Unduh PDF Unduh PDF

Dari ubur-ubur yang paling sederhana hingga primata yang paling kompleks, kerajaan animalia berisi beragam jenis organisme. Diperkirakan antara 9 hingga 10 juta spesies unik hewan ada di Bumi. [1] Untuk menggolongkan keberagaman yang begitu besar, ahli biologi menggunakan sistem klasifikasi yang disusun secara bertingkat untuk menggolongkan hewan berdasarkan pada kekerabatannya. Anda pun dapat menguasai sistem ini dengan mempelajarinya.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Memahami Tabel Taksonomi

Unduh PDF
Tingkat Deskripsi Contoh
Tingkat Taksonomi Kehidupan
Kerajaan
Tingkat taksonomi tradisional yang paling luas. Tingkat ini membagi kehidupan menjadi kategori-kategori yang luas dan inklusif. Animalia , Plantae , Bacteria
Filum
Klasifikasi luas yang membagi anggota tingkat kerajaan menjadi kategori-kategori tertentu berdasarkan kekerabatan genetik dan struktur yang luas. Chordata , Magnoliophyta , Proteobacteria
Kelas
Pengelompokan tingkat menengah yang membagi anggota filum ke dalam kategori yang lebih sempit berdasarkan kerangka tubuh, nenek moyang evolusi yang sama, dll. Mammalia , Magnoliopsida , Gamma Proteobacteria
Ordo
Pengelompokan anggota kelas menjadi lebih sempit berdasarkan pada kekerabatan, fitur tubuh, serta kesamaan nenek moyang secara spesifik. Nama umum bagi kelompok hewan biasanya diambil dari tingkat ordonya - e.g., anggota kelompok ordo Primata secara umum biasanya disebut "kera". Primata , Rosales , Enterobacteriales
Famili
Pengelompokan yang cukup spesifik untuk membagi anggota ordo menjadi kelompok organisme yang saling berkerabat dengan logis dan dapat dikenali. Nama tingkat Famili biasanya berakhiran "ae" . Hominidae , Rosaceae , Enterobacteriaceae
Genus
Pengelompokan spesifik yang membagi anggota famili menjadi kelompok organisme utuh yang berkaitan satu sama lain. Hampir seluruh anggota genus merupakan keturunan langsung dari satu nenek moyang. Nama genus dituliskan sebagai nama depan suatu organisme, dan selalu ditulis dengan huruf cetak miring. Homo , Rubus , Escherichia
Spesies
Klasifikasi yang paling spesifik. Tingkat taksonomi spesies tertuju kepada kelompok organisme yang jelas dan spesifik yang memiliki kesamaan utama dalam hal morfologi. Hanya anggota spesies yang sama yang dapat menghasilkan keturunan yang hidup dan subur . Nama spesies merupakan nama kedua dalam nama ilmiah suatu hewan, dan ditulis dengan huruf cetak miring. sapiens , rosifolius , coli



  1. Sistem pengklasifikasian hewan berdasarkan karakteristiknya ini disusun pertama kali pada abad ke-18 oleh seorang ahli botani, Carl Linneaus. [2] Namun, umumnya, bila ahli biologi membicarakan tentang tingkatan taksonomi, yang dimaksud adalah tujuh tingkatan utama seperti tercantum dalam tabel di atas dari yang paling luas hingga paling sempit. Perhatikan bahwa kolom contoh dituliskan menggunakan warna yang berbeda untuk menunjukkan "jalur" taksonomi ketiga organisme yang menjadi contoh.
    • Penulisan berwarna merah mengikuti jalur taksonomi Homo sapiens , atau manusia (yang termasuk hewan).
    • Penulisan berwarna biru mengikuti jalur taksonomi Rubus rosifolius , atau raspberi India (yang termasuk tanaman).
    • Penulisan berwarna hijau adalah contoh jalur taksonomi Escherichia coli , yang dikenal umum sebagai E. coli (suatu bakteri).
  2. Beragam jembatan keledai, salah satu contohnya di atas, sangat bermanfaat untuk mengingat tujuh tingkat taksonomi utama, yaitu: kerajaan, filum, kelas, ordo, famili, genus, dan spesies, beserta urutannya. Huruf atau kata dalam jembatan keledai secara berurutan sesuai dengan setiap tingkatan taksonomi. Dengan kata lain "raja" merujuk pada "kerajaan", "filip" merujuk pada "filum", dan seterusnya.
  3. Sebagai contoh, semua hewan dapat dimasukkan ke dalam kerajaan animalia, namun hanya hewan tertentu yang termasuk ke dalam spesies "sapiens". Saat tingkatan taksonominya semakin sempit, hewan yang Anda klasifikasikan harus memenuhi semakin banyak hal untuk dapat dimasukkan ke dalamnya.
  4. Salah satu bagian yang penting dalam mengklasifikasikan hewan adalah mengidentifikasi morfologinya. Morfologi adalah karakteristik eksternal dan internal suatu hewan. Misalnya, apakah hewan tersebut berbulu atau bersisik? Jenis lambung apa yang ada dalam tubuhnya? Mengetahui karakteristik hewan yang akan Anda klasifikasikan sangat bermanfaat untuk membantu Anda menyusunnya dengan benar.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Menentukan Klasifikasi Taksonomi

Unduh PDF
  1. Semua hewan termasuk dalam kerajaan animalia (terkadang juga disebut sebagai "Metazoa"). [3] Semua organisme yang termasuk dalam kerajaan ini adalah hewan, dan semua organisme yang tidak termasuk di dalamnya bukanlah hewan. Dengan demikian, saat mengklasifikasikan hewan, Anda akan selalu berurusan dengan kategori utama ini.
    • Selain animalia, kerajaan organisme lainnya adalah Plantae (tanaman), Fungi (jamur), Protista (eukariota bersel tunggal), dan Monera (prokariota).
    • Sebagai contoh, cobalah mengklasifikasikan manusia modern sesuai aturan klasifikasi taksonomi. Manusia adalah hewan yang hidup dan bernapas, jadi awali dengan mengklasifikasikannya ke dalam kerajaan "animalia", sesuai petunjuk di atas.
  2. Filum (dalam bentuk jamak: fila) adalah tingkatan taksonomi tepat di bawah payung besar kerajaan animalia. Ada 35 fila dalam kerajaan animalia. Secara kasar, setiap filum digolongkan berdasarkan pada morfologi umum hewan. Misalnya, semua hewan yang termasuk ke dalam filum "chordata" mempunyai struktur batang kuat di sepanjang tubuhnya (seperti tulang belakang), dengan sumsum tulang belakang berongga di belakang dan saluran cerna di bawah. Sementara itu, semua anggota filum echinodermata mempunyai tubuh simetri radial pentameral, dan ciri khas kulit yang berduri.
    • Ketahuilah bahwa tingkatan taksonomi dibuat sebelum teknologi genetika modern berkembang. Akibatnya, ada ketidaksesuaian kekerabatan genetis antara organisme yang dimasukkan ke dalam filum yang sama. Hal ini berarti, filum tertentu mungkin digolongkan ke dalam filum lainnya. Misalnya, platyhelminthes (cacing pipih) yang mempunyai usus bercabang dimasukkan ke dalam filum dalam kerajaan animalia.
    • Dalam contoh ini, kita dapat menggolongkan manusia ke dalam filum Chordata karena kita mempunyai sumsum saraf berongga di atas tulang belakang.
  3. Setelah filum, tentukan kelas hewan. Dalam semua fila, secara keseluruhan ada 111 kelas. Umumnya, anggota suatu kelas dikelompokkan berdasarkan pada kekerabatan genetis atau morfologinya. Berikut ini adalah beberapa contoh kelas dalam filum chordata:
    • Mammalia - berdarah panas, mempunyai rambut, jantung beruang empat, kelenjar mamae untuk mengeluarkan susu. Biasanya (walaupun tidak selalu) menghasilkan keturunan hidup. [4]
    • Aves (burung) - berdarah panas, bertelur, jantung beruang empat, bulu, dan sayap. [5]
    • Reptilia (reptil) - berdarah dingin, bertelur, bersisik atau bercangkang, (biasanya) mempunyai jantung beruang tiga. [6]
    • Amphibia (amfibi) - berdarah dingin, mempunyai jantung beruang tiga, dan (biasanya) siklus hidup larvanya di air, telurnya dapat dimasuki air, dan kulit yang berfungsi sebagai organ pernapasan. [7]
    • Selain itu, dalam filum chordata, ada sejumlah kelas ikan atau organisme serupa ikan. Kelas ikan adalah:
      • Osteichthyes - ikan bertulang sejati (ikan berduri)
      • Chondricthyes - ikan bertulang rawan (ikan hiu, skate , dan pari)
      • Agnatha - ikan tidak berahang (ikan lamprey dan remang)
    • Dalam contoh di sini, kita dapat menggolongkan manusia ke dalam kelas Mammalia karena kita mempunyai karakteristik yang disebutkan di atas.
  4. Setelah kelas, tingkatan taksonomi yang selanjutnya adalah ordo. Ordo digunakan untuk menggolongkan hewan secara lebih spesifik dibandingkan dengan filum dan kelas, namun masih lebih luas dibandingkan genus, spesies, dan seterusnya. Misalnya, dua ordo dalam kelas Reptilia adalah: [8]
    • Testudine - kura-kura, penyu, etc.
    • Squamata - ular dan kadal
    • Dalam contoh di sini, kita dapat menggolongkan manusia ke dalam ordo Primata bersama monyet, kera dan manusia proto yang telah punah.
  5. Setelah menggolongkan ordonya, klasifikasi taksonomi hewan akan menjadi lebih spesifik. Misalnya, nama umum hewan tertentu mungkin diambil dari nama latin familinya -- misalnya gecko (tokek) yang termasuk dalam famili Gekkonidae. Beberapa contoh famili dalam ordo Squamata lainnya adalah:
    • Chamaeleonidae - bunglon
    • Iguanidae - iguana
    • Scincidae - skink
    • Dalam contoh di sini, kita dapat menggolongkan manusia ke dalam famili Hominidae bersama kera besar dan manusia proto awal.
  6. Genus hewan (dalam bentuk jamak: genera) digunakan untuk membedakannya dari jenis hewan lain yang tampilannya serupa atau bahkan mempunyai nama umum yang sama. Misalnnya, nama umum semua anggota famili Gekkonidae adalah gecko (tokek), namun anggota genus Dixonius ( leaf-toed gecko ) berbeda dengan anggota genus Lepidodactylus ( scaly-toed gecko ), dan seterusnya untuk seluruh 51 genus dalam famili Gekkonidae.
    • Dalam contoh di sini, kita dapat menggolongkan manusia ke dalam genus Homo , yang meliputi manusia modern dan nenek moyang manusia terdahulu seperti - neanderthal, cro-magnon, dan seterusnya.
  7. Spesies hewan biasanya merupakan tingkatan taksonomi yang paling spesifik. Spesies sering kali diartikan sebagai individu dengan tampilan morfologi yang sama, dapat menghasilkan keturunan dengan sesamanya, dan tidak bisa menghasilkan keturunan dengan spesies lainnya. [9] Dengan kata lain, hanya hewan dari spesies yang sama dapat bereproduksi dan menghasilkan keturunan hidup dan subur. Hewan yang tidak termasuk ke dalam spesies yang sama terkadang dapat menghasilkan keturunan, namun biasanya mandul dan tidak dapat menghasilkan keturunan lagi (salah satu contohnya adalah bagal, yang tidak dapat menghasilkan keturunan dan merupakan hasil reproduksi antara kuda dan keledai).
    • Pahami bahwa hewan dari spesies yang sama mungkin mempunyai tampilan yang berbeda walaupun berkerabat dekat. Misalnya anjing chihuahua dan great dane tampak cukup jauh berbeda, padahal termasuk dalam spesies yang sama.
    • Dalam contoh di sini, kita dapat menggolongkan manusia ke dalam spesies sapiens . Selain manusia, tidak ada organisme lain yang dimasukkan ke dalam kategori ini. Perlu diingat bahwa manusia modern yang termasuk ke dalam genus Homo dan spesies sapiens mempunyai beragam bentuk morfologi--ukuran tubuh, tampilan wajah, warna kulit, warna rambut, dan seterusnya. Walaupun demikian, semua pasangan pria dan wanita dapat menghasilkan keturunan yang hidup dan subur, jadi semua orang adalah manusia.
  8. Umumnya, spesies hewan adalah klasifikasi yang paling spesifik. Namun, ada banyak pengecualian bagi aturan di atas, selanjutnya para ilmuwan mengklasifikasikan suatu spesies hewan ke dalam dua subspesies atau lebih. Suatu spesies akan selalu mempunyai dua subspesies atau lebih, atau tidak sama sekali--namun tidak pernah hanya satu. Subspesies umumnya diberikan jika dalam suatu spesies ada sekelompok organisme yang dapat menghasilkan keturunan yang subur, namun tidak demikian di alam karena terpisah letaknya secara geografis, pola perilaku, atau hal lainnya.
    • Dalam contoh di sini, jika kita merujuk pada anatomi manusia modern (manusia yang hidup di bumi saat ini), kita dapat menggunakan subspesies sapiens untuk membedakannya dengan Homo sapiens idaltu , jenis manusia proto lainnya dalam spesies Homo sapiens
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Mengklasifikasikan Hewan Berdasarkan Nama Ilmiahnya

Unduh PDF
  1. Dua tingkatan taksonomi hewan terakhir, genus dan spesies, yang paling spesifik dibandingkan tingkatan lainnya, digunakan sebagai nama ilmiah hewan. Dengan kata lain, nama resmi suatu hewan yang dikenali oleh para ilmuwan di seluruh dunia adalah "genus" (yang penulisannya diawali dengan huruf kapital) diikuti dengan "spesies" (yang tidak ditulis dengan huruf kapital). Misalnya, nama ilmiah manusia modern adalah Homo sapiens karena berasal dari genus "Homo" dan spesies "sapiens". Ingatlah, nama ilmiah hewan harus ditulis dalam huruf cetak miring.
    • Karena genus dan spesies hewan adalah tingkatan taksonomi yang paling spesifik, kedua informasi ini saja biasanya sudah cukup untuk sebagian besar keperluan.
    • Jika Anda tidak mengetahui nama ilmiah hewan yang ingin Anda klasifikasikan, coba cari di internet. Cari nama umum hewan tersebut (misalnya "anjing") diikuti dengan "nama ilmiah". Anda dapat menemukan nama ilmiah hewan dengan mudah menggunakan cara ini.
  2. Karena nama ilmiah hewan adalah spesies dan genusnya, jika Anda mengetahui nama ilmiah hewan, kedua informasi ini biasanya sudah cukup untuk mengawali pencarian tingkatan taksonomi selanjutnya.
  3. Setelah Anda mengetahui nama ilmiah hewan, Anda juga bisa menentukan klasifikasi taksonominya dengan mengamati morfologi, riwayat evolusi, dan kekerabatan genetisnya dengan hewan lain untuk mengetahui famili, ordo, dan selanjutnya. Gunakan informasi yang Anda ketahui mengenai spesies tersebut untuk membantu penelitian Anda. Jika mungkin, periksa kebenaran dugaan Anda menggunakan buku pelajaran atau sumber informasi biologi yang sesuai.
    • Misalnya, dalam contoh Homo sapiens yang digunakan di sini, jika kita tahu bahwa nenek moyang evolusi terdekat antara manusia dan kera besar sama, kita dapat memasukkan Homo sapiens ke dalam famili yang berisi kera besar ( chimpanzee , gorila, dan orang utan). Karena kera besar adalah hewan primata, Homo sapiens pun dapat kita masukkan ke dalam ordo primata. Dari sini, kelas dan filumnya mudah ditentukan. Tentu saja, semua primata adalah mamalia, sehingga kita dapat mengatakan bahwa manusia berada dalam kelas mamalia, dan semua mamalia bertulang belakang, sehingga kita dapat mengatakan bahwa manusia berada dalam filum chordata.
    • Seperti dijelaskan pada awal artikel ini, semua hewan berada dalam kerajaan animalia, apa pun klasifikasi taksonomi lainnya.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 31.667 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan