Unduh PDF
Unduh PDF
Berjalan mendekati orang yang belum dikenal untuk memulai percakapan adalah bagaikan terjun bebas dalam seni pergaulan. Terlihat menyenangkan dan menarik, namun berisiko. Tindakan ini juga dapat membuat seluruh hidup Anda berubah. Jadi, jika Anda ingin sukses “terjun bebas” dalam pergaulan, teruskan membaca artikel ini.
Langkah
-
Berlatihlah sampai Anda merasa berbicara dengan orang yang belum dikenal menjadi sesuatu yang alami. [1] X Teliti sumber Cara terbaik untuk mengatasi kegelisahan sosial adalah menghadapinya. Berbicara dengan orang yang belum dikenal membutuhkan keahlian tersendiri: semakin sering Anda melakukannya, semakin baik kemampuan Anda. Dengan latihan yang cukup, hal ini akan terasa alami untuk Anda. Anda bahkan tidak perlu “berpikir” harus berkata apa kepada orang yang belum Anda kenal. Cara terbaik untuk melatihnya adalah menentukan target mingguan. [2] X Teliti sumber
- Jangan membuat diri Anda sendiri kewalahan! Jika berbicara dengan orang yang belum dikenal membuat Anda kewalahan, mulailah dengan perlahan-lahan. Anda mungkin dapat mulai dengan berjanji pada diri sendiri untuk berbicara dengan dua orang yang belum dikenal dalam waktu satu minggu. Tambahkan satu orang setiap minggunya.
- Terus dorong diri Anda sendiri! Ada garis tipis antara berbicara terlalu banyak dan kurang banyak berbicara. Anda memang tidak ingin merasa kewalahan, tetapi Anda tentu juga tidak ingin kalah oleh ketakutan. Keluarlah dari zona nyaman Anda.
-
Kunjungi acara-acara sosial. Benar, jangan mengajak siapa pun. Tempatkan diri Anda di dalam situasi pergaulan tanpa Anda mengenal siapa pun. Tanpa seorang teman yang dapat “melindungi”, Anda akan lebih berusaha untuk dapat berbaur. Jangan terburu-buru, dan jangan khawatir jika Anda belum berbicara kepada siapa pun di awal acara. Anda toh masih ada di sana dan di tengah orang-orang yang tidak Anda kenal, yang merupakan hal yang belum pernah Anda lakukan sebelumnya! Carilah acara-acara terdekat yang memungkinkan Anda untuk memulai pembicaraan dengan orang yang belum Anda kenal, misalnya:
- Pagelaran seni
- Bedah buku
- Konser musik
- Pameran di museum
- Festival
- Perkumpulan pecinta buku
- Parade/aksi unjuk rasa/demonstrasi
-
Mintalah bantuan teman Anda. [3] X Teliti sumber Jika Anda berpikir bahwa berbicara dengan orang yang belum dikenal adalah tantangan yang berlebihan, mintalah bantuan dari teman yang suka bergaul. Dengan bantuannya, Anda dapat berlatih untuk berbicara dengan orang yang belum Anda kenal sementara ada seorang teman di sebelah yang membuat Anda lebih nyaman.
- Jangan membiarkan teman Anda mengambil alih semua pembicaraan. Pastikan dia tahu bahwa Anda ingin terlibat lebih banyak dari yang biasanya.
-
Jangan terlalu memusingkannya. Jika Anda terlalu banyal berpikir sebelum memulai sebuah pembicaraan dengan seorang yang belum Anda kenal, ini berarti Anda sudah menggagalkan diri Anda. Semakin Anda memikirkannya, semakin guguplah Anda jadinya. Saat Anda bertemu seseorang yang Anda ingin ajak bicara, lekaslah cairkan suasana, sebelum melanjutkan pembicaraan lebih jauh. Adrenalin Anda saat itu akan menghentikan rasa gugup Anda.. [4] X Teliti sumber
-
Berpura-puralah santai, sampai Anda benar-benar dapat mengalir. [5] X Teliti sumber Berbicara dengan orang yang belum Anda kenal dapat membuat Anda lelah dan terintimidasi saat berada pada situasi yang berisiko tinggi. Jika Anda berada dalam wawancara pekerjaan atau ingin berbicara dengan seseorang yang menarik, Anda mungkin khawatir bahwa setiap orang dapat melihat kegugupan Anda. Tetapi sebenarnya, tidak seorang pun tahu betapa gugupnya Anda selain diri Anda sendiri! Berpura-puralah saja percaya diri, lebih dari apa yang Anda sedang rasakan, dan orang yang Anda ajak bicara akan melihat apa yang ingin Anda sampaikan.
- Ingat, semakin Anda berlatih untuk berbicara dengan orang yang belum Anda kenal, Anda semakin tidak perlu berpura-pura untuk percaya diri.
-
Jangan biarkan rasa tertolak menjatuhkan Anda. Saat Anda sudah begitu berusaha, Anda mungkin akan mengalami penolakan dari orang-orang yang Anda dekati. Jika Anda orang yang pemalu, Anda tahu benar, terkadang orang-orang tidak merasa ingin diajak berbicara. Jika seseorang menolak untuk berbicara kepada Anda, jangan tersinggung!
- Berusahalah melihat kegagalan sebagai satu titik terang, yaitu kesempatan untuk belajar dan menjadi lebih baik.
- Tidak perlu takut. Hal terburuk yang bisa terjadi adalah orang itu berkata bahwa dia sibuk atau sedang tidak ingin diajak berbicara. Itu bukanlah kiamat!
- Tidak ada yang memperhatikan dan memikirkan Anda selain diri Anda sendiri. Jangan khawatir mengenai orang-orang yang menertawakan Anda, mereka semua sebenarnya sedang sibuk memikirkan diri mereka sendiri.
Iklan
-
Tampilkan kesan ramah dan mudah didekati Berusahalah untuk terlihat ramah. Jika Anda terlihat gelisah atau cemberut saat memulai pembicaraan, Anda seperti menyudutkan orang yang Anda ajak bicara. Meskipun mungkin Anda merasa tidak keruan di dalam hati Anda, cobalah untuk santai dan tetap ramah agar orang tersebut merasa lebih nyaman. Hasilnya akan lebih baik, dan pembicaraan pun menjadi lebih lancar.
- Lakukan kontak mata. Alih-alih merasa gugup dengan sering-sering melihat telepon Anda, lihatlah sekitar ruangan dan perhatikan orang-orang yang ada di sana. Lakukankontak mata dengan orang-orang yang Anda lihat untuk mengetahui siapa yang tertarik untuk diajak bicara.
- Tersenyumlah dengan orang yang Anda lihat, walaupun Anda tidak berencana untuk berbicara dengan mereka. Kedua hal ini melatih Anda dalam komunikasi nonverbal dan mempermudah Anda untuk mengajak berbicara seseorang.
- Gunakan bahasa tubuh Anda. Tegakkan bahu Anda, angkat sedikit dada Anda, dan angkat dagu Anda. Semakin Anda terlihat percaya diri, semakin orang-orang tertarik untuk berbicara dengan Anda.
- Jangan menyilangkan lengan pada dada Anda. Orang-orang dapat menerjemahkan lengan yang disilangkan di dada sebagai tanda bahwa Anda tidak tertarik dalam pembicaraan.
-
Gunakan bahasa nonverbal sebelum Anda mulai berbicara kepada seseorang. Orang-orang akan berpikir bahwa Anda aneh jika Anda memulai pembicaraan tanpa memberikan mereka tanda-tanda bahwa Anda sedang mendekati mereka. Alih-alih berjalan mendekat dan langsung memulai pembicaraan dengan orang lain, buatlah pembicaraan ringan dengan bahasa nonverbal. Buatlah kontak mata dan tersenyumlah untuk membangun hubungan sebelum berusaha memulai pembicaraan.
-
Gunakan interaksi kecil. Anda mungkin perlu mengenal seseorang, tetapi membuka pembicaraan dengan topik yang berat membuat orang malas berbicara. Jika pendekatan Anda kurang ramah (tidak bereaksi terhadap sesuatu yang diperhatikan oleh kedua pihak), mulailah dengan interaksi kecil. Alih-alih membuka pembicaraan dengan pertanyaan mengenai tujuan hidup, cobalah mulai dengan sebuah observasi atau meminta pertolongan:
- “Wah, bar itu mau ditutup malam ini. Kita harus memberi tip lebih banyak, dong!”
- “Hari ini macet sekali, ya! Anda tahu apa penyebabnya?”
- “Saya boleh minta tolong Anda untuk memasang kabel laptop saya? Colokannya ada di belakang Anda. Terima kasih, ya.”
- “Jam berapa ya sekarang?”
-
Perkenalkan diri Anda. Saat Anda membuka dengan interaksi kecil, Anda dapat menanyakan nama orang tersebut. Cara terbaik untuk itu adalah sesederhana memberikan kartu nama Anda. Etiket ini pada dasarnya akan membuat orang tersebut memperkenalkan dirinya juga. Jika ia mengabaikan perkenalan Anda, mungkin dia sedang tidak berselera atau memang sifatnya kasar. Jika yang terjadi adalah salah satu dari kedua kemungkinan itu, lebih baik Anda tidak melanjutkan pembicaraan.
- Setelah Anda selesai melakukan interaksi pembuka, katakan “Saya (nama Anda), dan ini.” Berikan salam dengan berjabat tangan seperti biasanya jika Anda sedang memperkenalkan diri.
-
Berikan pertanyaan terbuka. [6] X Teliti sumber Jika Anda memberikan pertanyaan dengan jawaban ya atau tidak, pembicaraan menjadi sangat singkat. Alih-alih, berikan pertanyaan yang membuka pembicaraan, bukan menutupnya. Sebagai contoh:
- "Sedang sibuk apa hari ini?", bukan "Gimana kabar Anda hari ini?"
- "Saya sering melihat Anda. Apa yang membuat Anda sering kemari? Apa yang bagus tentang tempat ini?”, bukan “Anda sering kemari?”
-
Berikan orang tersebut pertanyaan yang dapat memberikan penjelasan untuk Anda. Setiap orang suka dianggap seperti seorang yang tahu sesuatu. Bahkan jika Anda telah tahu banyak tentang topik tersebut, mintalah orang tersebut menjelaskan hal tersebut untuk Anda. Sebagai contoh, jika ada sebuah berita, katakan “Oh, saya melihat judul tersebut, tetapi tidak ada waktu untuk membacanya di kantor hari ini. Anda tahu isi dari berita tersebut?" Orang-orang lebih suka berbicara jika mereka merasa memiliki sesuatu yang dapat mereka katakan.
-
Jangan takut untuk tidak sependapat. Menemukan titik persamaan itu sangat penting. Namun sebenarnyanya, perbedaan justru dapat menjalin sebuah hubungan yang baru. Tunjukkan kepada orang yang Anda ajak bicara bahwa berbicara dengannya sangatlah menyenangkan. Biarkan dia terlibat dalam perdebatannya agar masing-masing pihak menunjukkan pendapatnya.
- Pertahankan perdebatan yang ringan. Jika Anda melihat orang itu mulai masuk pada perdebatan yang terlalu serius, Anda harus lekas mundur.
- Anda perlu menciptakan pembicaraan yang alami, bukan perdebatan yang panas.
- Pastikan untuk sering tersenyum dan tertawa saat perdebatan untuk memberi kesan bahwa Anda menikmati pembicaraan dan bukan marah karena pendapat yang berbeda.
-
Tetaplah bicarakan topik yang aman. Jika Anda ingin ada perdebatan, Anda tidak perlu mengarahkan pembicaraan menjadi perdebatan yang serius. Sebuah perdebatan mengenai agama atau politik mungkin akan mengakibatkan sakit hati, tetapi perdebatan mengenai tempat rekreasi atau tim sepak bola dapat menjadi topik pembicaraan yang ringan dan menyenangkan. Contoh topik-topik aman lainnya misalnya adalah film, musik, buku, atau makanan.
-
Biarkan pembicaraan mengalir. Anda mungkin ingin tetap membicarakan topik yang telah Anda persiapkan, tetapi itu akan membatasi potensi pembicaraan Anda. Biarlah pembicaraan mengalir secara alami. Anda dapat berusaha mengarahkannya dengan lembut ke topik yang lebih nyaman untuk Anda, tetapi jangan bersikap terlalu kaku. Jika orang yang Anda ajak bicara membawa Anda pada topik yang tidak Anda kuasai, akui saja. Mintalah mereka menjelaskan kepada Anda dan nikmatilah belajar sesuatu yang baru!Iklan
-
Tetaplah membicarakan hal yang ringan di awal interaksi. Berbicara dengan orang yang sedang antri di kasir supermarket atau di lift adalah cara yang praktis untuk melatih berbicara dengan orang yang belum Anda kenal. Karena Anda hanya akan berada di tempat itu sejenak saja, Anda tahu bahwa pembicaraan tidak akan berlangsung lama, dan hal itu membuat Anda cukup tenang. Saat berinteraksi, jangan bicarakan topik yang terlalu dalam. Tetaplah pada topik yang ringan dan bersifat observasi: “Lift ini baunya tidak sedap, ya” atau “Tolong bantu saya untuk tidak tergoda membeli semua permen yang sedang dipajang itu.”
-
Bersenang-senanglah pada saat terjadi interaksi yang lebih lama. Jika Anda berada di kedai kopi, bar, atau sedang duduk-duduk di teras depan sebuah toko buku, Anda memiliki lebih banyak waktu untuk berbicara. Cobalah menikmatinya! Lontarkan lelucon dan tunjukkan sisi kepribadian Anda yang menyenangkan yang biasanya hanya Anda ekspresikan di hadapan teman-teman yang sudah Anda kenal.
-
Cobalah untuk mengenal seseorang lebih dalam jika Anda tertarik untuk menjalin hubungan asmara dengannya. Jika Anda bertemu seseorang yang Anda sukai, ajukan pertanyaan yang bersifat lebih pribadi. Ini tidak hanya membuat hubungan yang baru terjalin ini menjadi lebih dekat, tetapi juga dapat lebih mengungkapkan kepribadian orang yang Anda ajak bicara. Anda bahkan dapat memperdalam pembicaraan untuk mengetahui apakah orang tersebut memang cocok dengan diri Anda.
- Namun, jangan bersikap terlalu mendesak. Menanyakan kepada seseorang di awal pembicaraan mengenai apakah dia ingin memiliki anak adalah sesuatu yang terlalu dini.
- Alih-alih, berikan sedikit detail mengenai diri Anda, dan biarkan orang lain memutuskan apakah mereka ingin bercerita lebih lanjut atau tidak. Sebagai contoh, “Aku ini anak mami/papi. Kalau tidak dekat sama papi/mami satu hari, rasanya tidak enak.”
-
Bersikaplah profesional dalam kesempatan menjalin jaringan bisnis. Anda mungkin bertemu dengan seseorang yang memiliki dampak untuk lini bisnis Anda, atau mungkin berada dalam suatu konferensi profesional. Dalam bentuk interaksi apa pun, Anda tentu ingin agar orang lain mendapatkan kesan bahwa Anda percaya diri dan kompeten. Meskipun mungkin Anda merasa gugup saat berbicara dengan orang yang belum Anda kenal, “berpura-puralah percaya diri sampai Anda berhasil melakukannya”.
- Jangan lontarkan guyonan murahan yang hanya cocok untuk suasana sangat santai dengan teman-teman dekat (misalnya di bar).
- Tetaplah pada bidang/topik yang Anda tekuni. Tunjukkan kepada orang lain bahwa Anda memahami apa yang Anda kerjakan dan Anda kompeten mengerjakannya.
-
Berusahalah untuk memberi kesan yang selalu diingat pada saat wawancara. Wawancara itu sendiri adalah penting, tetapi pembicaraan sebelum dan setelah wawancara juga penting. Melibatkan orang yang mewawancarai Anda dalam pembicaraan yang menyenangkan menunjukkan bahwa Anda adalah seorang mitra yang mereka cari. Selain itu, setiap orang yang diwawancara biasanya memberikan jawaban atas pertanyaan yang sama. Pertanyaan tersebut sering timbul dalam pikiran orang yang mewawancarai. Pembicaraan mengenai sebuah topik yang ringan dapat membantu Anda meninggalkan kesan yang tidak mudah dilupakan.
- Bagikan sesuatu yang unik mengenai Anda sendiri, misalnya “Saya melewatkan latihan bola demi menghadiri wawancara ini, karena pekerjaan ini penting untuk saya!”
Iklan
Tips
- Jangan memaksa seseorang untuk tetap terlibat dalam pembicaraan. Jika orang yang Anda ajak bicara terlihat tidak tertarik, jangan memaksa dia.
- Jika Anda memutuskan untuk pergi ke lokasi atau area yang baru sendiri, lebih baik Anda memberitahu seseorang ke mana Anda pergi dan kapan Anda berencana untuk pulang, demi keamanan diri Anda sendiri.
- Jika Anda adalah pengguna Facebook, periksalah kalender acara Anda untuk mengetahui acara-acara apa yang akan berlangsung di sekitar Anda, di mana lokasinya, dan kapan pelaksanaannya.
- Berusahalah untuk memiliki reputasi sebagai orang yang ramah dan mudah didekati. Ini akan membantu Anda dalam berbagai pertemuan dan interaksi sosial di masa mendatang.
- Anda dapat menggunakan situs web jaringan sosial seperti meetup.com yang memicu interaksi di dunia nyata. Anda dapat menemukan komunitas-komunitas terdekat yang memiliki hal-hal yang cocok dengan Anda dan membantu Anda terlibat dalam kelompok pergaulan yang membuat Anda lebih nyaman untuk berbicara dengan orang-orang yang baru.
- Kuncinya adalah merasa nyaman dengan diri Anda sendiri, meskipun mengalami situasi yang sangat kaku atau aneh. Jika Anda merasa nyaman, situasi di sekeliling Anda tidak akan terasa kaku.
Iklan
Peringatan
- Anda mungkin menemukan beberapa dari masalah-masalah di bawah ini, tetapi semakin cepat Anda melaluinya, semakin cepat Anda menyadari bahwa ini semua tidaklah berbahaya:
- Anda tidak akan tahu apa yang harus dikatakan saat mendekati seseorang.
- Anda mungkin akan menjadi terdiam dan terlihat tidak nyaman.
- Anda mungkin akan terlihat gugup saat bertemu dengan sebagian orang pertama kali.
- Anda berhasil memulai pembicaraan dengan lancar, lalu terdiam dan tidak tahu apa lagi yang harus Anda katakan, hingga suasana menjadi sunyi dan tidak nyaman.
- Anda akan berpikir, “Ini terlalu sulit! Lebih baik aku nonton film saja.”
- Beberapa orang jadi berpikir bahwa Anda menyukai mereka.
- Mungkin Anda akan mendekati seorang yang tidak baik yang mungkin dapat menyakiti Anda (berhati-hatilah terhadap kemungkinan ini!).
- Anda perlu berjaga-jaga agar merasa terlalu sombong.
- Anda terlalu memaksa orang untuk masuk dalam pembicaraan, yang adalah bagaikan sebuah undangan untuk berkelahi (jadi, berhati-hatilah).
Iklan
Referensi
- ↑ http://www.calmclinic.com/social-anxiety/anxiety-around-strangers
- ↑ http://blog.peertransfer.com/2013/02/06/overcoming-the-fear-of-small-talk/
- ↑ http://www.calmclinic.com/social-anxiety/anxiety-around-strangers
- ↑ http://blog.peertransfer.com/2013/02/06/overcoming-the-fear-of-small-talk/
- ↑ http://www.anxietysupportnetwork.com/articles/faking_anxiety_recovery.php
- ↑ http://www.improveyoursocialskills.com/conversation/invitation
Iklan