PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Bekerja dengan sang mantan adalah sebuah situasi yang mungkin menakutkan dan berpotensi menjadi penuh kekacauan. Memutuskan hubungan percintaan saja sudah merupakan hal yang sulit untuk dilakukan bahkan ketika Anda tidak harus terus bertemu secara teratur dengan sang mantan di tempat kerja. Akan tetapi, Anda dapat menghindari kesulitan ini dan menciptakan hubungan yang baik dengan sang mantan. Dengan bersikap terus terang dan fokus yang jernih Anda bahkan dapat mengubah ketegangan yang mendasari hubungan tersebut menjadi motivasi yang baik untuk merawat diri sendiri dan berbagai tujuan yang menyangkut pekerjaan Anda dengan lebih baik.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Berusaha Melupakan (dan Terus Melupakan) Putusnya Hubungan Cinta tersebut

PDF download Unduh PDF
  1. Buat niat yang jelas untuk memprioritaskan pekerjaan dan tetap termotivasi untuk bekerja, meskipun sang mantan ada di sekitar Anda. [1] Pertimbangkan pilihan-pilihan Anda karena ini merupakan sebuah keputusan dan kemungkinan bukanlah sebuah keharusan mutlak yang harus diambil di lingkungan tempat kerja dengan sang mantan.
    • Apakah pekerjaan tersebut mudah untuk digantikan atau bersifat sementara? Sedikit renungan mungkin menunjukkan kepada Anda bahwa bekerja dengan mantan akan memberi lebih banyak kerugiannya dibandingkan manfaatnya, mengurung Anda dalam tempat yang berisi rasa sakit dan kekacauan hati yang tidak sepadan dengan pekerjaan tersebut.
  2. Ketika kita berusaha sekuat tenaga untuk tidak memikirkan sesuatu, hal itu malah akan semakin menjadi sulit untuk diabaikan. Ini disebut "efek beruang putih" ( white bear effect ) dan berlaku dengan cara sama untuk segala jenis godaan. [2] Oleh karena itu, jangan dorong sang mantan untuk keluar dari pikiran Anda jika bayangan tentang dia muncul secara tidak terduga. Dengan melakukan hal ini, Anda akan menyingkirkan perasaan bersalah yang dapat mengalihkan perhatian dari pekerjaan dan menyebabkan Anda terus menangisi hubungan yang sudah berlalu. Selain itu, dengan membiarkan diri memikirkan tentang sang mantan, Anda dapat mengakses sejumlah pikiran yang memberi Anda pencerahan lebih besar tentang hubungan tersebut (dan kemudian, memberi lebih banyak penyelesaian).
    • Semakin Anda tidak melawan fakta bahwa sang mantan masih tetap menjadi bagian hidup Anda, semakin bagus. Dengan berbagi tempat kerja berarti Anda harus menerima keberadaan sang mantan dan perasaan yang tidak dapat dihindari dari melihat dia secara teratur. Biarkan perasaan-perasaan ini semakin berkurang secara alami alih-alih memaksanya untuk keluar dari pikiran Anda. Berusaha untuk mengusir paksa perasaan akan menciptakan sifat pasif agresif, perubahan suasana hati dan kemungkinan besar perasaan-perasaan itu akan kembali dengan lebih hebat ketika Anda tidak menduganya.
    • Hanya karena Anda membiarkan diri sendiri merasakan hal-hal yang berhubungan dengan sang mantan, BUKAN berarti Anda harus membagikan perasaan ini di tempat kerja. Tetaplah mencurahkan isi hati pada buku harian dan jika Anda harus menceritakan apa yang terjadi, berusahalah untuk berbicara dengan teman-teman atau keluarga yang tidak berhubungan dengan tempat kerja Anda.
  3. Menulis jurnal akan menguraikan berbagai tujuan yang berhubungan dengan karier Anda. Mulailah dari hal kecil, pikirkan tentang cara untuk mengerjakan tugas-tugas Anda dengan lebih efisien setiap harinya, kemudian secara bertahap tingkatkan skalanya menjadi target untuk bulan itu, target untuk perusahaan, dll. [3] Pastikan Anda menyertakan tentang bagaimana target karier Anda juga berpengaruh dalam bidang yang lebih luas dari berbagai hal yang Anda inginkan untuk diri sendiri (seperti kebahagiaan, kesejahteraan fisik dan kebebasan dari stres). Dengan membuat koneksi ini Anda akan melihat hubungan antara tujuan karier dan kebahagiaan personal yang lebih luas. Hal ini akan membantu Anda melihat tujuan karier Anda dengan cara berbeda, semakin memotivasi Anda untuk menghabiskan waktu buat bekerja demi memenuhi tujuan-tujuan ini.
  4. [4] Bahkan meskipun Anda dan sang mantan masih bicara sesekali, pastikan bahwa mantan Anda bukanlah orang yang akan Anda panggil di saat-saat yang ekstrem. Karena sang mantan berada sangat dekat, Anda mungkin tergoda untuk menghubunginya guna mencurahkan isi hati tentang hari yang sangat buruk atau menceritakan pencapaian atau kesempatan baru yang menarik. Tetapi, momen-momen ini seharusnya dibagikan dengan seseorang yang Anda harapkan bisa menjalin hubungan lebih dalam dengan Anda.
    • Terus menempatkan sang mantan pada posisi ini dalam hidup Anda akan tetap membuat Anda semakin terikat secara emosional kepadanya secara terlalu berlebihan untuk dapat menciptakan hubungan kerja yang sukses. Hal ini dapat membuat Anda terus merasa seolah dapat mengandalkan keberadaannya, baik di tempat kerja atau di tempat lainnya. Trik untuk mengatasinya adalah dengan mampu melihat sang mantan sembari mengingat bahwa dia tidak lagi memiliki peran yang sama seperti dahulu bagi Anda ketika masih menjalin hubungan bersama. Oleh karena itu, menyerahkan peran-peran ini kepada orang lain (misalnya: orang yang bisa menerima curahan isi hatiku, teman yang dapat menolong jika ada kesulitan soal teknologi yang dahulunya bisa ditangani mantanku) akan membuat Anda tetap mendapat dukungan dan tegar dalam waktu-waktu yang penuh stres maupun penuh kebahagiaan.
  5. Terkadang mungkin terasa alami bagi Anda untuk melihat sang mantan dan membayangkan betapa indah segalanya ketika Anda berdua masih menjalin hubungan, terutama di hari-hari yang sulit. Tidak peduli seberapa jauh Anda sudah melupakan sang mantan, insting kita memang dirancang untuk mencari kemungkinan-kemungkinan terbaik demi rasa nyaman dan harapan jangka pendek. [5] Mempelajari teknik-teknik kesadaran diri dapat membantu Anda untuk berfokus pada masa kini dan mengalihkan lamunan tentang masa-masa lampau ketika segalanya masih berbeda.
    • Ingatkan diri sendiri secara terus menerus bahwa segalanya telah berubah di antara Anda berdua dengan cara berfokus pada apa yang sedang terjadi dalam interaksi langsung. Apakah sang mantan sedang melakukan presentasi dalam rapat? Sadari kalau perhatian Anda telah beralih dari urusan dalam rapat tersebut ke mata indah sang mantan dan segala kenangan yang ditimbulkannya. Kemudian, tanpa perlu menghakimi diri sendiri karena sudah melantur, kembalikan perhatian ke tugas yang sedang ada di hadapan Anda. Anda mungkin perlu mendekatkan diri dengan kolega rajin yang kesigapannya akan membantu menarik Anda kembali fokus pada pekerjaan yang ada.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Berkomunikasi secara Efektif dengan Sang Mantan

PDF download Unduh PDF
  1. [6] Ambil kesempatan pertama yang Anda punya untuk benar-benar mengatasi situasi di tempat kerja dan peran hubungan cinta yang sudah berakhir itu di dalamnya. Ajak sang mantan untuk membicarakan tentang hal tersebut jauh dari para kolega yang penasaran dan sebaiknya benar-benar di luar tempat kerja. Beri tahu kepadanya bahwa Anda berniat untuk menjauhkan drama masa lalu dari pekerjaan. Jangan lupa untuk membuat kesan yang baik dan menyebutkan bahwa memiliki hubungan kerja yang penuh kerukunan adalah sesuatu yang penting bagi pekerjaan dan kebahagiaan Anda berdua. Jika Anda berusaha keras untuk bersikap ramah dan menghormati, dimulai dengan perbincangan ini, kemungkinan besar sang mantan juga akan mengikuti jejak Anda. Berusahalah untuk membuat kesepakatan tentang hal-hal berikut:
    • Bersosialisasi bersama-sama dengan para rekan kerja.
    • Sama-sama terlibat untuk (atau sama-sama berusaha menghindari untuk) bekerja berdekatan dalam sebuah proyek.
    • Meninggalkan kenangan masa lalu di luar tempat kerja.
    • Membuka kemungkinan untuk menangani masalah serius di luar pekerjaan, jika ada yang akan muncul.
      • Akan tetapi, situasi di tempat kerja memang mengharuskan Anda untuk tetap cukup fleksibel terhadap kejutan seperti bertemu mantan di koridor kantor. Sadarilah bahwa ada beberapa hal yang tidak dapat Anda kontrol, seperti peraturan-peraturan kesepakatan antara Anda berdua tentang kapan waktu yang cocok untuk berinteraksi dan kapan yang tidak. Anda tidak dapat mengontrol seberapa sering Anda bertemu sang mantan.
  2. Jika Anda mendapati bahwa diri Anda ingin lepas dari kedekatan yang dipertahankan selama ini, jangan takut untuk melakukannya. Hormati diri sendiri sama seperti Anda menghormati orang lain dalam situasi yang sulit. Meskipun Anda mungkin sudah mendiskusikan tentang menjaga jarak yang aman dengan sang mantan, Anda harus berterus terang dan bersikap sesuai yang Anda inginkan. Hal ini termasuk membuat keinginan Anda diketahui oleh orang-orang lain yang juga terlibat. Dengan mengkomunikasikan keinginan Anda untuk membuat jarak dengan sang mantan, Anda tidak akan memberi peluang bagi orang-orang lain untuk berspekulasi dan bergosip tentang apa yang mungkin terjadi.
    • Contohnya, Anda diajak untuk makan-makan bersama dengan rekan-rekan kerja setelah jam kantor dan Anda tahu sang mantan juga diundang. Alih-alih membuat peluang untuk membuat semua orang tahu bahwa Anda tidak ingin berada di dekat sang mantan lebih dari waktu yang seharusnya, beri tahu mereka dengan ramah bahwa Anda tidak ingin pergi karena sedang membutuhkan waktu untuk diri sendiri. Ingatkan diri sendiri bahwa keinginan untuk tidak bersosialisasi ini tidak akan bersifat permanen.
  3. [7] Apakah Anda tidak yakin bagaimana kesan Anda di mata sang mantan dan para kolega lainnya? Cara Anda berdiri, memposisikan diri dalam kaitannya dengan orang-orang lain, dan gerak tubuh dapat menjadi pertanda paling jelas dari rasa tidak nyaman dan canggung. Oleh karena itu, dengan memperhatikan bahasa tubuh sendiri Anda dapat menunjukkan kepada diri sendiri apa yang dilihat oleh orang-orang lain dan menyesuaikan diri dengan tepat.
    • Contohnya, katakanlah Anda sedang mendiskusikan tentang masalah pekerjaan dengan sang mantan. Anda mungkin menyadari bahwa Anda tidak membuat kontak mata atau mulai menggerak-gerakkan tangan dengan gelisah. Kedua aksi ini mengirim sinyal bahwa Anda merasa tidak nyaman dalam situasi tersebut. Pada titik ini Anda dapat "berpura-pura" dan menyesuaikan bahasa tubuh untuk membuat Anda dan sang mantan merasa lebih nyaman.
    • Jika Anda mulai merasa bahwa bahasa tubuh Anda kerap memberikan sinyal yang menandakan kegelisahan dan rasa tidak nyaman, Anda mungkin harus meluangkan lebih banyak waktu untuk merenungkan perasaan Anda. [8] Memperbaiki bahasa tubuh dalam sebuah interaksi adalah cara yang berguna untuk melalui masalah tersebut, namun pada akhirnya hal ini dapat memberi Anda petunjuk tentang masalah-masalah lebih mendalam yang dapat diselesaikan di luar lingkungan tempat kerja.
  4. Bahkan setelah Anda dan sang mantan sudah jelas sama-sama menginginkan lingkungan kerja yang damai, sejumlah masalah mungkin akan muncul dan membawa kembali kekesalan dari masa lalu. Jika hal ini terjadi, jangan takut untuk mengajak sang mantan bicara empat mata dan beri tahu dia apa yang tidak sejalan dengan Anda. Pastikan untuk benar-benar menguasai perasaan Anda dan tidak hanya sekadar mengkritik atau menghakimi sang mantan. [9] Tergantung pada cakupan dan urgensi dari masalah tersebut, Anda mungkin harus bicara di luar tempat kerja atau membuat perjanjian untuk semakin menjaga jarak.
    • Sebelum bicara, pikirkan baik-baik apakah hal itu sungguh-sungguh sebuah masalah yang tidak dapat Anda atasi sendiri. Prinsip dasar yang baik untuk hal ini adalah dengan hanya mengangkat sebuah masalah jika Anda punya permintaan yang jelas dan masuk akal yang menurut Anda harus dibuat. [10] Jika Anda ingin meminta sang mantan untuk menghormati ruang pribadi Anda dan tidak memasuki ruang kerja Anda secara tidak terduga, berarti kebutuhan Anda untuk diberi ruang tidak terpenuhi dan Anda punya dasar untuk membuat permintaan. Jika Anda tidak dapat menemukan permintaan yang masuk akal (dan "jangan jadi orang menyebalkan" bukanlah salah satunya), kemungkinan besar Anda hanya sekadar mencari sesuatu untuk melampiaskan ketidaknyamanan Anda.
    • Jika Anda memutuskan untuk mengangkat sebuah masalah dengan sang mantan, pastikan bahwa Anda bersikap profesional, intensional dan realistis tentang peran Anda dalam masalah tersebut.
  5. Apakah sang mantan melakukan apa saja demi mensabotase Anda di tempat kerja, seperti menyebarkan informasi memalukan atau sengaja tidak memberi tahu Anda tentang waktu tenggat sebuah proyek? Jadilah pihak yang lebih bijaksana dan tawari dia kesempatan untuk menyelesaikan serta mendapat kejelasan tentang hubungan dan putusnya cinta di antara Anda berdua.
    • Langkah ini mungkin bukan sesuatu yang menyenangkan, namun menyasar akar masalah akan menunjukkan kepada sang mantan bahwa ada jalan keluar lain yang lebih baik daripada memperlakukan Anda dengan buruk. Karena sang mantan yang membutuhkan hal ini dan bukan Anda, maka bersedialah untuk mengakui hal-hal yang biasanya tidak akan Anda akui. Tujuan akhirnya di sini adalah untuk menghentikan sabotase di tempat kerja, bukan untuk mengungkapkan perasaan terdalam Anda.
    • Membicarakan tentang uang selalu terasa canggung jika dilakukan di tempat kerja. Oleh karena itu, jika sang mantan mulai membicarakan (atau menyinggung) tentang kenaikan gaji atau bonus, tahan diri Anda agar tidak terlibat dengan tetap diam atau memberitahunya bahwa Anda tidak tertarik dengan topik tersebut. Jangan terhasut usaha sang mantan untuk "menjatuhkan" Anda.
  6. Pilihan lain untuk menghadapi mantan yang sangat tidak puas dengan Anda adalah melakukan pertemuan privat dengan atasan yang tepercaya saat Anda dapat menunjukkan bukti-bukti bahwa ada gangguan di tempat kerja. Ingatlah bahwa meskipun pilihan ini memungkinkan Anda untuk mempertahankan pekerjaan Anda, namun juga dapat merusak reputasi profesional Anda untuk sementara waktu.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Pertahankan Profesionalisme

PDF download Unduh PDF
  1. Dengan adanya sang mantan di sekitar tempat kerja berarti Anda perlu berpikir dua kali tentang hubungan di tempat kerja yang lain juga. [11] Jika Anda berusaha merayu rekan kerja lainnya, pikirkan betapa kacaunya situasi yang akan Anda hadapi dengan menambahkan rasa cemburu dan benci dalam masalah ini.
    • Untuk menilai apakah tindakan Anda saat ini dapat memicu hawa negatif berlebih di antara Anda dan sang mantan atau tidak, pikirkan tentang perasaan Anda sendiri jika berada di posisi sang mantan. Apakah Anda ingin melihat dia pergi dengan rekan kerja lain yang selama ini disukainya? Hindari melakukan hal yang sama atas dasar kepekaan terhadap situasi tersebut dan keinginan untuk menjaga semuanya agar tetap berjalan mulus.
    • Bagaimana ketika Anda menaiki elevator yang sama dengan sang mantan? Tidak semua obrolan harus dimulai dengan cerita kehidupan Anda yang menarik di luar kantor. Berusahalah untuk membahas soal rasa frustrasi menyangkut pekerjaan atau lelucon yang sedang ramai beredar di kalangan rekan-rekan kerja lain yang dapat Anda berdua bagikan tanpa masalah.
  2. Jika Anda dan sang mantan bekerja sama dalam sebuah proyek, pastikan bahwa Anda sama sekali tidak mengemban perasaan bersalah atau menyalahkan sang mantan untuk apa pun yang dahulu pernah terjadi dalam hubungan itu. [12] Jadilah lebih berhati-hati tentang keputusan yang Anda buat dan cara Anda bersikap serta tanyakan kepada diri sendiri apakah Anda termotivasi oleh sisa-sisa perasaan ataukah oleh pekerjaan itu sendiri. Bayangkan aspirasi profesional Anda sebagai pemandu satu-satunya dan pastikan bahwa semua keputusan yang Anda buat tetap menjaga Anda agar sejalur dengan aspirasi tersebut.
    • Contohnya, sang mantan membuat kopi untuk semua orang dan membawakan Anda kopi yang dibuat tepat seperti yang Anda suka. Cukup tersenyumlah dengan sopan, berterima kasih kepadanya kemudian biarkan dia tahu bahwa Anda tidak mengharapkan perlakukan spesial darinya. Meskipun hal itu merupakan tindakan yang baik, lebih penting lagi bagi Anda untuk tidak kembali bersikap sama seperti dahulu dengan sang mantan.
  3. Agar Anda tidak terlalu mengandalkan sang mantan, pastikan Anda punya orang lain yang membuat Anda merasa mendapat dukungan di tempat kerja. Bukan berarti Anda harus menemukan seseorang guna melampiaskan perasaan kapan pun Anda merasa tidak nyaman ketika bertemu sang mantan. Hal yang terpenting adalah Anda bertemu secara teratur dengan seseorang yang bisa terhubung dengan Anda karena sesuatu dan semakin jauh sosok itu dari sang mantan, semakin bagus. Carilah seseorang yang punya selera humor seperti Anda atau lebih baik dari Anda, seseorang dengan aspirasi profesional yang mirip. Lagi pula, itulah yang Anda cari dari pekerjaan Anda.
  4. [13] Kesedihan sering kali menyebabkan seseorang ingin mengajak orang-orang lain untuk turut larut di dalamnya. Mengungkit bahwa Anda punya masalah dengan sang mantan akan menjadikan masalah itu sebagai "hal yang lumrah" untuk didiskusikan oleh rekan-rekan kerja Anda. Mereka bahkan mungkin mulai memilih kepada siapa akan berpihak, kembali menciptakan drama lama yang tidak sesuai dengan keadaan sekarang. Rekan-rekan kerja lain mungkin merasa dikucilkan atau risih karena situasi tersebut dan dapat mulai menjauhi Anda. Lebih baik Anda menyimpan masalah itu untuk diri sendiri dan sistem pendukung Anda di luar kantor. Dengan begini, Anda dapat mencegah kehidupan pribadi Anda berubah menjadi kisah sinetron.
    • Bukan berarti Anda harus sangat merahasiakan tentang masa lalu Anda, hanya saja Anda sebaiknya tidak membuat topik itu jadi "terbuka". Jika memberi tahu bahwa Anda pernah menjalin hubungan terasa sangat penting bagi Anda, terangkan dengan sangat jelas bahwa hubungan itu telah berakhir dan Anda tidak akan mendiskusikan detail lebih lanjut. Biarkan orang-orang lain tahu bahwa Anda menghargai privasi Anda dan bahwa Anda tidak ingin mengangkat topik tersebut.
  5. Bagian terbaik dari bekerja dengan sang mantan adalah Anda akan menjadi sangat termotivasi guna mencurahkan seluruh usaha untuk pekerjaan Anda. Jika Anda mendapati diri Anda terhanyut ke dalam kenangan yang pernah Anda lalui bersama sang mantan atau kepada segala sesuatu yang Anda rindukan dari sosoknya, ingatkan diri Anda untuk mendedikasikan waktu di luar pekerjaan untuk mengatasi masalah apa pun yang selalu memasuki pikiran Anda. Anda tidak perlu menolak memikirkan tentang sang mantan, namun Anda memang perlu memastikan bahwa Anda memanfaatkan waktu di luar pekerjaan untuk mengakui perasaan Anda dan menghormati apa saja yang sudah berlalu.
    • Ingatlah bahwa sama sekali menghindari topik-topik sensitif mungkin merupakan pilihan terbaik. Karena mengatakan sesuatu yang dapat memicu banyak emosi yang meliputi putusnya sebuah hubungan percintaan bisa jadi sangat sulit, berusahalah untuk menjauhi topik-topik sensitif. Setidaknya pada awalnya, Anda mungkin perlu menghindari diskusi tentang romansa, putus cinta, dan pengalaman-pengalaman yang pernah Anda lalu bersama sang mantan.
  6. [14] Semua rasa stres baru yang dihasilkan dari bekerja di tempat yang sama dengan sang mantan mungkin membuat Anda ingin meningkatkan kegiatan dan hubungan Anda di tempat lain. Silakan, jalinlah kembali hubungan dengan teman yang sudah lama tidak bertemu atau kunjungi tempat gaul yang baru. Jika Anda secara umum merasa puas dengan kehidupan sosial Anda, keinginan Anda untuk mencampuradukkannya dengan pekerjaan atau melihat pekerjaan sebagai peluang untuk menghabiskan waktu berharga bersama orang-orang lain akan berkurang.
    Iklan

Tips

  • Beri waktu. Mengubah perasaan Anda terhadap seseorang yang pernah Anda sayangi dapat memakan waktu lebih lama dibanding yang Anda harapkan. Perhatikan perubahan perasaan Anda dan dengarkan apa yang perasaan Anda katakan tentang bagaimana Anda harus mengelola diri Anda di tempat kerja.
Iklan
  1. Rosenberg, Marshall B. Nonviolent communication: A language of compassion. Encinitas, CA: PuddleDancer Press, 1999.
  2. Hazan, Cindy, and Phillip R. Shaver. "Love and work: An attachment-theoretical perspective." Journal of Personality and social Psychology 59.2 (1990): 270.
  3. http://www.umkc.edu/starr/Workplace_Professionalism.pdf
  4. http://www.umkc.edu/starr/Workplace_Professionalism.pdf
  5. Adams, Gary A., Lynda A. King, and Daniel W. King. "Relationships of job and family involvement, family social support, and work–family conflict with job and life satisfaction." Journal of applied psychology 81.4 (1996): 411.

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 4.345 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan