PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Kecuali jika kasus yang Anda hadapi adalah perselisihan kecil, atau Anda melawan orang lain yang tidak diwakili oleh pengacara juga, menjadi pembela bagi diri sendiri di pengadilan sangatlah sulit dan berisiko tinggi untuk gagal. Kebanyakan orang yang mewakili dirinya sendiri di pengadilan, apalagi jika melawan pihak yang diwakili oleh pengacara, tidak berhasil memenangkan kasus. Jika Anda terpaksa membela diri sendiri, Anda harus mempersiapkan pembelaan, benar-benar memahami prosedur pengadilan, serta menyediakan bukti serta saksi pada setiap tahap persidangan. Meskipun sulit, ada banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk meraih kesempatan terbaik demi memenangkan kasus Anda.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Menjalani Proses Hukum sebagai Pembela Pro Se

PDF download Unduh PDF
  1. Anda harus mempelajari istilah hukum yang merujuk pada setiap pihak yang terlibat di dalam proses pengadilan. Hakim atau pengacara dari pihak lawan akan menyebut masing-masing pihak dengan istilah hukumnya. Pihak-pihak yang terlibat itu di antaranya adalah:
    • Sebutan pro se mengacu pada orang atau kelompok orang yang terlibat dalam kasus hukum perdata atau pidana tetapi tidak diwakili oleh pengacara. Jika Anda sedang mempersiapkan pembelaan bagi diri sendiri dalamsuatu kasus hukum, Andaakan disebut pembela pro se . [1]
    • Penggugat adalah orang atau kelompok orang yang mengajukan gugatan hukum perdata (kasus hukum akibat kerugian material) kepada orang lain atau suatu perusahaan. Jika Anda terlibat dalam kasus hukum perdata, bukan kasus hukum pidana (perbedaannya dijelaskan di bawah ini), penggugat adalah orang yang mengajukan gugatan kepada Anda. Penggugat dapat diwakili atau tidak diwakili oleh pengacara. [2]
    • Penuntut adalah pengacara yang mewakili negara dalam sebuah kasus hukum pidana. [3]
    • Dalam kasus hukum perdata, penggugat menggugat seseoranng yang menurutnya telah merugikan dirinya dengan satu atau lebih dari satu cara sehingga mengakibatkan kerugian. Ada berbagai jenis tuntutan hukum perdata yang dapat diperkarakan, misalnya cedera pribadi, perceraian, tindakan diskriminasi, atau pelanggaran kontrak.
    • Dalam kasus hukum pidana, penuntut menyajikan bukti kepada hakim (atau kepada juri, dalam sistem pengadiilan di AS) sebagai upaya untuk membuktikan bahwa orang yang dituduh (dalam tahap ini disebut terdakwa) melakukan pelanggaran hukum pidana itu memang melanggar hukum pidana. Hakim atau juri menerima bukti-bukti dan pembelaan yang disediakan, lalu memutuskan apakah penuntut telah menyediakan cukup bukti untuk menunjukkan bahwa si terdakwa memang bersalah melanggar hukum pidana. [4]
  2. Setiap daerah memiliki peraturan dan prosedur peradilan yang harus dipatuhi oleh setiap pihak yang terlibat dalam kasus hukum. Berikut ini adalah beberapa informasi yang berguna untuk diketahui mengenai masing-masing tingkat pengadilan dan penjelasannya, yang berlaku di Indonesia. [5]
    • Pengadilan tingkat pertama, atau Pengadilan Negeri mempunyai kekuasaan hukum pengadilan yang meliputi satu kabupaten/kota, dan fungsi/wewenangnya adalah memeriksa dan memutuskan, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang, khususnya tentang sah atau tidaknya penangkapan, penahanan, penghentian penyidikan, atau penghentian tuntutan, serta ganti rugi dan/atau rehabilitasi bagi seseorang yang perkaranya dihentikan pada tingkat penyidikan atau penuntutan.
    • Pengadilan tingkat kedua, atau Pengadilan Tinggi mempunyai kekuasan hukum yang meliputi satu provinsi. Fungsi/wewenangnya adalah menjadi pimpinan bagi pengadilan-pengadilan negeri di dalam daerah hukumnya, melakukan pengawasan terhadap jalannya peradilan di dalam daerah hukumnya dan menjaga supaya peradilan itu diselesaikan dengan seksama dan sewajarnya, serta mengawasi dan meneliti perbuatan para hakim pengadilan negeri di daerah hukumnya. Untuk kepentingan negara dan peradilan, Pengadilan Tinggi dapat memberikan peringatan, teguran dan petunjuk yang dipandang perlu kepada Pengadilan Negeri di dalam daerah hukumnya..
    • Mahkamah Agung adalah pemegang pengadilan negara tertinggi yang berkedudukan di ibu kota negara Republik Indonesia atau di tempat lain yang telah ditetapkan oleh Presiden. Setiap bidang di dalam Mahkamah Agung dipimpin oleh seorang ketua muda yang dibentuk dari beberapa Hakim Anggota. Fungsi Mahkamah Agung adalah sebagai puncak semua peradilan dan sebagai pengadilan tertinggi untuk semua lingkungan peradilan dan memberi pimpinan kepada pengadilan-pengadilan yang bersangkutan, melakukan pengawasan tertinggi terhadap jalannya peradilan di semua lingkungan peradilan di seluruh Indonesia dan menjaga supaya peradilan diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya, serta mengawasi dengan cermat terhadap semua perbuatan-perbuatan para hakimdi semua lingkungan peradilan. Untuk kepentingan negara dan keadilan, Mahkamah Agung memberi peringatan, teguran, dan petunjuk yang dipandang perlu baik dengan surat tersendiri, maupun dengan surat edaran, kepada lembaga-lembaga pengadilan di bawah naungannya.
    • Ketahui peraturan dan prosedur yang berlaku di masing-masing tingkat dan lokasi pengadilan pada kasus hukum Anda. Lakukan penelitian di Internet atau hubungi lembaga peradilan tersebut untuk menanyakan lokasi tepat persidangan serta peraturan dan prosedur yang berlaku, misalnya dalam hal pengajuan kasus hukum atau bukti-buktinya. Kebanyakan lembaga peradilan menyediakan informasi-informasi semacam ini.
  3. Pasal 54 dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) menyatakan bahwa guna kepentingan pembelaan, tersangka atau terdakwa berhak mendapat bantuan hukum dari seorang atau lebih penasihat hukum selama dalam waktu dan pada setiap tingkat pemeriksaan, menurut tata cara yang ditentukan dalam undang-undang ini. Selain itu, bagi tersangka atau terdakwa yang tidak mampu, negara menyediakan jasa bantuan hukum gratis oleh pengacara yang ditunjuk oleh negara. Jika kasus hukum pidana ini mengandung kemungkinan hukuman pidana penjara selama 15 tahun atau lebih atau hukuman mati, tersangka atau terdakwa wajib didampingi oleh pengacara (pasal 56 KUHAP). Jika Anda memiliki pilihan untuk diwakili oleh pengacara atau mewakili diri sendiri sebagai pembela, Anda sebaiknya selalu meminta jasa pengacara. [6]
  4. Salahsatu alasan orang memilih untuk mewakili diri sendiri sebagai pembela dalam pengadilan adalah tidak mampu menyewa jasa pengacara. Jika inilah alasan Anda pula dalam memutuskan untuk menjadi pembela bagi diri sendiri, carilah lebih dahulu apakah ada cara-cara lain yang berbiaya lebih rendah atau bahkan gratis untuk mendapatkan jasa bantuan hukum dari pengacara, untuk mendampingi Anda mempersiapkan pembelaan maupun secara langsung menangani seluruh proses kasus ini. Berikut ini adalah beberapa cara untuk menemukan jasa pengacara denngan biaya yang lebih terjangkau atau gratis:
    • Hubungi asosiasi pengacara di lokasi Anda dan tanyakan cara mengajukan permintaan bantuan hukum dengan biaya rendah atau gratis yang tersedia bagi orang-orang yang tidak mampu. Di Indonesia, Asosiasi Advokat Indonesia (AAI) memiliki situs web yang dilengkapi dengan fitur “Helpdesk” serta “Kontak Kami” yang dapat Anda gunakan untuk menanyakan keperluan ini. Situs web AAI dapat Anda kunjungi di http://www.aai.or.id/ .
    • Hubungi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) yang beroperasi di lokasi kasus hukum Anda. LBH sering kalimenyediakan bantuan hukum dengan biaya rendah atau gratis bagi orang-orang yang tidak mampu menyewa jasa pengacara sendiri. Anda dapat menemukan lokasi LBH di berbagai daerah di Indonesia dengan penelitian mandiri di Internet, dengan menyebutkan lokasi kasus hukum Anda dan kata kunci “LBH”.
    • Anda dapat juga menghubungi jurusan hukum di berbagai universitas dan menanyakan apakah tersedia layanan bantuan hukum gratis bagi Anda di sana.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Membela Diri Sendiri dalam Pengadilan Perdata

PDF download Unduh PDF
  1. Gugatan hukum perdata dimulai saat seseorang mengajukan gugatan dan mengirimkan surat gugatannya kepada Anda. Jika Anda telah menerima surat gugatan perdata, Anda harus memutuskan dengan cepat apakah dan bagaimana cara Anda akan menanggapinya. Segera setelah menerima surat gugatan, pelajari surat itu. Surat itu akan merinci gugatan yang dilayangkan kepada Anda. Selain gugatan itu, Anda akan menerima surat tuntutan, yang merupakan dokumen yang menyatakan bahwa Anda dituntut dan menjelaskan cara dan tenggat tanggapan dari Anda.
    • Secara umum, Anda memiliki waktu selama 30 hari untuk menanggapi suatu gugatan hukum, yang dimulai dari tanggal Andamenerima surat gugatan.
    • Untuk menanggapinya, Anda harus mengajukan surat tanggapan. Jika Anda tidak mengajukan surat tanggapan sebelum tenggat yang tertera, Anda berisiko menghadapi pertimbangan persidangan yang lebih menguntungkan pihak penggugat, yaitu putusan “verstek” (putusan tanpa kehadiran tergugat).
    • Untuk mengajukan surat tanggapan, hubungi lembaga peradilan yang menangani kasus gugatan kepada Anda itu dan mintalah lembar formulir tanggapan. Biasanya Anda dapat menemukan lembar ini di internet, tetapi jika tidak, datanglah ke gedung pengadilan itu secara langsung dan mintalah formulir tersebut di sana.
    • Tanggapan Anda akan berisi jawaban langsung terhadap klaim gugatan penggugat. Untuk setiap paragraf gugatan, Anda dapat menanggapi dengan menyangkal, mengaku, atau menyatakan bahwa Anda tidak memiliki informasi yang cukup memadai untuk menjawab.
    • Setelah Anda selesai melengkapi formulir tanggapan, Anda harus membayar biaya pengajuan tanggapan dan mengirimkan formulir tanggapan kepada pihak penggugat. Ketahui peraturan yang berlaku di lokasi Anda tentang biaya pengajuan tanggapan ini. Untuk mengirimkan formulir tanggapan kepada pihak penggugat, Anda harus meminta seseorang yang sama sekali tidak telibat dalam kasus hukum ini untuk menyerahkannya kepada pihak penggugat. [7]
  2. Selain mengajukan tanggapan, Anda dapat juga menngajukan gugatan balasan, yang berarti Anda menggugat orang yang menggugat Anda. Gugatan balasan hanya dapat diajukan jika klaim Anda berkaitan dengan kasus hukum yang telah diajukan sebagai gugatan terhadap Anda sebelumnya itu. Anda harus mengajukan gugatan balasan bersamaan dengan mengajukan tanggapan. Jika tidak, Anda akan kehilangan hak hukum untuk mengajukan klaim gugatan Anda itu nantinya. [8]
    • Untuk mengajukan gugatan balasan, mintalah formulir yang berlaku dengan cara yang sama seperti saat Anda meminta formulir tanggapan. Formulir gugatan balasan biasanya memuat kolom penjelasan yang wajib Anda lengkapi tentang penyebab klaim gugatan balasan Anda dan alasan Anda berpendapat bahwa pengadilan seharusnya mengabulkan gugatan balasan Anda itu. [9]
    • Contohnya, jika Anda digugat dalam hal kerugian karena cedera yang diakibatkan oleh kecelakaan mobil, padahal Anda juga mengalami cedera yang menurut Anda merupakan akibat dari kesalahan pihak penggugat itu, Anda dapat mengajukan gugatan balasan berupa tuntutan dalam hal kerugian yang harus ditanggung oleh pihak tersebut. [10]
  3. Untuk membela diri sendiri di pengadilan, Anda harus memahami gugatan atau tuntutan hukum yang diajukan kepada Anda dan mempersiapkan pembelaan hukum Anda. Hal ini membutuhkan kemampuan untuk meneliti segala peraturan hukum dan perundang-undangan yang berkaitan dengan kasus hukum Anda dan menyusun strategi terbaik untuk membela diri Anda sendiri berdasarkan gugatan hukum yang diajukan oleh pihak penggugat itu. Dapatkan informasi hukum di sumber-sumber berikut ini:
    • Perpustakaan umum di lokasi Anda, terutama yang dikhususkan sebagai perpustakaan hukum. Untuk menemukan lokasi perpustakaan umum setempat, lakukan penelitian daring dengan nama kota atau daerah Anda serta kata kunci “perpustakaan hukum” dan “terbuka untuk umum”. Kemudian, mintalah bantuan kepada petugas perpustakaan yang bersangkutan untuk menunjukkan sumber-sumber informasi hukum yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
    • Sumber daring informasi peraturan hukum dan perundang-undangan di lokasi Anda, misalnya http://jdihn.bphn.go.id/?page=peraturan&section=produk_hukum&act=jdih atau http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/ .
    • Anda dapat juga menggunakan situs-situs web hukum yang tersedia untuk diakses secara gratis untuk menemukan informasi hukum yang dapat berguna untuk mendukung pembelaan Anda.
  4. Setelah mengajukan tanggapan, proses hukum yang disebut penemuan dimulai. Selama tahap penemuan, setiap pihak berkesempatan untuk meminta informasi dari pihak lawan untuk keperluan mempelajari kekuatan dan kelemahan kasus. Selama tahap ini pula, Anda dapat mengumpulkan fakta, mendapatkan keterangan saksi, menanyakan pernyataan yang akan dikemukakan pihak lawan, serta menilail seberapa kuat klaim masing-masing pihak di dalam kasus yang berlangsung.
    • Anda dapat melakukan proses penemuan nonresmi dengan melakukan wawancara sendiri, mengumpulkan dokumen terkait dari agensi umum, dan mengambil foto.
    • Anda dapat juga melakukan proses penemuan resmi berupa proses:
      • Interogatif, yaitu Anda mengajukan sejumlah pertanyaan tertulis yang wajib dijawab oleh pihak lawan,
      • Deposisi, yaitu wawancara resmi di antara Anda dan pihak lain yang berperan penting dalam kasus ini,
      • Permohonan dokumen, yaitu permohonan resmi atas dokumen tertentu yang dibutuhkan,
      • Permohonan pengakuan, yaitu pertanyaan langsung secara spesifik kepada pihak lawan yang wajib dijawab dengan penngakuan atau bantahan,
      • Subpoena , yaitu perintah pengadilan bagi pihak lawan untuk menyediakan informasi tertentu bagi Anda. [11]
  5. Sebelum sidang dilakukan, Anda akan diwajibkan untuk menghadiri setidaknya satu kali pertemuan prapersidangan. Di wilayah California di AS, pertemuan ini disebut case management conference (CMC), yang berarti “pertemuan pengelolaan kasus”. Dalam prapersidangan, Andadan pihak lawan akan bertemu dengan hakim dan mendiskusikan penanganan kasus. Berikut adalah hal-hal yang harus Anda persiapkan untuk prapersidangan:
    • kemungkinan perdamaian untuk penyelesaian perkara,
    • kesiapan Anda untuk penjadwalan sidang,
    • penjelasan tentang proses penemuan yang telah atau masih sedang berlangsung, dan
    • kesediaan Anda untuk menerima hal-hal baru yang sebelumnya belum termasuk dalam materi gugatan. [12]
  6. Pada kebanyakan kasus, pihak lawan akan berusaha mengajukan pengambilan putusan tanpa melalui proses persidangan, yang sebenarnya menyatakan bahwa fakta-fakta dalam kasus ini tak terbantahkan sebagai membutuhkan putusan hakim yang sesuai dengan gugatan pihak lawan itu tanpa proses persidangan. Anda harus menanggapi pengajuan hal ini dengan segera. Contohnya, jika kasus Anda adalah di wilayah Nevada di AS, tenggat tanggapan dari Anda terhadap pengajuan putusan tanpa melalui proses persidangan adalah sepuluh hari.
    • Untuk menanggapi pengajuan ini, Anda perlu mengajukan permohonan Anda sendiri berupa penjelasan kepada pengadilan tentang alasan bahwa putusan tanpa melalui proses persidangan tidak dapat dikabulkan. Anda harus sanggup menunjukkan pertanyaan-pertanyaan faktual yang ada, dan bahwa hakim atau juri memang perlu memutuskan kasus ini melalui proses persidangan. Permohonan yang Anda ajukan harus memuat informasi yang cukup bahwa hakim atau juri memiliki kemungkinan untuk menjatuhkan putusan yang menguntungkan pihak Anda di persidangan. Untuk itu, Anda harus menyajikan bukti-bukti yang mendukung permohonan Anda, berdasarkan informasi yang telah Anda kumpulkan pada proses penemuan.
    • Biasanya, Anda boleh mendapatkan lembar formulir tanggapan pengajuan putusan ini dari situs web lembaga peradilan terkait. Isilah formulir tersebut dengan lengkap dan akurat, serta lampirkan semua dokumen yang diperlukan. [13]
  7. Sebelum tanggal persidangan, temui pihak lawan dan usahakan untuk melakukan kesepakatan yang menguntungkan bagi keduabelah pihak, agar Anda tidak perlu masuk ke proses persidangan. Misalnya, di wilayah California di AS, pihak-pihak yang bersengketa dalam kasus hukum perdata wajib mengadakan pertemuan sebelum persidangan, dengan tujuan untuk bersepakat menyelesaikan kasus gugatan. Pertemuan kesepakatan semacam ini juga dapat dilakukan dengan sukarela.
    • Selama pertemuan kesepakatan, Andadan pihak lawan akan bertemu juga dengan pihak ketiga yang netral. Di sepanjang pertemuan, Anda akan mendiskusikan kemungkinan kesepakatan dan perdamaian dengan semua pihak. Pihak ketiga yang netral tidak akan megambil keputusan apa pun, namun hanya membantu mengemukakan kekuatan dan kelemahan kasus Anda.
    • Mencapai kesepakatan perdamaian dalam suatu kasus dapat menghemat waktu, karena Anda tidak perlu melalui proses persidangan. Selain itu, kesepakatan semacam ini juga menghemat uang Anda, karena Anda tidak perlu membayar biaya persidangan, biaya saksi, atau mengambil cuti dari pekerjaan. Pada akhirnya, bersepakat untuk berdamai sebelum persidangan akan memberikan kendali yang lebih besar kepada Anda terhadap hasil akhir gugatan, karena Anda tidak menyerahkan putusan ke tangan hakim atau juri saja. [14]
  8. Jika segala langkah di atas gagal, Anda harus melalui proses persidangan. Sebelum tanggal sidang, pastikan bahwa Anda telah mempersiapkan diri dengan cukup memadai dan merasa percaya diri dengan strategi pembelaan Anda. Untuk melakukannya:
    • Pastikan bahwa Anda telah mempersiapkan semua bukti, yang harus berbentuk pernyataan saksi atau barang bukti. Saat mempersiapkan bukti, pastikan bahwa Anda mengatur semuanya agar mudah diaksesdan ditunjukkan dalam sidang nanti. Susunlah semuabukti berdasarkan urutan Anda akan menunjukkannya kepada sidang. Selain itu, Anda harus sudah mempersiapkan para saksi, agar mereka tahu pertanyaan-pertanyaan yang akan Anda ajukan dan yang mungkin akan diajukan oleh pihak lawan.
    • Pastikan juga bahwa Anda mengetahui peraturan yang berlaku mengenai bukti. Memang tidak ada orang, termasuk pengacara, yang dapat mengetahui segala detail peraturan yang ada, namun Anda tetap harus berusaha memahami peraturan dasarnya, sehingga Anda siap menghadapi persidangan. Peraturan tentang bukti menentukan cara, alasan, dan waktu pengajuan bukti ke persidangan. Peraturan itu dibuat agar persidangan menerima hanya informasi yang dapat diandalkan, relevan, dan akurat. [15]
  9. Ketika hari-H sidang tiba, pastikan bahwa Anda pun tiba di gedung persidangan lebih awal dari jam sidang dan siap mengikuti sidang. Saat kasus Anda dipanggil untuk memulai sidang, majulah ke depan pintu ruang sidang dalam keadaan benar-benar siap. Secara umum, Anda akan diwajibkan untuk hal-hal berikut ini:
    • Menyampaikan pernyataan pembuka, yang merupakan kesempatan Anda untuk menyajikan fakta-fakta yang ada dalam kasus Anda dan menyatakan pokok hal yang akan Anda buktikan selama persidangan. Anda harus menyusun rancangan dan menulis pernyataan pembuka ini sejak sebelumnya, sebagai bagian dari persiapan untuk menghadapi persidangan. Lihat salah satu contoh pernyataan pembuka (dalam bahasa Inggris) di http://www.nysd.uscourts.gov/file/forms/representing-yourself-at-trial . Selain itu, tegaskan bukti yang akan Anda tunjukkan dan kesaksian para saksi yang akan Anda perdengarkan.
    • Melakukan pemeriksaan silang terhadap para saksi. Penggugat harus memberikan daftar identitas para saksi sebelum hari-H sidang dan Anda perlu bersiap-siap untuk melakukan pemeriksaan silang kepada masing-masing saksi selama sidang. Selama pemeriksaan silang ini, Anda perlu membuat hakim atau juri ragu-ragu terhadap kebenaran atau akurasi kesaksian para saksi. [16] Inilah hal-hal yang perlu Anda ingat selama melakukan pemeriksaan silang:
      • Bertanyalah secara langsung dengan pertanyaan yang mengarahkan saksi hingga Anda memperkecil kesempatannya untuk memberikan penjelasan lebih lanjut tentang jawabannya.
      • Jangan menimbulkan kesan bahwa Anda “memojokkan” saksi, agar hakim atau juri tidak menaruh simpati kepada pihak lawan.
      • Jika salah satu saksi mengubah kesaksiannya, manfaatkan kesaksian deposisinya untuk menunjukkan bahwa saksi tersebut memberikan kesaksian yang tidak konsisten. Hal ini mungkin berhasil untuk membuat hakim atau juri memutuskan bahwa seluruh kesaksiannya tidak dapat digunakan dalam proses persidangan.
      • Jika salah satu saksi bersikap kasar dan menunjukkan sentimen negatif secara pribadi terhadap kasus Anda, Anda perlu menggarisbawahi sisi bias ini pada dirinya, agar hakim atau juri memahami bahwa kesaksiannya mungkin tidak sepenuhnya dapat diandalkan untuk digunakan dalam proses persidangan. [17]
    • Mempresentasikan pembelaan Anda. Setelah penggugat selesai menyampaikan gugatannya dalam sidang, Anda akan diberi kesempatan untuk memanggil para saksi dan menunjukkan bukti-bukti yang mendukung pembelaan Anda. Penggugat harus mempertahankan gugatannya agar dapat memenangkan kasus, dan karena itu beban sekarang berada di pihak penggugat, yang harus menyajikan bukti yang cukup untuk memenuhi ketentuan hukum serta meyakinkan hakim atau juri. [18]
    • Mengajukan keberatan. Selama sidang berlangsung, pengacarapihak lawan bisa saja menyajikan bukti atau bertanya kepada saksi dengan cara-cara yang tidak diizinkan oleh peraturan persidangan. Anda perlu mengajukan keberatan terhadap pelanggaran-pelanggaran semacam ini. Lakukan hal ini dengan berkata, “Saya keberatan” lalu berikan dasar hukum terhadap keberatan Anda itu.
    • Menyampaikan pernyataan penutup. Setelah selesai menyampaikan pembelaan, Anda akan diberi kesempatan untuk menyampaikan pernyataan penutup kepada hakim atau juri. Karena si penggugat harus membuktikan kasusnya agar menang, Anda perlu menegaskan ulang versi Anda mengenai fakta kasus ini dan mengacu pada bukti-bukti yang mendukung pernyataan Anda itu. Pernyataan penutup Anda haruslah singkat dan langsung pada inti masalah, agar hakim atau juri dapat mengikuti argumen Anda dengan mudah. Untuk mengakhirinya, mintalah hakim atau juri memutuskan bahwa Anda tidak bersalah.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Membela Diri Sendiri dalam Pengadilan Pidana

PDF download Unduh PDF
  1. Kali pertama Anda harus mewakili diri sendiri dalam sebuah sidang pidana adalah saat pembacaan tuntutan. Dalam sidang pembacaan tuntutan, pengadilan akan memberi tahu Anda tuntutan apa yang dikenakan kepada Anda, apa saja hak konstitusional Anda, dan bahwa Anda berhak diwakili oleh seorang pengacara. Setelah hakim menyampaikan semua hal ini, Anda akan diberi kesempatan untuk menanggapi tuntutan dengan suatu pernyataan “permohonan”. Anda harus memberikan tanggapan dengan penyataan “tidak bersalah”, “bersalah”, atau “tidak dapat diputuskan”. Pada kebanyakan kasus, Anda tentu akan menyatakan diri “tidak bersalah” dan meminta pihak penuntut untuk masuk ke dalam proses persidangan dan membuktikan tuntutannya pada kasus ini. Meski demikian, pada beberapa situasi tertentu, khususnya jika Anda telah mencapai kesepakatan dalam proses negosiasi dengan pihak penuntut, Anda bisa saja menyatakan diri “bersalah” atau “tidak dapat diputuskan”.
    • Jika Anda telah ditahan selama menunggu sidang pembacaan tuntutan, Anda juga akan diberi kesempatan untuk mendiskusikan pilihan-pilihan jaminan. Hakim biasanya memiliki kewenangan untuk membebaskan Anda dengan jaminan tertentu dari Anda, menetapkan angka jaminan, menahan Anda kembali di penjara hingga menyelesaikan masa penahanan tertentu, atau menolak menetapkan angka jaminan dan tetap menahan Anda di penjara tanpa kemungkinan dibebaskan. [19]
  2. Setelah pembacaan tuntutan, Anda akan bertukar informasi dengan pihak penuntut. Proses ini disebut dengan penemuan. Penuntut biasanya diwajibkan untuk memberikan informasi tertentu kepada Anda, demi memastikan bahwa proses persidangan akan berjalan dengan adil dan seimbang, karena situasi menyebabkan Anda lebih sulit mendapatkan informasi daripada si penuntut. Secara umum, Anda sebagai pembela harus meminta informasi itu. Anda harus memastikan untuk meminta segala pernyataan lisan maupun tertulis yang mungkin telah Anda sampaikan, catatan kriminal Anda, segala laporan mengenai diri Anda, identitas dan kontak para saksi ahli, serta Anda harus meminta akses untuk dapat memeriksa setiap benda atau dokumen yang dimiliki oleh penuntut sebagai bukti dalam kasus ini. [20]
    • Namun, karena Anda menjadi pembela bagi diri sendiri, mungkin Anda tidak dapat mengakses seluruh informasi yang ada. penuntut diwajibkan olehhukum untuk melindungi identitas para saksi dalam masapersiapan kasus, demi keamanan para saksi itu. Inilah salah satu alasan Anda harus benar-benar mempertimbangkan untuk menggunakan jasa pengacara. Jika Anda diwakili oleh pengacara, penuntut diwajibkan oleh hukum untuk menyerahkan informasi yang dimilikinya kepada pengacara Anda, meskipun mungkin informasi itu tidak dapat diserahkan kepada Anda.
  3. Setelah menerima semua dokumen yang Anda minta, Anda perlu memulai proses investigasi terhadap kasus ini. Jika Anda tidak sedang ditahan di penjara, Anda dapat menelepon mengirim surel, atau berbicara langsung dengan orang-orang lain. Maka, usahakan untuk mengumpulkan semakin banyak informasi lagi mengenai kasus Anda. Jika Anda sedang ditahan di penjara, Anda tentu membutuhkan bantuan orang lain. Mungkin Anda tetap dapat mengirimkan surat dan menelepon, tetapi melakukan investigasi atas sebuah kasus dalam keadaan ditahan di penjara adalah hal yang sulit.
    • Sebagai pembela dalam kasus pidana, Anda perlu berhati-hati agar tidak terlihat mengintimidasi atau mengancam para saksi atau korban. Bahkan, jika Anda akan mencoba mewawancarai para saksi atau korban, Anda harus menyewa jasa seorang tenaga profesional untuk melakukannya.
  4. Untuk dapat membela diri sendiri di pengadilan, Anda harus memahami tuntutan hukum yang dikenakan kepada Anda dan mempersiapkan pembelaan hukum Anda. Ini berarti Anda harus meneliti peraturan hukum dan perundang-undangan yang berkaitan dengan kasus Anda serta menyusun strategi terbaik untuk membela diri Anda berdasarkan tuntutan hukum yang dikenakan kepada Anda itu. Anda dapat mencari informasi tentang ketentuan hukum dan perundang-undangan dari sumber-sumber di bawah ini:
    • Perpustakaan umum di lokasi Anda, terutama yang dikhususkan sebagai perpustakaan hukum. Untuk menemukan lokasi perpustakaan umum setempat, lakukan penelitian daring dengan nama kota atau daerah Anda serta kata kunci “perpustakaan hukum” dan “terbuka untuk umum”. Kemudian, mintalah bantuan kepada petugas perpustakaan yang bersangkutan untuk menunjukkan sumber-sumber informasi hukum yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
    • Sumber daring informasi peraturan hukum dan perundang-undangan di lokasi Anda, misalnya http://jdihn.bphn.go.id/?page=peraturan&section=produk_hukum&act=jdih atau http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/ .
    • Anda dapat juga menggunakan situs-situs web hukum yang tersedia untuk diakses secara gratis untuk menemukan informasi hukum yang dapat berguna untuk mendukung pembelaan Anda.
    • Jika Anda sedang ditahan di penjara, Anda dapat meminta izin untuk mengakses perpustakaan hukum penjara itu, jika memang ada. Jika penjara itu tidak memiliki perpustakaan atau buku-buku hukum, mungkin Anda perlu meminta bantuan orang lain yang tidak sedang ditahan di penjara.
  5. Pada kebanyakan kasus pelanggaran hukum ringan, sidang pendahuluan ini sangat jaranng atau bahkan biasanya tidak dilakukan. Umumnya, jadwal sidang langsung ditetapkan dan Anda akan langsung menghadiri sidang, kecuali jika Anda mengajukan kesepakatan penyelesaian kasus. Pada kasus-kasus pelanggaran hukum yang lebih berat, Anda akan menghadiri setidaknya satu kali sidang pendahuluan sebelum sidang yang sebenarnya. Pada sidang pendahuluan, hakim akan memutuskan apakah memang tersedia cukup bukti untuk menuntut Anda dan mewajibkan Anda hadir di dalam persidangan. Jika hakim memutuskan bahwa tidak ada cukup bukti. kasus Anda akan gugur dan Anda akan dibebaskan. Jika hakim memutuskan bahwa bukti yang tersedia cukup untuk membuat Anda diadili dalam persidangan, tuntutan akan dibacakan kembali dan jadwal sidang akan ditetapkan. [21]
  6. Sebelum hari-H sidang, Anda hanya akan memiliki waktu yang terbatas untuk memeriksa setiap bukti yang digunakan penuntut untuk menuntut Anda, sekaligus mengajukan pengecualian bukti tertentu manapun yang didapatkan dengan cara yang tidak sah menurut hukum. Untuk melakukan hal ini, Anda harus menulis dan mengajukan permohonan kepada sidang. Hakim akan membaca surat permohonan yang Anda ajukan, dan kemudian memutuskan untuk mengabulkan atau menolaknya.
    • Secara umum, bukti dapat dikecualikan jika didapatkan dengan cara yang melanggar hak konstitusional Anda. Contohnya, senjata pembunuhan tidak sah digunakan dalam persidangan jika diperoleh melalui penggeledahan atau penyitaan yang ilegal (misalnya, karena petugas polisi yang bersangkutan tidak memiliki surat perintah penggeledahan). Meski demikian, ada beberapa perkecualian pula terhadap aturan ini, dan jika penuntut dapat meyakinkan hakim bahwa perkecualian itu ada, bukti tersebut mungkin tetap diizinkan untuk digunakan. [22]
  7. Sebagai upaya terakhir untuk menghindari persidangan, Anda mungkin perlu bernegosiasi dengan pihak penuntut tentang kemungkinan kesepakatan yang ada. Kesepakatan ini tercapai jika Anda dan penuntut saling bersetuju tentang kondisi-kondisi tertentu yang akan Anda ajukan kepada pengadilan. Contohnya, mungkin Anda dapat menyetujui untuk menyatakan diri “bersalah” pada salah satu tuntutan dan sebagai imbalannya si penuntut akan mencabut/membatalkan tuntutan-tuntutan lainnya yang sebelumnya dikenakan pada Anda. Contoh lain adalah Anda menyetujui untuk menyatakan diri “bersalah” pada tuntutan yang lebih ringan demi menghindari proses persidangan untuk tuntutan yang lebih berat.
    • Dengan cara kesepakatan ini, Anda dapat menghindari pemborosan waktu dan biaya untuk mengajukan pembelaan dalam proses persidangan, memperkecil risiko vonis hukuman yang terlalu berat, serta publisitas yang mungkin akan timbul sebagai akibat dari proses persidangan itu. [23]
    • Meski demikian, jika Anda benar-benar tidak bersalah dan Anda yakin dapat membuktikannya, jangan melakukan kesepakatan semacam ini.
  8. Tahap terakhir dalam proses kasus hukum pidana adalah sidang itu sendiri. Anda akan dianggap tidak bersalah hingga proses persidangan membuktikan sebaliknya, dan inilah yang akan diusahakan oleh sidang dan penuntut dalam seluruh prosesnya. Demikian pula, selama sidang, Anda berhak untuk tetap diam dan tidak bersaksi melawan diri sendiri. Jika Anda memilih untuk tetap diam, penuntut tidak akan dapat memanfaatkan kesaksian Anda untuk melawan Anda. Di AS, pada awal prosesnya, Anda akan diberi kesempatan untuk meminta pengadilan menggunakan sistem putusan oleh juri, atau mengabaikan hak itu dan menggunakan sistem putusan oleh hakim. [24] Begitu sidang dimulai, Anda harus mengurus diri Anda sendiri dan melakukan hal-hal yang sama seperti pada sidang pengadilan perdata. Ini berarti Anda perlu menyampaikan pernyataan pembuka, melakukan pemeriksaan silang terhadap para saksi, mengemukakan pembelaan, mengajukan keberatan jika perlu, dan menyampaikan pernyataan penutup.
    Iklan

Tips

  • Bersikaplah sopan dan siap sedia selama seluruh proses persidangan. Jangan pernah lepas kendali dalam hal emosi kepada pihak penuntut atau para saksi, meskipun mungkin Anda merasa sangat frustrasi. Bersikaplah profesional setiap saat Anda tidak sendirian.
  • Jangan bicarakan detail-detail tentang kasus Anda dengan siapa pun.
  • Selalu patuhi tenggat. Tibalah lebih awal daripada jadwal sidang dan serahkan segala dokumen yang diminta tepat pada waktunya.
  • Jika Anda kesulitan memahami bahasa hukum yang rumit, Anda dapat menyewa jasa pengacara untuk berkonsultasi dan membantu Anda memahami situasi kasus Anda, walaupun pengacara itu bukanlah pengacara yang khusus Anda sewa jasanya untuk membantu proses kasus Anda.
Iklan

Peringatan

  • Mewakili diri Anda di pengadilan adalah keputusan yang sangat berisiko dan jarang sekali berhasil. Pastikan bahwa Anda mengerti seberapa serius tuntutan yang diajukan kepada Anda sebelum membuat keputusan. Jika Anda berpotensi mendapat hukuman berat, Anda disarankan untuk menyewa seorang pengacara.
  • Jika sistem hukum cenderung memberi hukuman yang sama bagi siapa pun yang melakukan pelanggaran yang sama (misalnya, mengebut), menyewa seorang pengacara sama saja dengan membuang-buang uang. Namun, jika ada hal-hal yang lebih besar yang dapat memberatkan hukuman Anda, sangat disarankan untuk menyewa seorang pengacara yang dapat membela Anda dengan baik.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 54.455 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan