Unduh PDF Unduh PDF

Menyimak adalah kemampuan yang sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Jika perhatian Anda mudah teralihkan saat mengobrol atau merasa tidak dipercaya untuk menyimpan rahasia, sudah saatnya Anda belajar menyimak. Kemampuan menyimak yang ditunjukkan melalui tindakan dan perhatian kepada teman bicara bisa membantu Anda dalam berkomunikasi, menjalin hubungan, dan menambah pengalaman untuk menjalani keseharian. Artikel ini menjelaskan cara menyimak dengan memfokuskan perhatian dan memberikan tanggapan yang baik kepada teman bicara sehingga percakapan lebih mengalir dan lebih menyenangkan.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Memperhatikan Tanpa Teralihkan

Unduh PDF
  1. Ketika seseorang memulai percakapan, berusahalah memfokuskan perhatian kepadanya dan mengabaikan hal-hal yang membuat Anda teralihkan, misalnya dengan mematikan TV, menutup laptop, meletakkan dahulu apa yang sedang dibaca atau dikerjakan. Anda akan kesulitan mendengar dan memahami ucapan seseorang jika perhatian Anda tersita oleh bunyi-bunyian atau kegiatan yang lain.
  2. Saat orang lain berbicara, berfokuslah pada kata-kata yang ia ucapkan. Jangan sibuk memikirkan apa yang ingin Anda katakan untuk menanggapinya. Perhatikan ekspresi wajahnya , lakukan kontak mata , dan amati bahasa tubuhnya untuk memahami dengan tepat apa yang sebenarnya ingin ia sampaikan.
    • Salah satu aspek penting dalam memusatkan perhatian dan sungguh-sungguh menyimak ucapan teman bicara adalah kemampuan menginterpretasikan sikap diam dan bahasa tubuhnya . Saat berkomunikasi, aspek nonverbal sama pentingnya dengan aspek verbal.
  3. Banyak orang yang kesulitan berkonsentrasi selama percakapan karena merasa khawatir dengan pendapat teman bicara tentang penampilan mereka. Ketahui bahwa orang yang sedang berbicara tidak menilai Anda di saat yang bersamaan. Ia akan berterima kasih karena Anda mau mendengarkan. Agar bisa menyimak dengan baik, jangan sibuk memikirkan diri sendiri selama berkomunikasi. Perhatian Anda tidak terfokus pada apa yang orang lain katakan jika terus memikirkan hal-hal yang Anda cemaskan atau inginkan.
  4. Belajarlah berempati . Agar mampu menyimak dengan baik, belajarlah menempatkan diri di posisi orang lain. Jika seseorang menceritakan masalahnya kepada Anda, tunjukkan kepedulian dan berusahalah merasakan apa yang sedang ia alami. Komunikasi yang baik terjalin ketika kedua belah pihak saling mengerti. Carilah kesamaan pandangan yang membuat Anda berdua merasa lebih terhubung dan berusahalah memahami ucapannya dari sudut pandang yang sama.
  5. Jadilah pendengar yang baik . Mungkin Anda sudah tahu perbedaan antara mendengar dan menyimak. Mendengar adalah salah satu kemampuan fisik untuk mengenali bunyi, sedangkan menyimak adalah kemampuan menginterpretasikan bunyi tersebut sehingga kita mampu memahami orang lain dan berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari. Anda mampu menyimpulkan apa yang Anda dengar dengan menyimak. Contohnya: nada suara seseorang saat berbicara menunjukkan apakah ia sedang gembira, tertekan , marah , atau bingung. Asahlah keterampilan mendengar untuk meningkatkan kemampuan menyimak.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Menunjukkan Bahasa Tubuh yang Responsif

Unduh PDF
  1. Gerakan kecil ini menunjukkan kepada teman bicara bahwa Anda ingin mendengarkan ucapannya dengan sungguh-sungguh. [1] Saat melakukan percakapan, biasakan berdiri atau duduk saling berhadapan dan condongkan sedikit tubuh atas ke arah teman bicara. Agar suasana terasa lebih nyaman, jangan mencondongkan tubuh terlalu jauh ke depan.
  2. Lakukan kontak mata , tetapi jangan terlalu lama. Menatap orang yang sedang berbicara juga menunjukkan bahwa Anda mampu menyimak ucapannya tanpa teralihkan. Kontak mata berperan penting dalam menjalin komunikasi yang baik. Akan tetapi, jangan menatap teman bicara terlalu lama sebab cara ini membuatnya merasa tidak nyaman.
    • Penelitian menunjukkan bahwa selama melakukan percakapan empat mata, sebagian besar responden melakukan kontak mata 7-10 detik sebelum mengalihkan tatapan ke tempat lain. [2]
  3. Menganggukkan kepala adalah cara tepat untuk menunjukkan perhatian kepada teman bicara. Anggukan kepala bisa menjadi isyarat bahwa Anda mendukungnya atau memberikan kesempatan agar ia terus berbicara. Akan tetapi, mengangguklah hanya jika Anda setuju sebab teman bicara akan merasa diabaikan jika Anda mengangguk saat ia mengatakan hal yang Anda tentang.
  4. Bahasa tubuh bisa menunjukkan interes atau rasa bosan. Jika Anda terus meremas-remas jari tangan, mengetuk-ngetukkan kaki ke lantai, menyilangkan lengan, atau duduk bertopang dagu selama percakapan, perilaku ini membuat Anda terkesan sudah bosan mengobrol sehingga teman bicara ingin segera mengakhiri percakapan. Biasakan duduk atau berdiri tegak untuk menunjukkan bahwa Anda ingin terlibat aktif dalam berkomunikasi.
    • Jika Anda lebih mudah menyimak sambil melakukan gerakan tertentu, gunakan cara yang tidak terlalu kentara agar teman bicara tidak merasa terganggu, misalnya: menggoyang-goyangkan kaki di lantai atau meremas-remas bola penghilang stres di atas meja. Jika ia bertanya, jelaskan bahwa cara tersebut membuat Anda lebih mudah menyimak lalu mintalah agar ia melanjutkan percakapan.
  5. Ingatlah bahwa menyimak bersifat aktif, bukan sesuatu yang pasif. Berikan respons kepada orang yang sedang berbicara agar ia tidak seperti sedang menulis jurnal. Tunjukkan interes dengan tersenyum , tertawa , cemberut, menggelengkan kepala, ekspresi wajah yang lain, atau bahasa tubuh yang tepat.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Memberikan Tanggapan Tanpa Menilai

Unduh PDF
  1. Menyela orang yang sedang berbicara adalah sikap yang tidak sopan. Hal ini menunjukkan bahwa Anda sama sekali tidak menyimak sebab Anda lebih suka didengarkan. Jika Anda cenderung tergesa-gesa memberikan pendapat sebelum orang lain selesai berbicara, mulailah menghentikan kebiasaan menginterupsi percakapan. Bersabarlah menunggu giliran sampai ia selesai berbicara.
    • Jika Anda tidak sengaja menginterupsi (banyak orang melakukan hal ini sesekali), sebaiknya Anda langsung meminta maaf lalu persilakan ia melanjutkan percakapan.
  2. Agar orang lain terus berbicara, ajukan pertanyaan untuk menunjukkan kesediaan menyimak dan keingintahuan, misalnya dengan bertanya: “Apa yang terjadi setelah itu?” atau pertanyaan lain yang berkaitan dengan topik pembicaraan. Anda boleh mengatakan: “Setuju!” atau “Oke!” agar percakapan terus berlanjut.
  3. Walaupun berbeda pendapat, berusahalah memahami cara pandang orang lain. Mengkritik ucapan seseorang karena pandangannya terkesan tidak tepat atau kurang baik membuat Anda tidak dipercaya lagi. Agar bisa menyimak dengan baik, bersikap netral dengan tidak menilai ucapan orang lain. Jika Anda ingin menyampaikan pendapat yang berbeda, tunggulah sampai ia selesai berbicara.
  4. Saat Anda mendapat giliran berbicara, berikan tanggapan dengan jujur, terbuka, dan sopan. Berikan nasihat jika diminta. Jika Anda memercayai teman bicara dan ingin mempererat hubungan, Anda boleh memberikan opini dan saling berbagi perasaan. Menyimak akan bersifat timbal balik jika Anda berkontribusi dalam percakapan.
    Iklan

Tips

  • Bahaslah hal-hal menarik atau informatif untuk belajar menyimak, misalnya dengan memutar rekaman artikel, cerita humor, pertunjukan komedi, atau mendengarkan radio.
  • Alih-alih hanya menyimak percakapan, belajarlah menyimak dengan mendengarkan suara alam atau bunyi-bunyian di sekitar sambil berjalan kaki di dalam hutan atau di pusat kota.
  • Perhatikan berbagai aspek dari teman bicara, misalnya: nada suara, bahasa tubuh, ekspresi wajah, intonasi, dan kebiasaannya saat berbicara. Selama percakapan, berikan tanggapan dengan bertanya, gunakan bahasa tubuh yang tepat, dan ucapkan kata-kata yang menunjukkan bahwa Anda sedang menyimak. Belajarlah menempatkan diri di posisi orang lain dengan membayangkan apa yang ia rasakan dan pikirkan.
  • Saat menyimak seseorang yang berbicara dengan cepat dalam bahasa asing, berusahalah mencari tahu arti ucapannya dan subjek percakapan. Alih-alih hanya menerjemahkan kata per kata atau frasa yang ia gunakan, visualisasikan subjek yang sedang dibahas agar Anda mampu memahami pesan yang ingin ia sampaikan selama percakapan.
Iklan

Peringatan

  • Suara yang terlalu keras bisa merusak pendengaran. Kenakan sumbat telinga atau tutuplah telinga dengan telapak tangan.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 21.270 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan