PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Seiring semakin banyaknya pengguna kartu kredit saat ini, penting untuk mengetahui apa yang sebenarnya dibayarkan untuk finance charge . Cara menghitung finance charge berbeda pada tiap bank. Perusahaan harus mengungkapkan metode penghitungannya dan suku bunga yang dikenakan kepada pelanggan. Artikel ini dapat membantu menghitung finance charge pada kartu kredit Anda.

Metode 1
Metode 1 dari 2:

Memahami Finance Charge

PDF download Unduh PDF
  1. Istilah kartu kredit sering kali membingungkan penggunanya. Dengan demikian, penting untuk mengetahui makna finance charge dan dampaknya kepada Anda.
    • Finance charge adalah sumber laba bagi bank atas jasa peminjaman uang melalui kartu kredit dari pelanggannya. Pada dasarnya, finance charge adalah biaya penggunaan kartu kedit Anda. Finance charge biasanya mengenakan suku bunga tetap ( flat rate ), berlawanan dengan kredit hipotik atau mobil yang suku bunganya tergantung kepada skor kredit debitur. [1]
    • Finance charge adalah biaya peminjaman total, termasuk bunga, komisi, dan biaya lainnya yang dibayarkan debitur. [2]
    • Dengan mengetahui finance charge kartu kredit, Anda dapat menganggarkan dan menentukan banyaknya uang yang sebenarnya dihemat pada kartu kredit dengan lebih baik.
  2. Sebagian besar bank menghitung finance charge dengan salah satu di antara dua metode: finance charge satu siklus termasuk pembelian, atau finance charge satu siklus tanpa pembelian. Berbeda metodenya, berbeda pula penghitungannya. Nama metode penghitungan finance charge seharusnya tercantum di laporan kredit bulanan Anda. Identifikasikanlah metode penghitungannya sebelum menghitung skor Anda. [3]
  3. Berbagai variasi angka digunakan dalam persamaan penghitungan finance charge . Pastikan Anda memiliki data-data berikut sebelum mulai menghitung.:
    • Saldo beredar ( outstanding balance ) kartu kredit Anda. Saldo ini merupakan jumlah pinjaman Anda. [4]
    • Jumlah hari pada tiap siklus penagihan.
    • Perlu dicatat, bergantung pada metode yang digunakan bank, Anda mungkin perlu menghitung pembelian baru ke dalam saldo beredar Anda dan tidak hanya menuruti angka yang ada di dalam tagihan. [5]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 2:

Menghitung Finance Charge Satu Siklus

PDF download Unduh PDF
  1. Inilah metode yang paling umum digunakan bank untuk menghitung finance charge . Metode ini juga yang paling mahal, karena pembelian dan saldo baru diperhitungkan dengan segera tanpa masa tenggang untuk mencegah bunga tertahan. Beberapa bank memberlakukan masa tenggang antara tanggal pembelian dengan tanggal penagihan sehingga jika tagihan dibayarkan lunas tepat waktu, tidak ada bunga yang dikenakan. [6]
    • Tambahkan saldo beredar pada setiap hari dalam periode penagihan Anda. Sertakan semua pembelian baru yang masuk ke dalam saldo ini. Sebagai contoh, jika saldo Anda Rp180.000 untuk 10 hari, maka Anda memperoleh Rp1.800.000. Kemudian, misalnya saldo Anda Rp110.000 selama 5 hari. Maka, Anda memperoleh Rp550.000. Kemudian, selama 15 hari saldo Anda adalah Rp90.000. Maka, Anda memperoleh Rp1.350.000. Ketika Anda memperoleh rentang angka selama siklus penagihan penuh, tambahkan semua angka tersebut. Sebagai contoh, Rp1.800.000 tambah Rp550.000 tambah Rp1.350.000 diperoleh total Rp3.700.000. [7]
    • Bagikan angka ini dengan jumlah total hari dalam siklus penagihan. Sebagian besar siklus penagihan terdiri dari 30-31 hari. Hasil pembagian merupakan saldo rata-rata harian yang akan digunakan untuk menghitung bunga terutang. Dari contoh sebelumnya, saldo harian rata-rata adalah 3.700.000/30 yaitu kira-kira Rp124.000. Finance charge adalah Tingkat Persentase Tahunan ( Annual Percentage Rate atau APR) yang disesuaikan untuk jumlah banyaknya siklus penagihan dalam satu tahun dikali saldo harian rata-rata. Sebagai contoh, jika APR 18% dengan 12 siklus penagihan, suku bulanannya adalah 1,55. Maka, finance charge adalah 1,5% dikali saldo harian rata-rata. [8]
  2. Terkadang, pembelian baru tidak diperhitungkan ketika menambahkan saldo beredar Anda.
    • Tambahkan saldo beredar pada tiap hari di dalam periode penagihan Anda. Perhitungan yang dilakukan pada dasarnya sama seperti sebelumnya, hanya saja pembelian baru tidak ikut diperhitungkan. [9]
    • Sekali lagi, bagikan angka ini dengan jumlah hari dalam siklus penagihan. Hasilnya adalah saldo harian rata-rata Anda. Finance charge adalah APR disesuaikan untuk jumlah banyaknya penagihan dalam setahun dikali saldo harian rata-rata. [10]
    • Perlu dicatat bahwa APR yang berbeda dapat digunakan untuk berbagai transaksi seperti transfer atau kas di muka. Selain itu, suku APR dapat kedaluwarsa setelah periode tertentu.
  3. Kedua metode ini, walaupun serupa, sangatlah berbeda perihal dampaknya terhadap pengguna kartu kredit.
    • Jika Anda menggunakan kartu kredit untuk pembelian, misalnya bensin dan pangan, carilah kartu kredit yang tidak menyertakan pembelian baru ke dalam saldo hariannya. Dengan demikian, ada sedikit masa tenggang di antara siklus penagihan tiap bulan. [11]
    • Pada umumnya, sebaiknya hindari kartu kredit yang menyertakan pembelian baru ke dalam saldo harian. Bergantung pada banknya, mungkin tidak ada masa tenggang berlaku, dan finance charge dapat meningkat dengan cepat. Jika Anda menggunakan kartu kredit hanya untuk memindahkan saldo dan bukan untuk membeli sesuatu, Anda tidak akan terlalu terkena dampaknya [12] Perlu dicatat bahwa saldo yang menjadi dasar perhitungan bunga bervariasi termasuk saldo akhir, saldo sebelumnya, dan lain sebagainya. [13]
    Iklan

Hal yang Anda Butuhkan

  • Laporan kartu kredit
  • Kalkulator

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 16.900 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan