Artikel ini disusun bersama Kelli Miller, LCSW, MSW
. Kelli Miller adalah Psikoterapis, Penulis, dan Pembawa Acara TV/Radio di Los Angeles, California. Kelli saat ini membuka praktik dan memfokuskan diri memperbaiki hubungan pasangan dan keluarga, depresi, kecemasan, seksualitas, pengasuhan anak, dan sebagainya. Kelli juga memfasilitasi kelompok-kelompok di The Villa Treatment Center yang berjuang mengatasi kecanduan alkohol dan obat terlarang. Sebagai pengarang, dia meraih penghargaan Next Generation Indie Book Award untuk bukunya yang berjudul "Thriving with ADHD: A Workbook for Kids" dan juga menuils "Professor Kelli's Guide to Finding a Husband". Kelli juga mengampu acara "The Dr. Debra and Therapist Kelli Show" di LA Talk Radio. Anda bisa melihat kegiatannya di Instagram @kellimillertherapy. Dia meraih gelar MSW (Masters of Social Work) dari University of Pennsylvania dan gelar BA dalam Sosiologi/Kesehatan dari University of Florida.
Artikel ini telah dilihat 2.267 kali.
Tidak ada hubungan yang sempurna, dan ini merupakan sebuah kenyataan. Menangani masalah dalam hubungan bersama pasangan merupakan langkah terbaik untuk menyelesaikannya bersama-sama dan menentukan solusi dengan cepat. Oleh karena itu, kami telah mengumpulkan daftar lengkap kiat yang Anda bisa ikuti untuk berbicara kepada pasangan dan menjalani diskusi yang hangat dan terhormat mengenai hubungan yang dijalani.
Langkah
-
Kerucutkan topik obrolan ke dalam satu masalah yang spesifik. Usahakan Anda membahas masalah yang sangat spesifik; makin jelas masalah yang ada, makin baik Anda dan pasangan bisa menanganinya. Jika Anda memiliki beberapa hal yang ingin dibahas, simpan hal-hal lain untuk didiskusikan di lain waktu. Akan lebih mudah untuk membahas satu hal pada satu waktu agar Anda berdua tidak merasa kewalahan. [1] X Teliti sumber
- Sebagai contoh, jika Anda merasa bahwa Anda berdua jarang meluangkan waktu bersama, coba bicaralah dengannya untuk mengatur kembali jadwal masing-masing agar Anda berdua bisa lebih sering bertemu.
- Jika Anda merasa bahwa ia jarang memperlakukan Anda dengan baik, coba bahas keinginan Anda untuk lebih sering berkencan dengannya.
Iklan
-
Dengan mengawali secara positif, obrolan dapat berjalan dengan lancar. Berterima kasihlah kepadanya karena mau meluangkan waktu untuk berbicara dengan Anda, dan beri tahu ia bahwa Anda ada untuk mencari solusi bersama (bukan memulai pertengkaran). Jika ia tahu niat atau tujuan Anda, ada kemungkinan ia tidak akan bersikap defensif. [2] X Teliti sumber
- Anda bisa mengatakan, misalnya, “Terima kasih sudah mau berbicara denganku. Akhir-akhir ini, aku memikirkan masalah ini dan aku yakin aku akan merasa lebih lega jika bisa membahasnya secara terbuka bersamamu.”
-
Suara Anda menyampaikan apa yang Anda rasakan. Dalam sesi obrolan yang mendalam, Anda mungkin merasa terluka atau kesal. Berusahalah untuk menjaga nada suara Anda agar tetap tenang dan stabil, dan jangan menaikkan nada bicara. Jika Anda bisa menjaga suara agar tetap netral saat mengobrol, Anda bisa menjalani obrolan yang lebih produktif. [3] X Teliti sumber
- Coba amati pula bahasa tubuh Anda. Melipat lengan di depan dada atau menghadap ke arah selain pasangan menandakan bahwa Anda sedang kesal atau marah, tetapi duduk menghadap pasangan atau menempatkan kedua lengan di samping tubuh membuat Anda tampak lebih netral.
Iklan
-
Fokuskan ucapan pada diri sendiri agar Anda tidak sampai terkesan menyalahkan pasangan. Anda bisa mengemas ucapan dengan mengawali pernyataan dengan kata “aku” (alih-alih “Kamu”) agar pasangan Anda tidak bersikap defensif. Coba angkat masalah yang ada dengan pernyataan seperti: [4] X Teliti sumber
- “Aku merasa bingung karena kita belum menegaskan status hubungan kita.”
- “Aku merasa cemas karena kita memiliki tujuan yang berbeda dalam hidup.”
- “Aku akan merasa lebih baik jika kita bisa membahas kondisi keuangan kita.”
-
Emosi Anda membantunya memahami sudut pandang Anda. Akan mudah baginya untuk mengabaikan atau menyepelekan Anda jika Anda membahas sesuatu tanpa menjelaskan dampaknya terhadap Anda. Tonjolkan kenyataan bahwa masalah yang ada membuat Anda kesal, terluka, atau marah agar pasangan Anda merasa lebih terdorong untuk menyelesaikan atau menanganinya bersama Anda. [5] X Teliti sumber
- Anda bisa mengatakan, “Aku merasa sedih dan terluka ketika kamu tidak memperkenalkanku sebagai pacarmu kepada orang-orang.”
- Atau, “Aku tidak tahu pasti arah hubungan kita, dan ini membuatku kesal.”
- Pasangan Anda akan lebih terbuka jika ia tidak merasa/bersikap defensif.
Iklan
-
Dorong ia untuk berbicara dengan melemparkan pertanyaan yang tidak dapat dijawab dengan “ya” atau “tidak” saja. Jika ia enggan berbicara, Anda mungkin kesulitan membuatnya membuka diri. Coba ajukan pertanyaan yang ia dapat tanggapi secara lebih lengkap agar ia pun bisa berkontribusi dalam obrolan. Coba katakan, misalnya: [6] X Teliti sumber
- “Apa pendapatmu tentang hal ini?”
- “Bagaimana menurutmu?”
- “Bisakah kamu membagikan pendapatmu?”
-
Biarkan ia berbicara tanpa terganggu, dan hindari hal-hal yang mengalihkan perhatian. Setelah Anda selesai berbicara, berikan pasangan kesempatan untuk mengutarakan pendapatnya dan jauhkan hal-hal yang bisa mengalihkan perhatian Anda. Buat kontak mata dan anggukkan kepala untuk menunjukkan bahwa Anda mendengarkannya, dan ajukan pertanyaan lanjutan jika Anda kesulitan memahami maksudnya. [7] X Teliti sumber
- Anda bisa mengajukan pertanyaan seperti, “Bisakah kamu bercerita lebih banyak?” atau “Bisakah kamu menjelaskan kepadaku sekali lagi?”
- Anda juga bisa mengemas ulang apa yang ia katakan dalam kata-kata sendiri untuk memastikan bahwa Anda memahami ucapannya dengan baik.
Iklan
-
Dalam situasi ini, Anda dan pasangan menghadapi masalah, bukan Anda menghadapi pasangan. Setelah mengutarakan masalah yang ada dan membagikan pendapat masing-masing, Anda berdua bisa mencari solusi bersama. Anda mungkin sudah mencoba beberapa hal sebelum mendapatkan solusi yang tepat, tetapi jika Anda mengatasi masalah yang ada sebagai satu tim, segalanya akan menjadi lebih mudah. [8] X Teliti sumber
- Jika Anda kesulitan menemukan ide, ajukan pertanyaan seperti, “Apakah kamu memiliki saran tentang apa yang kita bisa lakukan sekarang?” atau “Menurutmu, bagaimana kita harus menghindari masalah seperti ini di lain waktu?”
-
Anda berdua mungkin tidak merasa bahagia 100%, dan ini bukanlah masalah. Cari solusi yang Anda berdua bisa ikuti agar saat obrolan berakhir, Anda berdua merasa lebih lega. Hubungan berkaitan dengan kompromi,dan Anda mungkin harus sering berkompromi selama menjalin hubungan. [9] X Teliti sumber
- Sebagai contoh, jika Anda ingin meluangkan lebih banyak waktu bersamanya, tetapi ia membutuhkan waktu untuk menyendiri, Anda bisa bertemu setiap dua hari sekali alih-alih setiap hari.
- Jika Anda ingin mulai menabung, tetapi ia belum mau memikirkan penganggaran dana saat ini, tetapkan tujuan untuk sama-sama menyisihkan sedikit uang setiap bulan alih-alih langsung menabung dalam jumlah besar.
Iklan
-
Terapkan apa yang Anda berdua sudah bicarakan, dan amati apakah solusi tersebut efektif. Solusi Anda mungkin tidak selalu sempurna, dan jika demikian, Anda berdua bisa kembali mengobrol. Jika Anda sudah mencoba berkompromi, tetapi solusi yang ada tidak bekerja bagi Anda (atau pasangan), ajak ia mengobrol kembali untuk mencari tahu hal-hal yang dapat diubah agar situasi menjadi lebih baik. [10] X Teliti sumber
- Mungkin Anda sudah berencana untuk menyisihkan lebih banyak waktu untuk melakukan seks, tetapi dengan tekanan dan tanggung jawab pekerjaan, Anda berdua tidak bisa melakukannya. Anda mungkin perlu menjadwalkan hari dan waktu tertentu untuk melakukan seks agar rencana Anda tidak sampai tersisihkan.
- Anda mungkin membuat rencana untuk menabung, tetapi tabungan Anda tidak berkembang cukup cepat. Anda bisa berbicara kembali dengan pasangan mengenai tujuan atau rencana tabungan baru agar proses pengumpulan uang menjadi lebih cepat.
-
Beberapa masalah dalam hubungan terlalu sulit untuk ditangani sendiri. Jika Anda dan pasangan kesulitan mencari solusi untuk masalah yang ada, buat janji dengan pakar hubungan. Konselor pasangan bisa membantu Anda mencari solusi yang cocok dengan situasi yang ada, dan ia dapat memberikan saran objektif terkait langkah yang Anda berdua bisa ambil untuk tetap melanjutkan hubungan. [11] X Teliti sumberIklan
wikiHow Terkait
Referensi
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/fixing-families/201101/the-art-solving-relationship-problems
- ↑ https://www.nct.org.uk/life-parent/your-relationship-couple/relationship-challenges-and-support/how-talk-and-listen-each-other
- ↑ https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/relationships-and-communication
- ↑ https://www.merrimack.edu/about/offices_services/office-of-the-dean-of-students/office-of-wellness-education/learn/healthy-relationships.php
- ↑ https://www.abc.net.au/everyday/a-guide-to-having-a-tough-conversation-with-your-partner/11394052
- ↑ https://www.abc.net.au/everyday/a-guide-to-having-a-tough-conversation-with-your-partner/11394052
- ↑ https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/relationships-and-communication
- ↑ https://www.merrimack.edu/about/offices_services/office-of-the-dean-of-students/office-of-wellness-education/learn/healthy-relationships.php
- ↑ https://www.merrimack.edu/about/offices_services/office-of-the-dean-of-students/office-of-wellness-education/learn/healthy-relationships.php
Tentang wikiHow ini
Pernyaan Penyangkalan Medis'
Konten dalam artikel ini tidak ditujukan sebagai pengganti anjuran, pemeriksaan, diagnosis, maupun perawatan medis profesional. Anda harus selalu menghubungi dokter atau tenaga kesehatan profesional lain sebelum memulai, mengubah, maupun menghentikan perawatan medis apa pun.