PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Laba ditahan adalah bagian dari laba bersih perusahaan yang ditahan oleh perusahaan dan tidak dibayarkan sebagai dividen kepada pemegang saham. Uang ini biasanya diinvestasikan kembali ke dalam perusahaan, agar menjadi bahan bakar utama untuk kelangsungan pertumbuhan perusahaan, atau digunakan untuk melunasi hutang-hutang perusahaan. [1] Menghitung laba ditahan dan mempersiapkan laporan laba ditahan adalah bagian yang penting dari pekerjaan seorang akuntan. Biasanya laba ditahan untuk periode laporan tertentu dihitung dengan cara mengurangi laba bersih dengan dividen yang harus dibayar oleh perusahaan kepada pemegang saham. [2]

Metode 1
Metode 1 dari 2:

Mengetahui Arti Laba Ditahan

PDF download Unduh PDF
  1. Laba ditahan adalah sebuah akun tetap yang ada dalam neraca keuangan sebuah perusahaan dengan judul Modal Pemegang Saham . Saldo akun ini mencerminkan laba kumulatif yang belum dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen sejak perusahaan didirikan. Jika akun laba ditahan mempunyai saldo negatif, ini disebut sebagai "akumulasi kerugian."
    • Dengan mengetahui saldo laba ditahan kumulatif sejak perusahaan didirikan, Anda akan bisa menghitung saldo laba ditahan perusahaan pada periode laporan berikutnya. Contohnya, jika perusahaan Anda mempunyai laba ditahan kumulatif sebesar $300.000 dan Anda menghasilkan laba ditahan sebesar $160.000 selama periode laporan yang berjalan, Anda akan mengetahui bahwa nilai kumulatif untuk laba ditahan adalah sebesar $460.000. Selama periode berikutnya, jika Anda menghasilkan lagi laba ditahan sebesar $450.000, Anda akan mempunyai total laba ditahan sebesar $910.000. Dengan kata lain, sejak perusahaan Anda berdiri, Anda sudah mempunyai dana untuk "disimpan" oleh perusahaan sebesar $910.000 setelah pembayaran upah, biaya-biaya operasi, pembagian dividen untuk pemegang saham, dll.
  2. Para investor dalam sebuah perusahaan yang menguntungkan akan mengharapkan hasil dari investasi yang mereka lakukan dalam bentuk dividen. Bagaimanapun juga, para investor selalu menginginkan agar perusahaannya berkembang dan mendapatkan keuntungan lebih besar agar harga sahamnya naik, dan memberikan uang lebih banyak kepada para investor dalam jangka panjang. Agar sebuah perusahaan bisa berkembang secara efektif, laba ditahan harus diinvestasikan kembali ke dalam perusahaan. Biasanya hal ini dilakukan dengan menggunakan laba ditahan untuk meningkatkan efisiensi dan/atau memperluas usahanya. Jika berhasil, investasi ulang ini menyebabkan perusahaan berkembang, meningkatkan profitabilitas perusahaan, harga saham, dan membuat para investor bisa mendapat uang lebih banyak dibandingkan jika sejak awal mereka sudah meminta pembagian dividen yang lebih besar.
    • Jika sebuah perusahaan berhasil meraih keuntungan dan menahan labanya dalam jumlah yang besar tetapi perusahaan ini tetap tidak bisa berkembang, para investor biasanya akan meminta dividen yang lebih besar sebab uang yang sudah mereka ijinkan untuk "disimpan" oleh perusahaan tidak digunakan secara efektif untuk memberikan uang yang lebih banyak kepada mereka. [3]
    • Perusahaan yang tidak menahan laba atau membayar dividen, tidak akan menarik minat investor.
  3. Laba ditahan suatu perusahaan bisa berfluktuasi dari suatu periode ke periode laporan berikutnya. Akan tetapi, hal ini bukan hanya karena perubahan aliran penerimaan perusahaan. Faktor-faktor lain yang bisa mempengaruhi saldo laba ditahan perusahaan adalah sebagai berikut:
    • Perubahan dari penerimaan bersih
    • Perubahan dari jumlah uang yang dibayarkan sebagai dividen kepada para investor
    • Perubahan dalam harga pokok penjualan
    • Perubahan dalam biaya-biaya administrasi
    • Perubahan dalam pajak
    • Perubahan dalam strategi bisnis dari perusahaan
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 2:

Menghitung Laba Ditahan Perusahaan

PDF download Unduh PDF
  1. Setiap perusahaan diharuskan untuk melakukan dokumentasi atas riwayat keuangan mereka secara resmi. Jika Anda bisa melakukannya, biasanya akan lebih mudah menghitung laba ditahan selama periode yang berjalan dengan menggunakan angka-angka dari laporan resmi ini untuk mengetahui jumlah laba ditahan pada tanggal tertentu, laba bersih, dan dividen yang sudah dibayar, dibandingkan jika Anda harus menghitungnya secara manual. Laba ditahan perusahaan sampai dengan periode pencatatan yang terakhir dan modal sendiri pemegang saham akan ditampilkan dalam neraca, sementara laba bersih perusahaan akan ditampilkan dalam laporan rugi laba untuk periode yang berjalan.
    • Jika Anda bisa memperoleh semua informasi ini, Anda bisa menghitung laba ditahan dengan rumus sebagai berikut: Laba bersih – dividen yang dibayarkan = laba ditahan.
      • Selanjutnya, untuk menghitung laba bersih kumulatif, tambahkan angka laba ditahan yang baru saja Anda hitung dengan saldo laba ditahan yang sudah ada pada saat ini.
    • Sebagai contoh, misalnya pada akhir tahun 2011 bisnis Anda mempunyai saldo laba ditahan kumulatif sebesar $512 juta. Selama tahun 2012, bisnis Anda menghasilkan laba bersih sebesar $21,5 juta dan membayar dividen sebesar $5,5 juta. Saldo akhir laba ditahan dari bisnis Anda adalah sebesar:
      • 21,5 – 5,5 = 16
      • 512 + 16 = 528. Bisnis Anda sudah mempunyai laba ditahan sebesar $528 juta.
  2. Jika Anda tidak bisa mengakses nilai laba bersih secara pasti, Anda bisa menghitung laba bersih dari sebuah usaha dengan menghitung secara manual melalui sebuah proses yang sedikit lebih panjang. Mulailah dengan menghitung laba kotor perusahaan. Laba kotor adalah sebuah angka yang dihasilkan dari laporan rugi laba bentuk bertahap dan dihitung dengan cara mengurangi uang dari hasil penjualan dengan harga pokok penjualan. [4]
    • Sebagai contoh, misalnya sebuah perusahaan berhasil mencapai angka penjualan sebesar $150.000 dalam satu kuartal, tetapi harus membayar $90.000 untuk barang-barang yang dibutuhkan dalam menghasilkan angka penjualan sebesar $150,000 tersebut. Laba kotor selama satu kuartal ini adalah $150.000 - $90.000 = $60.000.
  3. Laba operasi mencerminkan laba perusahaan setelah membayar biaya-biaya penjualan dan biaya-biaya operasi, seperti upah yang sudah dibayar. Untuk menghitung laba operasi ini, kurangi laba kotor dengan biaya-biaya operasi perusahaan (tidak termasuk harga pokok penjualan).
    • Misalnya, dalam kuartal yang sama dimana bisnis kita menghasilkan laba kotor sebear $60.000, ada pembayaran biaya-biaya administrasi dan upah sebesar $15.000. Dengan demikian laba operasi perusahaan akan menjadi $60.000 - $15.000 = $45.000.
  4. Untuk menghitung laba bersih sebelum pajak, kurangi laba operasi perusahaan dengan bunga, depresiasi, dan amortisasi. Depresiasi dan amortisasi – yaitu penyusutan dari nilai aktiva (berwujud dan tidak berwujud) selama masa ekonomisnya – dicatat sebagai biaya dalam laporan rugi laba. [5] Jika sebuah perusahaan membeli peralatan dengan harga $10.000 dengan masa ekonomis 10 tahun, akan timbul biaya depresiasi sebesar $1.000 setiap tahun, dengan asumsi nilainya terdepresiasi secara merata.
    • Misalnya perusahaan kita membayar biaya bunga sebesar $1.200 dan biaya depresiasi sebesar $4.000. Laba bersih sebelum pajak dari perusahaan kita akan menjadi $45.000 - $1.200 - $4.000 = $39.800 .
  5. Biaya terakhir yang harus kita perhitungkan adalah pajak. Untuk menghitung laba bersih setelah pajak, pertama-tama kalikan tarif pajak perusahaan dengan laba bersih sebelum pajak. Selanjutnya, untuk menghitung laba bersih setelah pajak, kurangilah angka hasil perkalian ini dari angka laba bersih sebelum pajak.
    • Dalam contoh yang kita bahas, kita asumsikan bahwa tarif pajak adalah 34%. Biaya pajak yang harus kita bayar adalah sebesar 34%(0,34) x $39.800 = $13.532.
    • Selanjutnya, kita kurangkan angka ini dari jumlah laba bersih sebelum pajak sebagai berikut: $39.800 - $13.532 = $26.268.
  6. Setelah kita menghitung besarnya laba bersih perusahaan setelah dikurangi seluruh biaya-biaya yang menjadi kewajiban kita, kita mempunyai sebuah angka yang bisa kita gunakan untuk menghitung besarnya laba ditahan selama periode pembukuan yang berjalan. Untuk menghitungnya, kurangi laba bersih setelah pajak dengan dividen yang sudah dibayarkan.
    • Dalam contoh yang kita bahas, kita asumsikan bahwa kita membayar dividen kepada para investor sebesar $10.000 untuk kuartal ini. Laba ditahan untuk periode yang berjalan ini akan menjadi $26.268 - $10.000 atau $16.268 .
  7. Jangan lupa bahwa laba ditahan adalah akun kumulatif yang menunjukkan perubahan bersih dari laba ditahan sejak berdirinya perusahaan sampai saat ini. Untuk mengetahui besarnya laba ditahan secara keseluruhan, tambahkan laba ditahan dari periode yang sedang berjalan dengan saldo akhir laba ditahan pada saat periode pembukuan yang lalu berakhir.
    • Kita asumsikan bahwa perusahaan kita sudah menahan laba sebesar $30.000 sampai saat ini. Sekarang saldo pada akun laba ditahan kita akan menjadi $30.000 + $16.268 = $46.268 .
    Iklan

Tips

  • Contoh di atas berlaku juga untuk perhitungan dalam mata uang yang lain.
Iklan

Hal yang Anda Butuhkan

  • Laporan Neraca
  • Laporan Rugi Laba

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 167.821 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan