Unduh PDF
Unduh PDF
Memutuskan pasangan setelah Anda tidak lagi tertarik padanya, walaupun secara halus, kadang sangat sulit secara emosional. Akan tetapi, jika Anda tidak ingin menyakiti perasaannya lebih jauh lagi, ada beberapa langkah yang dapat diambil agar perpisahan menjadi lebih mudah. Pilihlah strategi komunikasi yang efektif, hindari masalah perpisahan yang biasa, dan akhiri percakapan dengan cara yang memungkinkan bagi Anda berdua untuk melanjutkan hidup masing-masing.
Langkah
-
Pilihlah waktu dan tempat yang tepat. Jika Anda ingin memutuskan hubungan tanpa menyisakan sakit hati, pemilihan waktu dan lokasi sangat penting. Jika Anda ingin memutuskan dia dengan sikap berempati, curahkan sedikit waktu untuk memikirkan lokasi dan waktu yang tepat untuk bicara.
- Percakapan tatap muka adalah pilihan ideal untuk situasi sulit seperti ini. Manusia semakin bergantung pada isyarat dan petunjuk nonverbal yang menghibur selama percakapan sulit. Tepukan di bahu, misalnya, dapat meyakinkan seseorang bahwa dia sebenarnya dicintai walaupun hubungan yang satu ini tidak berhasil. Rona kesedihan di wajah Anda dapat membantu pasangan melihat bahwa Anda sebenarnya peduli pada perasaannya, walaupun faktanya Anda merasa bahwa hubungan itu harus berakhir. [1] X Teliti sumber
- Jika memungkinkan, pilihlah tempat yang dirasa nyaman bagi pasangan. Misalnya, Anda dapat mempertimbangkan ke rumahnya untuk bicara. Pilihan tersebut mungkin tidak nyaman bagi Anda, tetapi dapat memberinya rasa kendali selama percakapan sulit sehingga dia dapat mencerna berita buruk itu dengan lebih mudah. [2] X Teliti sumber
- Jika Anda memperkirakan bahwa percakapan akan berlangsung lama, usahakan memilih waktu yang tidak akan diganggu oleh faktor eksternal. Misalnya, jangan memutuskan pria yang menjadi pasangan Anda selama beberapa tahun ini satu jam sebelum dia berangkat kerja. Sebaliknya, ambil pilihan untuk mampir ke rumahnya tepat setelah jam makan malam pada hari kerja. Pemilihan waktu ini memungkinkan pembahasan yang menyeluruh. [3] X Teliti sumber
-
Ambil tanggung jawab penuh. Jika Anda ingin memutuskan seseorang, Anda harus bertanggung jawab penuh pada keputusan itu. Sering kali terjadi, orang-orang merasa lebih mudah jika pasangannya yang memutuskan hubungan terlebih dahulu. Akan tetapi, di sini perasaan Anda yang berubah, jadi percakapan tentang perpisahan ini merupakan tanggung jawab Anda. Mencoba membuat pasangan menebak sendiri bahwa Anda ingin berpisah melalui isyarat samar bukan hanya tidak jujur, tetapi juga membingungkan. Pasangan mungkin tidak memahami maksud Anda dan mulai mempertanyakan dirinya sendiri ketika Anda menjauh. [4] X Teliti sumber
- Misalnya, jika Anda tidak lagi bersikap mesra untuk menunjukkan bahwa Anda tidak lagi tertarik kepadanya, dia mungkin akan mempertanyakan daya tariknya. Jika Anda ingin memutuskan dia tanpa menimbulkan sakit hati, Anda harus bertanggung jawab penuh pada keputusan itu.
-
Sampaikan perasaan Anda secara langsung dan terbuka. Sebaiknya Anda bersikap jujur ketika memutuskan seseorang. Walaupun Anda tidak perlu menjabarkan semua alasannya, namun Anda harus menyampaikan keinginan dan harapan secara langsung. Katakan dengan jelas bahwa Anda ingin putus dan beri penjelasan yang singkat mengapa Anda menginginkan hal itu.
- Alasan utama berakhirnya sebagian besar hubungan adalah, “Kamu bukan orang yang kucari.” Anda boleh menyampaikannya. Ini memungkinkan pasangan menerima karena dia dapat memahami alasan Anda. Anda boleh mengucapkan kata-kata berikut dengan halus, “Maaf, tapi perasaanku sudah berubah. Sekarang aku butuh sesuatu yang beda dan kupikir kita harus mengambil jalan sendiri-sendiri.” Jika hubungan yang Anda jalin belum serius, Anda boleh menyampaikan dengan singkat. Misalnya, “Maaf, tapi aku tidak merasa ada yang istimewa di antara kita. Kupikir sebaiknya kita berteman saja.” [5] X Teliti sumber
- Kejujuran itu penting, tetapi jangan brutal. Membahas kesalahan pasangan di masa lalu atau kegagalannya di masa kini bukanlah ide bagus. Jika Anda pergi karena tidak lagi tertarik padanya, sebaiknya itu tidak dikatakan. Jika Anda masih memendam kekesalan atau kebencian karena argumen lama, mengeluarkannya sekarang mungkin akan melegakan bagi Anda. Namun, itu akan menyakitkan bagi pasangan. Jika Anda ingin memutuskan dia tanpa menyisakan sakit hati, sampaikan kalimat putus yang umum dan jangan menjabarkan detail berlebihan tentang kekurangan atau kelemahannya sebagai alasan. [6] X Teliti sumber
-
Sampaikan dengan singkat. Sekali lagi, selain jujur, Anda juga harus terus terang. Pasangan tidak akan terhibur jika Anda hanya berputar-putar mengatakan sesuatu yang samar dan menghindari pokok sebenarnya. Mulailah percakapan dengan menyatakan keinginan Anda secara terus terang, misalnya, “Aku ingin bicara sama kamu karena aku merasa hubungan kita ini tidak akan berhasil.” Dari sana, usahakan agar percakapan berjalan singkat.
- Memutuskan pasangan memang susah, tetapi mempertahankan ketenangan dan kendali diri itu penting. Dengan demikian, Anda akan bisa menyampaikan maksud dengan jelas. Jika sikap Anda terlalu emosional, kata-kata yang keluar bisa saja berupa ocehan membingungkan. Cobalah mempersiapkan diri secara emosional dengan menyusun kata-kata di kepala Anda. [7] X Teliti sumber
- Anda bisa mencatat kata-kata yang ingin Anda sampaikan. Menghafal memang bukan cara terbaik karena Anda akan tampak dingin dan tanpa perasaan, namun mempersiapkan ide dapat membantu Anda berfokus. Latih kata-kata Anda beberapa kali sebelum menghadapinya. [8] X Teliti sumber
-
Tawarkan pertemanan, jika Anda bisa. Menawarkan semacam penghiburan pada akhir hubungan dapat mengurangi efek kesedihan. Jika memungkinkan, tawarkan pertemanan kepada mantan. Katakan, “Kuharap kita tetap bisa berteman.” Akan tetapi, ingat bahwa kebanyakan orang sulit berteman dengan mantan, khususnya tepat setelah perpisahan. Jika Anda merasa tidak bisa tetap berteman dengannya, jangan menawarkan. [9] X Teliti sumberIklan
-
Jangan mengucapkan kata-kata klise. Ketika memutuskan hubungan, penting untuk menghindari apa pun yang mungkin dianggap mantan merendahkan atau menghina. Kata-kata klise seperti “Bukan kamu, tapi aku,” terkesan tidak jujur. Sebaiknya ekspresikan perasaan Anda secara langsung dan tinggalkan bahasa klise. Membicarakan apa yang Anda alami akan jauh lebih baik ketika sedang memutuskan hubungan dengan seseorang. [10] X Teliti sumber
-
Jangan menimpakan kesalahan. Jika Anda yang memilih berpisah, mungkin Anda merasakan amarah dan kebencian. Di sini mungkin Anda tergoda untuk menyalahkan mantan, terutama jika dia menyakiti Anda. Akan tetapi, jika Anda ingin memutuskan hubungan dengan damai, menimpakan kesalahan bukanlah ide bagus.
- Menghindari kenegatifan dalam bentuk apa pun adalah cara terbaik agar tidak menyakiti perasaannya. Membahas kesalahan atau kejengkelan lama dapat memicu perdebatan yang akan berujung pada perpisahan yang kacau dan tidak damai. [11] X Teliti sumber
- Jika Anda menduga dia tidak dapat menerima perpisahan dengan baik, sadari bahwa ada kemungkinan dia menyalahkan Anda. Jangan sampai tersedot dalam percakapan negatif. Jika pasangan mencoba menyalahkan atau mengkritik tindakan Anda, tanggapi dengan, “Aku minta maaf kamu merasa begitu, tapi itu tidak mengubah keputusanku.” [12] X Teliti sumber
-
Hindari media sosial pada saat-saat setelah putus. Media sosial kadang sangat merugikan pada fase awal perpisahan. Jika Anda ingin putus cinta yang bersih, jangan menulis apa pun tentang perpisahan itu di dunia maya. Bahkan akun yang Anda kira tidak dapat diakses mantan pun bisa saja ditemukan. Walaupun sebagian orang merasa bahwa menumpahkan rasa di media sosial cukup melegakan, ingat bahwa perasaan mantan bisa saja terluka karena apa yang Anda kirim. Mungkin sebaiknya Anda juga berhenti mengikuti mantan di platform media sosial apa pun. Sementara ini, Anda butuh waktu untuk menjaga jarak dengan mantan agar Anda dapat melanjutkan hidup. Berpisah sebentar dari media sosial akan dapat membantu.Iklan
-
Fokuslah pada saat-saat menyenangkan. Anda dapat membantu diri sendiri dan juga mantan menyelesaikan percakapan dengan memilih fokus pada hal yang positif. Menjelang akhir percakapan, cobalah fokus pada perkembangan positif yang sama-sama Anda rasakan berkat hubungan.
- Tekankan semua hal baik yang pernah dilakukannya untuk Anda. Pastikan dia pulang dengan merasa bahwa hubungan tersebut berarti walaupun tidak berhasil. Katakan sesuatu seperti, “Kamu bisa membuatku menyukai diri sendiri dan mendorongku untuk menjadi orang yang lebih baik dan lebih berempati. Aku akan selalu berterima kasih untuk itu.” [13] X Teliti sumber
- Dorong dia untuk mencari sisi positif. Meskipun butuh waktu, dorong dia untuk menghargai masa-masa menyenangkan yang telah dilewati bersama. Hubungan pada dasarnya adalah memberi dan menerima dan orang memiliki kecenderungan untuk mencari manfaat bagi mereka. Dia akan menghargai bantuan Anda untuk mencari sisi positif dari hubungan itu. [14] X Teliti sumber
-
Katakan terus terang bahwa Anda ingin mengurangi kontak. Seperti yang disebutkan sebelumnya, membuka kesempatan untuk tetap berteman memang baik. Namun, Anda tentu tidak ingin menimbulkan kesan membingungkan. Katakan dengan jujur kontak seperti apa yang ingin Anda miliki dengan dia setelah ini. Jika Anda membutuhkan ruang sebelum mulai berteman lagi, katakan terus terang. Jangan memaksa bertemu sebagai teman biasa begitu cepat, karena itu akan membingungkan bagi kedua pihak. Anda membutuhkan waktu dan ruang sebelum dapat bertemu lagi tanpa ikatan dan keterkaitan romantis. [15] X Teliti sumber
-
Perlakukan dia dengan ramah setelah putus. Suatu saat nanti Anda pasti akan bertemu dia lagi. Jika itu terjadi, Anda harus bersikap hangat dan ramah. Siapkan diri Anda secara emosional. Sadari bahwa Anda bisa saja bertemu dia dalam perjalanan ke tempat kerja, sekolah, atau ketika sedang mengerjakan urusan sehari-hari. Ini akan membantu Anda untuk tetap tenang dan terkendali selama pertemuan yang tidak diduga-duga.
-
Lawan pikiran bahwa mantan adalah cinta sejati Anda. Ketika sedang jatuh cinta, banyak orang meyakinkan diri mereka sendiri bahwa pasangan mereka saat itu adalah cinta sejati mereka. Akan tetapi, Anda harus melepaskan perasaan seperti itu setelah berpisah. Dalam kenyataannya, ada banyak orang di luar sana yang mungkin cocok dengan Anda. Suatu hari nanti Anda akan bertemu seseorang, apa pun yang Anda rasakan saat ini. Izinkan diri Anda menerima fakta bahwa hubungan berakhir karena suatu alasan dan Anda akan menemukan gantinya suatu hari nanti. [16] X Teliti sumberIklan
-
Apakah Anda yakin ingin mengakhiri hubungan? Jika tidak, jangan diakhiri. Anda harus mempertimbangkan secara mental jika ingin putus. Jangan mencoba memutuskan seseorang dengan halus sebagai alasan agar "pilihan tetap terbuka". Putuskan apakah Anda ingin putus atau tidak. Mempermainkan perasaan seseorang sama sekali bukan tindakan adil atau halus.
- Jika Anda berharap bisa membuat dia memutuskan Anda, jangan mencoba dan putuskan dia dengan halus. Anda tidak bisa mengharapkan orang lain mengerjakan bagian Anda. Anda harus mengakhirinya sendiri.
- Jika dia tidak memahami isyarat Anda atau cara yang halus tidak berhasil, Anda harus turun lebih dalam dan mengakhiri hubungan dengan tegas.
-
Apakah Anda ingin memutuskan kontak sama sekali, atau kembali menjadi teman biasa? Tujuan Anda ketika berpisah dari seseorang tentu penting. Jika Anda tidak ingin bertemu dia lagi, Anda harus mengakhiri hubungan dengan cepat dan sikap baik. Jika Anda hanya ingin mundur selangkah, kata-kata putus yang halus akan lebih pas.
- Kata putus yang halus bisa memberi kesan bahwa Anda mungkin ingin merajut hubungan lagi suatu hari nanti. Jika bukan itu yang Anda inginkan, akhiri dengan tegas.
- Jika Anda memilih cara halus karena mengkhawatirkan keselamatan Anda, akhiri saja dengan cepat. Tidak perlu memikirkan harus mengakhiri dengan halus atau tidak. Jika Anda mencemaskan reaksinya, ajak seorang teman tepercaya bersama Anda.
- Jika akhir-akhir ini Anda dan dia berdebat dan sekarang Anda hanya ingin ruang sendiri, Anda harus memutuskan dia dengan halus, sehingga pertemanan dapat terjalin ketika segalanya sudah lebih jernih.
-
Apakah hubungan Anda membosankan, atau benar-benar bermasalah? Semua hubungan pasti memiliki naik turun, dan ketika menghadapi saat-saat sulit, saat-saat menyenangkan pun terlupakan. Jika Anda berusaha memutuskan dia karena hubungan sedang bermasalah, tanyakan pada diri sendiri apakah Anda tidak menyukai dia lagi atau hanya tidak menyukai keadaan saat ini.
- Jangan terburu-buru mengambil keputusan. Tunggulah 2–3 minggu untuk melihat apakah perasaan Anda berubah.
- Banyak orang memilih "putus secara halus" karena nanti Anda dapat berubah pikiran. Namun jika pikiran Anda terus berubah, kemungkinan Anda berada dalam hubungan yang membosankan, bukan krisis.
- Jika Anda dan pasangan terus meributkan hal yang sama setiap hari, berarti Anda harus mempertimbangkan untuk mengakhiri hubungan untuk selamanya.
-
Apakah perpisahan yang cepat dan damai akan lebih baik bagi kedua pihak? Walaupun niat Anda baik ketika memilih cara yang halus dan Anda masih peduli pada perasaannya, tanyakan pada diri sendiri apakah perpisahan benar-benar akan memperbaiki keadaan. Terkadang Anda hanya perlu sedikit tega. Apabila Anda tahu bahwa dia benar-benar terlibat secara emosional dalam hubungan dan tidak ingin berpisah, apa pun yang Anda lakukan tidak akan berakhir “halus”. Jangan memperpanjang urusan ini lebih dari yang dibutuhkan.
- Jika dia juga tampak menjauh, dan Anda tidak merasakan percikan cinta lagi, teruskan niat Anda dan putuskan dia dengan cara yang baik dan halus.
-
Apa pilihan lain yang Anda punya? Jika Anda menyadari bahwa ini tidak adil, atau bukan cara terbaik untuk mengakhiri hubungan, Anda harus mempertimbangkan pilihan lain. Misalnya:Iklan
Referensi
- ↑ https://www.psychologytoday.com/articles/201012/the-thoroughly-modern-guide-breakups
- ↑ https://www.psychologytoday.com/articles/201310/tip-sheet-let-em-down-gently
- ↑ https://www.psychologytoday.com/articles/201310/tip-sheet-let-em-down-gently
- ↑ https://www.psychologytoday.com/articles/201012/the-thoroughly-modern-guide-breakups
- ↑ https://www.psychologytoday.com/articles/201012/the-thoroughly-modern-guide-breakups
- ↑ https://www.psychologytoday.com/articles/201012/the-thoroughly-modern-guide-breakups
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/the-attraction-doctor/201509/4-ways-break-someone-compassionately
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/the-attraction-doctor/201509/4-ways-break-someone-compassionately
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/the-attraction-doctor/201509/4-ways-break-someone-compassionately
- ↑ https://www.psychologytoday.com/articles/201012/the-thoroughly-modern-guide-breakups
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/the-attraction-doctor/201509/4-ways-break-someone-compassionately
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/the-attraction-doctor/201509/4-ways-break-someone-compassionately
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/the-attraction-doctor/201509/4-ways-break-someone-compassionately
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/the-attraction-doctor/201509/4-ways-break-someone-compassionately
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/the-attraction-doctor/201509/4-ways-break-someone-compassionately
- ↑ https://www.psychologytoday.com/articles/201012/the-thoroughly-modern-guide-breakups
Iklan