Unduh PDF
Unduh PDF
Banyak alasan yang membuat orang bertahan dalam pernikahan yang tidak bahagia. Jika Anda salah satunya, mungkin Anda merasa tidak bisa bahagia. Meskipun demikian, Anda bisa mencari cara sendiri untuk berbahagia, bahkan dalam situasi yang tidak menyenangkan, dengan menerapkan kebiasaan yang membawa pada kebahagiaan, dan Anda juga bisa berusaha memperbaiki pernikahan agar dapat berbahagia sebagai suami istri.
Langkah
-
Carilah cara untuk bersyukur. Bersyukur tidak selalu mudah, khususnya di tengah-tengah hubungan yang buruk. Meskipun demikian, rasa syukur dapat membantu Anda menghadapi hubungan yang tidak menyenangkan dan membuat Anda lebih bahagia. [1] X Sumber Tepercaya Greater Good Magazine Kunjungi sumber
- Sisihkan waktu setiap hari untuk menemukan apa yang Anda syukuri. Cobalah menulis beberapa hal yang Anda syukuri setiap hari dalam jurnal. Anda juga dapat menggunakan post di media sosial. Biasanya, walaupun situasinya buruk, Anda dapat menemukan sesuatu yang bisa disyukuri.
- Misalnya, Anda mungkin tidak menyukai bagaimana pasangan memperlakukan Anda, tetapi Anda mungkin bersyukur memiliki stabilitas finansial pada saat ini. Atau, mungkin Anda bersyukur bahwa pasangan tetap merupakan orang tua yang baik untuk anak-anak Anda.
-
Lakukan kegiatan yang menghanyutkan. Momen menghanyutkan adalah saat Anda terserap sepenuhnya dalam apa pun yang sedang Anda lakukan. Jika Anda seniman, penulis, atau bahkan pelari, Anda mungkin mengerti. Ini adalah momen ketika dunia di sekeliling Anda hancur, namun Anda tetap meresapi atau menikmati apa yang Anda lakukan. Studi menunjukkan bahwa semakin banyak Anda mengalami momen menghanyutkan, semakin bahagia perasaan Anda secara umum. [2] X Sumber Tepercaya Harvard Medical School Kunjungi sumber
- Pilihlah aktivitas yang sedikit menantang, tetapi masih familier sehingga Anda bisa hanyut di dalamnya. Misalnya, jika Anda suka melukis pemandangan, cobalah melukis objek baru seperti potret manusia atau sekeranjang buah.
-
Berhentilah mempertengkarkan masalah yang sama. Artinya, jika Anda selalu mempertengkarkan hal yang sama, kini saatnya mengesampingkan topik tersebut. Anda harus memutuskan bahwa Anda tidak akan mendiskusikannya karena Anda tidak bisa bertengkar atau berusaha mencari kompromi yang diterima kedua pihak. [3] X Teliti sumber
- Misalnya, jika Anda cenderung bertengkar karena masalah politik, mungkin Anda perlu menetapkan politik sebagai topik yang harus dihindari. Atau, jika Anda sering berdebat mengenai film apa yang akan ditonton pada akhir pekan, mungkin Anda perlu bergiliran memilih film.
-
Kembangkan minat Anda pribadi. Jika pernikahan Anda tidak berjalan seperti yang Anda inginkan, mungkin sekarang saatnya Anda menemukan kepuasan di luar pernikahan dan bukan dalam bentuk perselingkuhan. Memiliki hobi dan minat akan membantu Anda tetap mandiri dan bahagia serta terhubung dengan dunia luar. Bahkan, mengembangkan minat pribadi juga merupakan ide bagus jika Anda memiliki pernikahan yang bahagia. [4] X Teliti sumber
- Pertimbangkan untuk mengeksplorasi minat di perpustakaan, bergabung dengan klub hobi setempat atau kursus memasak, atau kuliah di kampus terdekat.
-
Cobalah kerja sukarela. Memiliki perasaan bahwa Anda bermakna dan menjalani hubungan sosial yang baik dengan orang lain adalah cara yang bagus untuk merasa bahagia. [5] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber Karena kerja sukarela dapat membuat Anda bermakna dalam hidup dan juga memungkinkan Anda berinteraksi dengan orang-orang yang berpikiran sama, kegiatan itu akan membantu Anda merasa lebih bahagia.
- Cobalah mencari organisasi yang Anda sukai, seperti penampungan hewan atau dapur umum, dan ajukan diri untuk menjadi sukarelawan. Anda bahkan bisa bertanya kepada pasangan apakah dia mau bekerja sukarela dengan Anda dan itu mungkin akan menjadi aktivitas yang mengikat Anda berdua.
-
Jalinlah kehidupan sosial. Banyak studi yang menunjukkan bahwa hubungan adalah kunci menuju kebahagiaan. [6] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber Jika hubungan utama Anda tidak bahagia, mungkin Anda tidak tahu bagaimana mengubah situasi itu. Akan tetapi, pasangan bukanlah satu-satunya sarana untuk bersosialisasi. Anda dapat memiliki hubungan yang menyenangkan dengan teman-teman, serta anggota keluarga yang lain.
- Cobalah makan di luar dengan teman-teman sekali seminggu atau jalan-jalan dan belanja dengan saudara atau sepupu Anda.
- Jika Anda tidak memiliki banyak teman, usahakan untuk bertemu dengan lebih banyak orang yang memiliki minat yang sama dengan Anda, Misalnya, Anda bisa bergabung dengan liga boling, kursus seni, atau klub merajut.
Iklan
-
Luangkan waktu untuk bersama. Saling menyisihkan waktu untuk pasangan adalah salah satu cara untuk berkomitmen. Katakanlah Anda akan menghabiskan satu waktu tertentu setiap minggu bersama pasangan, dan patuhi ketentuan itu. Waktu bersama juga merupakan kesempatan untuk saling mengenal lagi. [7] X Teliti sumber
-
Ingatlah apa yang Anda sukai dari dirinya. Di awal-awal hubungan, mungkin separuh alasan Anda tertarik kepadanya adalah bahwa dia begitu berbeda. Misalnya, mungkin dulu Anda senang karena dia impulsif dan menyukai spontanitas. Sekarang, mungkin Anda membenci atributnya itu. Kuncinya adalah mengingat alasan yang dahulu membuat Anda menyukai atribut tersebut dan berusaha menikmatinya lagi. [8] X Teliti sumber
- Misalnya, mungkin Anda jengkel bila dia ingin meninggalkan semuanya dan pergi ke gunung. Di sisi lain, itu membuat hidup Anda tidak membosankan. Cobalah menemukan keseimbangan dan nikmati apa yang bisa Anda nikmati.
-
Bicarakan tentang kekuatan dan kesulitann hubungan Anda. Penting untuk mengakui apa yang berjalan baik dalam hubungan dan apa yang merupakan masalah. Anda mungkin perlu membuat daftar kekuatan dan kesulitan bersama-sama. Pastikan Anda memasukkan hal-hal yang tidak Anda bicarakan karena takut hanya berujung pada pertengkaran. [9] X Teliti sumber
- Usahakan memilih waktu saat Anda berdua tenang dan berfokus untuk membicarakan kekuatan dan kesulitan ini. Jangan bicara pada akhir hari yang panjang atau ketika stres. [10] X Teliti sumber
- Gunakan pernyataan “aku”, bukan pernyataan “kamu". Dengan kata lain, usahakan membicarakan apa yang Anda rasakan dan apa yang menurut Anda salah tanpa menyalahkan pihak lain. Misalnya, “Aku sedih bila kita tidak memiliki cukup waktu bersama” lebih baik daripada “Kamu tidak pernah di rumah”. Pernyataan kedua akan membuat pasangan defensif sementara pernyataan pertama membantu membuka diskusi. [11] X Teliti sumber
- Sediakan waktu untuk bicara dan mendengarkan. Artinya, Anda tidak bisa hanya menyatakan apa yang menurut Anda salah. Anda juga harus mencurahkan waktu untuk mendengarkan dengan aktif apa yang ingin dikatakan pasangan. Tunjukkan bahwa Anda memperhatikan dengan memberi ringkasan apa yang telah dia katakan dengan mengajukan pertanyaan yang relevan dengan percakapan. [12] X Teliti sumber
-
Carilah solusi. Setelah menemukan masalah apa yang ada dalam pernikahan, Anda kemudian harus mencari solusi. Mungkin Anda dapat memanfaatkan beberapa aspek kekuatan untuk membantu mengembangkan solusi atas masalah dalam hubungan.
- Untuk berkompromi, Anda harus membicarakan keinginan dan kebutuhan Anda agar Anda berdua dapat memutuskan apa yang paling penting untuk masing-masing. [13] X Teliti sumber Dengan kata lain, untuk berkompromi, Anda harus bersedia membiarkan dia menang saat kebutuhannya harus dipenuhi sebagai persiapan jika nanti ada konflik dengan keinginan Anda. Hal yang sama juga berlaku untuk pasangan.
-
Pertimbangkan konseling. Terkadang, Anda membutuhkan bantuan profesional untuk melewati masalah. Konselor pernikahan dapat membantu Anda memperbaiki masalah lebih dari yang Anda harapkan, dan bahkan, kira-kira setengah dari pasangan suami istri yang menggunakan jasa konselor pernikahan mengatakan bahwa konselor membantu mereka memperbaiki semua masalah utama dalam pernikahan. [14] X Teliti sumberIklan
-
Cobalah perpisahan secara hukum. Perpisahan secara hukum memberi Anda waktu untuk menjauh dari pasangan yang mungkin Anda butuhkan untuk menyelesaikan masalah. Perpisahan ini berbeda dengan perceraian karena Anda masih dalam hubungan pernikahan. Manfaat berpisah dalam cara ini adalah memberi Anda cara sah untuk mengusahakan hak asuh dan tunjangan anak sementara tinggal terpisah, serta bagaimana membagi properti. Meskipun demikian, jika masalah dapat diselesaikan, Anda bisa kembali menjalani hubungan pernikahan yang normal. [15] X Teliti sumber
-
Ketahuilah kapan perceraian merupakan pilihan yang lebih baik. Walaupun perceraian merupakan perubahan kehidupan yang sangat besar, bertahan dalam pernikahan yang tidak sehat dapat berakibat buruk pada harga diri dan kesehatan mental. Beberapa studi menunjukkan bahwa lebih baik meninggalkan hubungan buruk dan berusaha memperbaiki kesehatan mental daripada bertahan. [16] X Teliti sumber
- Pahami bahwa pernikahan yang tidak bahagia dapat menyebabkan depresi. Satu studi yang melibatkan data dari 5.000 orang dewasa menunjukkan bahwa kualitas hubungan yang paling penting adalah alat prediksi yang baik dalam pengembangan depresi. Artinya, jika salah satu hubungan Anda yang paling dekat sedang buruk, termasuk hubungan dengan suami atau istri, itu menempatkan Anda dalam risiko depresi. [17] X Teliti sumber
-
Pertimbangkan alasan-alasan untuk bercerai. Anda mungkin sadar ada alasan yang bagus untuk bercerai. Jika Anda tidak bahagia dalam pernikahan, Anda mungkin akan merasa lebih bahagia begitu melepaskan diri. [18] X Teliti sumber
- Anda dapat mempertimbangkan perceraian jika pasangan berselingkuh. Walaupun ada pasangan yang dapat mengatasi perselingkuhan, yang lain tidak pernah pulih. Jika Anda merasa tidak bisa memaafkan pasangan atas apa yang dilakukannya bahkan setelah berbulan-bulan atau bertahun-tahun, mungkin Anda perlu mempertimbangkan perceraian. [19] X Teliti sumber
- Anda berdua semakin lama semakin berbeda. Kadang, saat tumbuh dewasa sepenuhnya, Anda berdua memilih arah yang berbeda. Jika Anda dan pasangan tidak bisa lagi menyepakati banyak hal karena terlalu berbeda, mungkin sebaiknya Anda bercerai. [20] X Teliti sumber
- Pasangan sangat payah dalam keuangan dan tidak akan berubah. Semua orang pasti pernah mengambil pilihan salah dalam urusan finansial. Akan tetapi, jika pasangan benar-benar payah sehingga menyebabkan ketegangan dalam pernikahan atau membuat keluarga bangkrut, Anda harus keluar dari pernikahan itu, khususnya jika Anda sudah pernah menyampaikan kekhawatiran namun pasangan tidak mau berubah. [21] X Teliti sumber
- Pikirkan anak-anak. Banyak pasangan suami istri yang tidak bahagia tetap hidup bersama demi anak. Perceraian memang sulit bagi anak-anak, tetapi pernikahan tidak bahagia juga sulit bagi mereka. Anak tahu bahwa Anda berdua tidak bahagia, dan jika terus-menerus bertengkar, Anda tetap akan membuat mereka stres. [22] X Teliti sumber
Iklan
Peringatan
- Jika pernikahan dibumbui kekerasan, Anda harus berpisah. Jika Anda tidak tahu ke mana harus mencari bantuan, cobalah menghubungi polisi jika situasinya berbahaya.
Iklan
Referensi
- ↑ http://greatergood.berkeley.edu/article/item/how_gratitude_can_help_you_through_hard_times
- ↑ http://www.health.harvard.edu/blog/the-power-of-positive-psychology-finding-happiness-in-a-cold-ocean-swim-201107273197
- ↑ http://psychcentral.com/lib/the-10-secrets-of-happy-couples/
- ↑ http://psychcentral.com/lib/the-10-secrets-of-happy-couples/
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2631269/
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2631269/
- ↑ http://psychcentral.com/lib/the-10-secrets-of-happy-couples/
- ↑ http://psychcentral.com/lib/the-10-secrets-of-happy-couples/
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/resolution-not-conflict/201303/marriage-problems-heres-8-step-rescue-plan
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/fixing-families/201101/the-art-solving-relationship-problems
- ↑ http://strongermarriage.org/files/uploads/Married/FY04700.pdf
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/the-mindful-self-express/201304/four-steps-relationship-repair-the-h-e-l-technique
- ↑ http://www.cmhc.utexas.edu/vav/vav_healthyrelationships.html
- ↑ http://divorce.usu.edu/files/uploads/ShouldIKeepTryingtoWorkItOut.pdf
- ↑ http://family.findlaw.com/divorce/legal-separation-vs-divorce.html
- ↑ http://psychcentral.com/news/archives/2006-01/ps-umd012406.html
- ↑ http://www.sciencedaily.com/releases/2013/04/130430194037.htm
- ↑ http://blogs.psychcentral.com/psychology-women/2015/02/afraid-of-divorce-15-reasons-not-to-be/
- ↑ https://www.psychologytoday.com/articles/200603/my-husband-is-having-affair
- ↑ http://blogs.psychcentral.com/psychology-women/2015/02/afraid-of-divorce-15-reasons-not-to-be/
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/insight-is-2020/201212/how-financial-problems-stress-cause-divorce
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/fighting-fear/201407/why-people-in-bad-marriage-stay-married
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 16.839 kali.
Iklan