PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Faktanya, benjolan bekas bercukur bukan hanya kurang sedap dipandang mata, melainkan juga dapat terinfeksi dan menimbulkan rasa nyeri yang sangat tidak nyaman, terutama di area genital yang memiliki sensitivitas sangat tinggi. Untuk menghilangkannya dan mencegahnya terbentuk kembali di kemudian hari, cobalah membaca berbagai kiat sederhana yang terangkum dalam artikel ini!

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Mengobati Benjolan Bekas Bercukur

PDF download Unduh PDF
  1. Sejatinya, bercukur di area yang masih terluka atau benjol hanya akan membuat kulit semakin teriritasi. Bahkan, bekas luka dapat kembali terbuka dan lebih mudah terkena infeksi setelahnya. Selain itu, jika rambut belum cukup panjang, kemungkinan besar Anda tidak akan bisa mencukurnya hingga benar-benar bersih. Itulah mengapa, kulit harus diistirahatkan selama beberapa hari untuk menumbuhkan rambut atau bahkan memulihkan benjolan secara alami sebelum kembali dicukur. [1]
  2. Meski terasa gatal, jangan pernah menggaruk benjolan agar tidak timbul bekas luka atau infeksi. Oleh karena itu, berusahalah semaksimal mungkin untuk menahan godaan tersebut! [2]
  3. Jika memungkinkan, beli produk yang mengandung asam salisilat, asam glikolat, witch hazel , lidah buaya, atau perpaduan bahan-bahan tersebut. Beberapa di antaranya bahkan dikemas dalam wadah roll-on sehingga bisa langsung diaplikasikan ke kulit. Namun, ada pula produk yang harus diaplikasikan dengan bantuan kapas. [3]
    • Jika tidak mengetahui jenis produk yang cocok, cobalah menghubungi tempat waxing atau salon terdekat dan meminta rekomendasi mereka. Kemungkinan, Anda juga bisa membeli produk tersebut di sana atau mencarinya di toko daring.
    • Oleskan larutan tersebut setidaknya satu kali sehari. Jika memungkinkan, lakukan ini sesaat setelah Anda mandi, sebelum kulit berkeringat atau terkena paparan debu dan kotoran.
  4. Jika menemukan adanya rambut yang tumbuh ke dalam dan telah terinfeksi, cobalah mengobatinya dengan mengoleskan krim antibakteri setiap hari. Beberapa jenis obat topikal yang lazim digunakan adalah Bacitracin , Neosporin , dan Polysporin . [4]
  5. Retinoid, yang merupakan turunan vitamin A, dapat membantu menghaluskan kulit dan mengurangi bekas luka pascabercukur. [5]
    • Kemungkinan besar, Retin-A hanya bisa dibeli dengan resep dokter.
    • Jangan menggunakan Retin-A jika Anda sedang hamil atau menyusui. Hati-hati, penggunaan Retin-A pada ibu hamil atau menyusui dapat memicu terjadinya kecacatan janin yang parah. [6]
    • Area yang diobati dengan Retin-A akan menjadi lebih sensitif terhadap paparan sinar matahari. Oleh karena itu, lindungi area tersebut dengan tabir surya yang mengandung SPF sedikitnya 45. [7]
    • Jangan mengaplikasikan Retin-A ke area yang nantinya akan dihilangkan rambutnya melalui proses waxing . Pada dasarnya, Retin-A dapat membuat kulit melemah sehingga rentan robek ketika proses waxing dilakukan.
  6. Jika benjolan tak kunjung hilang setelah beberapa minggu, dan jika Anda belum bercukur dalam kurun waktu tersebut, cobalah mengatur janji temu dengan dokter kulit yang tepercaya.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mencegah Benjolan Terbentuk

PDF download Unduh PDF
  1. Pisau cukur yang tumpul atau bahkan berkarat dapat membuat hasil bercukur kurang bersih karena tidak mampu memangkas rambut secara maksimal. Selain itu, area kulit di sekitar folikel rambut pun rentan teriritasi karenanya. [8]
  2. Oleh karena bercukur setiap hari dapat memicu timbulnya benjolan baru, setidaknya lakukan itu dua hari sekali atau jika memungkinkan, tiga kali sehari.
  3. Eksfoliasi dapat membantu mengikis sel kulit mati dan residu lain yang tertinggal di kulit. Alhasil, hasil bercukur pun akan terlihat lebih bersih dan mulus! Untuk melakukannya, Anda bisa menggunakan scrub khusus, loofah , sarung tangan berbahan kasar, sikat khusus untuk kulit, atau produk serupa yang cocok di kulit Anda. [9]
    • Jika kulit Anda tergolong sensitif, cobalah melakukan eksfoliasi ketika Anda tidak sedang bercukur.
    • Jika kulit Anda tidak rentan mengalami iritasi ketika dieksoliasi, cobalah melakukannya sesaat sebelum bercukur.
  4. Hati-hati, tindakan tersebut dapat membuat hasil bercukur tidak terlihat merata di kulit. Alih-alih, cukup gerakkan mata pisau dengan gerakan yang ringan di area genital. [10]
  5. Jika ada area yang terlihat kurang bersih, cobalah mencukurnya searah pertumbuhan rambut, alih-alih melawan arah. [11]
    • Apakah Anda memahami konsep bercukur melawan arah pertumbuhan rambut? Salah satu contohnya adalah ketika Anda menggerakkan pisau cukur dari mata kaki ke arah lutut.
    • Bercukur searah pertumbuhan rambut dapat meminimalkan risiko iritasi, tetapi tidak dapat memberikan hasil yang maksimal. Oleh karena itu, gunakan teknik ini sesering yang Anda perlukan hanya di area yang sudah dicukur.
  6. Uap dari air yang hangat dapat memberikan dua manfaat, yaitu melembutkan rambut dan melindungi kulit dari infeksi atau luka akibat bercukur. [12]
    • Jika Anda terbiasa bercukur sebelum mandi, cobalah mengubah polanya agar bercukur bisa dijadikan aktivitas terakhir. Setidaknya, berdiamlah di kamar mandi selama lima menit hingga kulit terasa lebih lembap sebelum mulai bercukur.
    • Jika tidak memiliki waktu untuk mandi, cukup basahi handuk dengan air hangat, lalu kompreskan ke area yang akan dicukur. Diamkan handuk selama dua sampai tiga menit sebelum Anda mulai bercukur.
  7. Krim pencukur mampu melembutkan rambut dan membuatnya lebih mudah untuk dicukur. Selain itu, Anda pun dapat lebih mudah memantau area yang sudah, dan belum, dicukur.
    • Cari krim yang mengandung lidah buaya atau bahan pelembap lain.
    • Jika Anda sedang terburu-buru dan/atau tidak memiliki krim pencukur, gunakan kondisioner alih-alih tidak menggunakan apa pun!
  8. Nyalakan pancuran air dingin atau basuh area genital dengan handuk dingin. Metode ini akan membuat pori-pori kulit mengencang secara temporer sehingga tidak mudah terpapar iritan atau bakteri penyebab infeksi.
    • Berbeda dengan mitos yang populer, sejatinya air dingin tidak dapat "menutup" pori-pori kulit Anda. Alih-alih, suhu yang dingin mungkin akan membuat pori-pori Anda mengencang, tetapi efeknya bersifat temporer dan tidak maksimal. Oleh karena itu, Anda boleh membilas kulit dengan air dingin, tetapi boleh juga tidak jika kurang menyukai sensasinya. [13]
  9. Jangan menggosok kulit dengan handuk! Alih-alih, keringkan area genital dengan cara menepuknya perlahan agar kulit tidak mengalami iritasi setelahnya.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Melakukan Tindak Pencegahan Jangka Panjang

PDF download Unduh PDF
  1. Jika hanya dilakukan dalam waktu singkat, waxing memang dapat meningkatkan risiko rambut tumbuh ke dalam daripada bercukur. Namun, jika dilakukan terus-menerus secara konsisten, waxing justru mampu memperlambat pertumbuhan rambut! Oleh karena itu, lakukan waxing secara konsisten untuk mengurangi risiko tumbuhnya rambut ke dalam [14] dan mendapatkan hasil yang Anda inginkan.
    • Jika memungkinkan, lakukan waxing setiap enam sampai delapan minggu. Ke depannya, durasi tersebut mungkin bisa diperpanjang karena pertumbuhan rambut telah semakin melambat.
    • Pilih tempat waxing atau salon yang tepercaya. Jika perlu, mintalah rekomendasi dari orang-orang terdekat atau baca ulasan berbagai tempat waxing terdekat di internet.
    • Pahami efek sampingnya. Kemungkinan, kulit akan terlihat memerah dan teriritasi seusai waxing . Namun, seharusnya Anda tidak akan menemukan luka goresan atau memar yang berwarna gelap di kulit! Jika kulit menunjukkan gejala infeksi satu atau dua hari setelahnya, segeralah mengoleskan krim antibiotik dan mengonsultasikan masalah tersebut kepada terapis yang menangani Anda.
  2. Bertentangan dengan anggapan yang populer, metode ini hanya mampu mengurangi intensitas pertumbuhan rambut secara signifikan, tetapi tidak mampu menghilangkan rambut sepenuhnya secara permanen. [15]
    • Pahamilah bahwa metode laser dapat bekerja lebih baik di kulit yang cerah dan rambut yang gelap. Oleh karena itu, jika warna kulit dan rambut Anda hampir serupa (terlalu terang atau terlalu gelap), kemungkinan besar metode ini tidak akan cocok untuk dicoba.
    • Metode ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit, dan perlu dilakukan setidaknya enam kali untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Oleh karena itu, temukan informasi mengenai biaya yang perlu Anda keluarkan dan pantau berbagai promosi yang menguntungkan bagi kondisi finansial Anda.
    Iklan

Tips

  • Lidah buaya adalah salah satu bahan alami yang sangat bermanfaat bagi kesehatan kulit! Untuk menghilangkan benjolan bekas bercukur, cukup aplikasikan lidah buaya ke area yang dicukur setidaknya dua kali sehari, sampai benjolan dan/atau luka bekas bercukur benar-benar hilang.
  • Jangan terlalu sering bercukur! Hati-hati, terlalu sering bercukur dapat meninggalkan luka mikroskopis dan rentan membuat area genital yang sangat sensitif lebih mudah mengalami iritasi. Keduanya adalah pemicu munculnya benjolan pascabercukur.
  • Mandilah dengan sabun antibakteri dan gosokkan sabun ke tubuh dengan bantuan loofah . Setelah itu, tepuk ringan area genital untuk mengeringkannya, lalu aplikasikan witch hazel dan hidrokortison dengan kapas untuk mengatasi masalah rambut yang tumbuh ke dalam. Hasilnya dijamin akan memuaskan!
  • Beberapa produk mengklaim dirinya mampu mengurangi risiko munculnya benjolan pascabercukur. Meski demikian, tidak banyak orang yang memercayai klaim tersebut. Beberapa orang bahkan beranggapan bahwa membeli produk semacam itu hanya akan membuang-buang uang Anda, terutama karena efektivitasnya kurang maksimal. Jika tetap ingin mencobanya, setidaknya pilih produk yang cocok bagi kulit sensitif (semakin sedikit kandungannya, semakin baik). Jika memungkinkan, pilih produk yang mengandung lidocaine atau oat untuk menenangkan area kulit yang dicukur.
  • Lembapkan kulit secara rutin di sepanjang hari, idealnya dengan losion yang tidak beraroma, agar kulit tidak bersisik, pecah-pecah, dan/atau terasa gatal. Selain itu, kulit pun akan mendapatkan perlindungan ekstra setelahnya.
  • Kenakan celana dalam berbahan katun alih-alih nilon atau spandeks setelah bercukur.
  • Jangan pernah mencukur rambut pada kulit yang kering. Dengan kata lain, pastikan Anda selalu membasahi kulit dengan air hangat atau panas terlebih dahulu sebelum mencukurnya. Baik air hangat maupun panas dapat membuka folikel rambut dan melembutkan kulit yang akan dicukur. Alhasil, risiko kulit terluka pun akan berkurang. Sebaliknya, pori-pori kulit tidak akan terbuka jika dibasahi dengan air dingin. Oleh karena itu, hanya gunakan air dingin setelah Anda selesai bercukur. Jika ingin, oleskan pula gel lidah buaya yang terbukti baik untuk melembapkan, menyegarkan, serta mengurangi iritasi pada kulit.
Iklan

Peringatan

  • Sebaiknya, berkonsultasilah kepada dokter sebelum mencoba menghilangkan rambut yang terpendam menggunakan jarum. Hati-hati, menusuk kulit dengan jarum yang steril sekalipun dapat berbahaya jika tidak dilakukan dengan benar. Jika kesterilan jarum tidak terjamin, infeksi yang terjadi pun bisa menyebar ke area tubuh yang lain.
  • Jangan mencabut rambut yang tumbuh ke dalam agar tidak timbul bekas luka dan/atau terjadi infeksi.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 22.003 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan