PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Memiliki rekan kerja yang gemar memerintah dan mengambil alih pekerjaan Anda, seakan-akan dia meremehkan kemampuan Anda untuk menyelesaikannya sendirian? Jika iya, percayalah, Anda bukan satu-satunya pekerja yang merasa kesal atau tidak nyaman karena mengalami situasi tersebut. Sejatinya, cara terbaik untuk menyikapi orang semacam itu adalah dengan mengambil alih kendali dan menetapkan batasan yang jelas. Selain itu, ubah pula cara berinteraksi Anda dengannya, dan tidak ada salahnya mengomunikasikan keluhan Anda kepadanya. Jika situasinya sudah terlampau rumit, jangan ragu meminta bantuan kepada figur yang lebih berwenang di kantor!

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Menanggapi Perilakunya

PDF download Unduh PDF
  1. Sebesar apa pun rasa frustrasi dan kemarahan yang muncul ketika seseorang berusaha mengambil alih pekerjaan Anda atau memerintah Anda di kantor, berusahalah menahannya. Jika kekesalan mulai muncul, berupayalah semaksimal mungkin untuk mengontrolnya! Jangan mengucapkan atau melakukan sesuatu yang nantinya akan Anda sesali atau dapat membuat Anda terlihat bodoh di hadapan orang lain. [1]
    • Jika memerlukan waktu untuk menenangkan diri, segeralah keluar dari ruangan untuk menarik napas dalam-dalam . Kembalilah hanya jika Anda sudah benar-benar siap untuk menyelesaikan masalah dengan kepala dingin.
  2. Jangan menyikapi kata-kata atau aksinya secara personal. Kemungkinan besar, perilakunya tidak berhubungan langsung dengan Anda. Dengan kata lain, dia mungkin hanya ingin membantu menyelesaikan pekerjaan Anda atau dianggap memiliki peran yang penting oleh koleganya. Artinya, perilakunya kemungkinan besar bukanlah serangan personal terhadap karakter Anda. Oleh karena itu, berusahalah semaksimal mungkin untuk tidak menyikapinya secara personal! [2]
    • Ingatkan diri Anda bahwa segala hal yang terjadi berhubungan dengan pekerjaan sehingga harus disikapi secara profesional, bukan emosional.
  3. Cobalah memahami akar perilakunya. Misalnya, mungkin saja orang tersebut pernah memegang proyek serupa dan memiliki pendekatan yang berbeda dengan Anda. Jika Anda merupakan karyawan baru, tidak ada salahnya meluangkan waktu untuk mengenal etos kerja seluruh kolega. Ingat, beberapa orang akan langsung merasa tegang jika rekan kerjanya terlihat sanggup membuat atasannya terkesan melalui kinerja yang positif. Apa pun situasi yang menaungi Anda, cobalah menyelaminya dengan perspektif yang lebih baik.
    • Ada pula beberapa orang yang tidak menyukai perubahan. Dengan kata lain, rekan kerja mungkin gemar memerintah Anda karena merasa tidak nyaman dengan perubahan yang terjadi.
    • Jika memungkinkan, cobalah mengomunikasikan masalah yang terjadi kepada rekan kerja Anda yang lain. Apakah mereka juga diperlakukan demikian oleh orang tersebut? Atau, apakah perilaku tersebut secara spesifik hanya ditujukan kepada Anda?
  4. Adakalanya, mengabaikan perilaku seseorang adalah langkah terbaik untuk membuatnya berhenti bersikap demikian. Jika kebiasaan buruk rekan kerja Anda hanya muncul pada saat-saat tertentu, seperti ketika Anda mengambil alih pekerjaan yang biasanya dia lakukan, tetapi mengacuhkan Anda pada saat-saat lain, sebaiknya abaikan dia dan perilaku gemar memerintahnya pada saat-saat tertentu itu. Jika dampak perilakunya minimal, tidak perlu menanggapinya.
    • Tanyakan kepada diri Anda, “Bisakah aku hidup dengan perilaku semacam itu?”
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Berinteraksi dengan Rekan kerja

PDF download Unduh PDF
  1. Terkadang, orang-orang semacam itu hanya ingin didengar. Oleh karena itu, cobalah mengesahkan kata-kata dan “nasihatnya” tanpa terlihat kesal atau marah. Ketika dia berbicara, tatap matanya dan dengarkan kalimatnya baik-baik. Jangan menyelanya! Izinkan dia untuk mengutarakan maksudnya, lalu berikan tanggapan untuk menunjukkan bahwa Anda mendengarkan kata-katanya. Tanpa berbicara terlalu banyak atau mendebat kata-katanya, tunjukkan bahwa Anda telah mendengarkannya. [3]
    • Misalnya, Anda bisa berkata, “Dengar-dengar Anda bilang ingin menggunakan material yang berbeda, ya?” atau “Oke, terima kasih untuk masukannya.”
  2. Jika seorang rekan kerja terus-menerus bersikap tidak pantas di tempat kerja, tidak ada salahnya melakukan konfrontasi. Dengan nada yang tenang dan profesional, cobalah mengutarakan maksud Anda dalam kalimat yang singkat dan lugas. Jangan bersikap terlalu dramatis dan tunjukkan kesopanan Anda. [4]
    • Misalnya, Anda bisa berkata, “Saya tahu Anda lebih suka menggunakan cara itu, tapi ini kan proyek saya.”
  3. Jelaskan pengaruh perilakunya terhadap Anda menggunakan ujaran “aku” alih-alih sibuk menyalahkannya. Secara khusus, tegaskan bahwa dia sebaiknya menghentikan perilakunya tersebut.
    • Misalnya, cobalah berkata, “Saya merasa terganggu kalau Anda terus-menerus mengambil alih pekerjaan ini.” Atau, Anda juga bisa berkata, “Anda sepertinya kurang yakin kalau saya bisa menyelesaikan ini dengan baik tanpa bantuan siapa pun.”
  4. Berusahalah untuk selalu konsisten dan tegas dalam menyatakan batasan Anda di kantor. Jika seseorang terus-menerus memerintah Anda, berikan respons yang konsisten agar dia tahu bahwa tanpa komentarnya, Anda akan tetap baik-baik saja. Tegaskan keinginan dan kebutuhan Anda agar dia mengetahui batasan yang tidak boleh dilanggarnya. [5]
    • Misalnya, Anda bisa berkata, “ Sori , saya sudah memutuskan untuk menggunakan cara ini” atau, “Terima kasih, tapi masalah ini sudah bisa saya atasi.”
    • Jika ingin bersikap lebih lugas, Anda bisa berkata, “Saya dengar Anda mau membantu proyek ini? Terima kasih, tapi bantuan Anda tidak diperlukan. Tolong hargai pekerjaan saya dan biarkan saya menyelesaikan ini sendirian.”
  5. Jika seseorang terus-menerus mengomentari pekerjaan Anda, cobalah melakukan pendekatan yang berbeda dalam mendiskusikan pekerjaannya. Dengan kata lain, berinteraksilah dengannya sebagaimana Anda ingin didekati olehnya, dan berfokuslah untuk memberikan alternatif alih-alih memerintahnya. Jika ingin mengubah perilaku suka memerintah pada rekan kerja, jadilah kolega yang memiliki perilaku demikian terlebih dahulu! [6]
    • Misalnya, Anda bisa bertanya, “Butuh pendapat?” atau, “Ada yang bisa saya bantu, nggak ?” Selain itu, Anda juga bisa bertanya, “Saya nggak ingin melanggar batasan. Kira-kira Anda keberatan, kalau saya memberikan komentar soal ini?”
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Membuat Perubahan di Tempat Kerja

PDF download Unduh PDF
  1. Tegaskan lingkup pekerjaan Anda dan siapa saja yang terlibat di dalamnya. Caranya, cobalah menjadwalkan agenda rapat dengan manajer atau atasan Anda, lalu ulas kembali topik tersebut di dalam rapat itu. Secara khusus, definisikan lingkup pekerjaan Anda dengan jelas agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap peran setiap orang di dalamnya.
    • Dengan melakukannya, Anda juga bisa meluruskan kesalahpahaman yang terjadi dengan berkata kepada rekan kerja yang bersangkutan. Misalnya, Anda bisa berkata, “Bagian ini adalah tanggung jawabku, bukan tanggung jawabmu.”
    • Adakan pula rapat dengan anggota divisi Anda, lalu ulas kembali tanggung jawab setiap orang. Dengan melakukannya, setiap pihak akan memahami tanggung jawabnya dan tanggung jawab orang lain di divisinya dengan lebih jelas.
  2. Kepada atasan atau manajer yang bertugas, cobalah meminta waktu untuk mendiskusikan pekerjaan Anda di dalam rapat. Pada momen tersebut, Anda bisa mempresentasikan berbagai perubahan yang telah dilakukan kepada seluruh kolega agar mereka menerima informasi terbaru mengenai proyek yang sedang Anda kerjakan. Kemudian, beri mereka waktu untuk memahami materi presentasi Anda dan mengajukan pertanyaan. [7]
    • Presentasikan pekerjaan Anda dengan penuh kepercayaan diri. Jika ada rekan kerja yang berusaha menyela presentasi Anda, cobalah berkata, “Anda bisa mengajukan pertanyaan atau menyampaikan komentar setelah presentasi ini selesai.”
  3. Jika seluruh metode yang Anda coba tidak berhasil, cobalah menyampaikan keluhan kepada figur yang memiliki kewenangan lebih tinggi di kantor. Kepada orang tersebut, jelaskan situasi yang terjadi dan, yang terpenting, pengaruh situasi tersebut terhadap kinerja Anda. Kemudian, mintalah nasihatnya mengenai cara yang paling tepat untuk melanjutkan hidup. Jika perlu, mintalah bantuannya untuk melakukan intervensi yang diperlukan.
    • Cobalah berkata, “Saya butuh bantuan Bapak. Jujur saja, ada orang yang terus-menerus mencoba mengambil alih pekerjaan saya dan saya tidak tahu harus berbuat apa untuk mengatasinya. Apa Bapak punya saran yang bisa saya terapkan?”
    Iklan

Tips

  • Rekan kerja mungkin tidak menyadari dampak perilakunya terhadap orang-orang di sekitarnya, dan dia pun mungkin juga pernah melakukan kesalahan yang sama kepada orang lain sebelumnya.
  • Pertimbangkan berbagai faktor seperti politik di kantor dan budaya perusahaan sebelum menyampaikan keluhan Anda.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 3.672 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan