PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Pernah mendengar penyakit bernama balanitis? Sejatinya, balanitis merupakan kondisi peradangan pada kepala penis, dan jika mengalaminya, beberapa gejala yang lazim terjadi adalah munculnya rasa gatal, kemerahan, dan terkadang pembengkakan, di sekitar kepala penis. Gangguan medis tersebut dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, dan terkadang nyeri, ketika berkemih, [1] dan lebih sering menyerang pria yang belum disunat. Jika mengalaminya, kemungkinan besar Anda akan merasa malu atau canggung. Padahal, balanitis adalah gangguan medis yang sangat lazim dialami oleh pria dan untungnya, bisa dengan mudah diobati oleh krim medis.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Meredakan Ketidaknyamanan dan Mengaplikasikan Obat-obatan

PDF download Unduh PDF
  1. Ingat, sebagian besar kasus balanitis terjadi jika area di sekitar kepala penis kurang bersih dan/atau kurang terawat. Oleh karena itu, jika hingga saat ini Anda masih belum disunat, cobalah membiasakan diri untuk membersihkan penis ketika mandi setiap hari, atau setidaknya 4-5 kali seminggu. Caranya, tarik kulup Anda dan bersihkan area di baliknya dengan air hangat mengalir. Sebaiknya, hindari penggunaan sabun yang berisiko semakin mengiritasi kulit! [2]
    • Dalam istilah medis, kepala penis dikenal dengan sebutan “glans”. Kemungkinan, Anda sudah pernah mendengar istilah tersebut dari dokter atau tenaga medis ahli lain. [3]
    • Jika merasa penis kurang bersih tanpa bantuan sabun, cobalah memilih sabun yang berbahan sangat lembut dan tidak mengandung pewangi.
    • Jaga kebersihan kepala penis untuk mencegah bakteri menumpuk di balik kulup dan mengurangi kemungkinan terjadinya balanitis.
    • Jika merasa mengalami dermatitis kontak, sebaiknya hindari penggunaan sabun ketika mandi, yang berisiko membuat kulit semakin teriritasi.
  2. Umumnya, kepala penis yang mengalami infeksi balanitis akan terlihat membengkak dan memerah, serta terasa sangat gatal. Jika gejala yang muncul terasa sangat mengganggu atau menyakitkan, cobalah berendam dalam larutan air garam untuk meredakannya. Untuk melakukannya, Anda hanya perlu mengisi bak mandi dengan air hangat, bukan panas, lalu melarutkan sekitar 400 gram garam di dalamnya. Aduk air di dalam bak dengan tangan hingga garam benar-benar larut, lalu berendamlah di dalamnya selama 15-20 menit. [4]
    • Lakukan ini sesering mungkin untuk mengelola ketidaknyamanan yang muncul. Namun, selalu ingat bahwa metode ini tidak mampu mengobati balanitis, sesering apa pun Anda melakukannya.
    • Jika enggan berendam atau tidak memiliki bak mandi, Anda juga bisa membasuh area yang mengalami peradangan dengan larutan air garam.
  3. Untuk menggunakannya, Anda hanya perlu menuangkan krim hidrokortison sebesar kacang polong ke salah satu jari. Kemudian, tarik kulup Anda, dan oleskan krim ke kepala penis hingga menutup seluruh area yang memerah dan terasa gatal. Lakukan metode ini dua kali sehari, atau sesering yang direkomendasikan oleh dokter. Seharusnya, krim hidrokortison dapat membantu meredakan rasa gatal serta pembengkakan yang terjadi dalam waktu 1-2 minggu. Setelah gejalanya hilang, tetaplah mengaplikasikan krim hidrokortison 1% selama 7 hari ke depan. [5]
    • Jika dokter menyatakan bahwa penis Anda mengalami reaksi alergi ringan, kemungkinan besar Anda akan diminta menggunakan krim hidrokortison untuk mengatasinya.
    • Krim hidrokortison 1% bisa dibeli tanpa resep di berbagai apotek besar.
  4. Jika dokter menyatakan bahwa balanitis disebabkan oleh pertumbuhan bakteri atau jamur di penis Anda, kemungkinan besar mereka akan meminta Anda untuk menggunakan krim antijamur, seperti clotrimazole 1% atau miconazole 2%. Untuk menggunakan obat-obatan tersebut, tarik kulup Anda, lalu aplikasikan krim sebesar kacang polong ke kepala penis. Kemudian, gosokkan obat secara merata dengan bantuan 2-3 buah jari, lalu kembalikan kulup ke posisinya semula. Lakukan metode ini setiap hari selama 7 hari penuh, atau sampai gejala yang muncul benar-benar hilang. [6]
    • Beberapa jenis krim antijamur atau krim antibiotik bisa dibeli tanpa resep di berbagai apotek terdekat.
    • Jika infeksi yang Anda alami sangat parah atau resistan terhadap obat-obatan bebas, dokter bisa meresepkan krim medis yang berdosis lebih tinggi untuk mengobatinya.
  5. Jika balanitis disebabkan oleh alergi atau iritan fisik, kemungkinan besar dokter akan meresepkan krim steroid untuk meredakan peradangan yang terjadi. Kecuali diinstruksikan berbeda oleh dokter, oleskan selapis tipis krim steroid ke area kepala penis sebanyak satu kali sehari selama 2-3 minggu, atau sampai gejalanya benar-benar hilang. [7]
    • Krim steroid lazim diresepkan dengan krim antibakteri atau krim antijamur.
    • Jika mengalami infeksi di kepala penis, baik yang menyerupai gejala balanitis atau gejala penyakit lain, jangan mengobatinya dengan krim steroid! Hati-hati, krim steroid justru bisa memperparah kondisi infeksi.
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Menghindari Iritan

PDF download Unduh PDF
  1. Gunakan kondom yang tidak terbuat dari lateks , jika saat ini Anda sedang aktif secara seksual. Dalam beberapa kasus, balanitis juga bisa terjadi sebagai reaksi alergi, yang lazim dialami oleh orang-orang yang memiliki alergi terhadap lateks. Oleh karena itu, jika saat ini Anda cukup aktif secara seksual dan selalu menggunakan kondom berbahan lateks, cobalah menggantinya ke produk kondom yang terbuat dari bahan lain. Gunakan kondom nonlateks selama minimal satu bulan, dan amati hasilnya. Jika balanitis tidak kembali menginfeksi dalam kurun waktu satu bulan tersebut, artinya kemungkinan besar, penyebabnya adalah alergi terhadap lateks. [8]
    • Kunjungi apotek terdekat untuk membeli kondom yang tidak terbuat dari lateks.
    • Untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya kemungkinan alergi terhadap lateks, cobalah melakukan tes alergi dengan bantuan dokter.

    Tip : Jika Anda aktif secara seksual atau sering melakukan masturbasi tanpa mengenakan kondom, cobalah untuk selalu membersihkan penis dengan air hangat setelah melakukan aktivitas seksual apa pun. [9]

  2. Cuci tangan hingga benar-benar bersih setelah bersentuhan dengan zat kimia. Jika Anda bekerja di pabrik, pusat industri, atau laboratorium, kemungkinan besar kulit Anda sangat rentan terpapar zat kimia setiap harinya. Oleh karena itu, sebelum masuk ke kamar mandi atau menyentuh area genital, jangan lupa mencuci tangan dengan air bersabun. Secara khusus, gosokkan sabun ke seluruh permukaan tangan selama 10-20 detik, lalu segeralah membilasnya hingga benar-benar bersih. [10]
    • Khawatir penis Anda juga terkena paparan zat kimia? Bersihkan juga menggunakan air bersabun.
  3. Sejatinya, kandungan pewangi dalam detergen dapat memicu terjadinya berbagai masalah kulit, seperti ruam dan balanitis. Oleh karena itu, cobalah mengganti detergen yang sedang Anda gunakan dengan produk pencuci pakaian yang tidak mengandung pewangi. Jika balanitis masih terjadi setelahnya, cobalah untuk menghindari penggunaan dryer sheet saat mengeringkan pakaian. [11]
    • Jika lebih suka menggunakan detergen yang mengandung pewangi dan/atau dryer sheet , cobalah mencuci pakaian dalam secara terpisah menggunakan detergen yang tidak mengandung pewangi, dan tidak menggunakan dryer sheet ketika mengeringkannya.
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Memeriksakan Diri ke Dokter

PDF download Unduh PDF
  1. Selain itu, temui dokter pula jika Anda telah beberapa kali mengalami balanitis dalam beberapa bulan belakangan. Kepada dokter, jangan lupa menjelaskan gejala yang Anda alami. Setelah itu, dokter akan memeriksa kepala penis untuk mengecek warnanya, berikut peradangan yang terjadi di area tersebut. Jika diagnosis masih sulit untuk dibuat setelahnya, kemungkinan besar dokter akan melakukan metode usap pada jaringan kulit di kepala penis dan memeriksakan sampel tersebut di laboratorium. [12]
    • Seharusnya, dokter juga akan memeriksa kulit di sekitar penis untuk mengeliminasi kemungkinan dermatosis, penyakit kulit lebih serius yang umumnya terjadi di sekitar area genital.
    • Dalam beberapa kasus, dokter mungkin juga akan merujuk Anda ke dermatolog. Secara teknis, balanitis adalah penyakit kulit, dan oleh karenanya, dermatolog memiliki pengalaman yang lebih baik untuk mendiagnosis dan menyembuhkan masalah tersebut.
  2. Sebagian besar kasus balanitis tidak disebabkan oleh penyakit menular seksual. Namun, ada beberapa jenis penyakit menular seksual yang bisa memicu terjadinya balanitis. Itulah mengapa, jika Anda memiliki penyakit menular seksual, dokter mungkin akan meminta Anda untuk mengobatinya terlebih dahulu. Oleh karena itu, jika saat ini Anda sedang aktif secara seksual, segeralah memeriksakan diri ke dokter. Beberapa jenis penyakit menular seksual yang lazim memicu terjadinya balanitis adalah: [13]
  3. Pada dasarnya, gangguan balanitis pada pasien diabetes mengindikasikan kadar gula darah yang tidak stabil. [14] Jika Anda pun mengalami kondisi yang sama, mintalah bantuan dokter untuk memeriksa kadar gula darah Anda. Jika hasilnya terlalu rendah, kemungkinan besar dokter akan mengubah dosis insulin harian Anda.
    • Meski perubahan dosis insulin harian dapat membantu menyembuhkan balanitis, biasanya dokter tetap akan meresepkan krim medis untuk mengurangi rasa gatal dan peradangan yang menyertai kondisi tersebut.
  4. Jika penis terus-menerus mengalami infeksi atau peradangan, kemungkinan besar penyunatan adalah satu-satunya opsi yang praktis dan efektif. Dengan kata lain, opsi tersebut sangatlah bermanfaat untuk mencegah balanitis terjadi kembali di kemudian hari. Jika enggan melakukannya, dokter mungkin akan merekomendasikan opsi yang tidak terlalu drastis, seperti membuat sayatan kecil di ujung kepala penis untuk memperbaiki sirkulasi udara di area tersebut. [15]
    • Seharusnya, dokter akan menginformasikan berbagai komplikasi yang mungkin terjadi pascapenyunatan. Jika usia Anda sudah tergolong dewasa, kemungkinan besar durasi pemulihan yang diperlukan adalah 7-10 hari sebelum Anda bisa kembali berjalan dengan normal dan nyaman.
    • Meski terdengar merepotkan, percayalah bahwa penyunatan adalah prosedur yang sangat layak untuk dilakukan demi mencegah balanitis terjadi kembali di kemudian hari!

Tips

  • Balanitis sangat sering menyerang pria yang belum disunat. Faktanya, sekitar 1 dari 30 pria yang belum disunat mengalami balanitis, setidaknya satu kali dalam hidupnya. [16]
  • Balanitis sangat lazim menyerang anak-anak yang berusia di bawah 4 tahun. Oleh karena itu, jika Anda memiliki anak yang masih kecil, cobalah memeriksa penisnya setiap 1 atau 2 bulan untuk memastikan tidak ada gejala balanitis yang patut dikhawatirkan. Jika ternyata timbul gejala yang mengkhawatirkan, segeralah memeriksakannya ke dokter anak. [17]

Peringatan

  • Jangan menggunakan produk medis apa pun sebelum mengonsultasikannya ke dokter. Ingat, dokter adalah satu-satunya pihak yang mampu mengonfirmasi efektivitas sebuah krim medis untuk mengobati balanitis. Tentunya Anda tidak ingin memperparah kondisi infeksi karena menggunakan produk medis yang salah, bukan?

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 16.256 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?