafal rangkaian kata-kata yang saling tidak berkaitan dan tidak bermakna. Oleh karena itu, sebelum Anda menghafal puisi tersebut, Anda harus bisa menyimpulkan cerita yang ada pada puisi tersebut dalam penjelasan yang sederhana dan langsung dari ingatan Anda. Jangan khawatir jika Anda tidak menggunakan kata-kata yang sama dengan yang ada di dalam puisi; yang terpenting Anda membuat kesimpulan dari konten puisi tersebut.
- Beberapa puisi merupakan karya naratif. Artinya, puisi-puisi tersebut sebenarnya mengandung sebuah cerita. Salah satu contoh puisi naratif adalah puisi berjudul Perahu Kertas karya Sapardi Djoko Damono. [6] X Teliti sumber
- Pada puisi Perahu Kertas , narator menceritakan tentang seorang anak yang senang membuat perahu kertas saat ia masih kecil dan pernah melayarkan sebuah perahu kertas di sebuah sungai. Kemudian, ada seorang pria tua yang memberi tahu anak itu bahwa perahu itu nantinya akan ‘singgah’ di banyak tempat. Anak tersebut merasa senang dan terus menanti ‘kabar’ dari perahu yang dirindukannya. Pada akhirnya, sang anak mendengar kabar bahwa perahunya digunakan dalam sebuah banjir besar dan kemudian terdampar di atas sebuah bukit. Puisi ini mengandung alusi yang merujuk pada Nabi Nuh. Selain itu, puisi ini memiliki pesan tentang pengabdian diri pada Tuhan (direpresentasikan oleh perahu kertas) yang seharusnya ditunjukkan secara ikhlas (seperti halnya si anak yang senang membuat perahu kertas), meskipun dalam diri manusia pasti selalu ada pengharapan atau keinginan untuk mendapatkan imbalan.
-
Carilah hubungan antar setiap bait atau bagian puisi. Tidak semua puisi bersifat naratif dan menceritakan sebuah kisah dalam alur yang jelas (kejadian 1, kemudian terjadi kejadian 2, dan seterusnya). Akan tetapi, semua puisi pasti menceritakan atau memiliki sebuah pesan, dan puisi-puisi terbaik (yang umumnya ditugaskan oleh guru Anda) biasanya memiliki pergerakan alur atau perkembangan dengan cara yang unik. Meskipun tidak ada alur yang jelas, cobalah untuk mencari tahu makna atau pesan yang ada pada puisi tersebut dengan memahami hubungan antara setiap bait atau bagian puisi. Sebagai contoh, Anda dapat membaca sebuah puisi bahasa Inggris berjudul Year’s End karya Richard Wilbur. [7] X Teliti sumber
- Puisi ini dimulai dengan penggambaran latar yang cukup jelas, yaitu malam tahun baru (direpresentasikan melalui frasa “the dying of the year” atau ‘ajal tahun’). Narator puisi sedang berjalan-jalan di sebuah daerah dan melihat ke dalam sebuah jendela rumah. Karena embun beku yang melapisi kaca, ia hanya bisa melihat bentuk-bentuk yang bergerak dari jendela tersebut.
- Perkembangan dan kemajuan alur cerita pada puisi ini hampir seluruhnya ditunjukkan melalui citraan asosiatif. Melalui citraan asosiatif, satu gambaran dalam puisi akan dikaitkan dengan gambaran lain melalui asosiasi apa pun yang dimiliki oleh penulis. Hal ini berbeda dengan cerita pada umumnya dengan alur yang dikembangkan melalui logika atau kronologi cerita. [8] X Teliti sumber
- Pada puisi Year’s End , jendela kaca berembun beku di bait pertama membawa pikiran penulis pada gambaran sebuah danau yang beku (bait kedua) karena jendela kaca yang berembun beku, bagi si penulis, tampak seperti permukaan danau yang beku. Kemudian, di atas permukaan danau yang beku terdapat beberapa helai daun yang jatuh dan menempel di permukaan danau saat mulai membeku. Daun-daun tersebut kemudian tertahan di permukaan tanah dan bergetar karena tertiup angin seperti sebuah maha karya yang sempurna.
- Kesempurnaan yang digambarkan pada akhir bait kedua digambarkan kembali dalam bait ketiga sebagai ‘the perfection in the death of ferns’ (kesempurnaan yang ada pada matinya tanaman paku). Selain kesempurnaan, gambaran mengenai keadaan beku pun kembali ditunjukkan dalam bait ketiga; seperti halnya dedaunan beku di danau yang tampak seperti maha karya agung di bait kedua, di bait ketiga tanaman paku pun membeku dan menjadi fosil. Kemudian, seperti halnya fosil yang diam membeku, gajah purba atau mammoth pun membeku, dengan bangkai yang terawetkan di dalam es.
- Pengawetan bangkai yang digambarkan di akhir bait ketiga dipaparkan kembali di bait ke-empat, digambarkan sebagai bangkai seekor anjing yang terawetkan di reruntuhan Pompeii, kota di Italia yang musnah karena erupsi gunung berapi. Namun, kota tersebut tidak benar-benar musnah karena bentuk-bentuk bangunan yang ada di kota tersebut tetap tampak dan ‘terawetkan’ oleh abu vulkanik.
- Bait terakhir diambil dari gambaran mengenai kematian orang-orang di Pompeii yang terjadi secara tiba-tiba. Mereka terkena abu dan lahar gunung berapi, sehingga ‘membeku’ begitu saja di tempat dan tidak pernah mengetahui bahwa kematian akan datang tiba-tiba. Bait terakhir tersebut membawa pembaca kembali ke suasana yang digambarkan di bait pertama: malam tahun baru yang merupakan akhir dari sebuah tahun. Melalui puisi tersebut, narator berpesan bahwa meskipun kita semua melangkah menuju masa depan, kita perlu memikirkan mengenai ‘akhir’ yang mungkin datang tiba-tiba, seperti yang digambarkan dalam puisi melalui dedaunan yang begitu saja ikut membeku di danau, fosil tanaman paku dan bangkai gajah purba, serta kematian tiba-tiba orang-orang yang ada di Pompeii.
- Puisi ini mungkin sulit untuk dihafalkan karena puisi ini tidak memiliki perkembangan alur yang kronologis. Akan tetapi, dengan memahami proses asosiasi antar setiap bait, Anda dapat mengingat alurnya sebagai berikut: melihat melalui jendela berkristal di malam tahun baru → dedaunan di permukaan danau yang membeku seperti sebuah maha karya yang sempurna → kesempurnaan fosil tanaman paku dan bangkai gajah purba yang terawetkan di dalam es → jasad-jasad manusia yang terawetkan oleh abu vulkanik di Pompeii → semua akhir yang terjadi secara tiba-tiba harus selalu diingat, di akhir tahun, sembari kita semua menatap masa depan.
-
Ketahui pola metrum pada puisi Anda. Jika Anda ditugaskan untuk menghafal puisi (terutama puisi berbahasa Inggris), Anda perlu memahami konsep metrum. Metrum (meter) adalah ritme pada baris puisi yang terbentuk oleh ‘kaki metrum’ atau suku-suku kata yang memiliki pola penekanan yang berbeda. [9] X Teliti sumber Dalam bahasa Inggris, setiap kata memiliki penekanan tertentu pada tingkat suku kata. Satu kata yang sama dapat memiliki makna yang berbeda apabila penekanan diberikan pada suku kata yang berbeda. Contoh kaki metrum yang paling umum dalam puisi bahasa Inggris adalah iambs . Iamb memiliki dua suku kata—suku kata pertama tidak diberikan penekanan, dan suku kata kedua diberikan penekanan, sehingga saat dibaca Anda akan membunyikan ritme seperti ba-DUM (seperti saat Anda mengucapkan kata ‘hel-LO’). [10] X Teliti sumber
- Jenis kaki metrum lain yang umum dalam puisi bahasa Inggris adalah: trochee (DUM-da; ‘MORN-ing’), dactyl (DUM-da-da; ‘PO-et-ry’), anapest (ba-ba-DUM; ‘ev-er-MORE’), dan spondee (DUM-DUM; ‘PRAISE HIM’). [11] X Teliti sumber
- Dalam bahasa Inggris, hampir semua puisi banyak menggunakan pola ritme iambic . Kendati demikian, beberapa puisi juga menggunakan pola metrum yang bervariasi. Variasi ini sering kali ditemukan pada momen atau kejadian yang penting dalam puisi tersebut. Cobalah cari variasi pola ritme pada kejadian-kejadian penting dalam puisi yang harus Anda hafalkan.
- Metrum pada puisi sering kali dibatasi oleh jumlah kaki metrum pada baris puisi. Sebagai contoh, jika ada satu baris puisi yang disebut iambic pentameter , itu artinya baris tersebut dibentuk oleh lima ( penta ) buah pola iamb : ba-DUM ba-DUM ba-DUM ba-DUM ba-DUM. Salah satu contoh baris iambic pentameter dalam puisi bahasa Inggris ada dalam puisi Sonnet 18 karya William Shakespeare: “Shall I compare thee to a summer’s day?”
- Dimeter berarti ada dua kaki metrum dalam satu baris; trimeter berarti tiga kaki metrum; tetrameter berarti empat kaki metrum; hexameter berarti enam kaki metrum; dan heptameter berarti tujuh kaki metrum. Anda akan sangat jarang menemukan satu baris puisi dengan kaki metrum yang melebihi tujuh buah.
- Hitunglah berapa banyak suku kata dan pola ritme di setiap baris, kemudian tentukan jenis metrum dari puisi tersebut. Dengan begini, Anda akan lebih mudah mempelajari irama dari puisi tersebut.
- Sebagai contoh, ada perbedaan besar antara puisi yang ditulis dalam pola iambic tetrameter , seperti In Memorian A.H.H. karya Alfred Lord Tennyson dan puisi berpola dactylic dimeter , seperti puisi The Charge of the Light Brigade karya Alfred Lord Tennyson. [12] X Teliti sumber [13] X Teliti sumber
- Seperti yang Anda lakukan pada langkah pertama, bacalah puisi dengan lantang sebanyak beberapa kali, namun perhatikan juga pada musik atau ritme setiap baris yang ada. Bacalah puisi tersebut sebanyak beberapa kali hingga Anda dapat membacanya secara natural dan menebak musik, termasuk variasi metris pada puisi, seperti halnya saat Anda mendengarkan atau menyanyikan lagu kesukaan Anda.
-
Hafalkan struktur formal puisi Anda. Puisi formal, dikenal juga sebagai sajak metris, adalah puisi yang ditulis mengikuti pola kombinasi rima, panjang bait, dan metrum. [14] X Teliti sumber Setelah Anda mengetahui metrum pada puisi Anda, sekarang Anda perlu memperhatikan pola rima puisi tersebut yang dapat memberitahu Anda berapa banyak baris pada setiap bait. Gunakan petunjuk atau acuan yang ada di internet untuk mengetahui apakah puisi yang Anda hafalkan merupakan contoh dari bentuk puisi tertentu—misalnya, soneta Petrarchan , villanel, atau sestina. Puisi Anda juga mungkin memiliki bentuk yang berbeda, atau merupakan puisi yang struktur formalnya tidak termasuk ke dalam kategori-kategori puisi, namun sengaja digunakan oleh penyair khusus untuk menulis puisi tersebut.
- Ada banyak sumber rujukan tepercaya di internet untuk mempelajari lebih banyak mengenai struktur formal puisi yang Anda hafalkan. [15] X Teliti sumber [16] X Teliti sumber [17] X Teliti sumber
- Dengan menghafalkan struktur formal puisi, Anda dapat melatih ingatan Anda terkait kata atau frasa yang selanjutnya muncul ketika Anda tiba-tiba lupa dengan hafalan Anda saat membacakan puisi tersebut.
- Sebagai contoh, jika Anda mencoba membaca puisi Gembala karya Muhammad Yamin, namun tiba-tiba tertahan setelah mencapai akhir dari baris kedua karena lupa, Anda hanya perlu mengingat bahwa puisi tersebut merupakan soneta Petrarchan yang dimulai dengan pola rima A-B-B-A. [18] X Teliti sumber
- Karena baris pertama diakhiri dengan kata ‘nyata’ dan baris kedua diakhiri dengan kata ‘dendang’, maka Anda dapat menebak bahwa baris ketiga akan diakhiri dengan kata yang berima dengan kata ‘dendang’ dan baris ke-empat akan diakhiri dengan kata yang berima dengan kata ‘nyata’.
- Anda dapat mengingat kembali ritme musik puisi (misalnya, iambic pentameter ) untuk membantu Anda menyenandungkan ritmenya hingga Anda dapat mengingat kembali baris yang sempat terlupakan: “Seorang sahaja di tengah padang; / tiada berbaju buka kepala.”
-
Bacalah kembali puisi Anda dengan lantang sebanyak beberapa kali. Sekarang, Anda akan merasakan perbedaan saat membaca puisi tersebut dibandingkan saat pertama kali Anda membacanya karena sekarang Anda memiliki pemahaman yang lebih dalam mengenai cerita, makna, dan pesan pada puisi tersebut, serta ritme dan musikalitas, dan struktur formalnya.
- Bacalah puisi Anda dalam tempo yang lambat dan secara teatrikal, serta gunakan semua pengetahuan Anda tentang puisi tersebut untuk meningkatkan penampilan Anda. Semakin Anda menghayati penampilan teatrikal dari sebuah puisi, semakin mudah puisi tersebut tertanam dalam pikiran Anda.
- Saat setiap baris puisi mulai dapat terbaca secara alami tanpa Anda perlu melihat halaman puisi, cobalah lebih sering membacakan puisi tersebut dari ingatan Anda.
- Jangan takut untuk melihat kembali halaman puisi Anda bila perlu. Gunakan halaman puisi tersebut sebagai panduan untuk melatih ingatan Anda selama Anda memerlukannya.
- Sembari Anda terus membaca puisi tersebut dengan lantang secara terus-menerus, akhirnya Anda akan merasakan bahwa semakin banyak baris puisi yang dapat Anda bacakan dari ingatan Anda.
- Buatlah transisi atau perubahan yang alami dari pembacaan puisi secara langsung melalui catatan ke pembacaan melalui ingatan.
- Setelah Anda benar-benar berhasil membacakan puisi Anda dari ingatan, terus lakukan pembacaan puisi, setidaknya, lima hingga enam kali lagi untuk memastikan pembacaan Anda sempurna.
Iklan
-
Ketahuilah bahwa menghafal sajak bebas lebih sulit dilakukan daripada menghafal puisi formal. Sajak bebas menjadi populer setelah terjadinya pergerakan modernis di awal abad ke-20, saat penyair seperti Ezra Pound menyatakan peraturan pola rima, pola metrum, dan struktur bait yang mendominasi puisi sepanjang sejarah ternyata tidak mampu menggambarkan apa pun yang mendekati kebenaran atau kenyataan. [19] X Teliti sumber Hasilnya, kebanyakan puisi-puisi yang ditulis dalam seratus tahun terakhir ini tidak memiliki rima, pola ritme yang teratur, atau aturan bait, sehingga lebih sulit untuk dihafalkan.
- Meskipun Anda sudah berhasil menghafalkan puisi formal seperti soneta sebelumnya, jangan langsung beranggapan bahwa menghafalkan sajak bebas akan sama mudahnya dengan menghafalkan puisi formal.
- Bersiaplah untuk berusaha lebih keras lagi.
- Jika Anda dapat memilih puisi mana untuk dihafalkan sebagai tugas kelas dan Anda memiliki jadwal yang padat, ada baiknya Anda memilih puisi formal daripada sajak bebas.
-
Bacalah puisi Anda dengan lantang sebanyak beberapa kali. Seperti yang Anda lakukan saat menghafal puisi formal, Anda perlu memulainya dengan memahami ritme pada sajak bebas Anda. Kendati demikian, hanya ada sedikit karakteristik formal pada sajak bebas, sehingga puisi lain (selain saja bebas) akan lebih mudah dihafalkan. Ini sejalan dengan ucapan T.S. Elliot: “No verse is free for the man who wants to do a good job.” [20] X Teliti sumber . Maksud dari ucapan tersebut adalah semua jenis bahasa, termasuk bahasa percakapan sehari-hari, dapat dianalisis untuk mengetahui pola dan ritme metrum yang dibuat pada tingkatan bawah sadar, dan seorang penyair yang baik mampu mengetahui musikalitas pada baris puisi, bahkan tanpa adanya parameter struktur puisi yang kaku: “What sort of a line that would be which would not scan at all I cannot say.” (baris puisi mana yang tidak dapat diteliti untuk mengetahui apa yang tidak dapat aku katakan?) [21] X Teliti sumber
- Saat membaca puisi Anda dengan lantang, cobalah ikuti bagaimana penyair membacakan puisinya sendiri. Apakah sang penyair menggunakan koma yang dapat melambatkan kecepatan puisi, atau puisi tersebut justru perlu dibacakan dalam tempo yang cepat dan tidak terputus?
- Dalam puisi bahasa Inggris, sajak bebas umumnya menggambarkan ritme bicara alami—sealami mungkin—sehingga sajak bebas banyak menggunakan metrum iambic yang benar-benar serupa dengan ritme bicara alami dalam bahasa Inggris. Apakah hal ini tercermin dalam puisi yang ditugaskan?
- Atau, apakah puisi ini memiliki ritme yang ternyata berbeda dengan metrum iambic ? Sebagai contoh, James Dickey dikenal sebagai penyair yang sering menyisipkan ‘kejutan’ baris anapestic trimeter di sepanjang sajak bebas yang ia tulis. [22] X Teliti sumber [23] X Teliti sumber Ramsey, Paul. “James Dickey: Meter and Structure.” Modern Critical Views: James Dickey. Ed. Harold Bloom. New York: Chelsea House Publishers, 1987. 63-76. Print. Salah satu contoh puisi karya James Dickey yang memiliki pola metrum yang berubah-ubah adalah The Lifeguard . Puisi ini sebagian besar dibentuk oleh baris iambic , namun diselingi dengan baris anapestic trimeter dan dimeter yang berbunyi: “In a STAble of BOATS I lie STILL”; “the LEAP of a FISH from its SHAdow”; “with my FOOT on the WATer I FEEL.” [24] X Teliti sumber
- Bacalah puisi Anda dengan lantang dan berulang-ulang hingga Anda dapat menghayati ritme musikal yang diinginkan oleh si penyair.
-
Carilah makna dari kata-kata atau acuan-acuan yang tidak Anda pahami. Karena sajak bebas bisa dikatakan sebuah karya sastra yang cukup baru, kemungkinan Anda tidak akan menemukan kata-kata kuno yang tidak Anda kenal. Beberapa cabang dari sajak bebas merupakan puisi-puisi yang mencoba sebisa mungkin meniru gaya bahasa percakapan yang umum daripada gaya bahasa yang puitis. William Wordsworth, pelopor penulisan sajak bebas yang berpengaruh, berkata bahwa puisi hanyalah seperti “seseorang yang sedang berbicara pada orang lain.” [25] X Teliti sumber Akan tetapi, karena para penyair mencoba mendorong batasan pada bahasa, mereka sering kali menggunakan kosakata yang cenderung jarang digunakan agar karya-karya mereka menjadi lebih berseni. Oleh karena itu, pergunakanlah kamus Anda dengan baik.
- Puisi modern dan kontemporer cenderung memiliki alusi yang tinggi. Oleh karena itu, perhatikan dan periksalah acuan-acuan yang tidak Anda pahami. Umumnya, pada sajak bebas terdapat acuan-acuan klasik pada mitologi Yunani, Romawi, dan Mesir, serta acuan pada Alkitab. Carilah makna dari acuan-acuan apa pun yang ada untuk memperdalam pengetahuan mengenai makna pada baris puisi Anda.
- Sebagai contoh, puisi Pahlawan Tak Dikenal karya Toto Sudarto Bachtiar bermajas alusi yang mungkin sulit untuk dipahami tanpa mencari tahu mengenai acuan yang ada pada puisi tersebut (mis. “Hari ini 10 November”). [26] X Teliti sumber (Selain itu, puisi ini juga mungkin sulit untuk dihafalkan)
- Sekali lagi, pencarian makna dan acuan ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa Anda memahami puisi tersebut sebelum Anda mencoba menghafalkannya. Tentunya akan lebih mudah menghafalkan puisi yang memang Anda pahami, bukan?
-
Carilah bagian-bagian yang penting atau berkesan pada puisi Anda. Karena Anda tidak dapat banyak bergantung pada rima atau ritme puisi untuk melatih ingatan Anda, cobalah cari poin-poin penting dalam puisi tersebut untuk Anda jadikan sebagai acuan ingatan Anda. Periksalah puisi tersebut dengan saksama untuk mencari bagian-bagian yang mungkin Anda sukai atau mengejutkan. Cobalah pisahkan bagian-bagian tersebut dari keseluruhan puisi, sehingga Anda mendapatkan satu baris atau frasa terpisah yang unik dari setiap bagian tersebut, terlepas dari bagaimana Anda memisahkan bagian-bagian tersebut. Jika puisi yang Anda hafalkan ditulis dalam satu bait panjang, Anda dapat memilih satu gambaran atau frasa unik untuk setiap empat baris puisi, atau bahkan untuk setiap baris, terlepas dari berapa baris puisi yang menggambarkan gambaran unik tersebut.
- Sebagai contoh, cobalah baca puisi berjudul Jenazah karya Mansur Samin. [27] X Teliti sumber Untuk puisi ini, kita dapat langsung mencatat gambaran-gambaran utama yang ditemukan di sepanjang alur puisi.
- Mataku terkapar; aula yang tenang; terbaring jenazah; malam makin tenang; langkah riuh berderap; silang siur dengan kapal terbang; kegaduhan dan sepatu duri berlari; mataku hinggap ke jenazah; tegar pekur para mahasiswa; di lengannya pita hitam dan selampai; kertas putih tertulis nama: Arief Rahman Hakim; di jalan pulang ke Timur; gerimis; kemeja telah basah; tampak gedung-gedung Salemba; aula Universitas Indonesia; upacara duka.
- Perhatikan bagaimana frasa-frasa tersebut menunjukkan gambaran yang penting dan menjadi kunci pergerakan alur puisi.
- Dengan menghafalkan frasa-frasa kunci tersebut sebelum Anda mencoba membaca puisi dari ingatan, Anda akan memiliki kunci-kunci penting yang dapat membantu Anda mengingat alur puisi tersebut jika sewaktu-waktu Anda terhenti karena lupa.
- Hafalkan susunan kata dari frasa-frasa penting tersebut secara tepat, sesuai dengan urutan yang ada pada puisi. Dengan begini, Anda dapat mengetahui garis besar yang singkat dari puisi tersebut, sehingga akan lebih mudah bagi Anda untuk nantinya membuat kesimpulan dari puisi yang Anda hafalkan.
-
Gunakan frasa-frasa penting yang Anda dapatkan sebelumnya untuk membuat kesimpulan dari puisi Anda. Seperti saat Anda menghafalkan puisi formal, Anda perlu memahami dengan baik cerita atau makna di balik sajak bebas yang ditugaskan sebelum Anda mencoba menghafalkannya. Dengan begini, jika Anda tiba-tiba melupakan satu kata saat Anda membaca sajak tersebut, Anda dapat mengingat kembali kesimpulan yang Anda buat untuk melatih ingatan Anda terkait kata apa yang selanjutnya muncul. Berfokuslah pada penggunaan frasa-frasa penting yang didapatkan melalui langkah sebelumnya dalam penulisan kesimpulan puisi dan pastikan Anda mampu menjelaskan ikatan atau hubungan antara satu frasa dengan frasa berikutnya dalam bahasa Anda sendiri.
- Cobalah tampilkan puisi tersebut seperti sebuah drama untuk membantu Anda mengingat alur kronologis puisi tersebut, terutama jika puisi yang ditugaskan adalah puisi naratif. Sebagai contoh, Anda dapat membaca puisi Aku karya Chairil Anwar. Meskipun bukan merupakan puisi naratif, namun puisi ini telah banyak ditampilkan, baik dalam bentuk musikalisasi puisi atau pun penampilan puisi teatrikal. [28] X Teliti sumber [29] X Teliti sumber Aku merupakan puisi yang mungkin sulit untuk dihafalkan. Puisi ini dapat dikatakan merupakan sajak paruh karena memiliki rima, namun polanya tidak selalu sama. [30] X Teliti sumber
-
Baca kembali puisi Anda sebanyak beberapa kali. Anda sudah harus mulai menghafal puisi tersebut karena Anda sudah menyiapkan daftar frasa kunci yang dapat digunakan dalam kesimpulan Anda. Teruslah baca puisi tersebut dengan lantang dan, pada pembacaan berikutnya, cobalah untuk lebih mengandalkan frasa-frasa kunci yang ada tanpa perlu melihat catatan.
- Jangan merasa tertekan jika Anda belum dapat membaca puisi Anda dengan sempurna pada pembacaan pertama. Jika Anda merasa tertekan, cobalah untuk rileks sejenak dan beristirahatlah selama lima menit agar pikiran Anda kembali segar.
- Ingatlah untuk menggunakan gambaran atau frasa kunci dan kesimpulan yang sudah dibuat untuk membantu Anda menghafal setiap baris yang ada pada puisi Anda.
Iklan
Referensi
- ↑ http://faculty.gvsu.edu/websterm/oralcomposition.htm
- ↑ http://nagasayekti.blogspot.co.id/2012/09/analisis-puisi-bukan-beta-bijak-berperi.html
- ↑ http://www.shmoop.com/
- ↑ http://www.sparknotes.com/sparknotes/
- ↑ http://www.cliffsnotes.com/
- ↑ http://ahmada-tasnim-fib12.web.unair.ac.id/artikel_detail-87213-puisi-Tema%20Ketuhanan%20Dibalik%20Puisi%20%E2%80%98Perahu%20Kertas%E2%80%99%20Karya%20Sapardi%20Djoko%20Damono%20dalam%20Pendekatan%20Struktural.html
- ↑ http://www.poetryfoundation.org/poem/171797
- ↑ http://www.poetrynet.org/month/archive/waters/interview.html
- ↑ http://bcs.bedfordstmartins.com/virtualit/poetry/meter_def.html
- ↑ http://www.poetryfoundation.org/learning/glossary-term/iamb
- ↑ http://www.poetryfoundation.org/learning/glossary-term/foot
- ↑ http://www.online-literature.com/tennyson/718/
- ↑ http://www.poetryfoundation.org/poem/174586
- ↑ http://writersrelief.com/blog/2008/03/free-vs-formal-verse-poetry-a-list-of-types-of-poems/
- ↑ http://www.poets.org/poetsorg/collection/poetic-forms
- ↑ http://www.poetryfoundation.org/learning/glossary-terms?category=forms-and-types
- ↑ http://www.poetryoutloud.org/poems-and-performance/poetic-forms-and-terms
- ↑ http://www.blogmamen.com/2012/08/ciri-ciri-soneta-dan-contohnya.html
- ↑ http://www.poetryfoundation.org/learning/essay/237886
- ↑ http://epc.buffalo.edu/authors/perloff/free.html
- ↑ http://www.newstatesman.com/culture/culture/2013/05/t-s-eliot-reflections-vers-libre
- ↑ http://www.writing.upenn.edu/~afilreis/88/meter.html
- ↑ Ramsey, Paul. “James Dickey: Meter and Structure.” Modern Critical Views: James Dickey. Ed. Harold Bloom. New York: Chelsea House Publishers, 1987. 63-76. Print.
- ↑ http://www.poetryfoundation.org/poem/171432
- ↑ http://www.english.upenn.edu/~mgamer/Etexts/lbprose.html
- ↑ http://sastra-bersama.blogspot.co.id/2012/03/puisi-pahlawan-tak-dikenal-karya-toto.html
- ↑ http://www.poetryfoundation.org/poem/171434
- ↑ https://id.wikipedia.org/wiki/Aku_(puisi)
- ↑ https://www.youtube.com/watch?v=Uv6ldxFzWRE
- ↑ http://bahrysyah.blogspot.co.id/2014/02/sajak-dalam-puisi.html
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 17.196 kali.
Iklan