PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Sindrom Asperger, sekarang disebut gangguan spektrum autisme, level 1 dalam DSM-V, memengaruhi kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dan bersosialisasi. Penyandang Asperger memiliki IQ sedang hingga tinggi dan dapat mencapai kesuksesan besar dalam hidup, tetapi memiliki masalah kecanggungan sosial dan keterbatasan dalam komunikasi nonverbal. Gejala Asperger juga dirasakan oleh orang-orang yang memiliki gangguan lain sehingga cukup sulit didiagnosis.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Mengenali Tanda-Tandanya

PDF download Unduh PDF
  1. Penderita Asperger menunjukkan perbedaan jelas dalam cara berkomunikasi sejak masih kecil. Perbedaan ini adalah gejala yang paling kentara, khususnya selama masa kanak-kanak, sebelum mereka diperkenalkan dengan alat khusus untuk berkomunikasi dengan lebih efektif. [1] Carilah perbedaan cara komunikasi berikut:
    • Kecenderungan untuk menghindari kontak mata. [2]
    • Keterbatasan penggunaan ekspresi wajah, dan/atau suara monoton.
    • Keterbatasan penggunaan bahasa tubuh ekspresif, seperti gerakan tangan dan anggukan kepala.
  2. Mutisme selektif adalah keadaan seseorang hanya berbicara dengan orang yang ia rasa nyaman, dan diam saja di dekat semua orang lainnya. Ini biasa ditemukan pada penderita Asperger. Mereka mungkin berbicara terbuka dengan orang tua dan saudara, tetapi diam di sekolah dan di dekat orang-orang yang tidak ia kenal dengan baik. Dalam banyak kasus, mutisme selektif dapat diatasi seiring kedewasaan si individu. [3]
    • Kadang ada orang yang merasa sulit atau tidak bisa bicara saat indra menerima stimulasi berlebih , krisis, atau secara umum. Ini belum tentu merupakan kasus mutisme selektif, tetapi bisa juga merupakan sindrom Asperger.
  3. Penyandang Asperger sulit membayangkan perasaan orang lain dan memahami isyarat nonverbal. Ia mungkin bingung dengan ekspresi wajah atau bahasa tubuh yang menyampaikan rasa senang, sedih, takut, atau sakit. Berikut contohnya:
    • Ia mungkin tidak sadar sudah mengatakan sesuatu yang menyakitkan atau membuat orang lain tidak nyaman saat mengobrol.
    • Anak yang bermain terlalu kasar, tidak sadar bahwa mendorong atau kontak fisik agresif bisa membuat orang lain sakit.
    • Terus menanyakan perasaan orang lain (misalnya, "Kamu sedih?" atau "Apa kamu lelah?") karena tidak yakin bagaimana perasaan orang lain. Jika lawan bicaranya tidak menjawab dengan jujur, ia mungkin bingung dan mencoba mencari jawaban jujur, tidak hanya diam saja.
    • Sangat terkejut, sedih, dan menyesal ketika diberi tahu bahwa tindakannya tidak pantas. Sepertinya ia benar-benar tidak mengerti. Ia mungkin merasa lebih buruk daripada orang yang disakitinya.
  4. Individu penyandang Asperger mungkin tidak memahami timbal balik dalam percakapan, khususnya dalam topik yang menarik baginya atau topik moral seperti hak asasi manusia. Ia mungkin sangat bersemangat sehingga tidak menyadari bahwa lawan bicara juga ingin mengatakan sesuatu atau bosan. [4]
    • Beberapa penyandang Asperger sadar bahwa mereka kadang memonopoli pembicaraan dan kemudian takut membicarakan minat mereka. Jika ada orang yang ragu membicarakan subjek favorit dan mengira orang lain kesal atau bosan dengannya, mungkin ia sedang berusaha menekan dorongan bicara karena takut dengan konsekuensi sosial.
  5. Banyak penyandang Asperger memiliki minat khusus yang hampir obsesif dalam beberapa subjek. Misalnya, penyandang Asperger yang tertarik dengan bisbol mungkin hafal dengan nama dan statistik tiap pemain dalam semua tim Liga Utama. Yang lain mungkin senang menulis, ia menulis novel dan memberi saran tulisan yang bagus pada usia yang sangat muda. Setelah dewasa, gairah ini bisa berkembang menjadi karier yang sukses dan menyenangkan. [5]
  6. Penyandang Asperger mungkin sulit berteman karena ia tidak bisa berkomunikasi dengan efektif. Sebenarnya, banyak dari mereka yang ingin berteman, tetapi tidak memiliki kemampuan sosial yang memadai. Kecenderungan mereka untuk menghindari kontak mata dan obrolan yang canggung kadang disalahartikan sebagai kekasaran dan antisosial padahal sebenarnya mereka ingin mengenal orang lain degan baik. [6]
    • Beberapa penyandang Asperger, khususnya anak kecil, mungkin tidak menunjukkan minat untuk berinteraksi dengan orang lain. Ini biasanya berubah seiring usia dan ketika ia memiliki keinginan untuk bergaul dan menyesuaikan diri dalam kelompok.
    • Penyandang Asperger mungkin hanya memiliki beberapa teman dekat yang sangat memahaminya, atau ia bergaul dengan banyak kenalan yang tidak memiliki ikatan mendalam.
    • Penyandang autisme cenderung dijadikan sasaran penindasan dan memercayai orang yang memanfaatkan mereka.
  7. Penyandang Asperger biasanya kurang memiliki kemampuan koordinasi, dan kadang agak kikuk. Mereka bisa saja sering tersandung atau menabrak dinding dan furnitur. Selain itu, mereka mungkin tidak ahli dalam aktivitas fisik berat atau olahraga. [7]
  8. Pancaindra penyandang sindrom Asperger mungkin terlalu atau kurang sensitif. Hal ini bisa ditunjukkan dengan menghindari atau kesakitan akibat stimulasi sensoris berlebihan, atau sebaliknya, mencari stimulasi sensoris saat merasa bosan atau kurang terstimulasi.
    • Penyandang sindrom Asperger mungkin akan melakukan suatu gerakan berulang-ulang untuk membantu menghadapinya. Meskipun begitu, sebagian penyandang sindrom Asperger belajar untuk menekan gerakan yang sebenarnya sehat ini karena takut dianggap "aneh".
  9. Menjalani kehidupan bisa cukup menantang bagi penyandang sindrom Asperger, dan kadang-kadang, hidup terasa terlalu berat bagi mereka. Mereka mungkin akan menarik diri atau mengalami episode menangis tidak terkendali.
  10. Keterlambatan perkembangan ini mungkin tidak terlalu tampak, tetapi bisa membuat mereka kesulitan saat mencoba lebih mandiri. Anak-anak dan remaja penyandang sindrom Asperger mungkin menganggap tumbuh dewasa sebagai hal yang sulit dan menakutkan karena mereka tidak mampu memenuhi seluruh tuntutannya. Pertimbangkan apakah ada keterlambatan seperti di bawah ini:
    • Belajar berenang
    • Belajar bersepeda
    • Melakukan tugas secara mandiri
    • Belajar mengemudi
  11. Memenuhi tuntutan kehidupan bisa menjadi suatu tantangan bagi penyandang sindrom Asperger, dan "waktu tenang" sering kali sangat penting untuk relaksasi sekaligus memulihkan diri dari kegiatan sepanjang hari.
    • Siswa penyandang sindrom Asperger mungkin harus beristirahat sejenak sepulang sekolah.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Mengonfirmasikan Diagnosis

PDF download Unduh PDF
  1. Peneliti medis dan psikologis masih dalam proses mempelajari cara yang tepat untuk mendiagnosis gangguan ini dan cara perawatannya. Anda mungkin akan melihat bahwa pendekatan yang diambil dokter atau terapis berbeda-beda dan itu kadang membingungkan. Membaca sendiri akan membantu Anda memahami berbagai pendekatan dan mengambil keputusan terbaik untuk Anda atau anggota keluarga yang menyandang Asperger.
    • Bacalah apa saja yang ditulis oleh penyandang autisme. Ada banyak kesalahan informasi tentang autisme dan penyandang autisme dapat memberi gambaran mendalam tentang seluk-beluk autisme dan perawatan yang paling efektif. Bacalah tulisan dari organisasi ramah autisme.
    • Organisasi luar seperti National Autistic Society atau MAAP memublikasikan informasi terbaru tentang diagnosis, perawatan, dan hidup dengan Asperger. [8]
    • Anda dapat lebih memahami gangguan ini dengan membaca buku yang ditulis oleh penyandang Asperger. Cobalah Nerdy, Shy, and Socially Inappropriate oleh Cynthia Kim atau Loud Hands: Autistic People, Speaking, antologi esai dari penulis autistik.
  2. Semua orang pernah menunjukkan kecanggungan sosial dan beberapa gejala Asperger lain, tetapi jika Anda mencatatnya dalam jurnal dan memperhatikan tiap kejadian, Anda akan bisa melihat polanya. Jika memang ini kasus Asperger, Anda akan melihat gejala yang sama terjadi berulang-ulang, tidak hanya satu atau dua kali.
    • Tuliskan deskripsi mendetail tentang pengamatan Anda. Dengan demikian, Anda dapat memberi informasi sebanyak mungkin kepada dokter dan terapis guna mendapatkan diagnosis yang tepat.
    • Ingat bahwa banyak gejala Asperger memiliki kesamaan dengan gejala gangguan lain, seperti OCD atau ADHD. Anda harus terbuka pada kemungkinan lain sehingga perawatan yang diberikan tepat sasaran.
  3. Ada beberapa tes daring yang didesain untuk menentukan apakah seseorang menyandang Asperger. Untuk mengetahui apakah ada gejala Asperger pada diri seseorang, tes tersebut mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan aktivitas sosial, cara favorit menikmati waktu, dan kekuatan dan kelemahan orang tersebut. [9]
    • Hasil tes daring sindrom Asperger sama sekali bukan diagnosis. Tes hanya sebagai cara untuk menentukan apakah dibutuhkan tes lebih lanjut. Jika tes mengungkap kecenderungan ke arah autisme, kunjungi dokter untuk mengetahui lebih jelas.
  4. Setelah menjawab tes daring dan cukup yakin bahwa ada gangguan, buatlah janji dengan dokter. Bawa jurnal gejala dan ceritakan masalahnya. Dokter akan mengajukan serangkaian pertanyaan dan meminta penjabaran spesifik. Jika dokter memiliki kekhawatiran yang sama bahwa ada kemungkinan Asperger atau gangguan perkembangan lain, mintalah rujukan ke spesialis. [10]
    • Pembicaraan pertama dengan dokter dan spesialis profesional mungkin merupakan pengalaman intens bagi penyandang Asperger. Sampai sejauh ini, mungkin Anda menyimpan kekhawatiran ini sendiri. Bercerita kepada dokter mungkin mengubah segalanya. Akan tetapi, Anda melakukan hal yang benar dengan bertindak, bukan mengabaikan pengamatan Anda sendiri, tidak peduli apakah kasus ini dialami Anda sendiri atau anak Anda.
  5. Sebelum janji temu, lakukan riset tentang psikiater atau psikologis yang dirujuk dokter. Pastikan ahli tersebut memiliki spesialisasi dalam spektrum autisme. Dalam janji temu ini biasanya ada wawancara dan tes dengan pertanyaan yang mirip dengan tes daring. Setelah diagnosis diberikan, spesialis akan menganjurkan langkah berikutnya. [11] [12]
    • Selama pertemuan dengan dokter, jangan takut mengajukan banyak pertanyaan tentang apa yang dialami, diagnosis, dan perawatannya.
    • Jika Anda tidak sepenuhnya yakin dengan diagnosis yang diberikan, cari opini kedua.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Mengambil Langkah Berikutnya

PDF download Unduh PDF
  1. Perawatan Asperger memerlukan berbagai pendekatan dengan guru, pengasuh, dokter, dan terapis. Anda harus mendapat bantuan luar dari ahli berpengalaman dan perhatian. Pertama-tama dan terpenting, cari psikolog atau terapis yang cocok dan Anda percaya, orang yang akan dengan senang hati Anda terima selama bertahun-tahun ke depan dalam usaha mengatasi tantangan yang menyertai autisme. [13]
    • Jika ada yang terasa tidak sesuai atau tidak nyaman setelah beberapa sesi terapi, jangan ragu mencari ahli yang lebih cocok untuk Anda atau anak Anda. Kepercayaan adalah elemen penting dalam upaya merawat Asperger.
    • Selain mencari terapis tepercaya, Anda mungkin memerlukan pandangan ahli pendidikan, ahli gizi, dan ahli lain yang dapat membantu menangani kebutuhan khusus Anda atau anak Anda.
    • Jangan pernah bekerja sama dengan spesialis yang mendukung "Quiet Hands", menggunakan hukuman jasmani, mengekang secara fisik, menahan makanan, berpendapat bahwa "sedikit menangis" (panik) itu normal, tidak memperbolehkan Anda memantau sesi terapi, atau mendukung organisasi yang dianggap destruktif oleh komunitas autistik. Perawatan seperti ini dapat menyebabkan penyandang autisme mengembangkan gangguan stres pascatrauma ( Post-traumatic stres disorder ). [14] [15] [16]
    • Secara umum, jika penyandang autisme menikmati terapi dan ingin pergi dengan suka rela, berarti segalanya baik-baik saja. Jika ia tampak lebih cemas, tidak patuh, atau panik, mungkin sesi itu lebih menyakitkan daripada membantu. [17]
  2. Hidup sebagai penyandang autisme sangat sulit, dan belajar mengatasi setiap kesulitan itu adalah proses seumur hidup. Selain menemui dokter dan terapis untuk mengetahui perawatan apa yang terbaik, pertimbangkan untuk meminta dukungan dari organisasi lain. Cari orang yang bisa Anda telepon jika punya pertanyaan, atau ketika Anda hanya ingin bicara dengan seseorang yang memahami apa yang Anda alami.
    • Carilah kelompok dukungan Asperger di daerah Anda melalui internet. Siapa tahu, mungkin ada kelompok seperti ini di pusat komunitas atau universitas.
    • Pertimbangkan untuk menghadiri konferensi tentang autisme yang diselenggarakan oleh organisasi terkemuka. Anda akan mendapatkan akses ke banyak sumber daya, mempelajari metodologi perawatan terbaru, dan bertemu orang-orang yang mungkin ingin Anda hubungi lagi nanti.
    • Bergabunglah dengan organisasi yang didirikan untuk dan oleh penyandang autisme. Anda dapat bertemu orang lain yang hidup dengan autisme dan pada saat yang sama membuat perbedaan positif di dunia.
  3. Para penyandang Asperger menghadapi tantangan yang lebih banyak daripada orang-orang yang tidak memiliki gangguan autisme, khususnya dalam interaksi sosial. Akan tetapi, mereka juga bisa memiliki hubungan yang indah dan membahagiakan, banyak yang menikah dan memiliki anak, dan sangat sukses dalam karier. Jika Anda ingin memberi kesempatan terbaik kepada seorang penyandang Asperger untuk menjalani hidup bahagia, Anda harus peka pada kebutuhannya yang unik, membantunya mengatasi kekurangan, dan menonjolkan kelebihan.
    • Salah satu cara penting untuk memudahkan hidup penyandang Asperger adalah mengembangkan rutinitas karena itu dapat membuat ia lebih aman. Bila ada sesuatu yang harus diubah, jelaskan secara persis kepadanya agar ia mengerti.
    • Anda juga bisa memberi contoh dengan menunjukkan seperti apa cara berinteraksi dalam lingkungan sosial. Misalnya, Anda dapat mengajarkan cara menyapa dan berjabat tangan sambil menjalin kontak mata. Terapis bisa memberikan alat pembelajaran yang efektif. [18]
    • Untuk mendukung penyandang Asperger, Anda harus menyambut gairahnya dan membebaskan ia bereksplorasi. Pupuk minatnya dan bantu ia agar unggul di bidang itu.
    • Tunjukkan bahwa Anda mencintainya dan juga autismenya. Hadiah terbaik yang bisa diberikan kepada penyandang Asperger adalah menerima dirinya apa adanya.
    Iklan

Tips

  • Apabila Anda menyandang asperger dan harus mengatakannya kepada orang lain, sebaiknya Anda menjelaskan gejala yang paling besar pengaruhnya, dan bahwa gejala tersebut makin intens bagi penyandang asperger (misalnya, semua orang pernah melakukan kesalahan, tetapi penyandang asperger lebih sering melakukannya).
  • Tawarkan beberapa tautan artikel. Bacalah blog penulis autistik, cari artikel favorit, dan tandai sehingga Anda dapat mengirim atau mencetaknya untuk orang-orang yang berkepentingan. Artikel seperti ini akan sangat berguna untuk orang-orang yang tidak berpengalaman dengan penyandang gangguan pertumbuhan, orang yang ingin tahu, atau menyulitkan Anda karena ketidaktahuan mereka.
  • Jika Anda menduga bahwa Anda atau orang lain menyandang asperger, carilah gejalanya, jawab beberapa tes daring, dan lakukan riset.
Iklan

Peringatan

  • Gejala Asperger mungkin disertai beberapa gangguan lain, seperti OCD, kecemasan, epilepsi, depresi, gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas, dsb. Jika Anda merasa menderita kondisi seperti ini, sampaikan kepada orang terdekat atau temui konsultan medis.
  • Jika tidak ada yang percaya, jangan menyerah. Secara neurologis, sindrom Asperger berbeda dari yang lain dan harus didiagnosis dan ditindak dengan cara tersendiri. Konsultasi dengan tenaga medis sangat vital untuk kasus ini.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 18.868 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan