PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Perbedaan pendapat tidak harus selalunya menyakitkan, tetapi akan dapat berubah menjadi seperti itu jika Anda tidak berhati-hati. Untungnya terdapat beberapa teknik dan trik yang bisa Anda praktekkan untuk menyampaikan poin yang berseberangan tanpa merubah argumen tersebut menjadi sebuah perkelahian. Kemampuan berargumen secara efektif sebenarnya adalah keterampilan yang bagus untuk dipelajari, dan dapat berguna di berbagai macam situasi. Keterampilan ini juga memberikan Anda kemampuan untuk membela pendirian dan keyakinan Anda. Meskipun demikian halnya, hati-hati saat memilih pertempuran - beberapa hal memang tidak layak untuk diperdebatkan.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Berbeda Pendapat Secara Positif

PDF download Unduh PDF
  1. Kemungkinan besar Anda tahu persis cara memancing kemarahan orang lain, tetapi sangat penting untuk menahan diri jika Anda ingin berargumen dengan cara yang pantas. Tenangkan diri meskipun orang tersebut membuat Anda sangat marah, Anda tidak sebaiknya mengatakan suatu hal yang Anda tahu akan menyebabkan perbedaan pendapat melewati batas.
  2. Hargai apa yang ingin disampaikan oleh orang lain. Berargumen harus dilakukan oleh dua belah pihak; jika Anda gagal mendengarkan pendapat dari sisi yang lain, mereka akan membalas sikap tersebut dan tidak mendengarkan Anda juga. Menyangkal opini seseorang adalah hal yang wajar, tetapi menolak untuk mendengarkannya akan menjadikan perdebatan tersebut sia-sia.
    • Anda harus selalu menunjukkan sikap menghargai pendapat orang lain ketika berargumentasi dengan seseorang. Ingatlah siapa mereka: pihak atau orang lain. Perlakukan mereka sebagaimana Anda ingin diperlakukan. Jangan serta merta mengabaikan ide-ide mereka hanya karena mereka tidak menyetujui pendapat Anda. Dengarkan pendapat mereka.
  3. Ketika Anda berdebat dengan seseorang, ingat bahwa Anda hanya menyerang ide-idenya, bukan pribadi orang tersebut. Ini berarti Anda tidak perlu menyebut orang itu bodoh karena berpikir tentang apa yang mereka pikirkan, dan Anda tidak perlu juga berpindah menyerang penampilan fisik mereka.
  4. Ketika Anda membuat kesalahan, akui hal tersebut. Akui ketika Anda salah paham atau salah memberikan informasi. Mengaku salah tidak membuat Anda menjadi orang yang rendah, sebaliknya mengaku salah menjadikan Anda orang yang berjiwa besar.
  5. Jika Anda telah menyakiti seseorang atau argumen Anda menimbulkan masalah, Anda harus meminta maaf. Jadilah orang dewasa dalam situasi tersebut dan bertanggung jawab atas tindakan Anda.
  6. Cara terbaik untuk berargumen secara positif adalah membuka diri terhadap ide-ide baru. Anda tidak ingin melakukan kesalahan lagi ketika berargumen bukan? Buka diri Anda terhadap kemungkinan cara berpikir yang lebih baik, baru, atau informasi yang menarik.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Berdebat Dengan Cara Persuasif

PDF download Unduh PDF
  1. Ketika Anda membuat orang lain merasa dirinya bodoh, hal ini akan menutup diri mereka dan perdebatan akan cenderung tidak fokus. Buat mereka merasa dirinya pandai dan Anda akan memperoleh keleluasaan mengubah argumentasi berpihak pada Anda.
  2. Bukti dan fakta dari sumber terpercaya yang secara khusus mendukung dan berkaitan dengan apa yang Anda perdebatkan bisa menjadi salah satu cara termudah untuk memenangkan argumen. Anda juga harus menyesuaikan jenis bukti atau fakta yang Anda gunakan sesuai dengan lawan argumen Anda, gunakan bukti yang lebih logis atau emosional berdasarkan pada apa yang Anda pikir akan mendapat respon yang lebih baik.
  3. Menunjukkan kekeliruan-kekeliruan dalam logika mereka dan dengan sopan menjelaskan mengapa logika tersebut salah adalah cara yang baik untuk mulai mengubah pikiran seseorang. Belajar untuk mengenali kekeliruan logis bisa menjadi hal yang menyulitkan, namun berikut akan dijabarkan beberapa yang bisa dilakukan:
    • Perhatikan argumen dengan kesimpulan yang salah yaitu menganggap korelasi sebagai sebab-akibat. Contohnya tingkat diagnosa autisme meningkat bersamaan dengan meningkatnya penggunaan ponsel. Oleh karena itu, autisme disebabkan oleh penggunaan ponsel. Kekeliruan yang terjadi setelah suatu kejadian memiliki kemiripan, tetapi didasarkan pada gagasan bahwa karena kejadian A diikuti dengan kejadian B, maka B disebabkan oleh A.
    • Sebuah Argumen dari kekeliruan dalam diam, Silence Fallacy, adalah gagasan bahwa hanya karena tidak ada bukti terhadap sesuatu, maka ia seharusnya tidak ada. Sebagai contoh, Allah / kuman / evolusi / alien tidak ada karena kita tidak pernah secara fisik dapat menyaksikan mereka.
    • Non-Sequiturs adalah ketika kesimpulan suatu argumen tidak berhubungan dengan premisnya. Sebagai contoh, argumen bahwa kita tidak dapat membayar lebih guru karena polisi dan petugas pemadam kebakaran tidak menghasilkan banyak uang yang sebegitu banyaknya.
  4. Orang-orang suka mengibaratkan diri mereka sebagai tokoh utama dalam kisah hidup mereka. Biarkan mereka terus berpikir seperti ini lalu ajak mereka untuk mengubah pandangannya dengan hati-hati mengemas cara Anda mengangkat isu-isu tersebut.
    • Misalnya, "Saya tahu kamu benar-benar, sungguh ingin membantu orang. Kamu adalah salah satu orang paling dermawan yang Saya tahu. Tetapi jika Anda benar-benar ingin membantu orang, Anda tidak akan menyumbangkannya ke badan amal yang menyalahgunakan uang yang mereka terima. Tidakkah Anda perlu memastikan bahwa uang Anda benar-benar untuk menyelamatkan nyawa orang lain?"
  5. Saat beradu argumen, hindari kata-kata seperti "Anda" dan "Saya". Sebaliknya, gunakan kata-kata seperti "kita". Hal ini akan membuat lawan anda berpikir kalian berdua adalah satu kesatuan dengan kepentingan tunggal, alih-alih memisahkan kalian berdua.
  6. Adakalanya, seseorang tidak mampu mengubah pikiran mereka langsung saat itu juga di depan Anda. Sekali waktu Anda sebaiknya mundur dan biarkan pikiran mereka berubah perlahan-lahan sejalan dengan waktu, sembari mereka memikirkan apa yang Anda katakan. Tentu saja, terkadang Anda hanya perlu bertahan. Ini adalah seni halus yang mungkin perlu Anda jelajahi.
    • Umumnya, jika seseorang tampak benar-benar akan marah, saatnya untuk berhenti.
    • Tutup argumen dengan sesuatu seperti, "Oke, Saya menyadari bahwa Saya tidak dapat mengubah pikiran Anda, tetapi, tolong pikirkan apa yang sudah Saya katakan."
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Berdebat Dengan Cara Efektif

PDF download Unduh PDF
  1. Ketika Anda ingin memulai suatu argumen dengan melakukan provokasi, hal ini akan disadari oleh lawan bicara Anda. Mereka akan cenderung tidak menganggap Anda serius karena mereka tahu Anda hanya ingin berteriak untuk sementara. Hindari bersikap seperti monster jika Anda ingin memperoleh argumen yang efektif.
  2. Tampakkan rasa kemanusiaan dan jati diri Anda. Hal ini akan membuat tampilan Anda lebih simpatik dan tidak memicu kemarahan lawan bicara Anda. Jelaskan mengapa Anda mempercayai hal yang Anda yakini tersebut dan bersedia mengakui bahwa itu adalah ide Anda sendiri, alih-alih menggunakan cara "penyokong setan", mengambil posisi yang sebenarnya tidak Anda setujui, hanya untuk menutupi ide yang Anda tahu tidak akan populer.
  3. Cara tercepat untuk menjadikan sebuah argumen sia-sia adalah membiarkannya tidak terarah. Fokus pada topik ketika Anda berdebat dan tarik lawan bicara Anda kembali ke jalur topik pembicaraan ketika ia mulai hilang arah. Menyelesaikan perselisihan tunggal lebih baik daripada beragumen tak kunjung arah dengan 20 isu yang tidak berkaitan. Bahas satu masalah satu per satu, mencakup segala sesuatu yang ingin Anda katakan tentang hal tersebut. Ketika argumen sudah terselesaikan atau Anda mencapai jalan buntu, lanjutkan ke topik berikutnya.
    • Jangan biarkan topik berubah. Lawan bicara Anda mungkin berusaha mengganti topik pembicaraan untuk menutupi kesalahannya. Kebanyakan orang, ketika terbukti salah pada area tertentu, memilih untuk menganggap remeh kesalahan mereka alih-alih mengakuinya. Sikap Anda sebaiknya meninggalkan argumen jika orang tersebut menolak untuk mengakui kesalahannya (yaitu dengan mengatakan "tidak masalah", "Bagaimanapun juga itu pendapat Saya.", dll), atau memaksa mereka mengakui kesalahannya.
  4. Jelaskan mengapa Anda berkeyakinan sebagaimana yang Anda yakini, dari mana Anda memperoleh informasi, dan bagaimana Anda sampai pada kesimpulan tersebut. Hal ini dapat mengekspos kesalahpahaman tetapi juga memaksa lawan bicara Anda untuk masuk ke dalam ruang kepala Anda dan mengikuti garis penalaran Anda. Hal ini bisa menjadi cara yang efektif untuk menjadikan orang tersebut menyetujui pemikiran Anda!
  5. Ketika Anda berdebat dengan seseorang, akui argumen mereka dan pastikan bahwa Anda benar-benar mengerti apa yang mereka katakan. Ungkapkan dengan jelas kepada mereka jika perlu.
  6. Pastikan bahwa Anda memahami dasar argumen Anda sebelum berargumen. Anda juga harus memastikan bahwa Anda setuju dengan premis argumen lawan bicara Anda. Jika Anda tidak setuju dengan contoh yang mereka gunakan, atau jika Anda berpikir idenya tidak mewakili atau cacat dalam beberapa hal, katakan demikian sebelum masuk ke dalam argumen yang lebih dalam. Membiarkan lawan bicara Anda memulai argumen dari premis yang cacat akan semakin mempersulit usaha menunjukkan ide-ide yang benar kepadanya .
  7. Keinginan kalian berdua untuk memperoleh kata penutup dalam sebuah argumen dengan cepat, akan menjadikan percakapan sebuah bencana yang berupa lubang kemarahan tak berujung. Jangan pergi ke arah ini. Anda tidak akan menyukainya. Cukup "setuju untuk tidak saling menyetujui" lalu tenangkan diri.
    • Jika Anda dan lawan bicara telah beragumen untuk waktu yang lama dan tak satu pun dari kalian yang bergeming, pertimbangkan untuk menghentikannya. Ada beberapa argumen yang tidak bisa Anda menangkan apabila lawan bicara Anda tidak bersedia mempertimbangkan kembali hal tersebut, tidak peduli seberapa baik argumen Anda. Jika Anda tahu kapan harus berhenti, Anda mungkin masih dapat mempertahankan hubungan.
    Iklan

Tips

  • Ingat bahwa seseorang tetap bisa menjadi teman yang baik meskipun mereka memiliki pendapat yang berbeda.
  • Mengakui jika Anda salah.
  • Adakalanya salah satu dari kalian mungkin memerlukan waktu beberapa menit sendiri untuk menyerap apa yang telah dikatakan. Hal ini wajar saja. Jika lawan bicara Anda meminta waktu sendiri untuk berpikir, Anda harus menghormatinya dan menyepakati waktu untuk melanjutkan argumen. Jika sebaliknya Anda yang membutuhkan waktu maka Anda juga seharusnya diberikan penghargaan yang sama.
  • Sebuah argumen bisa masuk akal dan tanpa diselimuti dengan amarah, selama kedua belah pihak berpikir dengan akal yang jernih. Perseteruan di sisi lain, berbeda dari argumen dalam arti bahwa argumen dimaksudkan untuk memutuskan hipotesis (kesimpulan) mana yang benar (atau paling benar), sedangkan perseteruan dimaksudkan hanya untuk mendominasi pendapat lawan bicara.
  • Bersikap baik dan hormat kepada orang lain. Kita memiliki pemikiran yang berbeda karena kita adalah manusia.
Iklan

Peringatan

  • Sekali kala yang terbaik adalah tidak beragumen tentang politik atau agama kecuali Anda sangat dekat dengan orang tersebut, dan Anda tahu bahwa mereka akan menghormati pendapat Anda. Kebanyakan orang tidak sulit mencapai kesepakatan pada topik-topik tersebut.
    • Jika Anda berdebat dengan orang yang berpikiran logis, tema politik bisa secara sukses dan logis diperdebatkan. Namun, akan lebih sulit mencapai kesepakatan mengenai topik agama karena risiko yang terlibat ketika "menang" atau "kalah" dalam argumen tersebut jauh lebih tinggi.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 19.430 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan