PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Bagi seorang penulis, menyempurnakan kemampuan menyusun kalimat topik adalah salah satu kunci terpenting untuk menghasilkan karya tulis yang istimewa. Umumnya, kalimat topik tercantum di awal paragraf guna mendeskripsikan isi setiap paragraf secara singkat kepada pembaca. Jika mau dianalogikan, cobalah membayangkan kalimat topik sebagai cuplikan film atau pokok berita, yang dibuat agar penonton atau pembaca memiliki gambaran singkat mengenai hal-hal yang nantinya muncul di dalam isi film atau isi berita. [1] Sejauh kalimat topik Anda benar, niscaya proses menulis setelahnya akan terasa sangat mudah.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Menulis Kalimat Topik yang Baik dan Benar

PDF download Unduh PDF
  1. Kemungkinan besar, kalimat topik merupakan kalimat pertama yang akan dilihat oleh pembaca dalam setiap paragraf dan oleh karenanya, harus mampu menjelaskan ide utama Anda dengan bahasa yang jelas dan mudah untuk dipahami. Kalimat topik yang baik juga harus mampu merepresentasikan topik esai, pendapat penulis, dan/atau ide utama yang mengontrol keseluruhan isi esai. Selain itu, pastikan pula paragraf yang mengikutinya berisi detail yang berhubungan dengan kalimat topik Anda. [2]
    • Selalu ingat bahwa kalimat topik bukan semata-mata ditulis untuk mengumumkan topik Anda. Misalnya, pernyataan “Hari ini, saya akan menjelaskan manfaat kesehatan dari berkebun” bukanlah kalimat topik yang efektif. Alih-alih, kalimat topik yang dibuat harus mampu menjelaskan intensi Anda, tanpa mengeja intensi tersebut secara eksplisit.
    • Kalimat topik dalam contoh tersebut menunjukkan arah argumentasi yang jelas (“manfaat kesehatan dari berkebun”), yang kemudian bisa dielaborasi dalam paragraf lanjutannya.
  2. Pada dasarnya, kalimat topik yang baik harus mampu menghubungkan paragraf di bawahnya dengan pernyataan tesis dalam esai atau karya tulis tersebut. Namun, pastikan kalimat topik yang Anda tulis bermakna seimbang, yaitu tidak terlalu sempit maupun terlalu luas. [3] [4]
    • Jangan membuat kalimat topik yang terlalu umum atau bermakna ambigu sehingga sulit untuk didiskusikan dalam satu paragraf saja. Contoh kalimat topik yang terlalu umum: "Amerika Serikat sangat menderita selama Perang Saudara berlangsung."
    • Jangan membuat kalimat topik yang terlalu sempit. Jika kalimat topik Anda terlalu sempit, tidak akan ada lagi ruang yang tersisa untuk berdiskusi karena kemungkinan besar, segala hal yang dipaparkan bersifat faktual. Contoh kalimat topik yang terlalu sempit: "Pohon Natal umumnya terbuat dari pohon aras atau cemara."
    • Alih-alih, berfokuslah pada keseimbangan: “Destruksi Sherman di daerah Selatan saat Perang Saudara berlangsung juga menimbulkan penderitaan yang luar biasa.” Kalimat topik tersebut cukup luas untuk dihubungkan dengan ide utama esai, dan tidak terlalu sempit sehingga masih menyisakan ruang bagi penulis untuk berdiskusi dengan pembaca.
  3. Salah satu peran terpenting kalimat topik adalah untuk memerangkap perhatian pembaca. [5] Dengan kata lain, pembaca harus mampu mempertanyakan hal yang nantinya akan Anda jawab setelah membaca kalimat topik tersebut, dan cara paling efektif untuk meraih tujuan tersebut adalah dengan melibatkan pembaca di dalamnya. Metode ini bisa digunakan untuk karya tulis yang bersifat fiksi maupun nonfiksi, dan dapat diwujudkan dengan berbagai cara, seperti: [6]
    • Mendeskripsikan kondisi fisik atau emosional karakter dalam kalimat topik.
    • Menggunakan dialog. Jika ada percakapan yang relevan dan mampu menarik perhatian pembaca, cobalah mencantumkannya di awal paragraf.
    • Melibatkan emosi dalam kalimat topik. Gunakan kalimat pembuka tersebut untuk mentransfer emosi yang Anda inginkan kepada pembaca.
    • Mencantumkan informasi yang mendetail. Meski Anda tidak boleh memasukkan terlalu banyak detail dalam kalimat topik, setidaknya gunakan bahasa yang sensoris untuk memerangkap perhatian pembaca.
    • Menghindari penggunaan kalimat tanya yang retorik. Kalimat topik Anda memang harus bisa membuat pembaca bertanya, tetapi pastikan pertanyaan itu datang dari dalam diri mereka sendiri, bukan dari Anda!
  4. Secara umum, kalimat topik yang baik harus mampu menunjukkan intensi Anda tanpa memaksa pembaca untuk menggali maknanya. Itulah mengapa, kalimat topik harus dibuat sesingkat dan sejelas mungkin agar mudah dipahami oleh pembaca. Selain itu, kalimat topik seharusnya bisa bertindak sebagai jalan tengah di dalam paragraf. Dengan kata lain, kalimat topik Anda harus bisa lebih spesifik dari pernyataan tesis, tetapi tidak boleh merepresentasikan seluruh informasi yang akan dibahas dalam sebuah paragraf. [7] Selain itu, kalimat topik yang tidak terlalu panjang juga akan memudahkan Anda, sebagai penulis, untuk menjaga alur dan signifikansi paragraf di bawahnya. [8]
  5. Pahamilah bahwa tubuh paragraf ditujukan untuk membuktikan kalimat topik Anda. Oleh karena itu, kalimat topik Anda harus mampu merepresentasikan pemikiran atau keyakinan dengan bukti pendukung yang konkret. Tidak ada yang melarang Anda untuk mencantumkan opini dalam kalimat topik, tetapi pastikan opini tersebut bisa didukung oleh bukti yang kuat pada paragraf setelahnya. Misalnya, kalimat topik seperti “Menanam herba merupakan salah satu bentuk penghargaan Anda terhadap makanan segar." Kata “penghargaan” mengindikasikan hal yang Anda yakini, dan landasan keyakinan Anda harus bisa dijelaskan pada paragraf lanjutannya.
    • Jangan hanya memaparkan fakta dalam kalimat topik. Semenarik apa pun fakta yang dipaparkan, kemungkinan besar tidak akan bisa menarik perhatian pembaca jika tidak disertai oleh pandangan pribadi Anda. Misalnya, alih-alih menulis “Semua anjing perlu makan,” cobalah menulis “Semua anjing memerlukan perawatan yang rutin, termasuk harus memiliki akses terhadap makanan yang menyehatkan, dan anak-anak adalah sosok yang paling tepat untuk menyediakan akses tersebut." Alternatif lainnya, simpan fakta tersebut untuk digunakan sebagai bukti pendukung pada tubuh paragraf Anda. [9]
  6. Pada dasarnya, kalimat topik yang juga berfungsi sebagai transisi atau peralihan dapat membantu pembaca untuk menelusuri alur argumentasi Anda, pun mencegah pembaca “tersesat” dalam ide Anda. Agar lebih mudah, cobalah menganalogikan kalimat topik sebagai “jembatan” antara ide utama pada paragraf sebelumnya dan ide utama pada paragraf berikutnya. [10]
    • Menggunakan konjungsi antarkalimat yang tepat, seperti “Selain itu” atau “Bertentangan dengan pandangan tersebut,” merupakan metode yang ampuh untuk menunjukkan kaitan antaride yang berbeda.
    • Misalnya: “Meski kegiatan berkebun memiliki banyak manfaat kesehatan, penggemar kegiatan tersebut tetap harus berhati-hati saat beraktivitas di luar ruangan.” Kalimat topik ini membentuk relasi antara ide utama pada paragraf sebelumnya (“manfaat kesehatan dari berkebun” dan ide utama pada paragraf berikutnya (“hal-hal yang harus diperhatikan saat berkebun”).
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Merencanakan Kalimat Topik

PDF download Unduh PDF
  1. Buat kerangka esai atau karya tulis. Ingat, setiap paragraf dalam esai atau karya tulis Anda harus memiliki ide utama, tujuan, atau kepentingan yang ingin disampaikan kepada pembaca, dan kalimat topiklah yang akan memperjelas ide utama tersebut. Itulah mengapa, untuk menulis kalimat topik yang baik, Anda perlu terlebih dahulu mengetahui topik yang akan dibahas dalam setiap paragraf, dan di sinilah peran kerangka esai diperlukan.
    • Tidak perlu menggunakan kerangka formal menggunakan penomoran Romawi dan sejenisnya. Kerangka yang berbasis pada ide dan disusun dengan sangat kasar pun dapat membantu mempermudah pemahaman Anda mengenai materi yang akan ditulis.
  2. Pahami relasi antara pernyataan tesis dan kalimat topik. Secara umum, pernyataan tesis ditujukan untuk menjelaskan ide utama, tujuan penulisan, atau argumentasi utama penulis dalam sebuah esai/karya tulis. Pernyataan tesis bisa bersifat analitis, seperti “Dalam naskah King Lear, William Shakespeare menggunakan takdir sebagai tema utamanya, dengan tujuan untuk mengkritik pandangan religius masyarakat pada era tersebut.” Selain itu, pernyataan tesis juga bisa bersifat persuasif, seperti “Pendanaan umum untuk sektor pendidikan harus ditingkatkan.” Sementara itu, kalimat topik bisa diartikan sebagai pernyataan tesis mini dalam setiap paragraf. [11]
    • Berbeda dengan pernyataan tesis, kalimat topik tidak harus berisi argumentasi penulis. Dengan kata lain, sah-sah saja jika kalimat topik hanya berisi cuplikan singkat mengenai paragraf yang akan didiskusikan setelahnya.
  3. Jika Anda tergolong awam dalam hal menulis kalimat topik, silakan menelusuri contoh yang bisa ditemukan di berbagai media. Misalnya, situs Purdue OWL menyediakan beberapa laman berisi contoh kalimat topik. [12] Selain itu, situs Universitas Carolina Utara juga menyediakan beberapa materi daring mengenai proses pembentukan paragraf berikut contohnya, serta menjelaskan cara membangun paragraf yang utuh, dimulai dari pembuatan kalimat topik hingga kesimpulan. [13]
    • Contoh kalimat topik yang baik: “Selain itu, meningkatkan pendanaan untuk membangun jalanan utama di Jackson County akan turut meningkatkan kualitas hidup masyarakat lokal.” Setelah itu, sisa kalimat dalam paragraf lanjutannya bisa diisi dengan ide utama yang berhubungan dengan pembangunan jalanan umum dan manfaatnya bagi kesejahteraan hidup masyarakat lokal.
    • Contoh kalimat topik yang kurang baik: Meningkatkan pendanaan untuk membangun jalanan utama di Jackson County dapat menurunkan kemacetan lalu lintas sebanyak 20%.” Meski bisa dijadikan premis yang menarik dalam argumentasi Anda, sejatinya fakta tersebut terlalu sempit untuk menjadi sebuah kalimat topik, terutama karena kalimat topik harus menjadi kemudi untuk mengontrol arah keseluruhan paragraf.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Menghindari Masalah Umum

PDF download Unduh PDF
  1. Meski struktur dan isi kalimat topik setiap orang berbeda, setidaknya ada dua hal dalam seluruh karya tulis yang bisa disarikan oleh pembaca: 1) bahwa penulis bisa memperkenalkan topiknya melalui judul dan isi tulisan, dan 2) bahwa pada satu titik, informasi personal mengenai penulis akan muncul di dalam tulisan. Oleh karena itu, jangan pernah mencantumkan kalimat seperti “Saya akan menginformasikan mengenai...,” “Karya tulis saya berisi tentang...,” atau “Saya mempelajari..., yang mana akan menjadi penting karena....” Jangan khawatir, seluruh informasi tersebut akan ditemukan oleh pembaca di dalam tubuh esai atau karya tulis tanpa harus Anda cantumkan di dalam kalimat topik! [14]
    • Hindari penggunaan kata ganti “saya” dalam kalimat topik, kecuali yang Anda tulis adalah opini.
  2. Sebesar apa pun godaan untuk mengisi kalimat topik dengan kosakata yang berat dan rumit, jangan melakukannya! Ingat, kalimat topik yang tidak jelas hanya akan membuat pembaca kebingungan, pun membuat tulisan Anda terasa dipaksakan. Ketika membaca kalimat topik Anda, pembaca harus langsung mengetahui isi paragraf setelahnya, dan tujuan itu hanya bisa tercapai jika Anda tidak menggunakan kosakata yang membingungkan atau kalimat yang ambigu. [15]
  3. Meski tujuan Anda adalah untuk meningkatkan pemahaman pembaca mengenai topik yang akan dibahas pada paragraf lanjutannya, jangan mencantumkan seluruh informasi di awal. Alih-alih, cukup berikan cuplikan singkat mengenai topik yang nantinya akan dibahas pada paragraf lanjutan guna memerangkap ketertarikan pembaca.
    • Alih-alih mencantumkan kalimat seperti, “Dalam cerita ini, Amelia melakukan banyak hal baik seperti menolong temannya, mengobrol dengan kedua orang tuanya, serta membantu pekerjaan teman-temannya di sekolah” cobalah menulis, “Sebagai hasil dari serangkaian aktivitas yang Amelia jalani, semua orang mengenalnya sebagai sosok yang membawa pengaruh positif di dalam komunitas.”
  4. Meski Anda telah memiliki puluhan topik yang bukan hanya menarik, tetapi juga relevan dengan topik yang akan diperkenalkan kepada pembaca, jangan menggunakannya! Ingat, kutipan tersebut tidak Anda buat sendiri, sementara kalimat topik yang ideal seharusnya melibatkan opini Anda, bukan opini orang lain. Jika kutipan yang menjadi acuan berbasis pada opini, cobalah menggantinya dengan opini pribadi Anda. Sementara itu, jika kutipan yang menjadi acuan berbasis pada fakta, silakan mencantumkannya pada bagian paragraf yang lain. [16]
  5. Ingat, pernyataan atau kalimat topik Anda harus memuat informasi yang nantinya akan dijelaskan di dalam paragraf. Itulah mengapa, Anda tidak boleh memberikan fakta, opini, atau campuran fakta dan opini yang tidak akan dianalisis dalam paragraf lanjutannya!
    Iklan

Tips

  • Hindari penggunaan kata ganti seperti “Anda” atau “kita” yang mengindikasikan bahwa Anda mengenal pembaca, padahal kenyataannya tidak demikian.
  • Jika harus membuat karya tulis formal dalam bahasa Inggris, hindari penggunaan kontraksi seperti " don't ," " can't ," dan " isn't ." Alih-alih, tuliskan frasa lengkapnya seperti " do not ," " can not " and " is not ." Dalam karya tulis formal berbahasa Indonesia, penggunaan kontraksi seperti “tidak” menjadi “tak” pun sebaiknya dihindari.
  • Seluruh angka di bawah sepuluh harus ditulis menggunakan huruf.
  • Jangan mencantumkan argumentasi dalam bentuk kalimat tanya.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 30.704 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan