Unduh PDF
Unduh PDF
Memulai obrolan terkadang menjadi hal yang sulit dilakukan. Terkadang, Anda merasa malu atau tidak memiliki banyak kesamaan dengan lawan bicara. Akan tetapi, belajar menjadi pembicara yang baik sebenarnya tidak sesulit yang dibayangkan, meskipun memang Anda perlu banyak berlatih. Terlepas dari situasinya (mis. acara makan malam, acara sekolah, atau sebatas obrolan telepon), obrolan yang baik dimulai ketika dua orang (atau lebih) merasa nyaman untuk berbicara pada satu sama lain. Ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mempelajari cara agar bisa tetap tenang dan melakukan percakapan dengan siapa pun.
Langkah
-
Sempurnakan pemilihan waktu. Pemilihan waktu merupakan kunci untuk memulai obrolan yang menarik. Tentunya tidak ada yang senang diganggu ketika sedang sibuk atau asyik mengerjakan sesuatu. Ketika Anda ingin memulai obrolan, perlu diingat bahwa pemilihan waktu merupakan kunci utamanya. Jika Anda perlu melakukan percakapan penting dengan atasan, misalnya, cobalah buat jadwal untuk berbicara dengannya sejak awal. Anda perlu memastikan bahwa kalian memiliki waktu khusus untuk melakukan percakapan yang produktif. [1] X Teliti sumber
- Pemilihan waktu juga penting ketika Anda ingin melakukan obrolan secara spontan. Mungkin Anda selama ini mencari cara untuk bertemu dengan tetangga baru. Anda tidak bisa begitu saja memulai obrolan ketika tetangga Anda tiba di rumahnya dalam keadaan basah kuyup setelah kehujanan, tampak lelah, dan membawa kantung plastik berisi makanan. Pada situasi seperti ini, sapaan sederhana seperti “Hai! Apa kabar?” biasanya dianggap cukup. Tahan diri untuk mengenalnya lebih baik di waktu yang lebih tepat.
- Jika seseorang menunjukkan kontak mata dengan Anda, mungkin saat tersebut merupakan waktu yang tepat untuk memulai obrolan. Sebagai contoh, jika Anda sedang melihat-lihat buku di toko buku dan seseorang yang berdiri di samping Anda beberapa kali melihat ke arah Anda untuk mengetahui buku yang ingin Anda baca, cobalah bicara kepadanya. Anda bisa mengatakan, misalnya, “Buku ini tampak menarik. Apakah kamu suka buku-buku biografi?”
- Jika Anda ingin berbicara dengan suami tentang memelihara anak anjing baru, pastikan Anda mendekati dan memulai obrolan pada waktu yang tepat. Jika ia tidak terbiasa bangun dan beraktivitas di pagi hari, ada baiknya Anda tidak memulai obrolan tentang hal tersebut sebelum ia menikmati kopinya (atau, setidaknya, sebelum “nyawanya” benar-benar terkumpul).
-
Komentari apa yang ada di sekitar Anda. Memulai obrolan secara tiba-tiba, tanpa persiapan apa pun merupakan cara yang baik untuk mengembangkan keahlian Anda sebagai pembicara. Luangkan waktu setiap hari untuk memulai obrolan dengan seseorang yang Anda temui dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, Anda bisa mencoba berbicara dengan seseorang yang mengantre di belakang Anda ketika mengunjungi kedai kopi (atau mungkin dengan penumpang bis yang duduk di sebelah Anda). Buatlah komentar atau pertanyaan tentang apa yang ada di sekitar. Ini dapat menjadi cara yang tepat dan terkesan natural untuk memulai obrolan. [2] X Teliti sumber
- Cobalah katakan, misalnya, “Aku suka dengan kopi yang dijual di sini. Apa kopi favoritmu?” Ungkapan atau kalimat seperti itu menunjukkan bahwa Anda tertarik untuk mengobrol dan ingin memulai obrolan dalam cara yang benar-benar natural (dalam hal ini, tidak terpaksa).
- Gunakan kalimat-kalimat bernada positif. Komentar-komentar bernada ceria biasanya lebih efektif daripada komentar-komentar yang bernada negatif. Sebagai contoh, Anda bisa mengatakan, “Bukankah cuacanya bagus? Aku senang ketika cuaca terasa sejuk sehingga aku bisa mengenakan sweterku tanpa merasa kegerahan.”
-
Ingatlah orang-orang yang pernah Anda temui. Banyak dari kita yang bertemu dengan banyak orang setiap hari. Terlepas dari apakah Anda bekerja di perusahaan besar, atau sekadar bertemu orang-orang di lingkungan tempat tinggal atau sekolah anak Anda, sering kali sulit untuk mencocokkan wajah dan nama seseorang. Akan tetapi, penelitian menunjukkan bahwa mengingat nama seseorang dan juga memanggilnya dengan namanya membantu meningkatkan hubungan pribadi antara Anda dan orang tersebut. [3] X Teliti sumber
- Ketika Anda pertama kali mengetahui nama seseorang, ulangi namanya dalam percakapan dengannya. Ketika seseorang seseorang berkata, misalnya, “Hai! Namaku Budi!”, cobalah katakan, “Senang bertemu denganmu, Budi.” Pengulangan langsung seperti itu membantu Anda menyimpan informasi namanya dalam ingatan.
-
Berikan pujian. Kalimat-kalimat menyenangkan dapat memecahkan kecanggungan yang ada. Sering kali orang-orang menanggapi Anda secara positif ketika Anda memberi mereka pujian. Cobalah tentukan satu aspek yang bisa dikomentari, dan pastikan Anda memberikan pujian yang tulus. Nada suara dan ekspresi wajah yang ditunjukkan sering kali ikut mencerminkan dan menyampaikan pendapat Anda sehingga pastikan Anda benar-benar tulus ketika memberinya pujian. [4] X Teliti sumber
- Cobalah berikan kata-kata penyemangat pada rekan kerja yang ingin Anda kenal lebih dekat. Anda bisa mengatakan, misalnya, “Aku sangat kagum dengan caramu menyampaikan presentasi tadi. Bisakah kamu memberiku tip mengenai cara mengelola dan menggunakan kalimat persuasif yang efektif?”
- Pernyataan atau kalimat seperti itu tidak hanya bisa menjadi permulaan obrolan yang positif, tetapi juga membuka kemungkinan untuk adanya obrolan lanjutan.
Iklan
-
Ajukan pertanyaan yang berbobot. Untuk melakukan percakapan yang baik, dibutuhkan setidaknya dua orang. Pastikan Anda menjalani peran dengan baik dan berpartisipasi secara aktif dalam diskusi yang ada. Salah satu cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan mengajukan pertanyaan yang bisa mengembangkan diskusi secara alami. [5] X Teliti sumber
- Ajukan pertanyaan dengan jawaban terbuka. Daripada mengatakan, “Hari ini indah, ya?”, cobalah katakan, “Apa rencanamu di hari yang indah ini?” Contoh pertanyaan pertama hanya mengharuskan lawan bicara untuk menjawab “Ya” atau “Tidak” sehingga setelah pertanyaan dijawab, obrolan pun bisa berakhir. Oleh karena itu, cobalah ajukan pertanyaan yang mengharuskan lawan bicara untuk menjawab dalam lebih dari dua kata.
- Ajukan pertanyaan untuk mengklarifikasi apa yang lawan bicara katakan. Jika Anda dan anak sedang berbicara mengenai aturan rumah, cobalah katakan, “Ayah/ibu tahu kamu merasa kesal karena kamu tidak mendapatkan banyak kebebasan. Kira-kira apa yang bisa kita lakukan bersama untuk menemukan solusi yang tepat bagi kita berdua?”
-
Cobalah menjadi pendengar yang aktif. Ketika menjadi pendengar aktif, Anda perlu menanggapi lawan bicara dan menunjukkan bahwa Anda mengikuti obrolan atau diskusi yang berjalan. Anda bisa menunjukkannya baik secara fisik maupun verbal. Dengan mendengarkan secara aktif, Anda membuat lawan bicara merasa dihargai dan dihormati. Tentunya hal ini sangat penting jika Anda ingin mengembangkan obrolan atau percakapan yang efektif. [6] X Teliti sumber
- Anda bisa menunjukkan kepada lawan bicara bahwa Anda sedang mendengarkan ucapannya melalui bahasa tubuh yang positif. Pastikan Anda juga menunjukkan kontak mata selama percakapan berlangsung. Selain itu, cobalah anggukkan atau gelengkan kepala pada saat-saat yang tepat.
- Anda bisa menunjukkan petunjuk verbal untuk menunjukkan pada lawan bicara bahwa Anda masih mengikuti dan tertarik dengan obrolan yang berlangsung. Petunjuk tersebut dapat berupa ungkapan sederhana seperti “Wah, itu sangat menarik!” atau kalimat yang lebih lengkap, seperti “Wah, aku tidak tahu tentang hal itu sebelumnya. Bisa kamu ceritakan seperti apa rasanya ketika mengikuti maraton?”
- Cara lain untuk menunjukkan bahwa Anda mendengarkan lawan bicara secara aktif adalah dengan mengucapkan kembali kalimat-kalimat yang ada. Cobalah parafrase kalimat yang ia ucapkan. Sebagai contoh, Anda bisa mengatakan, “Mencoba berbagai kesempatan baru untuk melakukan kegiatan sukarela adalah hal yang menarik. Sepertinya kamu sangat berminat untuk mencoba hal-hal baru.”
- Ingatlah bahwa ketika Anda menjadi pendengar aktif, Anda perlu menangkap dan memikirkan ucapan lawan bicara. Daripada mencoba membuat kalimat untuk Anda ucapkan sendiri, fokuslah untuk mendengarkan ucapannya dan menyerap informasi yang ia bagikan.
-
Bersikaplah secara tulus. Ketika mengobrol, cobalah tunjukkan bahwa ketertarikan Anda terhadap lawan bicara memang tulus. Sebagai contoh, Anda mungkin ingin mengenal atasan lebih dekat. Ia mungkin memiliki banyak pekerjaan atau tuntutan yang harus diselesaikan dan tidak memiliki banyak waktu untuk sekadar mengobrol ringan. Daripada sekadar mengobrol santai, cobalah jalin hubungan yang lebih nyata. Jika Anda mengerjakan proyek untuknya, mintalah saran darinya terkait cara menghadapi klien. Bersikaplah dengan tulus dan tunjukkan bahwa Anda menghargai opininya. [7] X Teliti sumber
- Katakanlah tetangga Anda memasang beberapa stiker bendera suatu negara di kaca belakang mobilnya, dan Anda ingin tahu alasannya. Anda bisa mengatakan, misalnya, “Kulihat ada beberapa stiker bendera Korea Selatan di kaca belakang mobilmu. Apa kau menyukai Korea Selatan?” Ini merupakan cara yang tulus dan “rapi” untuk memulai obrolan dengan seseorang. Anda juga bisa membahas topik-topik lain setelah mengenal orang tersebut.
-
Temukan kesamaan minat. Untuk melakukan percakapan yang menarik, Anda perlu memikirkan tentang hal-hal yang lawan bicara Anda minati. Jika Anda bisa mengetahui hal-hal yang Anda berdua sukai, hal tersebut dapat menjadi topik yang hebat untuk mengenalnya lebih dekat. Anda mungkin perlu mengajukan beberapa pertanyaan untuk menemukan hal-hal yang sama-sama disukai, tetapi setidaknya hal tersebut akan sangat membantu. [8] X Teliti sumber
- Mungkin Anda mencoba akrab dengan kakak ipar, tetapi Anda sebenarnya memiliki kepribadian yang sangat berbeda dengannya. Cobalah bicarakan acara televisi baru yang Anda lihat atau buku yang Anda baca. Siapa tahu Anda dan kakak ipar memiliki selera yang sama. Jika segalanya tidak berjalan dengan baik, carilah hal lain yang umumnya orang sukai. Sebagai contoh, biasanya orang-orang menyukai makanan yang lezat. Tanyakan makanan kesukaannya, dan mulailah kembangkan obrolan dari topik tersebut.
-
Tetap perhatikan berita-berita terkini. Cobalah untuk tetap peduli dan mengetahui informasi-informasi yang sedang banyak beredar. Dengan begini, Anda akan siap ketika seseorang mencoba mengobrol dengan Anda tentang kejadian-kejadian yang baru-baru ini terjadi. Luangkan beberapa menit setiap pagi untuk membaca berita. Dengan pengetahuan yang baik, Anda bisa menjadi partisipan yang lebih baik dalam obrolan yang berlangsung. [9] X Teliti sumber
- Teknik lain yang bisa diikuti adalah dengan memperhatikan apa yang sedang menjadi tren dalam budaya populer. Membicarakan buku, film, dan tren musik terkini dapat menjadi cara yang mengasyikkan untuk melakukan percakapan yang menarik dengan teman-teman, rekan kerja, atau bahkan penumpang lain dalam perjalanan menuju tempat kerja atau sekolah.
-
Awasi bahasa tubuh yang ditunjukkan. Bahasa tubuh merupakan komponen penting dalam percakapan secara langsung, terutama kontak mata. Dengan menunjukkan kontak mata (dan mempertahankannya), Anda menunjukkan bahwa Anda tertarik dengan obrolan yang berlangsung dan memperhatikan lawan bicara. [10] X Sumber Tepercaya Michigan State University Extension Kunjungi sumber
- Ingatlah bahwa adanya kontak mata tidak mengharuskan Anda untuk terus menatap lawan bicara selama percakapan berlangsung. Sebaliknya, cobalah jaga kontak mata Anda dengan lawan bicara sebanyak 50% dari durasi giliran berbicara, dan 70% dari durasi giliran mendengar.
- Anda juga bisa menggunakan petunjuk nonverbal lainnya ketika berpartisipasi dalam obrolan. Cobalah anggukkan kepala untuk menunjukkan pemahaman, atau tersenyum ketika Anda harus menunjukkan tanggapan positif.
- Selain itu, ingatlah untuk tidak hanya berdiri kaku seperti patung ketika obrolan berlangsung. Gerakkan tubuh Anda (namun jangan sampai berlebihan karena hal tersebut merupakan hal tak terduga yang bisa membuat lawan bicara merasa tidak nyaman dengan Anda). Silangkan kaki jika perlu, tetapi pastikan gerakan tubuh Anda mencerminkan ketertarikan Anda dalam obrolan yang ada! Ingatlah bahwa tubuh Anda merupakan bentuk komunikasi yang jauh lebih kuat daripada kata-kata.
-
Jangan berbagi informasi secara berlebihan. Ketika berbagi informasi secara berlebihan, Anda mengatakan hal-hal yang bisa mempermalukan diri sendiri atau, yang lebih buruk lagi, lawan bicara atau pendengar. Hal tersebut bisa membuat situasi menjadi canggung. Terkadang orang-orang mengatakan hal-hal yang langsung disesali. Berbagi informasi secara berlebihan bisa membuat Anda dan lawan bicara merasa canggung. Untuk mencegahnya, cobalah pahami situasi-situasi yang paling berisiko mendorong seseorang untuk berbagi informasi secara berlebihan. [11] X Teliti sumber
- Hal seperti itu sering terjadi ketika Anda merasa gugup, terutama ketika Anda mencoba menunjukkan kesan yang baik. Sebagai contoh, jika Anda mengikuti wawancara kerja yang serius, cobalah bernapas dalam-dalam sebelum Anda memasuki ruangan wawancara. Selain itu, luangkan waktu untuk memikirkan tentang apa yang akan Anda katakan sebelum Anda mengungkapkannya.
- Evaluasi hubungan Anda dengan lawan bicara. Sebelum berbagi informasi, tanyakan pada diri sendiri apakah lawan bicara Anda merupakan sosok yang tepat untuk diajak bicara mengenai informasi yang bersangkutan. Sebagai contoh, Anda tentunya tidak bisa begitu saja membicarakan masalah kesehatan Anda dengan seseorang yang mengantri di belakang Anda ketika mengunjungi kedai kopi. Ia tidak membutuhkan informasi tersebut dan, justru, kemungkinan akan merasa tidak nyaman untuk mendengarnya.
Iklan
-
Perkuat hubungan pribadi Anda. Komunikasi merupakan salah satu cara terbaik untuk memperkuat hubungan yang dijalin dengan seseorang. Berbicara merupakan salah satu bentuk komunikasi yang paling efektif sehingga tentunya masuk akal jika berhubungan secara verbal dapat memperkuat ikatan personal Anda dengan orang lain. Cobalah untuk melakukan obrolan yang mendalam dengan orang-orang yang Anda pedulikan. [12] X Sumber Tepercaya HelpGuide Kunjungi sumber
- Salah satu cara untuk memperkuat hubungan adalah dengan melakukan obrolan yang lebih bermakna ketika makan malam. Sebagai contoh, jika Anda tinggal bersama pasangan, cobalah untuk tidak menonton televisi ketika makan. Sebaliknya, cobalah lakukan percakapan yang menarik beberapa kali seminggu.
- Ajukan pertanyaan menarik, seperti “Jika memenangkan lotre, apa yang akan kamu lakukan terlebih dahulu?” Pertanyaan-pertanyaan seperti itu membantu Anda untuk lebih terhubung dan mengenal satu sama lain dengan lebih baik.
-
Kembangkan hubungan kerja. Adanya obrolan yang menarik merupakan cara yang baik untuk meningkatkan kehidupan kerja atau karier. Anda tidak hanya bisa mendapatkan kenaikan posisi atau perkembangan dalam profesi yang digeluti, tetapi juga membuat rutinitas harian menjadi lebih menyenangkan. Cobalah bicara dengan rekan-rekan kerja Anda mengenai hal-hal lain selain dunia pekerjaan. Ini membantu Anda untuk terhubung dengan rekan-rekan kerja secara personal. Selain itu, ketika Anda mengerjakan proyek bersama, secara alami Anda bisa berkomunikasi dengan mereka dengan lebih efektif. [13] X Teliti sumber
- Mungkin selama ini Anda memperhatikan bahwa rekan satu kubikel Anda meletakkan beberapa foto kucingnya di atas meja kerjanya. Cobalah ajukan beberapa pertanyaan tentang hewan peliharaannya agar Anda bisa mengenalnya dengan lebih baik. Dengan begini, ke depannya Anda bisa memulai obrolan yang lebih mendalam.
-
Nikmati kehidupan yang lebih bahagia. Penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang merasa senang dan nyaman dengan obrolan yang dijalani secara umum merupakan orang-orang yang lebih bahagia. Sering kali, hal ini mengacu pada obrolan-obrolan mendalam, meskipun obrolan-obrolan ringan nan santai juga dapat meningkatkan kadar endorfin dalam tubuh. Pada dasarnya, tunjukkan usaha dan maksimalkan obrolan yang Anda jalani setiap hari. Dengan begini, Anda akan mulai merasa nyaman dan bahagia dengan kehidupan Anda secara umum. [14] X Teliti sumber
-
Tersenyumlah selama bercakap-cakap untuk memperbaiki suasana hati. Berusahalah untuk lebih banyak tersenyum selama bercakap-cakap dengan seseorang. Tersenyum akan membuat Anda merasa lebih bahagia karena memicu pelepasan endorfin. Ini adalah cara yang mudah untuk meningkatkan kualitas percakapan sekaligus meningkatkan manfaatnya bagi Anda. [15] X Teliti sumber
- Cobalah mengingatkan diri sendiri tersenyum sebelum, selama, dan setelah percakapan untuk memaksimalkan manfaatnya.
Iklan
Tips
- Berikan pujian pada lawan bicara. Sebagai contoh, pujian seperti “Aku suka tasmu” dapat membawa Anda dan lawan bicara pada topik-topik terkait toko pakaian, tas, dan hal-hal lain yang bisa Anda pikirkan.
- Mulailah percakapan hanya ketika waktunya tepat, baik bagi Anda dan lawan bicara. Ia tidak mau mengobrol dengan Anda jika ia sedang terburu-buru. Jika tidak, ia bisa merasa kesal pada Anda.
- Berikan tanggapan yang baik terhadap pertanyaan yang diajukan.
- Jika Anda mengenal lawan bicara, tinjau kembali topik-topik yang sebelumnya pernah diperbincangkan dan lanjutkan salah satu topik tersebut. Sebagai contoh, Anda bisa kembali membicarakan pencapaian anaknya, salah satu proyek yang sedang ia jalani, atau masalah yang ia bagikan dengan Anda.
- Jika Anda tidak mengenalnya, cari tahu tentang hal-hal yang ia minati dan bicarakan tentang hal tersebut. Setelah mengetahui hal-hal yang ia minati, Anda bisa memulai obrolan yang menarik dengannya.
Iklan
Referensi
- ↑ http://www.forbes.com/sites/johnhall/2013/08/18/13-simple-ways-you-can-have-more-meaningful-conversations/
- ↑ https://www.linkedin.com/pulse/20141027073838-64875646-how-to-start-a-conversation-with-absolutely-anyone
- ↑ http://www.businessinsider.com/remember-peoples-names-tips-networking-2015-7
- ↑ http://www.becomingminimalist.com/good-word/
- ↑ https://www.linkedin.com/pulse/20141027073838-64875646-how-to-start-a-conversation-with-absolutely-anyone
- ↑ http://www.wsj.com/articles/how-active-listening-makes-both-sides-of-a-conversation-feel-better-1421082684
- ↑ http://www.forbes.com/sites/johnhall/2013/08/18/13-simple-ways-you-can-have-more-meaningful-conversations/
- ↑ http://time.com/2917367/5-secrets-that-will-help-you-master-conversation-skills/
- ↑ http://blogs.mccombs.utexas.edu/mpa-students/2011/12/22/pop-culture-the-key-to-success/
- ↑ ( http://msue.anr.msu.edu/news/eye_contact_dont_make_these_mistakes
- ↑ http://www.wsj.com/articles/SB10001424127887323826804578466831263674230
- ↑ http://www.helpguide.org/articles/relationships/effective-communication.htm
- ↑ https://www.mindtools.com/pages/article/good-relationships.htm
- ↑ http://well.blogs.nytimes.com/2010/03/17/talk-deeply-be-happy/
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/cutting-edge-leadership/201206/there-s-magic-in-your-smile
Iklan