Apa Kamu Menderita Gangguan Kepribadian Antisosial?
Apakah respons kamu terhadap suatu situasi sering kali tidak sama seperti teman-temanmu? Kamu mungkin tidak punya perasaan empati terhadap orang lain atau merasa mudah berbohong. Jika benar begitu, mungkin kamu punya kecenderungan sosiopat.
Gangguan kepribadian antisosial atau ASPD ( antisocial personality disorder ), yang sering disebut "sosiopat" dalam budaya populer, adalah kondisi kesehatan mental yang bisa memengaruhi cara berpikir dan berinteraksi seseorang dengan dunia. Anggaplah itu seperti suatu spektrum. Setiap orang bisa mempunyai perilaku dan pikiran ASPD, tapi seberapa sering kamu mengalaminya akan menentukan apakah kamu sosiopat atau bukan. Jawab beberapa pertanyaan ini secara jujur untuk mencari tahu posisi kamu dalam spektrum tersebut.
Walaupun kuis ini didasarkan dari data psikologis resmi, hasilnya tidak bisa digunakan sebagai diagnosis klinis. Untuk mengetahui apakah kamu menderita penyakit mental, berkonsultasilah dengan psikolog, terapis, atau konselor.
Ringkasan Pertanyaan
- Jujur ya, aku memang biasa berbohong.
- Sepertinya begitu. Aku sering berbohong dengan maksud melindungi diri sendiri.
- Tidak juga. Aku berusaha keras untuk berkata jujur.
- Entahlah; aku tidak tertarik dengan pertanyaan ini.
- Lebih unggul. Tidak peduli siapa pun saingannya, akulah yang terbaik.
- Biasanya sih lebih baik. Aku penuh percaya diri, tapi bukan terbaik dalam semua hal.
- Aku setara dengan orang lain, atau kadang agak lebih buruk daripada yang lain.
- Entahlah; aku tidak tertarik dengan pertanyaan ini.
- Meyakinkan orang untuk mengubah keadaan agar sesuai dengan keinginanku melalui senyuman atau kata-kata manis. Aku tidak ragu memanipulasi orang untuk mendapatkan keinginanku.
- Berdebat dengan siapa saja yang bertanggung jawab. Itu salah mereka, bukan aku.
- Melupakannya atau pergi menjauh. Mau gimana lagi, tidak semua keinginan bisa kamu dapatkan.
- Entahlah; aku tidak tertarik dengan pertanyaan ini.
- Selalu! Aku selalu bertindak tanpa berpikir. Aku melakukan apa pun yang kuinginkan.
- Tergantung. Aku terkadang sangat impulsif, tapi di saat yang lain aku berpikir dulu sebelum bertindak.
- Tidak. Aku selalu berpikir dulu sebelum bertindak.
- Entahlah; aku tidak tertarik dengan pertanyaan ini.
- Suka bikin masalah. Apa gunanya punya geng jika tidak ada sedikit masalah?
- Menceritakan kisah bohong untuk bersenang-senang. Jika aku harus berbohong untuk mendapatkan perhatian, aku akan melakukannya.
- Menjaga perdamaian. Aku membantu teman-teman untuk berbaikan.
- Entahlah; aku tidak tertarik dengan pertanyaan ini.
- Ya. Kepribadianku memang agresif.
- Kadang. Aku bisa agresif ketika sangat marah.
- Sama sekali tidak! Aku orang yang kalem.
- Entahlah; aku tidak tertarik dengan pertanyaan ini.
- Tidak. Jika dia terganggu dengan perkataan atau perbuatanku, itu bukan urusanku.
- Mungkin. Jika dia bersikap buruk, itu konsekuensinya. Tapi jika aku yang salah, aku akan bertanggung jawab.
- Ya. Aku sama sekali tidak ingin menyakitinya (walaupun tidak sengaja).
- Entahlah; aku tidak tertarik dengan pertanyaan ini.
- Menjengkelkan. Aku nggak suka mendengarkan figur otoritas.
- Konyol. Memang ada yang benar-benar mematuhi peraturan sekarang?
- Ketertiban. Aku menghormati otoritas. Aturan dibuat tentu karena ada alasannya.
- Entahlah; aku tidak tertarik dengan pertanyaan ini.
- Kacau. Kayaknya hidupku nggak pernah damai. Aku selalu bermaksud jahat atau bertengkar dengan orang lain.
- Sedikit dramatis. Jika dilihat yang sudah-sudah, aku sering terlibat masalah hampir setiap saat.
- Tenang. Aku selalu menjalani rutinitas dan memprioritaskan relaksasi.
- Entahlah; aku tidak tertarik dengan pertanyaan ini.
- Diri sendiri. Akulah yang paling penting. Semua hal lain boleh terbakar.
- Pekerjaanku. Aku tidak akan bisa menggapai tujuan tanpa laptop atau karya kreatifku.
- Anggota keluargaku. Mereka semua harus selamat.
- Entahlah; aku tidak tertarik dengan pertanyaan ini.
- Mencari jawabannya di HP. Memangnya kenapa? Menurutku, menyontek itu berarti banyak akal.
- Mengintip jawaban teman, tapi jika aku memang benar-benar tidak tahu jawabannya.
- Berusaha keras untuk menjawab sendiri. Aku sama sekali tidak ingin menyontek.
- Entahlah; aku tidak tertarik dengan pertanyaan ini.
- Aku bisa melakukan apa pun yang kuinginkan, asalkan aku menang.
- Jika seseorang mudah ditipu, mungkin dia memang layak mendapatkannya.
- Segala hal bisa terjadi jika kamu bersikap adil dan baik hati.
- Entahlah; aku tidak tertarik dengan pertanyaan ini.
Quiz Lain
Yang jelas, perilaku seperti ini sangat normal. Jika penjelasan ini cocok dengan kondisimu, kamu tidak sendirian. Sebagian besar orang menunjukkan kecenderungan ini. Ini akan menjadi masalah jika kasusnya ekstrem (dan jawabanmu menunjukkan bahwa kamu tidak bermasalah!). Namun, mungkin kamu ingin mengetahui lebih banyak mengenai kenapa kamu berperilaku seperti itu.
Kecenderungan seperti ini bisa disebabkan oleh faktor genetik, trauma, atau kondisi yang sulit. Dengan kata lain, kamu kemungkinan besar tidak bersalah. Sifat manipulatif dan rendahnya rasa penyesalan kamu mungkin merupakan upaya pikiran untuk melindungi diri sendiri dari bahaya yang kamu rasakan. Selain itu, dengan kerja keras dan kemauan, kamu bisa menjadi orang yang penuh empati dan peduli jika itu yang kamu inginkan. Mulailah prosesnya dengan mempelajari panduan berikut ini.","edit_links":[{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Menunjukkan-Empati"},{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Menyemangati-Teman"}],"link_data":[{"title":"Cara Menunjukkan Empati","id":2134725,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Menunjukkan-Empati","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/2\/28\/Show-Empathy-Step-12-Version-7.jpg\/-crop-200-200-200px-Show-Empathy-Step-12-Version-7.jpg","alt":"Cara Menunjukkan Empati"},{"title":"Cara Menyemangati Teman","id":2144071,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Menyemangati-Teman","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/3\/39\/Feel-Good-About-Yourself-Step-24-Version-2.jpg\/-crop-200-200-200px-Feel-Good-About-Yourself-Step-24-Version-2.jpg","alt":"Cara Menyemangati Teman"}],"minimum":0},{"text":"Kamu mungkin menderita gangguan kepribadian antisosial.","meaning":"Sebelum menyelami masalah lebih dalam, ingatlah bahwa hasil ini bukan diagnosis resmi. Apabila deskripsi ini cocok dengan kondisimu dan kamu curiga mengalami gangguan kepribadian antisosial, berkonsultasilah dengan dokter untuk memperoleh diagnosis resmi. Jika hasil diagnosis tidak cocok dengan kondisimu, sebaiknya kamu mengabaikan hasil kuis.
Dari jawabanmu, kamu punya kecenderungan sosiopat. Mungkin kamu sulit bersikap sensitif dan menghormati orang lain (terutama orang yang punya otoritas). Kamu mudah berbuat curang dan berbohong, walaupun harus merendahkan orang lain demi keuntungan sendiri. Kamu tidak pernah memikirkan konsekuensinya, walaupun itu bisa membahayakan orang lain atau diri sendiri. Dalam pikiranmu , satu-satunya tanggung jawab yang harus dipikirkan adalah tanggung jawab yang bisa digunakan untuk menggapai tujuan. Orang-orang menganggap kamu egois, suka mengendalikan, atau manipulatif karena hal ini. Mungkin kamu tidak tahu kenapa kamu melakukan ini. Perilaku seperti ini terjadi begitu saja secara alami.
Apabila hasil ini cocok dengan kamu, pahami bahwa mungkin perilaku ini sebenarnya bukan salah kamu. ASPD atau gangguan kepribadian antisosial bisa disebabkan oleh faktor genetik, trauma, atau kondisi yang sulit. ASPD mungkin dijadikan cara untuk melindungi diri sendiri dari bahaya. Kamu tidak sendirian di sini. Beberapa penelitian membuktikan bahwa sekitar 6% orang dewasa mungkin menderita ASPD. Kecenderungan sosiopat juga bisa diobati melalui terapi dan\/atau pengobatan berkelanjutan. Berkonsultasilah dengan terapis atau dokter untuk mendapatkan bantuan. Mereka bisa memberikan perawatan dan pengobatan yang tepat agar kamu bisa menjadi individu yang lebih baik.","edit_links":[{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Menyelidiki-Sociopath"},{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Mengetahui-Apakah-Anda-Mampu-Berempati"}],"link_data":[{"title":"Cara Menyelidiki Sociopath","id":2140547,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Menyelidiki-Sociopath","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/5\/5f\/Let-a-Guy-Down-Gently-Step-5-Version-2.jpg\/-crop-200-200-200px-Let-a-Guy-Down-Gently-Step-5-Version-2.jpg","alt":"Cara Menyelidiki Sociopath"},{"title":"Cara Mengetahui Apakah Anda Mampu Berempati","id":2157000,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Mengetahui-Apakah-Anda-Mampu-Berempati","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/b\/bd\/Know-if-You-Are-an-Empath-Step-18.jpg\/-crop-200-200-200px-Know-if-You-Are-an-Empath-Step-18.jpg","alt":"Cara Mengetahui Apakah Anda Mampu Berempati"}],"minimum":0}]" class="quiz_results_data"/>
Apa Itu Sosiopat?
Sosiopat
merupakan istilah nonklinis untuk menggambarkan orang yang menderita ASPD (gangguan kepribadian antisosial). ASPD adalah kondisi kesehatan mental yang bisa membuat penderitanya melakukan manipulasi, menipu, dan mengeksploitasi. Orang yang menderita gangguan ini atau memiliki kecenderungan sosiopat rentan melanggar hukum, berbuat curang, dan berbohong. Mereka mudah mengabaikan konsekuensi dan tidak menghormati otoritas karena tidak punya perasaan bersalah atau penyesalan.
Gejala Gangguan Kepribadian Antisosial:
- Mengabaikan hal yang benar dan salah.
- Berperilaku impulsif dan sembrono.
- Menggunakan sanjungan dan kecerdasan untuk melakukan manipulasi demi keuntungan diri sendiri.
- Berbohong untuk mendapatkan keuntungan dari orang lain.
- Sikap bermusuhan, kekerasan, dan agresi.
- Kurang respek, empati, dan penyesalan.
- Tidak bertanggung jawab dan tidak bisa memenuhi tanggung jawab.
- Merasa superior.
Penyebab:
Penyebab ASPD secara spesifik belum diketahui. Namun, para psikolog meyakini bahwa kecenderungan sosiopat adalah hasil atau gabungan dari faktor genetik, trauma di masa kecil, atau kehidupan yang penuh dengan trauma. Sebagai contoh, anak yang terlantar atau teraniaya bisa menderita ASPD sebagai mekanisme untuk melindungi diri sendiri.
Pengobatan:
ASPD dulu dianggap tidak bisa disembuhkan, tetapi pengobatan klinis modern memungkinkan orang mengobati kecenderungan sosiopat. Psikoterapi seperti CBT ( cognitive behavioral therapy
) atau terapi perilaku kognitif terbukti bisa mengelola dan menangani ASPD atau perilaku antisosial. Beberapa obat-obatan, misalnya antipsikotik, antidepresan, dan penstabil mood
juga bisa mengobati gejala ASPD dan agresi.
Ingin tahu lebih lanjut?
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai gangguan kepribadian antisosial, baca referensi berikut ini: