Berbicara dengan diri sendiri, entah dalam hati atau secara lisan berguna untuk merefleksikan perasaan, memikirkan solusi untuk mengatasi masalah, dan mempertimbangkan beberapa opsi sebelum mengambil keputusan. Proses yang terjadi di alam bawah sadar ini merupakan hal yang normal dan bermanfaat. Walau demikian, dialog batin bisa tidak terkendali sehingga Anda kesulitan memusatkan pikiran. Jangan khawatir! Artikel ini menjelaskan cara mengalihkan perhatian dan mengendalikan dialog batin! Kalau dialog batin membuat Anda kesulitan melakukan aktivitas sehari-sehari, temui dokter atau terapis untuk berkonsultasi.
Langkah
-
Ucapkan dialog batin secara lisan untuk mengendalikan dan mengalihkan pikiran. Biasanya, dialog batin berlangsung secara spontan sebagai tanggapan atas pertanyaan, masalah, atau keputusan yang sedang dipikirkan. Alih-alih berusaha menentangnya, ucapkan kepada diri sendiri dengan suara lantang. Tindakan ini mungkin terasa aneh, tetapi sangat ampuh menghentikan dialog batin sehingga Anda mampu memfokuskan perhatian pada hal-hal yang harus diprioritaskan. [1] X Teliti sumber
- Kiat ini bisa menghentikan kata hati yang muncul secara spontan saat Anda memikirkan masalah atau merasa bosan. Jika Anda mendengar suara seperti berhalusinasi, berkonsultasilah dengan dokter untuk mencari tahu penyebabnya.
Tip: Langkah ini bisa menjadi opsi terbaik jika Anda merasa gugup, ingin mengambil keputusan, atau sedang mengatasi masalah. Mengonversi pikiran menjadi ucapan membuat Anda menyadari apa yang sedang dilakukan sehingga Anda mampu mengambil keputusan atau menenangkan diri. [2] X Teliti sumber
-
Amati dialog batin yang sedang berlangsung selama beberapa detik, alih-alih mengabaikannya. Semua orang melakukan dialog batin sesekali. Aktivitas ini terjadi ketika Anda mengalami sesuatu, ingin mengambil keputusan, atau sebagai mekanisme pertahanan diri saat merasa gugup. Dialog batin belum tentu berhenti jika diabaikan, tetapi bisa dihentikan dengan mengamatinya. Pejamkan mata, lalu dengarkan dialog batin selama 5-10 detik. Kemudian, lanjutkan aktivitas yang sedang dilakukan untuk mencari tahu dampaknya. [3] X Teliti sumber
- Mendengarkan dialog batin membuat Anda menyadari apa yang sedang dilakukan. Selain itu, Anda terpaksa memikirkan kata hati tentang diri sendiri sehingga Anda memahaminya dan mampu menghentikan dialog batin.
-
Keluarkan suara tidak bermakna untuk menginterupsi dialog batin. Anda bisa menenangkan dialog batin dengan mengeluarkan suara tidak bermakna selama 20-30 detik, misalnya meniru bunyi detik jam dinding, knalpot motor, atau pesawat lepas landas. Menginterupsi dialog batin dengan suara seperti ini bisa memutus rentetan pikiran dan menghentikannya. [4] X Teliti sumber
- Kiat tersebut terkesan sia-sia, tetapi memang ini tujuannya. Dialog batin dan pendapat pribadi kerap sangat rumit dan sulit dipahami. Suara tidak bermakna berfungsi memutus rentetan pikiran dan mengalihkan perhatian.
-
Amati sensasi indrawi, lalu ucapkan secara lisan apa yang Anda alami. Salah satu cara menghentikan proses yang berlangsung dalam otak dan memfokuskan pikiran adalah mengatakan apa yang Anda rasakan, dengar, dan lihat. Untuk itu, perhatikan semua sensasi indrawi yang Anda alami saat ini, lalu ucapkan dalam hati atau secara lisan, misalnya, "Aku lihat… (ceritakan apa yang Anda lihat)", "Aku dengar… (ceritakan apa Anda dengar)". Lakukan langkah ini dengan menceritakan sensasi fisik yang dialami atau dirasakan melalui pancaindra. [5] X Teliti sumber
- Sewaktu Anda berusaha menemukan kata yang tepat untuk menceritakan setiap sensasi fisik, Anda akan menyadari kekinian sehingga dialog batin terkendali.
-
Lakukan meditasi dan latihan yoga untuk menjernihkan pikiran. Meditasi dan yoga bisa membantu Anda memusatkan perhatian dan mengendalikan pikiran. Begitu dialog batin mengusik, sisihkan waktu 15-30 menit untuk bermeditasi atau berlatih yoga. [6] X Teliti sumber
- Kalau dialog batin kerap membuat Anda terganggu, luangkan waktu untuk bermeditasi atau berlatih yoga setiap hari.
-
Ajak seseorang mengobrol untuk menenangkan pikiran. Berbicara dengan orang lain membuat Anda menyadari kekinian. Lakukan percakapan dengan teman, rekan kerja, atau anggota keluarga kalau Anda perlu dibantu untuk mengalihkan pikiran. Berusahalah mendengar ucapan teman bicara secara aktif agar dialog batin tidak muncul lagi. [7] X Teliti sumber
Tip: Sering kali, Anda terperangkap dalam pikiran sampai-sampai Anda lupa masih banyak hal yang harus diprioritaskan dan masalah Anda hanya soal sepele. Berbicara dengan orang lain membuat Anda merasa terhubung dan terlibat dalam interaksi sosial.
-
Lakukan aktivitas menyenangkan untuk menghentikan dialog batin yang negatif. Anda boleh bermain gim, mengisi TTS, berjalan kaki , atau menikmati hobi untuk mengalihkan pikiran dan memfokuskan perhatian pada hal-hal menyenangkan yang positif. Berusahalah meluangkan waktu untuk menikmati hobi atau aktivitas lain yang digemari setiap hari. [8] X Teliti sumber
- Banyak orang terbiasa menggunakan dialog batin untuk mencela diri sendiri sebagai cara mengatasi rasa cemas atau minder. Kebiasaan ini terbentuk tanpa disadari, tetapi jika dibiarkan, Anda tidak bisa mengambil keputusan atau merasa tenang. Saat melakukan hal-hal menyenangkan, Anda mengalami suasana yang positif sehingga tidak melakukan dialog batin yang negatif.
-
Ganti dialog batin yang negatif dengan pikiran positif. Jika dialog batin memicu rasa cemas, gugup, atau ragu, berusahalah mengganti pikiran negatif dengan pikiran positif. Untuk itu, mulailah dengan menyadari setiap ucapan negatif yang Anda katakan kepada diri sendiri, lalu ganti dengan kalimat positif atau setidaknya netral. Langkah ini bisa mengatasi rasa cemas dan meningkatkan kepercayaan diri . Begitu Anda mulai mencela diri sendiri, pikirkan kelebihan atau pencapaian Anda untuk menghentikan dialog batin yang negatif. [9] X Teliti sumber
- Sebagai contoh, jika Anda mengatakan kepada diri sendiri, "Aku memang pecundang", hentikan pikiran tersebut dengan mengubahnya menjadi kalimat yang bernada positif, misalnya, "Aku bukan pecundang. Aku pernah gagal, tapi aku juga pernah meraih keberhasilan. Kali ini aku gagal, tapi aku akan terus berjuang sampai berhasil."
Iklan
-
Temui dokter atau terapis jika dialog batin mengganggu aktivitas sehari-hari. Sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter atau terapis apabila dialog batin membuat Anda enggan menjalani rutinitas harian atau berekreasi. Dialog batin yang negatif merupakan gejala umum beberapa macam gangguan kesehatan mental, tetapi masalah ini bisa diatasi. Jelaskan kepada terapis atau dokter apa yang Anda alami guna mendapatkan terapi yang tepat. [10] X Sumber Tepercaya Mental Health Foundation Kunjungi sumber
- Jika dialog batin membuat Anda kesulitan menjalani rutinitas harian atau tidak bisa bekerja/belajar dengan baik, mungkin Anda mengalami gangguan kecemasan.
- Jika dialog batin bernada sangat negatif atau putus ada, mungkin Anda mengalami depresi.
-
Jalani terapi untuk memulihkan kesehatan mental. Dokter atau terapis mungkin menyarankan terapi dengan berdialog. Berbicara dengan terapis profesional bisa membantu Anda mengatasi masalah dan memahami cara efektif memulihkan diri dari gangguan mental. Mintalah informasi dari dokter tentang terapis kesehatan mental untuk membuat janji konsultasi. Temui terapis secara teratur sesuai jadwal yang sudah ditentukan agar kesehatan mental membaik. [11] X Teliti sumber
- Terapi dengan berdialog adalah opsi yang paling populer, tetapi dokter mungkin menyarankan metode terapi yang lain, misalnya terapi dengan membuat karya seni sebagai sarana mengekspresikan pikiran dan emosi, lalu membahasnya dengan terapis. Selain itu, mungkin Anda perlu menjalani terapi dalam kelompok yang dilakukan dengan berbagi pengalaman dan mendengarkan orang lain yang masalahnya sama.
Tip: Terapis pernah menjalani pendidikan secara profesional. Jangan malu kalau Anda ingin menceritakan pengalaman pribadi atau pendapat yang negatif. Ia mampu berempati dan tidak akan menghakimi Anda sebab ia memahami apa yang Anda alami.
-
Ceritakan apa yang Anda alami dengan jujur kepada anggota keluarga. Mengalami gangguan mental sendirian rasanya menakutkan, tetapi tidak perlu seperti ini. Jika Anda mau, ceritakan apa yang Anda alami kepada orang tua, pasangan, saudara kandung, atau teman baik. Orang-orang yang menyayangi Anda siap memberikan dukungan. Anda lebih cepat pulih jika menceritakan dengan jujur apa yang Anda alami. [12] X Sumber Tepercaya Mental Health Foundation Kunjungi sumber
-
Pertimbangkan mengonsumsi obat jika terapi yang lain tidak efektif. Tanyakan kepada dokter atau terapis tentang perlu tidaknya Anda mengonsumsi obat. Langkah ini biasanya menjadi opsi terakhir, kecuali bagi penderita skizofrenia, tetapi bisa membantu Anda memahami diri sendiri. Berkonsultasilah dengan dokter atau terapis untuk mempertimbangkan dan memilih terapi yang terbaik untuk Anda. [13] X Sumber Tepercaya Mental Health Foundation Kunjungi sumber
-
Segera temui dokter jika Anda mendengar suara yang tidak jelas sumbernya. Jika Anda mendengar suara yang aneh atau sulit dibedakan dari suara orang berbicara, mungkin Anda mengalami gangguan mental yang serius. Dokter mampu membantu Anda mendiagnosis dan mencari tahu apa sebabnya Anda mendengar suara tersebut. [14] X Sumber Tepercaya Mayo Clinic Kunjungi sumber
- Terapi gangguan mental tergantung diagnosis dari dokter. Salah satu metode terapi adalah mengonsumsi obat.
Iklan
Tips
- Berbicara dengan diri sendiri secara lisan atau dalam hati adalah hal yang normal. Anda baik-baik saja selama aktivitas sehari-hari tidak terganggu.
- Banyak orang menggunakan dialog batin untuk mengingatkan diri sendiri tentang berbagai hal, misalnya menyebutkan barang-barang yang perlu dibeli saat berbelanja di pasar swalayan untuk memastikan tidak ada yang kelupaan. Dialog batin seperti ini sangat wajar dan bermanfaat. [15] X Teliti sumber
Referensi
- ↑ https://www.theatlantic.com/science/archive/2016/11/figuring-out-how-and-why-we-talk-to-ourselves/508487/
- ↑ https://www.nbcnews.com/better/health/talking-yourself-normal-here-s-how-master-it-ncna918091
- ↑ https://www.theatlantic.com/science/archive/2016/11/figuring-out-how-and-why-we-talk-to-ourselves/508487/
- ↑ https://theconversation.com/is-talking-to-yourself-a-sign-of-mental-illness-an-expert-delivers-her-verdict-77058
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/inviting-monkey-tea/201710/how-quiet-the-little-voice-in-your-head
- ↑ https://theconversation.com/is-talking-to-yourself-a-sign-of-mental-illness-an-expert-delivers-her-verdict-77058
- ↑ https://www.forbes.com/sites/alicegwalton/2014/08/19/7-science-backed-ways-to-get-out-of-your-head/#2ec535873273
- ↑ https://www.nbcnews.com/better/health/talking-yourself-normal-here-s-how-master-it-ncna918091
- ↑ https://www.nbcnews.com/better/health/talking-yourself-normal-here-s-how-master-it-ncna918091
- ↑ https://www.mentalhealth.org.uk/a-to-z/h/hearing-voices
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-mindful-self-express/201204/when-the-voice-inside-your-head-turns-bad
- ↑ https://www.mentalhealth.org.uk/a-to-z/h/hearing-voices
- ↑ https://www.mentalhealth.org.uk/a-to-z/h/hearing-voices
- ↑ https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/schizophrenia/symptoms-causes/syc-20354443
- ↑ https://www.theatlantic.com/science/archive/2016/11/figuring-out-how-and-why-we-talk-to-ourselves/508487/