Berbicara terlalu cepat bisa memberikan masalah bagi para pendengar. Sering kali, hal ini terjadi akibat rasa gugup yang membuat Anda kesulitan melafalkan kata-kata saat berbicara. Jika Anda sering berbicara terlalu cepat, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Coba lakukan olahraga vokal yang dapat memperlambat kecepatan bicara dengan menyisipkan jeda dan berlatih melafalkan setiap kata secara terpisah. Anda juga bisa merekam diri sendiri saat sedang berbicara. Dengan demikian, Anda bisa mengenali bagian-bagian yang perlu diperlambat atau disisipi jeda/penanda tarikan napas pada teks pidato agar Anda tidak sampai lupa untuk memperlambat kecepatan bicara.
Langkah
-
Lafalkan setiap kata secara lebih jelas. Salah satu kendala terberat bagi orang-orang yang berbicara terlalu cepat adalah mereka sering kali menggabungkan atau menyambung kata-kata sehingga ucapan mereka sulit dipahami. Luangkan waktu untuk berlatih melafalkan setiap kata, terutama saat Anda sering menyambungkannya dalam kalimat. [1] X Teliti sumber
- Jangan lewati kata-kata apa pun, termasuk kata-kata pendek. Lafalkan setiap silabel dalam setiap kata.
-
Latih diri menggunakan pembelit lidah ( tongue twister ). Pembelit lidah didesain untuk melatih otot-otot pada mulut dan meningkatkan kualitas pelafalan Anda. Coab beragam pembelit lidah untuk “memanaskan” suara sebelum Anda berpidato atau berbicara, atau untuk sekadar memperlambat irama bicara Anda secara umum. [2] X Teliti sumber
- Anda bisa mengatakan, “Ular, melingkar-lingkar, di atas pagar” secara berulang. Ucapkan setiap suku kata secara tegas.
- Ulangi kalimat “Satu ribu, dua biru, tiga ribu, empat biru...” (dan selanjutnya). Katakan setiap kata dengan jelas. Ulangi kembali frasa ini.
-
Rentangkan bunyi vokal Anda. Saat melatih pelafalan, coba rentangkan bunyi vokal untuk menambahkan panjang ke setiap kata. Dengan demikian, Anda bisa berbicara lebih lambat dan lebih jelas. [3] X Teliti sumber
- Pertegas pengucapan bunyi vokal terlebih dahulu dan sisipkan jeda singkat di antara setiap kata. Seiring berjalannya waktu, Anda bisa belajar untuk tidak menyambungkan setiap kata secara intens sembari tetap melafalkan setiap kata dengan jelas.
Iklan
-
Sisipkan jeda pada saat yang tepat. Orang-orang yang berbicara terlalu cepat sering kali melewati begitu saja bagian-bagian kalimat yang normalnya disisipi jeda dalam obrolan biasa. Bagian-bagian ini mencakup celah di antara kalimat, jeda setelah informasi penting, dan kekosongan sebelum pergantian topik. Secara sadar, berusahalah menambahkan lebih banyak jeda saat Anda berbicara. [4] X Teliti sumber
- Anda mungkin perlu menyisipkan jeda di antara setiap kata, atau menambahkan jeda yang lebih panjang setelah menyebutkan informasi penting.
-
Jangan ragu menggunakan kata-kata “pengisi” sesekali. Kata-kata pengisi merupakan elemen obrolan yang memungkinkan para pendengar untuk memahami topik dengan lebih baik, serta memberikan kesempatan bagi pembicara untuk berpikir sebelum menyelesaikan tanggapan. Dengan sesekali menggunakan kata-kata ini dalam ucapan, Anda bisa memperlambat irama atau kecepatan penyampaian informasi. Selain itu, para pendengar juga dapat terhubung lebih erat dengan apa yang Anda ucapkan.
- Kata atau frasa pengisi mencakup “hmm”, “oh”, “maksud saya”, “seperti yang Anda/kalian tahu”, dan “ya, seperti...”.
- Perlu diingat bahwa penggunaan kata atau frasa pengisi secara berlebihan membuat Anda terkesan kesulitan menemukan kata-kata yang tepat (atau tidak mengetahui jawaban yang benar). Gunakan kata atau frasa pengisi secara bijak dan sebagai elemen untuk membantu Anda memperlambat irama atau kecepatan bicara.
-
Bernapaslah lebih sering lagi. Terkadang, orang-orang menahan napas atau berbicara lebih cepat untuk mengeluarkan semua kata dalam satu keluaran napas. Jika Anda ingin berbicara lebih lambat, berusahalah untuk bernapas lebih sering saat berbicara. [5] X Teliti sumber
- Jika Anda memiliki teks pidato, coba tambahkan catatan bagi diri sendiri agar Anda ingat momen untuk bernapas, serta bisa bernapas lebih sering daripada biasanya.
-
Buat kontak mata dengan para pendengar. Saat berpidato atau berbicara kepada orang lain, ada baiknya Anda membuat kontak mata dengan para pendengar. Dengan melatih trik ini, Anda bisa menunggu petunjuk verbal atau bahasa tubuh dari pendengar sebelum melanjutkan topik pembicaraan. Ini artinya Anda akan “dipaksa” untuk memperlambat ucapan untuk mengakomodasi pemahaman para pendengar. [6] X Teliti sumber
- Berbicara lebih lambat dan berinteraksi dengan para pendengar melalui kontak mata membuat mereka bisa mengikuti dan memahami ucapan Anda dengan baik.
-
Latih teknik-teknik penenangan diri. Tempo atau irama bicara yang terlalu cepat sering kali disebabkan oleh kecemasan atau rasa gugup saat berbicara. Ada baiknya Anda menenangkan diri sendiri untuk menurunkan atau melambatkan irama bicara. [7] X Teliti sumber
- Coba hitung napas Anda secara perlahan. Tarik napas dalam-dalam dan keluarkan secara perlahan. Hitung setiap napas dan lanjutkan latihan ini selama 1-5 menit.
- Coba tegangkan dan rilekskan otot-otot tubuh. Awali dari otot di tubuh bagian atas dan secara bertahap, tegangkan dan rilekskan otot di tubuh bagian bawah. Tegangkan otot-otot dahi dan wajah sambil menarik napas. Tahan napas untuk sejenak dan keluarkan secara perlahan sembari merilekskan otot. Ulangi proses ini sambil menegangkan dan merilekskan semua otot tubuh.
KIAT PAKARSpesialis WicaraAmy Chapman MA, CCC-SLP adalah terapis vokal dan spesialis vokal lagu. Amy adalah Pakar Patologi Bicara dan Bahasa berlisensi dan besertifikasi yang mendedikasikan kariernya untuk membantu para profesional memperbaiki dan mengoptimalkan suara mereka. Amy mengajar optimalisasi suara, bicara, kesehatan vokal, dan rehabilitasi suara di berbagai universitas di California, termasuk UCLA, USC, Chapman University, Cal Poly Pomona, CSUF, CSULA. Amy berlatih di Lee Silverman Voice Therapy, Estill, LMRVT, dan turut terlibat dalam American Speech and Hearing Association.Pakar Kami Sependapat: Orang-orang cenderung berbicara dengan sangat cepat saat merasa gugup, dan hal ini menyebabkan mereka seolah-olah bergumam. Otak Anda bekerja dengan cepat, seperti halnya jantung yang berdetak cepat karena pengaruh tanggapan lawan atau lari ( fight or flight ) pada tubuh. Coba tahan diri dan biarkan situasi menjadi sunyi untuk sesaat. Dalam kesunyian tersebut, pikirkan hal berikutnya yang Anda ingin katakan. Dengan demikian, detak jantung akan melambat dan Anda akan merasa lebih tenang, serta bisa memikirkan hal berikutnya yang perlu diucapkan dengan lebih jelas.
Iklan
-
Baca teks dengan lantang dalam beragam irama atau kecepatan. Coba baca teks secara lantang dalam kecepatan normal, kemudian gunakan irama yang lebih cepat daripada biasanya. Dengan demikian, tempo lain akan terkesan lebih lambat. Setelah itu, secara sadar tunjukkan usaha untuk membaca ulang teks secara lebih perlahan, dan lambatkan irama hingga tempo ucapan Anda terdengar sangat lambat. [8] X Teliti sumber
- Dengan latihan, perubahan kecepatan bicara seperti ini membantu Anda mempelajari cara mengendalikan tempo bicara.
-
Baca teks dengan lantang dalam beragam volume. Pertama, baca teks dengan volume biasa. Setelah itu, coba baca teks yang sama dengan berbisik (suara sangat pelan). Anda bisa berlatih membaca berbagai tulisan secara berbisik. Usaha tambahan yang Anda kerahkan untuk mengeluarkan udara dengan volume yang lebih halus secara otomatis akan memperlambat tempo monolog Anda. [9] X Teliti sumber
- Coba tarik napas dalam-dalam, kemudian keluarkan semua udara sambil menyelesaikan satu frasa. Sisipkan jeda di antara setiap frasa.
-
Rekam diri sendiri saat berbicara. Banyak orang kesulitan mendengarkan masalah yang muncul pada ucapan atau tuturannya sendiri, terutama saat sedang berpidato atau melakukan presentasi. Coba rekam diri sendiri saat berbicara—terutama pada presentasi, dan bukan sekadar sesi latihan—ada Anda bisa mendengarkan suara sendiri dan mengkritik kesalahan yang dilakukan. [10] X Teliti sumber
- Putar rekaman saat Anda sedang sendiri dan memiliki banyak waktu untuk menganalisis apa yang didengarkan. Coba latih pidato atau ucapan yang sama, tetapi tunjukkan usaha nyata untuk mengubah kendala-kendala yang Anda dengarkan dalam rekaman.
- Pikirkan bagian-bagian pidato atau ucapan yang terdengar cepat, dan latih diri untuk memperlambat bicara, terutama pada bagian-bagian tersebut.
-
Mintalah seseorang mendengarkan Anda dan memberikan umpan balik. Bicaralah kepada teman atau rekan yang dapat dipercaya dan minta ia mendengarkan Anda saat berbicara, kemudian mencatat beberapa hal. Setelah presentasi berakhir, mintalah pendapatnya, terutama yang terkait dengan tempo atau kecepatan bicara. [11] X Teliti sumber
- Coba terima kritik orang lain secara positif. Ingatlah bahwa Andalah yang meminta orang lain untuk memberikan kritik.
Iklan
Referensi
- ↑ https://www.ethos3.com/2014/03/how-to-slow-down-nervous-speedy-speech/
- ↑ http://www.lisabmarshall.com/2015/07/23/pronounce-words-clearly-stop-mumbling/
- ↑ https://www.ethos3.com/2014/03/how-to-slow-down-nervous-speedy-speech/
- ↑ https://www.ragan.com/Main/Articles/5_ways_to_slow_down_your_speech_46775.aspx
- ↑ https://www.fastcompany.com/3035634/6-simple-ways-to-improve-the-way-you-speak
- ↑ https://www.canr.msu.edu/news/eye_contact_dont_make_these_mistakes
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/2013/02/27/calming-techniques-stress-anxiety_n_2736457.html
- ↑ http://www.memory-improvement-tips.com/how-to-reduce-my-speed-in-speaking.html
- ↑ https://www.inc.com/sims-wyeth/how-to-slow-down-if-you-talk-too-fast.html