PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Depresi dapat mengubah cara pandang Anda terhadap kehidupan. Anda mungkin telah kehilangan hubungan, pekerjaan, hobi, kesehatan, mimpi-mimpi dan tujuan, serta kepercayaan diri. Setelah masa depresi, Anda dapat merebut kembali hidup Anda dengan menetapkan tujuan-tujuan yang bisa dicapai, menambah dan memperkuat hubungan yang positif, menjaga kesehatan fisik, serta menghadapi hidup dengan cara-cara yang sehat.

Metode 1
Metode 1 dari 1:

Menetapkan Tujuan

PDF download Unduh PDF
  1. Menetapkan tujuan adalah bagian yang sangat penting untuk mengurangi kemungkinan depresi muncul kembali. [1] Untuk menciptakan tujuan-tujuan yang positif bagi diri Anda, pertama-tama Anda perlu mengenali nilai hidup atau prioritas Anda. Ketahui hasrat terdalam di hati Anda karena itulah hal-hal prinsipiel yang membuat Anda bahagia.
    • Buatlah daftar nilai-nilai hidup Anda, yaitu hal-hal yang Anda pandang penting dalam kehidupan. Hal-hal ini misalnya adalah keluarga, teman, pekerjaan, cinta, uang, dan rumah tangga.
    • Pikirkan hal-hal yang pernah Anda lakukan yang Anda benar-benar nikmati di masa lalu dan cobalah mencari cara untuk memasukkan hal-hal itu ke dalam kehidupan Anda saat ini. Pernahkan Anda mengalami saat-saat ketika Anda tidak ingin berakhir/berhenti? Itulah saat-saat yang perlu Anda fokuskan di dalam kehidupan. Ini bisa saja berwujud pasangan, anak-anak, sahabat terdekat, atau aktivitas yang Anda sukai atau kuasai dengan baik (misalnya, berkemah, menulis, membuat karya seni, bermusik, dll.).
  2. Dalam hal pekerjaan, pilihan hidup dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap kesejahteraan hidup Anda. Lagipula, ingatlah bahwa Anda akan menekuni pekerjaan ini selama setidaknya 40 jam setiap minggu.
    • Jika pekerjaan yang lama tidak lagi cocok untuk Anda, cobalah pekerjaan yang lain. Semuanya ini adalah urusan pengalaman dan kesempatan untuk bertumbuh.
    • Apakah Anda ingin mendapatkan pekerjaan baru saat ini atau menundanya dahulu sampai suatu saat nanti? Pikirkan jenis pekerjaan yang dapat Anda tangani, menghasilkan penghidupan yang layak, dan mampu Anda nikmati.
    • Bersabarlah. Jika Anda tidak langsung mendapatkan pekerjaan, pikirkan berbagai cara untuk memperbesar kemungkinan Anda mendapatkannya. Lakukan pekerjaan sukarela, ikuti kursus singkat, atau dapatkan sertifikasi khusus. Semuanya ini akan menghasilkan perbedaan besar bagi kepercayaan diri dan daftar riwayat kerja Anda.
  3. Dalam masa pemulihan dari depresi, mungkin sulit untuk memutuskan rantai kebiasaan tidak melakukan apa pun dan kembali melakukan berbagai hal secara rutin. Meski demikian, tetap aktif dan sibuk dapat membantu mengurangi kemungkinan depresi muncul kembali.
    • Berfokuslah pada tugas-tugas atau tanggung jawab yang memang selama ini tertunda. Contohnya, Anda bisa mencuci mobil, memasak makanan yang enak, memotong rumput, membayar tagihan, berbelanja, membersihkan rumah, belajar, mengurus hewan peliharaan, berkebun, dan berbagai hal lainnya. Seiring dengan waktu, melakukan hal-hal kecil semacam ini akan membantu Anda untuk merasa lebih sanggup dan meningkatkan kepercayaan diri serta penghargaan diri Anda.
    • Pikirkan hal-hal yang membuat Anda merasa bangga dan positif mengenai diri sendiri. Buatlah daftar dan lakukan salah satu di antaranya setiap hari. Misalnya, mengirim kartu ucapan kepada seseorang, bermain dengan anak-anak, berdonasi kepada badan amal, menjadi sukarelawan, melibatkan diri untuk memperjuangkan isu-isu penting, menata rambut, menanam pohon, melakukan tugas-tugas rumah tangga untuk tetangga yang sudah lanjut usia, atau menelepon teman lama yang sedang kesulitan. Setelah selesai melakukannya, nikmati dan ucapkan selamat kepada diri Anda sendiri atas pencapaian itu.
  4. [2] Setelah menemukan prioritas dan aktivitas-aktivitas spesifik yang Anda ingin utamakan, tuliskan daftar tujuan Anda. Tujuan ini bisa saja bersifat besar maupun kecil, sesuai dengan keinginan Anda.
    • Walau demikian, pastikan bahwa masing-masing tujuan memenuhi kriteria SMART, yaitu Specific (spesifik), Measurable (terukur), Attainable (dapat dicapai), Realistic (realistis), dan Time-limited (memiliki jangka waktu penyelesaian). [3] Contoh tujuan yang SMART adalah berolahraga tiga kali seminggu dengan cara berlari selama satu jam setiap kalinya, selama bulan ke depan.
    • Salah satu pilihan adalah menciptakan hirarki 15 butir tujuan atau aktivitas. Buatlah daftar aktivitas yang paling mudah sampai yang paling sulit. Mulailah dengan menyelesaikan tujuan yang paling mudah dahulu, lalu bergeraklah ke tujuan berikutnya yang lebih sulit, hingga akhirnya yang paling sulit. [4] Tujuan yang kecil dan mudah misalnya adalah membawa anjing berjalan-jalan, sedangkan tujuan yang besar dan sulit misalnya adalah mendapatkan promosi jabatan atau pekerjaan baru.
    • Ucapkan selamat pada diri sendiri setiap kali Anda berhasil menyelesaikan satu langkah kecil yang menghasilkan kemajuan. Hadiahi diri Anda dengan hal-hal yang positif setiap kali semakin mendekati tujuan tertentu. Traktir diri Anda sendiri di spa, pijat, makan malam yang mewah, atau dalam hal-hal lain yang Anda sukai (sejauh aman dan tidak berkaitan dengan narkoba atau alkohol).
    Iklan
  5. 5
  6. Tujuan memang sudah seharusnya senantiasa berkembang. Untuk setiap tujuan yang Anda berhasil capai, mulailah tujuan yang baru dan lebih jauh. Jika menurut Anda tujuan itu tidak cocok lagi, atau jika Anda berubah pikiran mengenai tujuan itu, lakukan perubahan dan buatlah tujuan baru yang Anda pandang lebih bermanfaat.
    • Catatlah aktivitas harian dan tujuan-tujuan Anda di kalender atau buku agenda. [5] Cara ini akan membantu Anda memantau dan meningkatkan kemampuan untuk mengingat tujuan-tujuan serta tugas-tugas yang penting.
    • Segera setelah menyelesaikan suatu tujuan, buatlah tujuan baru! Contohnya, jika tujuan pertama Anda adalah menurunkan berat badan sebanyak 5 kg dan sekarang Anda ingin menurunkan berat badan lebih banyak lagi, berfokuslah pada tujuan yang baru itu. Atau jika Anda ingin lebih banyak berolahraga namun terjebak dengan rutinitas yang membosankan di pusat kebugaran, ubah tujuan Anda menjadi berjalan kaki mendaki bukit atau berlari di alam bebas.
    • Usahakan untuk tetap berpikir positif, meskipun mungkin Anda sedang mengalami kemunduran. Katakan saja kepada diri Anda sendiri, “Aku sempat mengalami kemunduran, tetapi aku akan belajar dari kegagalan itu dan melakukan yang lebih baik lain kali. Aku pasti bisa!” Tuliskan “mantra” ini dan ucapkan berulang kali kepada diri sendiri setiap hari jika perlu.

Menambah dan Memperkuat Hubungan yang Positif

PDF download Unduh PDF
  1. Dapatkan bantuan profesional. Dalam masa pemulihan dari depresi, sangatlah penting agar Anda mendapatkan bantuan profesional yang dapat memastikan bahwa depresi itu tidak muncul kembali, atau setidaknya menjadi lebih ringan jika memang ternyata muncul kembali. Maka, jika Anda selama ini memang telah mengikuti suatu program perawatan, lanjutkan saja program perawatan itu.
    • Jika Anda sudah ditangani oleh terapis tertentu, diskusikan tujuan-tujuan baru yang kini Anda ingin capai. Pastikan bahwa Anda tetap mengikuti terapi dan menghadiri sesi-sesinya sesuai jadwal.
    • Jika Anda tidak memiliki terapis yang menangani depresi Anda, cobalah cara ini. Cara ini bermanfaat meskipun mungkin saat ini Anda tidak sedang mengalami depresi. Terapis atau psikolog dapat membantu Anda mengurangi kemungkinan depresi muncul kembali atau gejalanya memburuk, dengan beberapa program intervensi yang spesifik, misalnya Terapi Perilaku Kognitif ( Cognitive Behavioral Therapy /CBT), yang bertujuan untuk mengubah pola pikir Anda sehingga mendorong kesejahteraan diri dalam jangka waktu yang lebih panjang. [6]
    • Tetaplah menemui psikiater Anda dan menjalani pengobatan yang diresepkan.
    • Berbicaralah kepada dokter tentang kondisi kesehatan, pola makan, dan aktivitas olahraga Anda.
  2. Carilah pertolongan jika Anda mengalami kecanduan apa pun. Kecanduan dapat memperburuk gejala depresi dan membuat pemulihannya semakin sulit. [7] Entah itu adalah kecanduan zat-zat tertentu, makanan, judi, belanja, perilaku menyakiti diri sendiri, seks, atau gangguan makan, Anda akan memperoleh manfaat dari konseling khusus kecanduan. Mungkin penting juga bahwa Anda menangani depresi dan kecanduan secara bersamaan karena memang keduanya sering kali saling berkaitan erat. [8]
    • Salah satu cara untuk mencari pertolongan adalah berbicara dengan dokter, terapis, atau psikiater. Para pakar ini dapat memberikan referensi metode penanganan terhadap ketergantungan Anda pada zat-zat kimia tertentu. Sebagian terapis bahkan memiliki spesialisasi di bidang penanganan kecanduan narkoba. Anda bisa juga menjalani program rawat jalan atau rawat inap (sebagai pasien di rumah rehabilitasi narkoba).
    • Anda juga dapat mencari pertolongan dari komunitas-komunitas yang menerapkan metode 12 langkah seperti Alcoholics Anonymous (AA) atau Narcotics Anonymous (NA) di AS. [9] [10]
    • Pemulihan dari kecanduan apa pun membutuhkan waktu, tetapi layak untuk diperjuangkan hingga tuntas dan dapat mendukung kondisi kesehatan secara keseluruhan dan meringankan depresi.
  3. Sambung kembali hubungan yang sempat terputus. Kadang selama menderita depresi, banyak orang memutuskan kontak dengan teman-teman atau keluarga yang penting atau orang-orang lainnya. Padahal, dukungan sosial sangatlah penting untuk mempertahankan kondisi hidup yang bebas dari depresi, mengurangi kemungkinan depresi muncul kembali, dan bangkit dari situasi hidup yang sulit. [11]
    • Kirimkan surel, pesan teks, kartu ucapan, atau surat untuk menghubungi kembali teman lama Anda. Berfokuslah pada hal-hal yang positif yang sedang terjadi di dalam hidup Anda saat ini, dan tanyakan kabar tentang hidup teman Anda itu.
    • Telepon teman Anda dan ajaklah dia bertemu untuk mengobrol sambil makan siang bersama atau minum kopi.
  4. Bergabunglah dengan kelompok pendukung. Dukungan sosial, khususnya dari orang-orang yang berada pada posisi yang sama dengan yang Anda alami, dapat menjadi amat sangat bermanfaat dalam masa pemulihan Anda dari depresi serta usaha untuk mempertahankan cara pandang yang sehat. [12]
  5. Berkenalanlah dengan teman-teman baru. Setelah masa depresi, Anda mungkin kini merasa cukup sanggup mengembangkan hubungan-hubungan baru, terutama jika Anda telah mengakhiri hubungan pertemanan lama yang bersifat merusak atau tidak produktif. Dengan melakukan hal-hal yang diminati, Anda mungkin justru akan bertemu dengan teman-teman baru yang memiliki minat yang sama dan jenis kepribadian yang serupa.
    • Bergabunglah dengan komunitas gereja, klub hobi, tim olahraga, kampus terdekat, kursus di lingkungan tempat tinggal, organisasi amal, dll.
    • Cobalah Meetup.com , yang merupakan situs web yang berguna untuk menemukan kelompok-kelompok orang yang memiliki pemikiran dan minat yang serupa. Contoh-contohnya misalnya adalah kelompok kaum lajang, kelompok pendaki gunung, kelompok teater, dan kelompok pemanjat tebing.
    • Anda tidak berhasil menemukan kelompok atau komunitas yang tepat? Buat saja sendiri! Cobalah memulai klub penggemar buku. Sebarkan informasi tentang klub Anda ini di antara teman-teman dan kenalan, pasang iklan di perpustakaan lokal, dan mintalah setiap orang yang akan datang untuk membawa makanan secukupnya untuk dinikmati bersama. Selain itu, Anda juga dapat membuat klub kebugaran yang bertemu secara rutin di taman kota dan menyewa jasa pelatih pribadi dari biaya bersama yang dibagi di antara setiap anggota klub.
    • Cobalah untuk berkata “ya” setiap kali menerima undangan sosial apa pun. Semakin sering Anda berkata “ya”, semakin banyak pula undangan akan berdatangan. Demikian pula, setiap kali seorang teman mengundang Anda ke suatu acara, balaslah dengan undangan ke acara yang lain kepadanya di minggu brikutnya. Cara ini akan membuat hubungan tetap seimbang dan kedua belah pihak tetap merasa dihargai.

Menjaga Kesehatan Fisik

PDF download Unduh PDF
  1. Tangani setiap gangguan medis yang muncul dengan segera. Kadang-kadang, depresi bisa sajaberkaitan dengan masalah medis yang lain, termasuk penyakit hipertiroid, Parkinson, atau Huntington. [13] Depresi juga mungkin merupakan efek samping dari pengobatan medis. Jika depresi Anda tidak disebabkan oleh kondisi medis Anda, kondisi medis ini masih bisa memengaruhi suasana hati Anda jika Anda memang merasa terserang penyakit dan berpikir negatif. Memang sulit untuk berpikir positif jika Anda sedang merasa sakit atau terserang penyakit.
    • Temui dokter Anda secara rutin jika Anda menderita gangguan medis yang bersifat kronis.
    • Jika Anda mendapati peningkatan derajat keparahan depresi saat mengkonsumsi suatu obat yang baru atau menjalani metode perawatan yanng baru, berkonsultasilah dengan dokter Anda.
    • Tetaplah konsumsi seluruh obat-obatan yang diresepkan bagi masalah medis Anda. Mungkin memang dibutuhkan waktu hingga ditemukan obat yang tepat bagi Anda. Setelah merasa lebih baik, tetaplah konsumsi obat-obatan Anda, demi mempertahankan kesehatan Anda.
  2. Berfokuslah pada aktivitas harian yang normal. Di masa depresi, mungkin melakukan aktivitas harisn yang normal terasa sulit, misalnya mandi, bersih-bersih, dan perawatan diri yang umum (misalnya mencuci muka atau menggosok gigi). [14] Segera setelah berhasil mengalahkan depresi, Anda perlu mulai melakukan kembali rutinitas harian Anda. Mengurus diri dengan baik dapat membuat Anda merasa lebih baik tentang diri sendiri dan mengurangi kemungkinan depresi muncul kembali. Contohnya, jika Anda tetap mengenakan piyama sepanjang hari, kecilsekali kemungkinannya Anda akan memiliki keinginan untuk pergi ke luar rumah dan melakukan sesuatu. Namun, jika Anda mandi berlama-lama, menata rambut dan mengenakan riasan, memilih pakaian yang membuat Anda merasa tampil cantik atau ganteng, Anda akan merasa jauh lebih kuat dan mampu menghadapi hari itu.
    • Buatlah daftar hal-hal yang dapat Anda lakukan dalam konteks perawatan diri. Daftar ini bisa berisi aktivitas mencuci pakaian, berbelanja pakaian baru, mencuci rambut, dan memotong atau menata rambut.
  3. Berolahragalah. Olahraga dapat membantu mencegahdan meringankan gejala depresi. [15] [16] Sesulit apa pun mengenakan sepatu olahraga dan mengikat talinya, setelah selesai berolahraga Anda akan merasa sepuluh kali lipat lebih baik secara emosi, sebagai efek dari zat endorfin yang dilepaskan di dalam otak Anda.
    • Mulailah dengan berjalan kaki selama sepuluh menit, dan tingkatkan durasi ini hingga 20 menit. Melakukan hal ini sesering mungkin akan sangat bermanfaat bagi diri Anda.
    • Jika Anda kesulitan untuk membangun motivasi berolahraga, katakan pada diri Anda sendiri, “Aku akan merasa lebih baik saat selesai nanti.” Sebagai alternatif lain, Anda boleh juga berkomitmen untuk melakukan 5--10 menit saja olahraga bersepeda statis atau treadmill . Kadang-kadang, Anda hanya perlu mengalahkan tantangan awalnya dengan mulai bergerak, lalu setelah sepuluh menit Anda akan dengan sendirinya ingin melanjutkan lari sepuluh menit lagi, atau bahkan lebih.
    • Jika Anda mencari tantangan yang lebih sulit, Anda juga akan mengalami zat endorfin itu “menyemburkan” rasa nikmat setelah Anda berolahraga lari, di pusat kebugaran, atau aktivitas aerobik lainnya.

Menghadapi Hidup dengan Lebih Baik Demi Mencegah Depresi Berikutnya

PDF download Unduh PDF
  1. Kuasai emosi Anda secara positif. Penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang memiliki riwayat depresi lebih cenderung untuk mengendalikan emosidengan cara-cara yang menyebabkan depresi. [17] Cara pengendalian emosi ini berkaitan dengan cara-cara menghadapi hidup yang negatif (misalnya, minum minuman beralkohol secara berlebihan), yang justru memperburuk depresi dan bukan meredakannya.
    • Hindari terlalu banyak berpikir. Terlalu banyak berpikir akan memicu Anda untuk memutar kembali adegan situasi negatif di dalam benak secara berulang-ulang. [18] Mungkin Anda memikirkan hal negatif itu kembali karena berusaha menemukan apa tepatnya yang menyebabkan masalah, tetapi cara ini cenderung hanya akan memperkuat perasaan negatif dan kurang berguna untuk menghasilkan pencerahan. [19] Alih-alih, cobalah bertanya kepada diri sendiri, “Apakah ada hal yang bisa kuubah? Apa itu?” Buatlah daftar tujuan yang kecil dan mudah diupayakan, yang secara langsung berkaitan dengan hal-hal yang memang Anda sanggup ubah itu. [20] Yang juga bermanfaat adalah melawan dan “memecahkan” pikiran negatif yang muncul sambil Anda berjalan kaki atau berolahraga. [21]
  2. “Tangkap” dan ubah pikiran-pikiran negatif yang muncul. Setiap orang akan mengalami munculnya pikiran negatif sesekali. Namun, semakin banyak pikiran negatif yang Anda miliki, semakin depresi pula perasaan Anda jadinya. Ini terjadi karena pikiran kita sangat berkaitan dengan perasaan kita. Jangan percayai kata-kata di dalam diri Anda yang bersifat negatif, dan belajarlah untuk melawannya serta mengambangkan kebiasaan berpikir positif.
    • Anggaplah pikiran Anda sebagai suatu hipotesis atau gagasan muncul begitu saja, bukan sebagai fakta atau kebenaran. Misalnya, jika Anda tiba-tiba berpikir negatif seperti, “Situasi ini parah sekali. Aku benci,” pertanyakan kembali persepsi Anda terhadap situasi yang sedang berlangsung itu. Cara ini disebut dengan teknik cognitive reappraisal (penilaian kembali secara kognitif). [22] Apakah memang situasinya separah itu? Apakah memang amat sangat buruk, atau dapatkah Anda mencoba menghadapinya saja? Mampukah Anda mengubah cara pikir Anda tentang situasi itu dan berusaha mencari cara untuk memperbaikinya? Katakan pada dirisendiri, “Situasi ini tidak separah itu. Memang menyebalkan, tetapi aku sanggup menghadapinya.”
  3. Gunakan teknik pembicaraan diri yang positif. Orang-orang yang menderita depresi cenderung terbiasa mencela diri sendiri dan menggunakan pembicaraan diri yang negatif. Contoh-contohnya misalnya adalah, “Aku tidak cukup baik. Aku memang orang yang gagal. Dasar aku bodoh.” Jika Anda memiliki pikiran-pikiran negatif semacam ini, biasanya Anda akan terbawa pada emosi yang negatif pula. Untuk memrangi pikiran-pikiran ini, gunakan teknik afirmasi positif. [23] [24]
    • Salah satu contoh afirmasi positif adalah pikiran “Aku telah melakukan yang terbaik semampuku, dan hasilnya ternyata sudah cukup memuaskan bagiku. Aku tidak perlu dianggap cukup memuaskan oleh orang lain.”
  4. Libatkan diri dalam aktivitas-aktivitas yang membuat Anda merasa bahagia. Aktivitas yang santai dan mendatangkan kenikmatan merupakan bagian penting dari pandangan diri yang positif yang menghasilkan rasa damai dan sejahtera. Hidup aktif pun dapat meningkatkan kemampuan Anda untuk menghadapi stres dan peristiwa-peristiwa hidup yang menekan. [25]
    • Buatlah daftar aktivitas yang menyenangkan dan jadwalkan masing-masingnya untuk Anda lakukan setiap hari. Misalnya, Anda dapat menyusun rencana untuk menonton film, membaca buku, menikmati makanan favorit, berjalan santai, mandi berendam, mengunjungi perpustakaan atau museum, melihat-lihat di pusat perbelanjaan, membeli bunga segar, menikmati perawatan kecantikan atau menata rambut, atau pergi makan malam.
  5. Berfokuslah pada sisi positif. Kadang-kadang, orang yang pernah mengalami depresi sulit berfokus pada sisi positif dalam kehidupannya. Padahal, kemampuan Anda untuk berfokus pada pikiran dan aktivitas yang positif dapat meningkatkan kadar emosi positif dan menurunkan kadar suasana hati yang depresi. [26]
    • Salah satu cara untuk berfokus pada sisi positif adalah membuat buku harian tentang peristiwa-peristiwa yang menyenangkan, dengan foto-foto atau tulisan. Anda boleh saja hanya menulis beberapa kalimat tentang salah satu hal baik yang telah terjadi di hari itu, atau menempelkan foto salah satu hal indah atau menarik yang Anda temukan di hari itu.
    • Berfokus pada hal-hal positif juga berkaitan dengan memilih aktivitas yang tepat yang akan bermanfaat untuk meningkatkan kadar emosi positif Anda. Contohnya, memilih tontonan yang tepat (misalnya jika Anda sedang sedih, jangan menonton berita atau film drama yang sedih). Ini bukan saja benar-benartidak berguna bagi mereka yang cenderung berkubang di dalam hal-hal negatif dalam kehidupan, tetapi justru akan menyiramkan bensin ke dalam kobaran apinya. Karena itu, matikan tayangan berita itu dan bacalah buku yang positif dan menyemangati diri Anda. Atau, berpindahlah ke kolom olahraga atau komik di koran yang sedang Anda baca.

Peringatan

PDF download Unduh PDF
  • Jika Anda berlokasi di Indonesia dan sedang memiliki pikiran-pikiran untuk mencelakai diri sendiri atau bunuh diri, hubungi nomor telepon darurat layanan pencegahan bunuh diri: (021)7256526, (021) 7257826, atau (021) 7221810.
  1. http://w02.kclmoodle.wf.ulcc.ac.uk/pluginfile.php/596168/mod_resource/content/1/BAprinciples.pdf
  2. http://w02.kclmoodle.wf.ulcc.ac.uk/pluginfile.php/596168/mod_resource/content/1/BAprinciples.pdf
  3. http://www.getselfhelp.co.uk/docs/SMARTgoals.pdf
  4. http://w02.kclmoodle.wf.ulcc.ac.uk/pluginfile.php/596168/mod_resource/content/1/BAprinciples.pdf
  5. http://www.getselfhelp.co.uk/docs/ActivityDiary.pdf
  6. http://www.researchgate.net/profile/Robert_DeRubeis/publication/8022990_Cognitive_changes_critical_sessions_and_sudden_gains_in_cognitive-behavioral_therapy_for_depression/links/53fb1c900cf20a4549704107.pdf
  7. http://www.dualdiagnosis.org/depression-and-addiction/
  8. http://www.dualdiagnosis.org/depression-and-addiction/
  9. http://www.addiction.com/meeting-finder/
  10. www.12step.org
  11. http://www.researchgate.net/profile/George_Bonanno/publication/8909498_Loss_trauma_and_human_resilience_have_we_underestimated_the_human_capacity_to_thrive_after_extremely_aversive_events/links/0deec5337810d114ee000000.pdf
  12. http://www.researchgate.net/profile/George_Bonanno/publication/8909498_Loss_trauma_and_human_resilience_have_we_underestimated_the_human_capacity_to_thrive_after_extremely_aversive_events/links/0deec5337810d114ee000000.pdf
  13. http://www.theravive.com/therapedia/Depressive-Disorder-Due-to-Another-Medical-Condition-DSM--5-293.83-(ICD--10--CM-Multiple-Codes)
  14. http://www.researchgate.net/profile/Hojjat_Haghgoo/publication/236074331_Depression_activities_of_daily_living_and_quality_of_life_in_patients_with_stroke/links/0a85e530471d5b1244000000.pdf
  15. http://spers.ca/wp-content/uploads/2013/08/physical-activity-and-exercise-on-anxiety-and-depression.pdf
  16. https://www.madinamerica.com/wp-content/uploads/2011/12/Exercise%20treatment%20for%20major%20depression.pdf
  17. http://mayatamir.com/download/Millgram_et_al_2015_Sad%20as%20a%20Matter%20of%20Choice_Emotion-Regulation%20Goals%20in%20Depression.pdf
  18. http://psychcentral.com/blog/archives/2014/02/16/8-tips-to-help-stop-ruminating/
  19. http://psychcentral.com/blog/archives/2014/02/16/8-tips-to-help-stop-ruminating/
  20. http://psychcentral.com/blog/archives/2014/02/16/8-tips-to-help-stop-ruminating/
  21. http://psychcentral.com/blog/archives/2014/02/16/8-tips-to-help-stop-ruminating/
  22. http://mayatamir.com/download/Millgram_et_al_2015_Sad%20as%20a%20Matter%20of%20Choice_Emotion-Regulation%20Goals%20in%20Depression.pdf
  23. http://library.iated.org/view/SILAPAKUMPISATE2011APO
  24. https://ed.stanford.edu/sites/default/files/annurev-psych-psychology_of_change_final_e2.pdf
  25. http://www.researchgate.net/profile/George_Bonanno/publication/8909498_Loss_trauma_and_human_resilience_have_we_underestimated_the_human_capacity_to_thrive_after_extremely_aversive_events/links/0deec5337810d114ee000000.pdf
  26. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3126102/


Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 10.938 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan