PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Setiap manusia, terlepas dari ras, jenis kelamin, atau karakteristik lainnya, memiliki kapasitas menakjubkan untuk menyadari potensi diri: untuk merasa percaya diri, bahagia, dan penuh. Meski tugas ini tidak mudah, ada beberapa langkah konkret dan perubahan yang bisa Anda ambil untuk melakukannya.

Bagian 1
Bagian 1 dari 5:

Memikirkan Diri Sendiri

PDF download Unduh PDF
  1. Untuk bisa menyadari potensi diri sepenuhnya, Anda harus tahu dan menjalani hidup berdasarkan nilai-nilai inti. Semua ini adalah hal-hal yang membentuk bagaimana Anda memandang diri sendiri, orang lain, dan dunia di sekitar Anda. [1] Studi menunjukkan bahwa Anda akan menemukan hidup menjadi lebih bermakna dan merasa lebih sehat secara umum jika hidup Anda penuh nilai atau sejalan dengan apa yang terpenting bagi diri sendiri. [2] Ajukan beberapa pertanyaan kepada diri sendiri untuk memulai: [3]
    • Pikirkan dua orang yang benar-benar Anda kagumi. Apa yang Anda kagumi dari mereka? Mengapa mereka bisa menginspirasi? Bagaimana Anda bisa memanifestasikan hal-hal ini dalam kehidupan Anda?
    • Pikirkan sebuah saat dalam kehidupan saat Anda merasa sangat puas atau penuh. Kapan? Mengapa Anda merasakannya?
    • Jika Anda bisa mengubah satu hal dalam komunitas, apa hal yang ingin Anda ubah? Mengapa?
    • Jika rumah Anda mengalmai kebakaran (dan keluarga serta hewan peliharaan Anda semuanya aman), apa tiga hal yang akan Anda coba selamatkan? Mengapa?
  2. Setelah menjawab semua pertanyaan di atas, periksa respons untuk melihat apakah ada tema atau pola yang muncul. [4] Sebagai contoh, Anda mungkin sangat mengagumi ketidakegoisan ibu dan empatinya serta etos kerja saudara Anda. Anda mungkin menyimpan foto keluarga, gaun pernikahan, serta hal-hal tertentu. Ini menunjukkan bahwa salah satu nilai diri Anda adalah soal hubungan, terutama dengan keluarga.
    • Nilai-nilai ini adalah milik Anda, dan tidak ada nilai yang lebih superior atau inferior daripada lainnya. Beberapa orang mungkin menganggap sikap kompetitif lebih berharga, sementara lainnya lebih menyukai kolaborasi. Tidak ada yang salah dengan semua nilai ini. [5]
  3. Bila Anda tidak merasa siap hidup untuk memenuhi potensi diri yang sesungguhnya, ini mungkin karena bagian-bagian hidup Anda saat ini tidak kongruen secara nilainya. Sebagai contoh, Anda mungkin dibesarkan untuk rendah hati dan tidak mengakui pencapaian diri, tetapi mungkin nilai inti diri Anda adalah soal pengakuan. Anda tidak akan merasa mampu memenuhi potensi diri yang sesungguhnya bila tidak mengakui pencapaian, dan jika Anda tidak melakukannya, orang lain juga akan bersikap sama. Pikirkan area-area dalam kehidupan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang Anda anut, dan lihatlah apakah area-area ini ingin Anda ubah.
  4. Setelah Anda memikirkan nilai-nilai inti dan area-area dalam kehidupan yang bisa dikembangkan, luangkan waktu untuk membayangkan keadaan saat Anda telah memenuhi potensi diri maksimal. Apa hal tersebut berbicara tentang peningkatan pribadi? Kesuksesan dalam karier (atau bahkan karier yang baru)? Dalam hal hubungan? Jika Anda sudah mengidentifikasi area-area dalam kehidupan yang tidak kongruen dengan nilai diri, saatnya mulai.
    • Sebagai contoh, Anda mungkin benar-benar menghargai keluarga, tetapi pekerjaan Anda menghabiskan banyak waktu sehingga Anda tidak bisa meluangkan pertemuan berkualitas dengan orang-orang yang Anda cintai dan butuhkan. Memahami potensi diri sepenuhnya dalam kasus ini mungkin berarti Anda harus mencari pekerjaan yang tidak terlalu menekan agar Anda bisa menjadi pasangan/orangtua/teman yang seharusnya.
    • Atau, Anda mungkin merasa terhenti di pekerjaan tingkat menengah tanpa harapan kenaikan karier, meski ambisi merupakan nilai inti dalam diri anda. Jika kasusnya seperti ini, menyadari potensi diri mungkin berarti Anda harus berganti karier untuk melakukan sesuatu yang memampukan Anda agar menantang diri dan bertumbuh dalam cara-cara yang baru.
  5. Lakukan refleksi tentang arti memahami potensi diri secara sepenuhnya. Apa hal tersebut berbicara tentang keadaan tertentu? Atau mencapai tingkat pendapatan tertentu? Menguasai cara bermain biola? Kebanyakan orang akan memiliki definisi yang berbeda tentang potensi. Anda harus memiliki rasa mengenai potensi yang berarti bagi diri sendiri. The Best Possible Self adalah latihan yang didukung oleh hasil riset untuk menentukan apa yang paling penting bagi diri sendiri. [6]
    • Mulailah dengan membayangkan bahwa Anda telah diberikan kekuatan untuk mencapai harapan serta mimpi terdalam bagi masa depan. Bagaimana hidup Anda di masa depan? Apa yang Anda lakukan? Siapa yang bersama Anda? Bagaimana perasaan Anda? Bayangkan sebanyak mungkin detail. Sebagai contoh, bila Anda melihat seseorang yang baru saja membuka toko rotinya, pikirkan bisnis Anda sendiri: di mana lokasinya, berapa banyak karyawannya, bagaimana pendapat orang-orang tentang bisnis Anda, dan bagaimana rasanya menjadi bos untuk diri sendiri.
    • Periksa kekuatan karakter serta keahlian yang digunakan diri Anda di masa depan untuk mencapai target. Sebagai contoh, jika Anda memiliki toko roti, Anda mungkin hebat dalam hal bisnis, pandai menangani orang, memiliki etos kerja yang kuat, mampu memasak, dll.
    • Pikirkan mana dari kekuatan serta kemampuan yang sudah Anda miliki, dan mana yang masih harus Anda kembangkan lebih lanjut. Sebagai contoh, Anda mungkin sudah jago memasak dan mau bekerja keras, tetapi Anda tidak tahu caranya memulai bisnis kecil .
    • Tentukan bagaimana Anda bisa mengembangkan area-area yang sudah Anda identifikasi. Dalam contoh ini, Anda bisa melakukannya dengan membaca buku tentang bisnis, berbicara ke pemilik usaha kecil lainnya, dan mencari secara daring untuk mendapatkan panduan.
    • Anda boleh berubah pikiran saat sudah belajar lebih banyak tentang diri sendiri. Ambil satu langkah ke belakang dan bertanyalah kepada diri sendiri mengapa Anda menyukai versi diri dengan potensi penuh yang Anda bayangkan, dan apakah versi tersebut bisa dicapai secara teori. Jika Anda tidak mempertimbangkannya, Anda mungkin kehilangan kesempatan untuk mendefinisikan ulang potensi diri serta semua kebahagiaan dan makna yang mungkin terjadi saat Anda melakukannya.
  6. Mencapai potensi diri sepenuhnya membutuhkan waktu dan usaha. Terlebih penting lagi, Anda harus mengasihi diri sendiri. Akui kekuatan dan kemampuan diri, selain area-area yang harus Anda tumbuhkan. Hargai usaha yang Anda buat setiap hari untuk mencapai potensi diri sepenuhnya.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 5:

Mengatasi Perangkap Pikiran Umum

PDF download Unduh PDF
  1. Generalisasi terjadi ketika Anda mengambil satu pengalaman dan menggeneralisasikannya ke seluruh dunia. [7] Hal ini bisa mencegah Anda menyadari potensi diri yang sesungguhnya: saat menggeneralisir sesuatu, Anda akan menganggap Anda bukanlah seseorang yang membuat kesalahan, melainkan sebuah “kegagalan”. Bagaimana Anda dapat merasa termotivasi untuk menyadari potensi diri yang sesungguhnya bila merasa seperti ini?
    • Sebagai contoh, Anda mungkin mencoba menemukan teknologi besar selanjutnya dan belum berhasil. Anda sudah mencoba 7 eksperimen dan semuanya gagal. Anda bisa menggeneralisir kejadian ini dan berkata, “Aku tidak akan pernah berhasil karena aku seorang pecundang”.
    • Cara yang lebih baik untuk mengatasinya adalah dengan berpikir, “Eksperimen ini tidak berhasil. Tidak apa-apa, aku sekarang punya lebih banyak informasi tentang apa yang tidak akan berhasil, jadi aku bisa mencoba sesuatu lainnya yang bisa berhasil”. Anda bukanlah sebuah kegagalan. Anda adalah seseorang yang belajar dari kesalahannya agar terus berkembang.
  2. Perangkap pikiran seperti ini bisa menahan Anda dengan mengaburkan fokus. [8] Ketika menyaring hal-hal positif, Anda hanya berfokus pada yang negatif. [9]
    • Sebagai contoh, Anda mungkin mendapatkan komentar atas tugas esai Anda. Komentar ini 70%-nya positif, tetapi anda hanya bisa berfokus pada tiga hal yang dikatakan harus diperbaiki oleh guru dan mengabaikan sisanya.
    • Tantang diri sendiri untuk melihat situasi sebagai orang asing. Cobalah menuliskan daftar fakta situasi seobjektif mungkin. Dalam kasus ini, ingatkan diri sendiri: “Dari sepuluh komentar yang diberikan guru, tujuh di antaranya bersifat memuji. Tiga hal yang harus dilatih bisa kupelajari. Komentar-komentar negatif ini tidak membatalkan yang positif”.
  3. Pemikiran seperti ini biasanya membuat Anda tidak mampu mencapai sesuatu, karena pencapaian bukanlah hal yang instan. Saat Anda berpikir seperti ini, Anda tidak menyediakan titik kompromi. Anda harus berusaha dengan sempurna atau Anda telah gagal. [10]
    • Sebagai contoh, jika Anda ingin menguasai permainan biola, pemikiran “semua atau tidak sama sekali” tidak akan menerima hal yang tidak sempurna. Anda tidak bisa merayakan pertumbuhan saat semakin mampu memainkan sebuah karya; tetapi Anda akan dihakimi berdasarkan kesalahan yang Anda buat di sepanjang jalan.
    • Alih-alih mengembangkan pikiran seperti ini, ingatkan diri sendiri bahwa kesempurnaan adalah standar tidak realistis yang tidak bisa dipenuhi siapa pun. Pengalaman atau kesalahan negatif tidak akan membuat perkembangan Anda hilang. Perluas rasa murah hati ini ke diri sendiri dan orang lain.
  4. Hal ini adalah perangkap pikiran lainnya yang bisa mencegah Anda menyadari potensi diri. Saat kita melakukannya, kita mengizinkan pikiran berputar tanpa terkontrol. Kita akan berharap bahwa hal yang terburuk akan terjadi. [11] Dengan begini, kita akan sangat takut sehingga rentan dan tidak bisa sukses. [12]
    • Sebagai contoh, menyadari potensi diri yang sesungguhnya mungkin berarti Anda harus meninggalkan sebuah hubungan yang tidak membuat bahagia. Namun, Anda mungkin akan berpikir, bagaimana jika Anda tidak akan pernah menemukan orang lain lagi yang bisa dicintai? Anda akan takut berakhir harus hidup sendirian dan tidak bahagia, atau “Aku akan berakhir dimakan kucing-kucingku saat aku mati sendirian di apartemen, tanpa pernah dikunjungi siapa pun”.
    • Salah satu cara untuk mengatasi pemikiran bencana ini adalah mewajibkan diri untuk menemukan bukti atas setiap “loncatan” yang Anda buat. Apa memang Anda kira-kira tidak akan pernah menemukan orang lain untuk dicintai? Tidak. Ada miliaran orang lain di dunia, jadi kemungkinan akan ada satu di antaranya yang bisa membuat Anda bahagia. Apa benar Anda harus hidup sendirian dan berakhir dimakan kucing? Tidak. Banyak orang hidup sendiri tetapi tetap memiliki kehidupan sosial yang menyenangkan serta utuh.
  5. Perangkap pikiran ini bisa membuat Anda merasa seolah-olah Anda harus hidup berdasarkan standar orang lain. [13] Pemikiran seperti ini juga bisa mencegah Anda memenuhi potensi diri, karena Anda akan mendasarkan tindakan pada apa yang Anda kira “harus” dilakukan alih-alih hal yang benar. [14]
    • Sebagai contoh, Anda mungkin diberi tahu bahwa Anda “harus” punya anak pada usia tertentu. Anda bisa merasa gagal bila telah melewati usia tersebut dan belum punya anak. Tetapi, pertimbangkan: apa Anda benar-benar ingin punya anak, atau memang sudah? Atau, Anda mengizinkan apa yang “seharusnya” terjadi sehingga merasa tidak nyaman? Selama Anda hidup berdasarkan nilai-nilai pribadi, “kewajiban” orang lain tidaklah penting.
    • Ketika Anda mulai memikirkan hal-hal yang melibatkan keharusan/kewajiban, pikirkan dari mana asalnya. [15] Sebagai contoh, jika Anda berpikir, “Aku tidak boleh memakan kuki itu hari ini karena aku harus menurunkan berat badan,” anggaplah: apa Anda merasa Anda harus menurunkan berat tubuh karena dokter menyarankannya agar Anda lebih sehat? Atau Anda merasa tertekan oleh standar-standar masyarakat? Jika jawabannya yang pertama, bingkai ulang hal ini sebagai sesuatu yang positif “Aku tidak akan memakan kuki itu hari ini karena aku sedang berusaha menjadi lebih sehat”. Bila jawabannya yang kedua, bersikaplah ramah terhadap diri sendiri: “Aku akan makan kuki itu karena aku mencintai diri sendiri apa adanya, dan aku tidak perlu memenuhi harapan orang lain”.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 5:

Meraba Tujuan secara Konkret

PDF download Unduh PDF
  1. Setelah Anda membayangkan diri sendiri di masa depan, saatnya menentukan bagaimana untuk menjadi orang tersebut. Anda akan sangat terbantu dalam mencapai tugas besa ini dengan memecahnya menjadi bagian-bagian yang lebih bisa dicerna, dicapai, dan konkret. Triknya adalah menentukan target pribadi untuk memastikan target-target tersebut berarti dan bisa dipecah menjadi hal-hal yang dapat dicapai.
    • Sebagai contoh, jika menyadari potensi diri berarti menguasai kemampuan bermain biola, ini berarti hal tersebut adalah target besarnya. Anda harus memecahnya lebih kecil lagi menjadi beberapa tujuan (tindakan yang bisa Anda jalankan) dan tugas (hal-hal kecil dan spesifik yang harus dilakukan) agar dapat mencapainya.
    • Jadi, jika target Anda adalah menguasai biola, objektifnya bisa berupa memelajari vibrato, karya berbagai komposer, serta mengikuti berbagai pelajaran.
    • Dengan memecahnya, Anda bisa menentukan berbagai tugas untuk diri sendiri. Pemecahan ini bisa mencakup tugas-tugas seperti mencari guru biola di area Anda, menentukan cara membayar biaya pelajaran, membeli biola, dll.
  2. Tentukan target mana yang paling penting. Yang mana yang akan membuat Anda paling tertarik untuk mencapainya? Yang mana yang bisa dicapai berdasarkan waktu, keadaan finansial, dan/atau sumber daya lainnya saat ini? Berfokuslah meningkatkan satu atau dua area untuk membantu Anda agar tidak merasa kelelahan. Saat kelelahan, Anda mungkin tergoda meninggalkan target karena Anda menganggapnya tidak bisa dicapai. [16]
    • Sebagai contoh, jika menguasai biola berarti Anda harus mencapai target memelajari vibrato, semua lagu Vivaldi, dan cara menyetel biola, Anda mungkin bisa meletakkan kemampuan menyetem biola sebagai hal yang paling penting, kemudian memelajari vibrato, baru semua lagu Vivaldi.
    • Dalam beberapa kasus, target-target tertentu diperlukan sebelum Anda bisa mencapai yang lainnya. Karena lagu-lagu Vivaldi memanfaatkan keahlian vibrato, Anda harus menguasainya sebelum bisa memainkan Vivaldi.
    • Saat mulai, pastikan Anda menuliskan sebuah target sebagai prioritas, yang mudah dicapai agar Anda bisa cepat sukses dan terbantu untuk tetap termotivasi.
    • Sebagai contoh, Anda bisa belajar cara menyetem biola sebagai hal pertama, karena tindakan ini lebih mudah dicapai daripada memelajari lagu Vivaldi, dan akan membantu Anda untuk belajar serta memainkan biola dengan lebih dalam (biola tentunya harus berada dalam keadaan tersetem dengan benar agar Anda dapat berlatih).
  3. Setelah menata daftar target berdasarkan kepentingannya, pilih dua hingga tiga yang paling penting dan buat daftar tugas harian untuk membantu Anda mencapainya secara bertahap. [17] Contoh sebuah target adalah melatih kemampuan vibrato dan memelajari lagu-lagu Vivaldi. [18]
    • Pastikan Anda tidak mengejar terlalu banyak target sekaligus, atau semuanya akan saling berkonflik saat Anda berusaha mencapainya. Anda juga mungkin akan semakin tidak produktif. [19]
    • Pecahkan target-target ini menjadi tugas-tugas yang lebih kecil. Tugas merupakan sebuah hal kecil yang spesifik, yang bisa Anda lakukan untuk mencapai target. [20] Sebagai contoh, tugas Anda mungkin melatih vibrato selama 15 menit sehari, atau 10 bar karya Vivaldi selama 30 menit/hari hingga Anda merasa sudah menguasainya dan berpindah ke 10 bar berikutnya.
  4. Siapkan daftar tugas harian dan coret satu per satu setiap kali Anda menyelesaikannya. Ulangi proses ini hingga Anda merasa sudah menguasai target dan gantikan dengan yang lain.
    • Sebagai contoh, setiap kali Anda melatih lagu, coret lagu tersebut dari daftar tugas harian. Setelah menguasainya, saatnya menambahkan lagu baru.
    Iklan
Bagian 4
Bagian 4 dari 5:

Melatih Cara Berpikir

PDF download Unduh PDF
  1. Percayalah bahwa Anda bisa berusaha keras untuk meningkatkan kemampuan dan tingkat keahlian diri. Buat kesalahan dan terima kritik dan belajarlah dari sana. Jangan percaya bahwa kemampuan sudah tidak bisa diubah. Mengadopsi pola pikir untuk bertumbuh menuntun ke performa serta motivasi yang lebih baik dalam berbagai konteks. [21]
    • Bingkai ulang “kegagalan” sebagai pengalaman belajar. Anda akan membuat kesalahan dan menemui hambatan saat berusaha mencapai potensi diri sepenuhnya. Namun, memikirkan apa yang bisa Anda pelajari dari semua hal ini akan berguna untuk mencegah perkembangan Anda terhenti.
    • Sebagai contoh, jika “menjadi penulis” adalah bagaimana Anda ingin memenuhi potensi diri, Anda harus sadar bahwa ada banyak tantangan yang harus Anda atasi untuk mencapainya. Jangan siksa diri sendiri. Jika, sebagai contoh, sebuah novel yang Anda berikan ke penerbit ditolak, jangan anggap hal tersebut sebagai bukti bahwa Anda telah gagal dan harus berhenti mengejar ambisi. Beberapa penulis terbesar di abad 20 pada awalnya sering ditolak. Naskah Gone With the Wind karya Margaret Mitchell ditolak 38 kali. Dune karya Frank Herbert, 23 kali. Buku Harry Potter karya J.K. Rowling ditolak 12 kali. [22] Para pengarang ini akhirnya berhasil karena pola pikir mereka adalah untuk terus bertumbuh. Mereka terus meningkatkan karyanya hingga diterima masyarakat.
  2. Anda harus menyadari bahwa pemenuhan potensi diri tidak akan terjadi dalam semalam. Pertahankan ekspektasi yang realistis. Sebagai contoh, jika Anda ingin menjadi Presiden Republik Indonesia, perlu lebih dari beberapa bulan atau bahkan tahun untuk mewujudkannya. Anda mungkin harus terlebih dulu menjadi seorang politikus di kantor layanan public yang lebih kecil, anggota dewan selama beberapa tahun, dan mengumpulkan banyak uang untuk berkampanye sebelum bisa mengikuti pemilu. Ini tidak berarti Anda harus menentukan target yang tinggi; tetapi Anda tetap harus bersikap realistis mengenai fokus dan harapan Anda – tentukan yang masuk akal sembari berusaha mencapainya. [23]
    • Berfokus pada tujuan-tujuan serta tugas-tugas yang lebih kecil saat berusaha mencapai target menyeluruh akan membantu agar Anda tetap termotivasi dan merasa kuat. Anda akan mampu menyingkirkan hal-hal yang lebih kecil dari daftar target saat berusaha mencapai yang lebih besar.
    • Berpikirlah seperti ini: bila Anda menentukan bahwa memanjat Gunung Everest adalah yang benar-benar diperlukan untuk memenuhi potensi diri, jangan langsung pergi ke sana dan mencobanya di keesokan hari (atau Anda akan segera terkena bencana). Anda harus terlebih dulu menjaga kebugaran, mengumpulkan peralatan, berlatih dan berolahraga dengan rutin, dan mencari panduan sebelum melangkahkan kaki di gunung tersebut.
  3. Saat berusaha keras mencapai target, berpikirlah secara optimis tentang perkembangan Anda. Pemikiran positif akan membantu Anda agar tetap berada di jalur yang tepat sembari berusaha memenuhi potensi diri. [24] [25]
    • Awasi cara Anda berpikir. Saat berbicara ke diri sendiri tentang perkembangan target, perhatikan apakah Anda bersikap optimis atau pesimis.
    • Jika Anda memergoki diri sedang mengatakan hal-hal tertentu tentang target Anda seperti, "Aku tidak akan berhasil," cobalah berpikir dengan lebih positif dan rasional, misalnya (jika hal ini benar-benar menjadi target Anda), "Orang lain pernah mencapai hal ini, jadi mungkin aku juga bisa melakukannya" atau "Aku akan mencobanya sambil bersenang-senang!" [26]
    • Studi bahkan telah menunjukkan bahwa berpikir positif memengaruhi otak secara fisik. Berpikir positif merangsang bagian-bagian otak yang berhubungan dengan imajinasi, motivasi, empati, dan pemikiran “gambaran jangka panjang”. [27]
  4. Lihat mereka yang Anda anggap telah menyadari potensi diri sepenuhnya, atau merupakan orang yang Anda ingin tiru; pelajari cara mereka bertindak dan berpikir, kemudian adopsi aspek-aspek yang Anda sukai. Inspirasi yang mereka berikan akan membantu Anda dalam menyadari potensi diri. [28]
    • Jika memungkinkan, berbicaralah dengan panutan Anda untuk memelajari bagaimana mereka bisa mencapai posisi saat ini. Sebagai contoh, jika Anda bermimpi menjadi pemilik bisnis kecil, berbicaralah dengan orang-orang yang menjalankan bisnisnya sendiri. Bertanyalah bagaimana mereka bisa melakukannya dan keahlian serta kemampuan apa yang diperlukan untuk mencapai target.
    • Jangan pernah menganggap panutan sebagai orang-orang yang ideal. Hal ini terutama gampang terjadi pada orang-orang yang belum pernah Anda temui, misalnya selebriti dan atlet. Meski cerita kesuksesan mereka bisa menginspirasi Anda, ingatlah bahwa Anda biasanya tidak melihat kesalahan serta hambatan yang mereka temui. Jangan sampai mereka menjadi terlalu sempurna dalam bayangan sehingga Anda juga menghakimi diri sendiri saat tidak sempurna.
  5. Anda berkuasa untuk mencapai potensi atau tidak. Alih-alih mencari alasan mengapa ada yang menghambat Anda, berpikirlah secara produktif tentang bagaimana Anda bisa mengatasi atau melewati hambatan tersebut saat berusaha memenuhi potensi diri. [29] [30]
    • Cara Anda menginterpretasikan hal-hal yang terjadi dalam kehidupan disebut lokus kontrol . Lokus eksternal meletakkan tanggung jawab pada hal-hal yang terjadi di orang lain. [31] Misalnya, bila Anda gagal dalam ujian, Anda dianggap memiliki lokus eksternal jika menyalahkannya pada guru karena pertanyaan-pertanyaan yang ia ajukan terlalu sulit. Cara berpikir seperti ini bisa menghambat Anda dalam memenuhi potensi diri, karena Anda selalu melepas tanggung jawab ke orang atau sesuatu lainnya.
    • Lokus internal adalah saat Anda menerima bahwa hal-hal yang terjadi juga tidak terlepas dari kontrol Anda. Meski Anda tidak bisa mengontrol hasil dari tindakan, Anda bisa mengontrol tindakan itu sendiri. [32] Sebagai contoh, jika Anda gagal dalam ujian dan mengakui bahwa Anda seharusnya bisa mencegahnya dengan belajar lebih banyak alih-alih bepergian bersama teman, Anda dianggap sedang menggunakan lokus internal. Cara berpikir seperti ini membantu Anda untuk terus maju, karena Anda menguasai keputusan diri sendiri, baik yang bijak maupun tidak.
    Iklan
Bagian 5
Bagian 5 dari 5:

Pantang Menyerah Terhadap Kesulitan

PDF download Unduh PDF
  1. Mencapai target adalah hal yang tidak pernah mudah. Pertahankan hasrat tentang target-target Anda dan teruslah berusaha mencapainya. Orang-orang lebih mungkin sukses karena hasrat mereka memberikan bahan bakar yang diperlukan untuk tidak menyerah! [33]
    • Bila kehilangan hasrat, ingatkan diri sendiri mengapa memenuhi potensi diri adalah hal yang penting, dan mengapa Anda awalnya bersemangat untuk mencapai target. Bertanyalah kepada diri sendiri tentang efek-efek positif dari menyadari potensi diri, terhadap diri sendiri dan orang lain.
  2. Anda perlu berjam-jam latihan untuk menjadi seorang ahli; menyadari potensi diri mungkin perlu waktu yang lebih lama lagi. Meski “aturan 10.000 jam” telah dipertanyakan oleh berbagai studi, Anda memang tidak bisa menguasai sesuatu tanpa latihan serta usaha yang konsisten. [34] Alih-alih hanya memikirkan target akhir, berfokuslah pada perkembangan yang Anda buat dari hari ke hari atau minggu ke minggu. [35]
    • Untuk menghindari putus asa, pikirkan orang lain, seperti Henry Ford atau Dr. Seuss, yang pernah menghadapi kegagalan dini dan kesulitan, tetapi tetap maju dan mencapai target mereka. [36] [37]
    • Untuk memiliki kesabaran, ingatkan diri bahwa memenuhi potensi adalah proses yang lama dan target akhirnya mungkin bukanlah satu-satunya hal yang penting. Bila Anda terlalu tidak sabar atau putus asa, cobalah beristirahat. Dengan begini, Anda bisa lebih produktif daripada jika terus berusaha pada kapasitas yang lebih kecil saat kelelahan. [38]
  3. Hindari mengkhawatirkan kegagalan secara berlebihan. “Kegagalan” mengasumsikan bahwa kurangnya kesuksesan adalah hal yang permanen dan mewakili sesuatu dari diri Anda sebagai seorang manusia. Hal ini tidak benar. Ingatlah ide bahwa Anda bisa belajar dari kesalahan. [39] Sukses biasanya berasal dari percobaan yang tidak kunjung berhenti. Percobaan kedua puluh atau bahkan keseratus mungkin menjadi saat ketika Anda mencapai kesuksesan.
    • Pikirkan contoh dari Myshkin Ingawale, seorang investor ynag ingin mengembangkan teknologi untuk membantu mengurangi tingkat kematian saat melahirkan di daerah pedesaan India. Ia perlu percobaan sebanyak 32 kali, yang berarti 32 kegagalan, untuk mencapai targetnya. Akan tetapi, sekarang teknologinya berhasil menurunkan tingkat kematian populasi target yang diinginkan hingga setengah. [40]
    • Bertanyalah kepada diri sendiri mengenai hal terburuk yang mungkin terjadi jika Anda mencoba tetapi gagal mencapai sebuah target. Kemungkinan, hasil kegagalannya tidak terlalu buruk. Jadi, mengapa harus takut? Bahkan, faktanya, orang-orang cenderung berlebihan saat memperkirakan bagaimana mereka akan merasa buruk setelah gagal mencapai sebuah target; ingatlah hal ini jika Anda khawatir akan mencoba dan tidak sukses. [41]
  4. Anda sedang berusaha menjadi orang yang lebih baik dan Anda harus bangga akan hal ini. Ketika hidup menjadi berat, luangkan waktu untuk merasa bangga akan kerja keras dan perkembangan diri saat berusaha mencapai potensi; dengan begini, Anda akan lebih mampu bertahan melewati masa-masa sulit yang ditemui dalam perjalanan hidup. [42]
    • Jika Anda kesulitan merasa bangga akan pencapaian diri, cobalah menuliskan surat seolah-olah ke seorang teman. Bayangkan teman Anda yang melakukan semua pekerjaan Anda. Anda tentu akan merasa bangga terhadapnya, bukan? Anda bahkan mungkin mendorongnya untuk terus melanjutkan kerja keras yang ia lakukan. Mengapa Anda tidak melakukan hal yang sama untuk diri sendiri? [43]
  5. Dengan meningkatkan rasa keberadaan serta kesehatan, anggota keluarga, teman, serta orang lain dalam jejaring sosial Anda bisa membantu mengatasi stres yang mungkin muncul saat berusaha mencapai target. [44] [45]
    • Manusia bisa “terjangkit” emosi sama seperti flu. Kelilingi diri dengan orang-orang yang positif dan berusaha mencapai target mereka. Ambisi serta sikap positif ini akan “tertular” pada diri Anda. [46]
    Iklan

Tips

  • Jangan cepat menyerah, tetapi bersikaplah fleksibel untuk mengubah target saat Anda semakin mengenal diri sendiri.
  • Tingkatkan diri secara bertahap dan tentukan target yang realistis.
  • Jangan mudah putus asa. Tekad kuat, kesabaran, dan mempertahankan perkembangan secara bertahap akan mencegah rasa putus asa. Ingat, hal-hal terbaik dalam kehidupan membutuhkan waktu.
Iklan

Peringatan

  • Jangan pernah terlalu sedih bila Anda merasa kesulitan menyadari potensi diri. Alih-alih seperti ini, tarik napas dan berfokuslah pada aspek-aspek lain dalam kehidupan, misalnya menikmati waktu dengan menyadari keberadaan diri di masa sekarang.


Iklan
  1. http://psychcentral.com/lib/15-common-cognitive-distortions/
  2. http://psychcentral.com/lib/15-common-cognitive-distortions/
  3. http://www.forbes.com/sites/danschawbel/2013/04/21/brene-brown-how-vulnerability-can-make-our-lives-better/
  4. http://www.apsu.edu/sites/apsu.edu/files/counseling/COGNITIVE_0.pdf
  5. http://daphne.palomar.edu/jtagg/should.htm
  6. https://www.psychologytoday.com/blog/inviting-monkey-tea/201304/stop-shoulding-yourself-death-0
  7. http://www.forbes.com/sites/samanthasmith/2013/12/30/a-guide-to-evaluate-your-priorities-set-goals/
  8. Rouillard, L. (2009). Goals and Goal Setting : Achieve Measurable Results. Rochester, NY: Axzo Press.
  9. http://www.bbc.com/future/story/20130129-the-psychology-of-the-to-do-list
  10. http://www.brainpickings.org/2012/02/09/willpower-to-do-list/
  11. https://www.psychologytoday.com/blog/notes-self/201308/how-set-goals
  12. http://www.brainpickings.org/2014/01/29/carol-dweck-mindset/
  13. http://www.literaryrejections.com/best-sellers-initially-rejected/
  14. https://www.psychologytoday.com/blog/what-matters-most/201303/what-is-your-best-possible-self
  15. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11550725
  16. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12084787
  17. http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/stress-management/in-depth/positive-thinking/art-20043950?pg=2
  18. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23802125
  19. http://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/17439760802650519#.VZxsHOdGz-Y
  20. http://www.simplypsychology.org/maslow.html
  21. http://www.nonviolentcommunication.com/freeresources/article_archive/best_life_mmackenzie.htm
  22. http://psychcentral.com/encyclopedia/2009/external-locus-of-control/
  23. http://psychcentral.com/encyclopedia/2009/internal-locus-of-control/
  24. http://rrhs.schoolwires.net/cms/lib7/WI01001304/Centricity/Domain/187/Grit%20JPSP.pdf
  25. http://www.bbc.com/news/magazine-26384712
  26. http://pss.sagepub.com/content/early/2014/06/30/0956797614535810.abstract
  27. http://www.thehenryford.org/exhibits/hf/Did_You_Know.asp
  28. http://www.catinthehat.org/history.htm
  29. https://hbr.org/2009/10/making-time-off-predictable-and-required/ar/pr
  30. http://www.forbes.com/sites/danschawbel/2013/05/09/jon-acuff-why-most-people-dont-reach-their-full-potential-and-how-you-can/
  31. http://www.theatlantic.com/health/archive/2012/03/a-blood-test-without-bleeding/254958/
  32. http://web.mit.edu/curhan/www/docs/Articles/biases/75_J_Personality_Social_Psychology_617_%28Gilbert%29.pdf
  33. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18505314
  34. http://self-compassion.org/exercise-1-treat-friend/
  35. http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/stress-management/in-depth/social-support/art-20044445
  36. http://www.psy.cmu.edu/~scohen/buffer84.pdf
  37. https://www.psychologytoday.com/blog/the-science-work/201410/faster-speeding-text-emotional-contagion-work

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 9.532 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan