PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Harga diri terbentuk dari pikiran, perasaan, dan keyakinan kita tentang diri sendiri. Oleh karena pikiran, perasaan, dan keyakinan kita selalu berubah, harga diri kita juga terus berevolusi. [1] Rasa rendah diri bisa berdampak buruk terhadap kesehatan mental, hubungan, pendidikan, dan perkembangan karier Anda. Namun, Anda bisa merasa lebih nyaman dengan diri sendiri dan meningkatkan harga diri dengan melakukan beberapa cara berikut.

Metode 1
Metode 1 dari 2:

Meningkatkan Harga Diri

PDF download Unduh PDF
  1. Berfokuslah memikirkan hal-hal yang positif, menimbulkan semangat, dan membangun. Ingatlah bahwa Anda adalah pribadi yang istimewa, seseorang yang layak dicintai dan dihargai oleh orang lain dan diri sendiri. Lakukan beberapa cara berikut: [2] [3]
    • Buatlah pernyataan yang mengungkapkan harapan Anda. Bersikaplah optimis dan jangan pernah meramalkan sesuatu yang bernada pesimis tentang diri sendiri. Hal-hal buruk biasanya terjadi jika dipikirkan. Contohnya, jika Anda merasa khawatir presentasi Anda nantinya akan mengecewakan, hal ini bisa benar-benar terjadi. Bersikaplah positif. Katakan kepada diri sendiri, “Walaupun rasanya cukup menantang, aku pasti bisa melakukan presentasi dengan baik.”
    • Berfokuslah pada pernyataan dengan kata “bisa” dan hindari kata “seharusnya”. Kata “seharusnya” berarti ada sesuatu yang harus Anda lakukan dan membuat Anda tertekan jika keinginan tersebut tidak terpenuhi. Alih-alih, berfokuslah pada hal-hal yang mampu Anda lakukan.
    • Berfokuslah pada hal-hal positif. Pikirkan sisi baik dari kehidupan yang Anda jalani selama ini. Ingatlah semua kejadian yang berjalan baik akhir-akhir ini. Hargai kemampuan Anda menghadapi situasi yang menantang.
    • Jadilah suporter untuk diri sendiri. Berikan dukungan kepada diri sendiri dan hargailah hal-hal positif yang Anda lakukan. Contohnya, meskipun minggu lalu Anda tidak bisa memenuhi jadwal latihan, setidaknya Anda sudah menggantikannya dengan berolahraga di hari lain. Hargailah diri sendiri karena Anda mampu melakukan perubahan positif. Contohnya, “Mungkin aku belum bisa melakukan presentasi dengan baik, tetapi rekan-rekanku mengajukan pertanyaan dan tetap memperhatikan. Ini berarti tujuanku sudah tercapai.”
  2. Tulislah hal-hal yang ingin Anda capai dan berusahalah mencapainya . Contohnya: ingin menjadi sukarelawan, memulai hobi baru, atau lebih sering berkumpul dengan teman-teman. [4]
    • Tentukan tujuan dan keinginan yang realistis. [5] Alih-alih meningkatkan harga diri, berusaha mencapai hal-hal yang mustahil hanya akan membuat Anda merasa kurang berharga. Contohnya, tiba-tiba memutuskan ingin menjadi penari balet profesional di usia 40 tahun bukanlah keputusan yang realistis. Menyadari betapa sulit dan mustahilnya tujuan tersebut mungkin akan menjadi pukulan berat bagi Anda. [6]
    • Tentukan tujuan yang realistis, misalnya ingin belajar bermain gitar atau menjajaki olahraga baru. Menentukan tujuan sesuai kemampuan dan bisa tercapai akan menghentikan siklus berpikir negatif yang menimbulkan rasa rendah diri. Keberhasilan mencapai tujuan membuat Anda merasa bahagia. Selain itu, cara ini mencegah timbulnya rasa rendah diri karena gagal mencapai tujuan yang mustahil tercapai, misalnya ingin menjadi kekasih yang sempurna, menjadi juru masak yang sempurna, atau menjadi yang sempurna dalam hal apa pun.
    • Tentukan tujuan yang membuat Anda mengenali dan menyadari kompetensi Anda sendiri. Contohnya, apabila Anda ingin mendapatkan informasi terbaru tentang perkembangan dunia, ambillah keputusan untuk membaca koran setiap hari selama satu bulan. Atau, mungkin Anda ingin belajar memperbaiki sepeda dan mengatur setelannya sendiri. Mencapai tujuan yang memberikan solusi sehingga Anda merasa lebih berdaya dan terampil membuat Anda merasa lebih nyaman dengan diri sendiri.
  3. Banyak orang yang terbiasa memikirkan dan memperhatikan orang lain, tetapi mengabaikan kesejahteraan fisik dan mentalnya sendiri. Selain itu, orang-orang yang kurang mampu menghargai diri sendiri cenderung berpikir bahwa memberikan waktu dan tenaga untuk memperhatikan diri sendiri adalah hal yang sia-sia. Namun, sesungguhnya Anda bisa meningkatkan harga diri dengan memperhatikan diri sendiri. Tubuh dan pikiran yang lebih sehat membuat Anda lebih bisa menerima diri sendiri. Ingatlah bahwa memperhatikan diri sendiri bukan berarti harus menjadi langsing, keren, dan terlihat sempurna, tetapi melakukan yang terbaik agar Anda tetap sehat dengan cara: [7] [8]
    • Makan paling sedikit tiga kali sehari dengan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi. Contohnya, gandum utuh, daging unggas dan ikan, serta sayuran segar agar Anda tetap sehat dan berenergi. Minumlah air putih minimal 8 gelas per hari agar tubuh Anda tetap terhidrasi.
    • Menghindari makanan dan/atau minuman yang diawetkan dan yang mengandung gula atau kafeina sebab bisa memengaruhi suasana hati dan memicu emosi negatif. [9]
    • Berolahraga teratur. Riset membuktikan bahwa olahraga adalah salah satu cara meningkatkan harga diri sebab saat berolahraga, tubuh kita akan memproduksi hormon endorfin, yaitu senyawa kimia yang memicu rasa bahagia. Perasaan senang yang muncul akan diikuti oleh meningkatnya hal-hal positif dan energi. Mulailah berolahraga dengan bergerak aktif paling sedikit 30 menit per minggu. Atau, setidaknya sisihkan waktu untuk berjalan kaki di setiap pagi. [10]
    • Kurangi stres. Berusahalah mengurangi stres dalam kehidupan sehari-hari dengan menyediakan waktu untuk merilekskan diri dan melakukan aktivitas yang menyenangkan. Anda bisa bermeditasi , berlatih yoga , berkebun, atau lakukan aktivitas apa saja yang membuat Anda merasa tenang dan positif. Ingatlah bahwa kondisi stres terkadang membuat orang cenderung bereaksi berlebihan atau dikendalikan oleh perasaan negatif. [11] [12]
  4. Mungkin selama ini Anda kurang menghargai apa yang pernah Anda lakukan. Berusahalah memberikan kesan baik kepada diri sendiri, bukan hanya kepada orang lain. Mulailah melakukan refleksi untuk mengingat lagi semua keberhasilan yang pernah Anda capai. Selain membuat Anda lebih menyadari keberhasilan tersebut, cara ini akan memvalidasi eksistensi Anda dalam kehidupan sehari-hari dan nilai yang Anda berikan kepada orang-orang dan masyarakat sekitar. [13]
    • Siapkan buku catatan atau jurnal dan pasanglah penanda waktu agar berbunyi setelah 20-30 menit. Mulailah menulis semua yang pernah Anda capai. Ingatlah bahwa semuanya harus ditulis, dimulai dari pencapaian besar sampai hal-hal kecil sehari-hari. Anda boleh memasukkan apa saja, misalnya belajar mengemudi mobil, mulai kuliah, pindah ke apartemen baru, mendapatkan teman baik, memasak makanan yang mahal, lulus kuliah, diterima bekerja, dst. Banyak sekali yang bisa Anda tulis! Baca lagi catatan ini secara berkala untuk ditambahkan agar semakin banyak hal yang bisa Anda banggakan. [14]
    • Lihatlah foto-foto lama, scrapbook , buku tahunan, kenang-kenangan dari perjalanan, atau buatlah kolase foto-foto perjalanan hidup dan pencapaian Anda sampai hari ini. [15]
  5. Sisihkan waktu untuk melakukan hal-hal menyenangkan setiap hari, misalnya memasak, membaca, berolahraga, berkebun, atau menghabiskan waktu satu jam hanya untuk mengobrol dengan pasangan. Jangan merasa bersalah karena menikmati waktu yang sudah ada siapkan ini sebab Anda layak mendapatkannya. Ulangi pernyataan ini sesuai kebutuhan. [16]
    • Jajaki aktivitas baru agar Anda bisa mengenali bakat atau keterampilan tersembunyi. Mungkin saat berlari, Anda baru menyadari bahwa Anda adalah pelari jarak jauh yang hebat, sesuatu yang belum pernah Anda pikirkan. Hal ini bisa meningkatkan harga diri Anda. [17]
    • Pertimbangkan kemungkinan melakukan aktivitas seni, misalnya melukis, bermain musik, membaca puisi, dan berdansa. Banyak orang yang belajar mengekspresikan diri dan merasa berhasil menguasai subjek atau keterampilan tertentu melalui pencapaian di bidang kesenian. Banyak komunitas yang menawarkan kursus gratis atau dengan biaya terjangkau.
  6. Riset membuktikan bahwa orang-orang yang menjadi sukarelawan cenderung lebih bahagia dan memiliki harga diri yang lebih tinggi. Walaupun seolah-olah bertentangan apabila kita harus menolong orang lain agar bisa merasa nyaman dengan diri sendiri, sains menunjukkan bahwa perasaan terhubung secara sosial saat menjadi sukarelawan atau menolong orang lain membuat kita merasa lebih positif. [18]
    • Banyak sekali kesempatan untuk menolong orang lain di seluruh dunia. Jadilah sukarelawan di panti wreda atau penampungan tunawisma. Bergabunglah dalam kegiatan pelayanan gereja untuk mengunjungi orang sakit atau orang miskin. Donasikan waktu dan tenaga di penampungan hewan. Bantulah anak-anak yatim piatu. Ikutilah kerja bakti di lingkungan perumahan Anda atau bersama komunitas dalam organisasi tertentu. [19]
  7. Karena selalu berubah, Anda perlu memperbarui persepsi diri Anda agar sesuai dengan diri Anda saat ini. Selama Anda masih berpegang pada citra diri yang salah, tidak ada gunanya berusaha meningkatkan harga diri. Saat masih kecil, mungkin Anda sangat hebat dalam matematika, tetapi saat ini, Anda kesulitan menghitung luas rumah sendiri. Mungkin dulu Anda sangat religius, tetapi sekarang Anda memilih menjadi agnostik dan tidak pernah lagi datang ke tempat ibadah. Sesuaikan persepsi diri Anda dengan kenyataan hidup Anda saat ini. Jangan memaksakan diri harus menjadi ahli matematika atau tetap menganut agama tertentu. [20] [21]
    • Lakukan evaluasi diri berdasarkan kondisi saat ini, keterampilan, minat, dan keyakinan Anda saat ini, bukan berdasarkan versi diri Anda yang lama.
  8. Jadikan kalimat ini sebagai mantra baru: “Tidak ada orang yang sempurna”. Anda tidak pernah bisa memiliki kehidupan yang sempurna, tubuh yang sempurna, keluarga yang sempurna, pekerjaan yang sempurna, begitu juga orang lain. Kesempurnaan hanyalah sebuah konsep artifisial yang diciptakan dan disebarluaskan oleh masyarakat dan media yang menimbulkan kerugian besar bagi banyak orang dengan mengatakan bahwa kesempurnaan bisa dicapai oleh siapa pun, tetapi masalahnya kita tidak mampu mencapainya. [22]
    • Berfokuslah pada usaha, bukan pada keinginan meraih kesempurnaan. Jika Anda enggan berusaha karena takut hasilnya tidak sempurna, belum apa-apa Anda sudah kehilangan kesempatan. Jika Anda menolak bergabung dengan tim bola basket, Anda pasti tidak pernah menang. Jangan biarkan keinginan Anda terhambat karena semuanya harus sempurna. [23]
    • Terimalah kenyataan bahwa Anda hanyalah manusia biasa yang pada dasarnya tidak sempurna dan bisa berbuat salah. Mungkin Anda berbicara terlalu kasar kepada anak Anda atau berbohong demi kebaikan di tempat kerja. Tidak apa-apa. Semua orang bisa berbuat salah. Alih-alih menyesali diri karena berbuat salah, lihatlah hal ini sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang dan sebagai alasan untuk memperbaiki diri. Mungkin Anda menyadari bahwa Anda harus berpikir matang-matang sebelum berbicara atau berbohong bukanlah cara yang tepat. Walaupun sulit dilakukan, Anda bisa menghindari sikap mengasihani diri dan rendahnya harga diri dengan memaafkan diri sendiri dan terus berusaha.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 2:

Mengatasi Rasa Rendah Diri

PDF download Unduh PDF
  1. Pikirkan apakah ada kondisi yang menyulitkan atau situasi tertentu yang memicu rasa rendah diri. Bagi banyak orang, pemicunya adalah rapat kerja, presentasi di sekolah, masalah antarpribadi di tempat kerja atau di rumah, dan perubahan hidup yang signifikan, misalnya meninggalkan rumah, perubahan pekerjaan, atau berpisah dari pasangan. [24]
    • Pertimbangkan apakah Anda perlu mencari tahu orang-orang yang membuat Anda merasa rendah diri. Anda tidak bisa mengatur perilaku orang lain, tetapi Anda bisa mengendalikan respons yang akan Anda berikan dan menentukan apakah perilakunya memengaruhi Anda. Jika ada orang yang bersikap kasar, jahat, meremehkan, atau menghina Anda, berusahalah mengerti bahwa ia mungkin sedang mengalami masalah atau gangguan emosional sehingga bersikap negatif kepada Anda. Akan tetapi, jika orang ini membuat Anda merasa rendah diri, sebaiknya Anda menjauh atau jangan lagi bertemu dengannya, terutama jika ia memberikan respons negatif ketika Anda menyampaikan keberatan atas perilakunya.
    • Walaupun Anda menghargai pendapat dan gagasan orang lain, jangan membuat keputusan berdasarkan pandangan orang lain. Dengarkan dan terimalah hal-hal yang bermanfaat bagi Anda. Anda adalah satu-satunya orang yang berhak mengatur hidup Anda sendiri sebab tidak ada orang lain yang bisa melakukannya untuk Anda.
  2. Bagi banyak orang, pikiran dan keyakinan negatif sudah menjadi hal biasa sehingga dianggap bisa mengungkapkan realita secara tepat. Waspadai beberapa pola pikir yang berbahaya bagi harga diri Anda: [25]
    • ”Mengubah hal-hal positif menjadi negatif” karena Anda tidak mampu menghargai keberhasilan dan pengalaman positif Anda sendiri. Contohnya, saat mendapatkan promosi, Anda tidak melihatnya sebagai penghargaan atas kerja keras Anda selama ini, tetapi malah menghilangkan aspek tanggung jawab personal dengan berkata: “Aku mendapatkan promosi karena atasanku tinggal di kompleks perumahan yang sama.”
    • ”Semua atau tidak sama sekali” atau “berpikir hitam putih” dengan berpikir bahwa kehidupan dan semua hal hanya punya dua sisi, baik atau buruk, positif atau negatif. Contohnya, jika Anda tidak diterima di sekolah favorit tetapi diterima di lima sekolah lainnya, Anda berkeras bahwa Anda sudah gagal dan semuanya tidak berarti hanya karena Anda tidak diterima di UI. Anda selalu menilai apa saja dengan menilai “semuanya baik” atau “semuanya buruk”.
    • ”Menyaring secara mental” dengan melihat sisi negatif dan menyaring semua kejadian yang Anda alami. Cara ini menimbulkan distorsi tentang orang-orang dan situasi yang sedang terjadi. Contohnya, jika di dalam laporan Anda ada kesalahan ketik satu huruf, Anda menganggap laporan Anda tidak berharga. Anda juga berpikir bahwa atasan akan menilai Anda bodoh dan tidak mampu bekerja.
    • ”Menarik kesimpulan negatif” dengan membuat asumsi terburuk, padahal tidak ada bukti pendukungnya. Contohnya, “Temanku tidak membalas permintaan pertemanan yang aku kirimkan setengah jam yang lalu. Ia pasti benci padaku.”
    • ”Keliru menganggap perasaan sebagai fakta” dengan menganggap bahwa perasaan Anda mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Contohnya, “Aku merasa gagal, jadi aku pasti selalu gagal.”
    • ”Mengkritik diri sendiri” dengan mengatakan hal-hal negatif kepada diri sendiri, misalnya meremehkan, menghina, dan mengejek diri sendiri. Contohnya, karena terlambat lima menit, Anda terus menyalahkan diri sendiri dan menyebut diri Anda “bodoh”.
  3. Pikirkan pikiran negatif tersebut berulang-ulang sampai artinya hilang atau seolah-olah Anda mendengar orang lain yang mengatakannya. Ucapkan kata yang sama berulang-ulang sampai artinya hilang (sebagai contoh untuk berlatih, ucapkan kata “garpu” berulang-ulang). Cara lainnya, tulislah pikiran negatif dengan tangan yang tidak dominan agar bentuk hurufnya berbeda, bahkan terlihat seperti bukan tulisan tangan Anda sendiri!
    • Latihan ini membantu Anda mengamati pikiran dari jauh agar bisa Anda amati dengan lebih objektif seolah-olah Anda adalah pengamat yang netral. Dengan demikian, Anda bisa melihat bahwa pikiran negatif dan menyerang diri sendiri hanyalah kata-kata yang bisa diubah, tidak lebih. [26]
  4. Walaupun Anda bisa mengubah atau menolak pikiran dan perasaan negatif, hal ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan sehingga bisa memperparah rasa rendah diri saat Anda menyadarinya. Alih-alih, terimalah pikiran negatif tanpa menilai sebab pikiran negatif akan selalu ada dan akan terus bermunculan di kepala Anda, sekalipun tidak benar. Anda tidak perlu menyukai pikiran negatif, tetapi belajarlah menerimanya. [27]
    • Alih-alih berusaha mengendalikan pikiran negatif, berusahalah mengurangi pengaruhnya pada Anda. Sadari bahwa pikiran negatif tidak bermanfaat dan jangan biarkan pikiran negatif memengaruhi perasaan Anda tentang diri sendiri atau nilai-nilai yang Anda yakini dalam kehidupan sehari-hari.
  5. Ubahlah hal-hal negatif yang Anda pikirkan tentang diri sendiri menjadi hal-hal positif. [28]
    • Contohnya, jika Anda mengatakan kepada diri sendiri bahwa wajah Anda kurang cantik/tampan, katakan penampilan Anda terlihat menarik hari ini. Jika Anda mengatakan kepada diri sendiri bahwa Anda selalu salah, katakan Anda sudah melakukan banyak hal yang benar dan berikan contoh spesifik. Lakukan latihan ini dengan menulis jurnal agar Anda bisa mengamati pikiran positif. Bacalah catatan ini sebelum tidur dan saat bangun pagi.
    • Buatlah pengingat dengan menulis pernyataan positif di kertas kecil lalu letakkan di tempat yang mudah terlihat, misalnya di cermin atau di dinding kamar mandi. Cara ini akan memperkuat pernyataan positif dan semakin tertanam dalam pikiran Anda. Dengan berjalannya waktu, pikiran positif akan menggantikan pikiran negatif.
  6. Jangan membandingkan diri sendiri dengan orang lain . Cara ini biasanya menimbulkan rasa rendah diri. [29] Contohnya, teman Anda mendapatkan beasiswa, Anda tidak. Kakak Anda langsung mendapatkan pekerjaan setelah lulus kuliah, Anda tidak. Rekan kerja Anda sudah mendapatkan 500 teman Facebook, Anda baru 200. Makin sering Anda membandingkan diri sendiri dengan orang lain, makin Anda merasa kurang baik. Perbandingan tersebut tidak adil karena didasarkan pada asumsi bahwa setiap situasi sama. Kakak Anda sudah diterima bekerja mungkin karena selama ini ia sudah mengikuti program magang dan banyak lowongan pekerjaan. Rekan Anda mempunyai banyak “teman” karena ia akan mengajak berteman siapa saja yang ia temui. Terlebih lagi, ingatlah bahwa Anda tidak tahu perjalanan hidup orang lain, kecuali kehidupan Anda sendiri. Teman Anda bisa mendapatkan beasiswa mungkin karena orang tuanya tidak mampu membiayai sekolahnya dan ia harus bekerja paruh waktu 20 jam seminggu di sekolah favorit. [30]
    • Anda hanya perlu berfokus pada diri sendiri . Bersainglah dengan diri sendiri. Tantanglah diri sendiri agar menjadi lebih baik. Apakah Anda ingin mendapatkan beasiswa? Jika ya, tantanglah diri sendiri agar tahun depan Anda berhasil mendapatkan beasiswa dengan belajar lebih lama sepulang sekolah. Ingatlah bahwa perilaku yang bisa Anda kendalikan hanya perilaku Anda sendiri, jadi, inilah yang seharusnya Anda fokuskan.
    Iklan

Tips

  • Jika Anda merasa rendah diri, carilah orang-orang yang peduli dan mau mendukung Anda. Anda butuh dukungan mereka.
  • Harga diri tidak bisa diberikan oleh orang lain. Anda harus menumbuhkan rasa berharga dari dalam diri sendiri.
  • Jangan menggantikan harga diri dengan kesombongan dan arogansi. Bersikap suportif kepada diri sendiri bukan berarti mementingkan diri sendiri. Memanjakan diri berarti memikirkan diri sendiri dan pengalaman Anda secara berlebihan.
Iklan
  1. http://www.webmd.com/depression/guide/exercise-depression
  2. http://www.nhs.uk/conditions/stress-anxiety-depression/pages/feel-better-and-happy.aspx
  3. https://www.psychologytoday.com/blog/hide-and-seek/201205/building-confidence-and-self-esteem
  4. http://psychcentral.com/lib/blueprints-for-building-self-esteem/3/
  5. http://psychcentral.com/lib/blueprints-for-building-self-esteem/3/
  6. http://psychcentral.com/lib/blueprints-for-building-self-esteem/3/
  7. https://www.psychologytoday.com/blog/hide-and-seek/201205/building-confidence-and-self-esteem
  8. http://kidshealth.org/teen/your_mind/mental_health/self_esteem.html
  9. http://money.usnews.com/money/personal-finance/articles/2012/04/04/why-helping-others-makes-us-happy
  10. http://psychcentral.com/lib/blueprints-for-building-self-esteem/3/
  11. https://campus.fsu.edu/bbcswebdav/institution/academic/social_sciences/sociology/Reading%20Lists/Social%20Psych%20Prelim%20Readings/III.%20Self%20and%20Identity/1992%20Demo%20-%20Self-Concept%20Over%20Time.pdf
  12. http://www.nytimes.com/2013/01/04/science/study-in-science-shows-end-of-history-illusion.html?_r=0
  13. http://psychcentral.com/blog/archives/2011/10/30/6-tips-to-improve-your-self-esteem/
  14. http://kidshealth.org/teen/your_mind/mental_health/self_esteem.html
  15. http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/adult-health/in-depth/self-esteem/art-20045374
  16. http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/adult-health/in-depth/self-esteem/art-20045374
  17. http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/adult-health/in-depth/self-esteem/art-20045374?pg=2
  18. http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/adult-health/in-depth/self-esteem/art-20045374?pg=2
  19. http://psychcentral.com/lib/blueprints-for-building-self-esteem/2/
  20. http://kidshealth.org/teen/your_mind/mental_health/self_esteem.html
  21. http://psychcentral.com/blog/archives/2011/10/30/6-tips-to-improve-your-self-esteem/

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 17.095 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan