PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Rehat dari media sosial merupakan cara yang baik untuk kembali terhubung dengan orang-orang dan aktivitas yang memotivasi Anda. Sebelum keluar dari akun, pahami dulu alasan Anda berhenti. Tentukan durasi rehat, media sosial yang hendak ditinggalkan, lalu buatlah jadwal untuk mengurangi penggunaannya. Untuk membantu Anda berhenti dari media sosial, matikanlah notifikasinya atau hapus aplikasi di ponsel Anda. Gunakanlah waktu yang biasanya dipakai untuk bermain media sosial untuk membaca, melatih keterampilan, dan menghabiskan waktu bersama kerabat dan keluarga.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Keluar dari Akun

PDF download Unduh PDF
  1. Tidak ada aturan soal durasi rehat dari media sosial. Ini adalah pilihan Anda sendiri. Anda boleh menjauh dari media sosial selama 24 jam atau 30 hari (atau bahkan lebih). [1]
    • Jangan merasa terbebani oleh periode waktu yang ditentukan untuk menjauh dari media sosial. Jika Anda sudah menepati durasi waktu yang ditetapkan, tetapi ingin melanjutkannya, silakan lanjutkan.
    • Di sisi yang lain, Anda juga bisa memperpendek waktu rehat dari media sosial jika merasa sudah mencapai tujuan dengan mengorbankan waktu bermain media sosial.
  2. Waktu terbaik untuk rehat dari media sosial adalah saat berlibur bersama keluarga. Hal ini akan memberi Anda dan keluarga kesempatan untuk menghabiskan waktu bersama daripada bertukar pesan lewat media sosial. [2]
    • Anda mungkin juga perlu rehat dari media sosial jika ingin mengalihkan semua perhatian ke seseorang atau sesuatu – misalnya, saat harus mengerjakan tugas dari sekolah.
    • Jika Anda merasa lelah dengan berita-berita buruk dan masalah politik yang muncul di media sosial. Anda juga bisa rehat sejenak. Anda bisa mengenali ciri-ciri terjadinya hal ini. Sebagai contoh, apakah Anda merasa terganggu saat melihat konten di media sosial? Apakah Anda terganggu oleh hal yang dilihat dan memikirkannya sepanjang hari? Apakah Anda kesulitan untuk fokus setelahnya? Jika iya, Anda mungkin perlu rehat.
  3. Rehat dari media sosial bisa berarti meninggalkan semua jenis media sosial atau hanya sebagian saja. Sebagai contoh, Anda mungkin ingin berhenti menggunakan Facebook dan Twitter, tetapi tetap bermain Instagram. [3]
    • Tidak ada aturan pasti untuk menentukan media sosial mana yang perlu ditinggalkan. Salah satu cara untuk menyeleksinya adalah dengan memikirkan alasan untuk berhenti menggunakan media sosial, kemudian berhenti menggunakan media sosial berdasarkan alasan tersebut.
    • Anda juga bisa keluar dari akun media sosial yang ada di ponsel dan komputer. Jika Anda mesti login ulang setiap kali menggunakan media sosial, Anda akan memperkecil kemungkinan untuk membuka aplikasi-aplikasi tersebut saat bosan atau suntuk.
  4. Sebagai contoh, jika Anda ingin rehat dari media sosial dari hari Natal hingga tahun baru, mulailah mengurangi penggunaannya sejak sebelum Natal. Anda bisa memulainya dari jangka waktu 10 hari sebelum rehat. Waktu pengurangannya tergantung pada seberapa sering Anda menggunakan media sosial. [4]
    • Sebagai contoh, jika Anda menggunakan media sosial selama dua jam setiap hari, kurangi waktunya menjadi 1,5 jam 10 hari sebelum rehat. Kemudian, tujuh hari sebelum rehat, kurangi menjadi satu jam sehari. Empat hari sebelum rehat, kurangi lagi waktu penggunaannya menjadi 30 menit sehari.
  5. Di tengah periode untuk mengurangi penggunaan media sosial, Anda mungkin perlu memberi tahu teman dan pengikut di media sosial bahwa Anda hendak rehat. Cara ini akan membuat orang-orang tahu mengapa Anda tidak membalas pesan mereka sehingga tidak khawatir di kemudian hari. [5] Hal ini juga akan membantu Anda tidak mudah tergoda saat mengeluarkan ponsel dari kantong dan mulai membuka aplikasi.
    • Jika mau, Anda bisa membuat kiriman terjadwal supaya tampak tetap aktif saat rehat. [6] Ada beberapa aplikasi pihak ketiga yang memungkinkan Anda untuk membuat kiriman terjadwal di Instagram, Facebook, serta berbagai saluran media sosial lainnya.
  6. Tanpa alasan yang baik, Anda akan kesulitan menjauhkan diri dari media sosial. Ada banyak alasan kenapa Anda mungkin ingin rehat sejenak. Anda mungkin ingin menghabiskan lebih banyak waktu bersama kerabat dan keluarga. Anda mungkin lelah menggunakannya setiap hari. Apa pun alasannya, Anda harus bisa menjelaskannya secara detail kepada orang-orang yang bertanya – sebab mereka “pasti” menanyakannya. [7]
    • Anda mungkin perlu membuat daftar alasan untuk mengingatkan diri sendiri bahwa Anda sedang rehat dari media sosial.
    • Penting juga untuk mengetahui kenapa Anda ingin rehat dari media sosial supaya lebih kuat menahan godaan yang muncul untuk membuka aplikasi tersebut. Pada momen ini, Anda bisa mengingatkan diri sendiri, “Tidak, Aku tidak akan menggunakan media sosial sampai jangka waktu yang sudah ditentukan karena ingin menghabiskan waktu bersama keluarga.”
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Menghilang dari Media Sosial

PDF download Unduh PDF
  1. Sebagai contoh, jika Anda biasanya mengakses media sosial dari ponsel, hapuslah aplikasi di dalamnya. [8] Jika Anda terbiasa menggunakan media sosial melalui komputer, jangan nyalakan komputer selama rehat berlangsung. Alternatif yang lebih sederhana adalah mematikan notifikasi di ponsel agar tidak tergoda untuk mengeceknya. [9]
    • Jika Anda mematikan notifikasi, pastikan untuk mematikan notifikasi melalui surel juga.
  2. Jika Anda merasa lebih sehat, bahagia, dan lebih produktif tanpa media sosial, Anda mungkin perlu menghapus akun media sosial secara permanen. Dengan demikian, Anda dapat mengatakan selamat tinggal pada pemakaian media sosial selamanya. [10]
    • Proses untuk menghapus akun berbeda untuk tiap aplikasi media sosial. Biasanya, hal ini bisa dilakukan dengan cepat dan mudah, serta dapat diselesaikan dengan cara mengakses opsi pengaturan pengguna pada akun Anda (opsi ini biasanya bernama “Akun Anda”). Dari situ, cukup klik “Hapus Akun Saya” (atau kalimat sejenisnya) dan konfirmasi keputusan Anda.
    • Ingat, jika Anda ingin mulai mengakses media sosial lagi, Anda harus mulai dari awal.
  3. Sangat mudah untuk berpikir bahwa rehat dari media sosial membuat Anda ketinggalan zaman. Namun, anggaplah waktu yang Anda habiskan tanpa media sosial sebagai sebuah pembebasan dari ketergantungan untuk membuat konten baru dan melibatkan diri dalam interaksi sosial. [11] Daripada membuat kiriman di media sosial, Anda kini bisa fokus menikmati segala hal yang dilakukan, di mana pun Anda berada. [12]
    • Cobalah untuk menyimpan jurnal kecil, lalu tuliskan hal-hal yang membuat Anda lebih bahagia saat tidak menggunakan media sosial.
  4. Akan ada periode Anda merindukan media sosial. Namun, setelah beberapa saat – tiga hari, lima hari, atau seminggu, tergantung pada tingkat kecanduan Anda terhadap media sosial – Anda akan mulai merasa tidak membutuhkan media sosial. Kuatkan diri Anda untuk melewati masa ini sampai benar-benar berlalu. Ada beberapa cara untuk menghindari godaan dan depresi sesaat. Sebagai contoh, Anda bisa: [13]
    • Menonton film bersama teman-teman Anda.
    • Melanjutkan bacaan dengan mengambil buku dari atas rak.
    • Temukanlah hobi baru, seperti memperbaiki sepeda atau bermain gitar.
  5. Di media sosial, ada banyak orang yang hanya mengunggah foto terbaiknya dan sangat jarang – atau mungkin tidak ada – yang menunjukkan hal buruk dalam hidupnya. Saat Anda bisa melihat melampaui ilusi kesempuraan ini, Anda akan merasa hal tersebut palsu dan lebih skeptis mengenai aplikasi tersebut. [14] Kepalsuan yang Anda rasakan akan membuat Anda lebih mantap mengambil rehat dari media sosial. [15]
  6. Jika Anda memutuskan untuk kembali menggunakan media sosial di kemudian hari, Anda mungkin perlu mempertimbangkan keputusan tersebut. Buatlah sebuah daftar pro dan kontra untuk membantu Anda mengetahui alasan kembali menggunakan media sosial.
    • Sebagai contoh, alasan pro media sosial bisa saja: “Melihat apa yang teman-teman lakukan”, “Sebagai tempat berbagi kabar baik dan foto keren,” dan “Berbicara dengan teman soal isu-isu yang menarik”. Di lain sisi, alasan kontranya bisa mencakup “Membuat frustrasi dengan kondisi politik saat ini”, “Membuang waktu dengan mengecek akun terlalu sering”, dan “Terlalu mengkhawatirkan kiriman yang diunggah”.
    • Bandingkan pro dan kontra tersebut untuk memutuskan opsi mana yang paling menguntungkan, lalu ambillah sebuah keputusan.
    • Anda mungkin ingin membatasi diri dengan cara yang tegas jika memutuskan untuk menggunakan media sosial lagi. Sebagai contoh, Anda hanya boleh bermain media sosial selama 15 menit sehari dan harus keluar dari akun sepanjang hari, di luar waktu tersebut.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Menemukan Aktivitas Pengganti Media Sosial

PDF download Unduh PDF
  1. Media sosial bukan satu-satunya jalan untuk berhubungan dengan orang lain. Daripada melihat kelanjutan hidup mereka melalui media sosial, Anda bisa menelepon atau mengirim pesan via surel dan pesan singkat. [16] Tanyakan kepada mereka, “Apa yang kamu lakukan akhir-akhir ini? Bagaimana jika kita pergi makan piza?” [17]
  2. Tanpa keinginan untuk selalu mengecek media sosial, Anda akan semakin asyik dengan dunia di sekitar. Mulailah percakapan dengan orang yang duduk di sebelah Anda di dalam bus. Anda dapat mengatakan sesuatu seperti “Cuaca yang indah, ya?”. [18]
    • Anda juga bisa melibatkan diri di tengah masyarakat. Carilah lembaga sosial atau organisasi nonprofit yang menyediakan lowongan sebagai sukarelawan. Anda bisa menjadi sukarelawan di dapur umum setempat, bank makanan, atau organisasi pembangunan rumah (seperti organisasi Habitat for Humanity Indonesia ).
    • Kunjungilah bar lokal dan bergabunglah dengan grup-grup melalui situs web meetup.com. Situs web ini membantu menghubungkan orang-orang dengan ketertarikan yang sama, seperti film, buku, dan makanan. Jika Anda tidak melihat grup yang disukai, buatlah grup sendiri!
  3. Media sosial tidak hanya menjadi alat yang baik untuk berkomunikasi dan melihat perilaku orang lain. Aplikasi ini juga sering dijadikan alat utama memperoleh berita. Namun, tanpa media sosial, Anda tetap bisa mendapat informasi. Untuk mengetahui berita terkini, bacalah koran, kunjungi situs web berita favorit Anda, atau lihat selebaran berita dari pusat informasi setempat. [19]
  4. Sebagian besar orang memiliki tumpukan buku yang “kapan-kapan” akan dibaca. Saat rehat dari media sosial, Anda bisa membaca buku-buku tersebut. Duduklah di atas sebuah kursi yang nyaman sambil membawa secangkir teh hangat dan buku yang tampak paling menarik untuk dibaca. [20]
    • Jika Anda senang membaca, tetapi tidak memiliki buku, kunjungilah perpustakaan terdekat dan lihatlah beberapa judul buku yang tampak seru.
  5. Sapu, pel, dan bersihkan semua cucian piring. Buka lemari pakaian dan carilah baju yang sudah tidak terpakai. Bawa baju-baju tersebut ke lembaga sosial untuk didonasikan. Cari juga buku, kaset film, dan perangkat gim yang sudah jarang digunakan. Jual barang-barang tersebut melalui Tokopedia atau eBay. [21]
  6. Gunakan waktu yang tidak dihabiskan di media sosial untuk membalas pesan (melalui surel atau pesan suara). [22] Mulailah mengerjakan proyek di sekolah atau selesaikan PR Anda. Jika bekerja dari rumah, Anda bisa menggunakan waktu luang untuk mencari klien atau sumber penghasilan baru. [23]
  7. Ingatlah segala hal dan semua orang yang membuat Anda merasa bersyukur. Sebagai contoh, buatlah daftar teman dan keluarga yang selalu ada di sisi Anda di saat sulit. Buatlah daftar barang atau tempat favorit – perpustakaan lokal, misalnya, atau koleksi gim Anda. Hal ini akan mengalihkan perhatian Anda dari media sosial dan memudahkan Anda rehat dengan tenang. [24]
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 6.914 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan