PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Menulis naskah film sejatinya merupakan pekerjaan yang menarik sekaligus menyulitkan. Jika Anda tertarik untuk menyelami bidang penulisan naskah, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengumpulkan niat untuk bekerja keras. Ingat, menjadi penulis naskah yang sukses dan populer tidaklah semudah membalikkan telapak tangan! Sebelum menjadi penulis naskah yang populer, baik di mata dunia maupun di kalangan sineas independen, seseorang harus meluangkan waktu untuk mempelajari teknik penulisan naskah yang tepat, memperkenalkan naskahnya kepada khalayak ramai, dan menerima penolakan dari produser. Tetap ingin menjadi salah satunya karena menganggap proses menulis naskah adalah karier yang menyenangkan untuk dijalani? Baca artikel ini untuk menemukan kiat-kiatnya!

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Mengedukasi Diri

PDF download Unduh PDF
  1. Menulislah setiap hari. Meski tidak ada hal penting yang dihasilkan, tetaplah menulis setiap hari untuk membiasakan diri Anda. Jika perlu, bergabunglah dengan komunitas penulis agar rutinitas tersebut dapat diterapkan dengan lebih konsisten. Terapkan gaya Pomodoro dengan membagi sesi menulis ke dalam beberapa bagian kecil yang diselingi oleh istirahat. Dengan kata lain, menulislah selama 25 menit, beristirahatlah selama 5 menit, lalu menulislah kembali selama 25 menit, dan seterusnya.
    KIAT PAKAR

    "Dengan atau tanpa pendidikan akademis, setiap orang bisa menulis naskah film jika memiliki niat yang kuat."

    Melessa Sargent

    Penulis Skrip Profesional
    Melissa Sargent adalah Presiden Scriptwriters Network, sebuah organisasi nirlaba yang merangkul para profesional dunia hiburan untuk mengajarkan seni dan bisnis penulisan skrip untuk televisi, artikel, dan media baru. Scriptwriters Network memberikan layanan kepada anggotanya dengan menyediakan program pendidikan, akses pengembangan, dan kesempatan lewat aliansi dengan para profesional di industri, yang pada akhirnya dapat meningkatkan motivasi dan kualitas penulisan di dunia hiburan.
    Melessa Sargent
    Penulis Skrip Profesional
  2. Berfokuslah untuk membangun plot dan karakteristik setiap tokoh melalui setiap kalimat yang Anda cantumkan. Ingat, menulis bukan sekadar mengisi halaman yang kosong. Alih-alih, menulis adalah proses memperkenalkan karakter kepada audiens dan membuat audiens merasa terlibat dalam kehidupan karakter tersebut. Oleh karena seluruh cerita memiliki bagian awal, tengah, dan akhir, belajarlah menyusun setiap bagiannya semampu Anda.
  3. Sejatinya, ada format standar yang harus diikuti oleh seluruh penulis naskah film. Oleh karena itu, cobalah menggunakannya untuk menunjukkan kepada prosedur bahwa Anda benar-benar menyeriusi bidang ini. Untuk mempelajari templat atau format standar naskah film, Anda bisa:
    • Mengunduh templat resmi yang disediakan oleh laman Akademi Film New York (NYFA.edu). [1]
    • Mencari perangkat lunak yang dapat membantu Anda untuk menguasai formula tersebut. Beberapa di antaranya adalah Celtx , Trelby , dan WriterDuet .
  4. Cobalah membaca majalah perfilman untuk mendapatkan rekomendasi yang populer. Setelah itu, pinjam buku yang direkomendasikan di perpustakaan atau cobalah membelinya di berbagai toko buku besar. Ingat, beberapa buku hanya mengangkat genre yang spesifik. Beberapa rekomendasi yang umum adalah: [2]
    • Save the Cat karya Blake Snyder.
    • The Art of Dramatic Writing karya Lajos Egri.
    • Screenplay karya Syd Field.
  5. Mengikuti satu atau dua kelas penulisan naskah nonformal juga dapat membantu mengasah kemampuan Anda, lho ! Meski saat ini Anda sudah menguasai format naskah yang paling standar, mengikuti kelas penulisan naskah dapat mempertajam kemampuan Anda dan memaksimalkan kualitas karya yang dihasilkan. [3] Jika memungkinkan, cobalah mengikuti kelas terbuka yang difasilitasi oleh sekolah film agar proses penyusunan naskah bisa didampingi oleh penulis naskah lain yang lebih profesional.
  6. Umumnya, program sarjana akan mengajarkan berbagai elemen dasar yang penting dalam proses penulisan naskah, seperti akting dan sinematografi. Sementara itu, program pascasarjana biasanya akan menyediakan materi ajar yang lebih intensif. Dengan menempuh pendidikan khusus, niscaya Anda akan dipertemukan dengan sineas ahli yang bisa memberikan panduan dan bantuannya dalam industri tersebut. [4] Jika memiliki dana atau bisa mendapatkan sponsor, cobalah mendaftarkan diri ke sekolah perfilman yang kredibilitasnya memang sudah dikenal di mata dunia. Tertarik bersekolah di Amerika Serikat? Beberapa institut perfilman yang terbaik adalah:
    • Universitas California, Los Angeles (UCLA), Sekolah Teater, Film, dan Televisi [5]
    • Universitas California Selatan (USC), Sekolah Seni Sinematik [6]
    • Universitas New York (NYU), Sekolah Seni Tisch [7]
    • Akademi Film New York [8]
  7. Jika Anda mengikuti kelas penulisan naskah di lembaga pendidikan formal maupun nonformal, kemungkinan besar pengajar atau profesor yang ada di sana pasti akan memberikan pendapat dan penilaiannya terhadap naskah Anda. Jika sudah tidak berada pada usia sekolah, cobalah mencari manajer yang bisa membantu Anda untuk menulis naskah. Setelah menerima kritik dan saran, jangan lupa memanfaatkannya untuk mengembangkan kemampuan dan meningkatkan potensi kesuksesan Anda di masa depan.
  8. Setelah itu, cobalah mengamati cara penulis naskah menyusun setiap kata menjadi satu cerita yang utuh. Mulailah dengan membeli naskah film yang Anda tahu. Seiring berkembangnya kemampuan dan menyempitnya fokus genre Anda (seperti drama, komedi, atau dokumenter), barulah Anda bisa membeli naskah yang memiliki genre serupa. Biasanya, naskah film bisa dibeli di: [9]
    • eBay. Jika ingin, Anda juga bisa mengetikkan kata kunci “naskah” di laman pencarian internet.
    • Toko buku besar.
  9. Naskah film, tentu saja memiliki format yang berbeda dengan novel dan karya tulis akademis. Dengan memperbanyak jumlah film yang ditonton, niscaya Anda akan mengetahui cara penulis naskah untuk “mengisi” alur film sekaligus mempelajari berbagai teknik baru, seperti perihal intonasi. Itulah mengapa, Anda harus mau menonton berbagai genre film dari berbagai produser untuk mempelajari kesamaan dan perbedaan karakteristiknya. [10]
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Membuat Potensi Anda Dikenali

PDF download Unduh PDF
  1. Jika memungkinkan, cari kontes yang menawarkan hadiah berupa kerja sama tahunan. Umumnya, kontes yang berkualitas akan menyediakan ruang bagi para finalisnya untuk bertemu dan menjalin koneksi dengan sineas profesional. Cobalah mengecek situs seperti The AFW.com dan GoodInARoom.com untuk menemukan daftar kontes film bergengsi setiap tahunnya.
  2. Ingat, Anda tidak harus tinggal di Hollywood untuk mengikuti festival film, karena berbagai kota di Indonesia pun sudah memiliki festival film lokalnya sendiri. Pertama-tama, temukan penyelenggara festival yang menerima genre naskah Anda. Kemudian, baca baik-baik syarat yang harus Anda penuhi sebelum mendaftarkan naskah, terutama karena beberapa penyelenggara hanya menerima naskah yang belum pernah didaftarkan ke festival lain. [11]
  3. Jika Anda gemar menulis naskah mengenai pahlawan super, jangan takut bereksperimen dengan genre yang berbeda! Misalnya, Anda bisa mencoba menulis naskah untuk film pendek atau bahkan film sejarah. Tunjukkan fleksibilitas tersebut kepada produser dan teruslah menggali ketertarikan penonton yang sudah bosan dengan genre tertentu.
  4. Idealnya, seorang penulis naskah baru harus memiliki manajer sebelum mencari agen. Secara khusus, manajer dapat membantu mengembangkan naskah dan adakalanya juga berperan sebagai produser! Umumnya, manajer film selalu mencari talenta-talenta baru yang potensial dan mampu menawarkan tips yang tidak akan Anda dapatkan dari agen. Lantas, bagaimana caranya menemukan manajer yang tepat? Cobalah menelusuri laman internet dan majalah film untuk mendapatkan informasi tersebut. Beberapa rumah produksi yang populer di Indonesia dan bisa Anda tuju adalah Miles Films, Rapi Films, Starvision Plus, Visinema Pictures, serta Lifelike Pictures. [12]
  5. Miliki agen yang dapat membantu menjual film Anda. Jika Anda berdomisili di kota Los Angeles atau New York, menemukan agen sejatinya sesederhana membuka Buku Kuning! Sayangnya, jika Anda masih berdomisili di Indonesia, upaya yang dilakukan tentu saja harus lebih keras. Secara umum, agen yang potensial bisa Anda temukan di berbagai festival atau seminar film. Jika ingin, cobalah meminta rekomendasi dari manajer Anda! [13] Untuk mendapatkan informasi mengenai festival, seminar, dan acara film terkini lain, cobalah menelusuri majalah atau artikel-artikel yang membahas tentang industri perfilman.
  6. Perluas relasi Anda . Meski kemampuan bersosialisasi Anda tidak benar-benar istimewa, tetaplah melakukannya. Ingat, semata-mata bergantung kepada agen atau manajer tidak akan membuat naskah Anda dikenal secara meluas, terutama jika Anda bertempat tinggal di Indonesia. Oleh karena itu, cobalah menelusuri laman internet atau aplikasi Meetup.com untuk menjalin relasi dengan sesama sineas atau bahkan produser. Siapa tahu salah satu di antara mereka tertarik untuk memfilmkan naskah Anda, bukan? [14] Sebelumnya, persiapkan diri untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti:
    • “Apa yang membuat plot di naskah Anda berbeda dengan plot-plot yang sudah ada?” [15]
    • “Berapa bujet yang Anda anggarkan untuk film ini?” [16]
    • “Kenapa naskah Anda bisa menjadi film yang hit di bioskop?” [17]
    • “Menurut pendapat Anda, siapa yang seharusnya memerankan film ini?” [18]
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Menyikapi Penolakan

PDF download Unduh PDF
  1. Tanyakan kiat mereka dalam menyikapi penolakan. Meski pada akhirnya nasihat mereka terasa kurang relevan atau berguna, setidaknya berkonsultasi kepada orang-orang yang pernah berada pada posisi tersebut ampuh membuat perasaan Anda lebih baik. Ketika berdiskusi, jangan lupa menuliskan berbagai hal penting yang dapat membantu mengembangkan karier Anda di kemudian hari.
  2. Jika seorang produser menolak naskah Anda, cobalah menanyakan alasannya. Kemudian, perbaiki area yang dianggap kurang layak oleh produser, dan jangan lupa meminta pendapat dari manajer serta sesama rekan sineas. Setelah merasa yakin dengan naskah yang sudah diperbaiki, cobalah mencari peruntungan baru dengan produser lain!
  3. Umumnya, dibutuhkan lebih dari satu naskah untuk membuat potensi Anda dikenal dan diterima di dunia perfilman yang lebih meluas. [19] Setelah berhasil menulis beberapa naskah, Anda bisa mencoba mengirimkan setiap naskah ke produser yang berbeda untuk meningkatkan potensi keberhasilannya.
    Iklan

Tips

  • Siapa sih, yang tidak ingin berkarier di Hollywood? Ingat, tidak semua orang memiliki peluang untuk mewujudkan keinginan tersebut, dan kondisi tersebut sejatinya sangat wajar. Oleh karena itu, tetaplah berkarya dengan bujet minim untuk membuat film-film independen, dan rayakan setiap kesuksesan serta pencapaian yang berhasil didapatkan, sekecil apa pun itu.
  • Cari ide naskah dari hal-hal sederhana yang ada di sekitar Anda. Jika tidak memaksakan diri, Anda justru akan menyadari bahwa ide yang istimewa sejatinya sudah ada di depan mata dan sedang menunggu untuk ditemukan!
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 10.137 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan