PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Apakah kamu ingin merasa lebih nyaman untuk berbicara dengan para perempuan? Jangan khawatir! Berbicara dengan remaja perempuan tidak selalu terasa sulit! Cukup awali obrolan dengan percaya diri dan pastikan situasi tetap terasa ringan dan santai hingga kamu mengenalnya lebih baik. Ingatlah bahwa berbicara kepada perempuan sebenarnya sama saja seperti saat kamu berbicara kepada orang lain. Kamu tidak harus menunjukkan usaha secara berlebihan untuk menjadi sosok yang tulus dan ramah agar bisa mengajak seorang perempuan berbincang.

Metode 1
Metode 1 dari 11:

Anggaplah obrolan dengannya seperti obrolan biasa.

PDF download Unduh PDF
  1. Kamu tidak perlu mengubah apa pun tentang diri sendiri secara dramatis untuk membangun kesan yang positif. Sebenarnya, kamu tidak akan menunjukkan kemajuan apa pun jika kamu memperlakukannya seolah-olah ia berasal dari dunia lain! Perempuan tidak begitu berbeda dari laki-laki; mereka pun memiliki harapan, hobi, dan perasaan, seperti halnya dirimu dan siapa pun. Oleh karena itu, perlakukan ia seperti manusia biasa! [1]
    • Hal ini penting untuk diingat, terutama jika kamu menyukainya. Jika kamu memendam perasaan untuknya, kamu tetap perlu memperlakukannya dengan rasa hormat dan sikap yang normal. Namun, ini tidak berarti kamu tidak boleh melemparkan rayuan atau mengungkapkan perasaanmu. Setidaknya, kamu perlu memperlakukannya seperti manusia biasa.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 11:

Berpura-puralah percaya diri jika kamu merasa gugup.

PDF download Unduh PDF
  1. " (berpura-puralah [dalam satu hal] hingga kamu benar-benar berhasil atau menguasainya). Ungkapan ini ternyata terbukti benar! Jika kamu takut sampai terkesan aneh, bayangkan dirimu sebagai sosok paling keren di bumi. Kepercayaan diri berkaitan dengan penampilanmu dan jika kamu bersikap seperti sosok yang percaya diri, kamu akan terlihat demikian! Cukup tunjukkan sisi terbaik dari diri sendiri saat berbicara kepadanya, serta pastikan kamu tetap bersikap jujur, terbuka, dan tulus. [2]
    • Hindari humor yang merendahkan diri sendiri. Pastikan kamu tertawa bersamanya, dan bukan justru menertawai diri sendiri.
    • Jangan merendahkan kemampuan atau pengetahuanmu. Di sisi lain, jangan berusaha berbohong atau membuat diri terkesan sebagai sosok paling hebat di dunia. Jadilah diri sendiri!
Metode 3
Metode 3 dari 11:

Lemparkan sapaan.

PDF download Unduh PDF
  1. Jika kamu belum pernah bertemu dengannya sebelumnya, perkenalkan diri dengan menyebutkan nama dan lemparkan senyuman yang hangat. Jika kamu ingin mengajaknya mengobrol sambil menunggu kelas dimulai (atau menunggu sesuatu), kamu bisa mengawali obrolan atau melemparkan pertanyaan tentang hal yang sama-sama dijalani untuk berinteraksi dengannya. [3]
    • Jika kamu tidak mengenalnya, perkenalkan diri. Kamu bisa mengatakan, misalnya, “Hai! Namaku Bara! Siapa namamu?” Kalimat perkenalan seperti ini memang sederhana, tetapi efektif.
    • Jika kamu sudah mengenalnya, cukup katakan, misalnya, “Hai! Apa kabar?” atau “Bagaimana kabarmu?” Kamu tidak perlu melemparkan pertanyaan yang rumit; cukup berinteraksi dengannya seperti biasa, seolah-olah hal tersebut bukanlah sesuatu yang penting.
    • Kamu juga bisa mengatakan, “Apa kamu sudah siap untuk ulangan hari ini?” atau “Hujan tadi pagi sangat deras, ya?”
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 11:

Tataplah matanya dan tersenyumlah.

PDF download Unduh PDF
  1. Jangan memainkan sesuatu dengan tanganmu atau memasukkan tangan ke dalam saku (kamu mungkin tergoda untuk menunjukkan bahasa tubuh seperti ini saat merasa gugup). Pastikan bahumu tetap rileks, berdirilah dengan tegak, dan posisikan kakimu ke arahnya agar kamu terlihat terbuka dan siap berinteraksi dengannya. Jika kamu menghadap ke arah yang lain, memalingkan pandangan, atau tidak tersenyum, ia akan menduga bahwa kamu tidak ingin berbicara dengannya. [4]
    • Jangan sampai kamu terkesan ngotot dengan berdiri terlalu dekat darinya atau menyentuhnya. Anggap saja ia tidak ingin berinteraksi secara fisik, kecuali jika ia “tidak sengaja” menyentuhmu terlebih dahulu atau berusaha memelukmu.
Metode 5
Metode 5 dari 11:

Awali obrolan kecil.

PDF download Unduh PDF
  1. Kamu bisa mengawali obroaln tentang hal-hal di sekitarmu, seperti guru mata pelajaran, cuaca, atau bahkan buku yang ia bawa. Sebagai alternatif, kamu bisa membahas film yang baru saja dirilis atau acara televisi yang populer. Dengan tidak membahas topik yang serius, kamu bisa memberinya ruang untuk bersantai dan memandu arah obrolan.
    • Sebagai contoh, kamu bisa mengatakan "Cuaca akhir pekan kemarin panas sekali, ya? Aku sebenarnya berencana pergi, tetapi tak jadi karena tak tahan dengan cuacanya. Oh, ya! Apa yang kamu lakukan akhir pekan kemarin?"
    • Kamu juga bisa mengawali obrolan dengan, misalnya, “Apa kamu sudah menonton The Avengers ? Aku baru menontonnya kemarin malam. Seru sekali!”
    • Jika kamu langsung membahas topik yang serius atau menanyakan mimpi dan keinginan terdalamnya, ia akan merasa kewalahan atau risi.
    Iklan
Metode 6
Metode 6 dari 11:

Ajukan pertanyaan untuknya.

PDF download Unduh PDF
  1. Ajukan pertanyaan yang ringan dan tidak langsung bersifat personal. Pertanyaan seperti ini memberinya kesempatan untuk membuka diri dan berbicara tentang dirinya sendiri. Setiap orang senang berbagi kisah mengenai kehidupannya masing-masing, dan kesempatan ini merupakan momen yang tepat untuk mengarahkan obrolan ke interaksi yang lebih bermakna atau mendalam. [5]
    • Ingatlah bahwa kamu harus mendengarkannya! Jangan terpaku memikirkan ucapan atau pertanyaan berikutnya. Cukup ikuti alur dan biarkan obrolan berkembang secara alami.
    • Kembangkan informasi yang ia sampaikan. Jika ia bercerita tentang guru di kelas, kamu bisa bertanya, misalnya, “Apa pendapatmu dengan Pak Rahmat?” atau “Kamu juga kesulitan mengerjakan PR kemarin malam?”
Metode 7
Metode 7 dari 11:

Ikuti nada dan energinya.

PDF download Unduh PDF
  1. Jika ia tampak tertekan atau sedih, jangan memaksanya mengobrol dan biarkan percakapan berakhir secara alami. Menemuinya saat suasana hatinya sedang baik merupakan momen yang tepat untuk meningkatkan kesempatanmu membangun persahabatan atau hubungan yang tulus dan asli. Orang-orang tidak selalu ingin menjalani obrolan yang sangat mendalam sehingga kamu tidak boleh memaksakannya jika memang dirasa tidak alami. [6]
    • Hindari jawaban singkat dan satu kata karena jawaban seperti itu biasanya dapat mengakhiri obrolan dengan cepat. Jika ia mengajukan pertanyaan dan kamu menjawabnya dengan “Ya” atau “Tidak”, kamu tidak bisa memberinya kesempatan untuk mengembangkan obrolan.
    • Jika ia mulai menjauh dan bersikap seolah-olah tidak ingin mengobrol, biarkan ia pergi. Kamu selalu bisa mengajaknya lagi mengobrol di lain waktu.
    • Sebagai contoh, jika ia mengatakan, “Aku tak tahan dengan mata pelajaran ini!”, kamu bisa menjawab, misalnya, “Ya, mapel ini terkadang sulit dipahami. Sejarah adalah mapel yang paling kubenci.”
    • Jika ia membahas film yang kamu belum tonton (atau semacamnya), kamu bisa mengatakan, “Sebenarnya, aku belum menonton film itu. Seru, ya?”
    Iklan
Metode 8
Metode 8 dari 11:

Berikan ia pujian.

PDF download Unduh PDF
  1. Coba komentari sesuatu yang berkaitan dengan kepribadian atau perilakunya. Jika kamu ingin mencoba melemparkan rayuan kecil, komentari pakaian atau gaya rambutnya. Jika suasana hatinya masih terlihat baik atau ceria setelah obrolan berakhir, ada kemungkinan ia ingin mengobrol lagi denganmu di lain waktu. [7]
    • Sebagai contoh, kamu bisa mengatakan, “Aku menyukai argumenmu di kelas sejarah tadi” atau “Kudengar kamu sudah membentuk tim basket. Selamat, ya!”
    • Kamu juga bisa mengatakan, “Aku menyukai pita kepalamu!” atau “Sepatumu sangat cantik!”
    • Jangan melemparkan pujian yang terlalu personal atau terikat dengan penampilan fisiknya. Jika ia merasa bahwa kamu menjadikannya objek, ia tidak ingin mengobrol denganmu lagi.
    • Pujian merupakan elemen yang tepat jika obrolan tiba-tiba terhenti. Melemparkan pujian adalah taktik yang baik untuk mengemudikan kembali obrolan ke arah baru yang positif.
Metode 9
Metode 9 dari 11:

Bahas hal-hal yang sama-sama diminati.

PDF download Unduh PDF
  1. Akan jauh lebih sulit bagimu untuk terhubung dengan seseorang jika kamu merasa tidak memiliki hobi yang sama-sama dijalani (atau hal yang sama-sama didalami/dipercayai). Jika ia menyebutkan suatu tim olahraga, mata pelajaran, atau kegiatan yang kamu pun sukai, fokuskan obrolan pada hal-hal tersebut. Topik-topik seperti ini merupakan hal yang tepat untuk menjaga jalannya obrolan. [8]
    • Makin sering kamu mengarahkan obrolan ke topik-topik yang menyenangkan bagi kalian berdua, makin akrab dan bermakna obrolanmu dengannya seiring berjalannya waktu.
    Iklan
Metode 10
Metode 10 dari 11:

Tunjukkan sedikit sisi misteriusmu.

PDF download Unduh PDF
  1. Meskipun kalian sedang mengobrol tentang grup musik yang sama-sama disukai, kamu tidak perlu bercerita tentang konser yang kamu tonton bersama mantan kekasihmu. [9] Terkadang mudah bagi seseorang untuk bercerita terlalu banyak, terutama saat merasa gugup atau berusaha membangun kesan yang baik. Namun, sisakan sedikit ruang untuk imajinasi agar kamu terlihat lebih menarik. [10]
    • Kamu juga akan terkesan terpaku kepada diri sendiri jika sering melemparkan anekdot pribadi atau berbicara tentang diri sendiri, tanpa memberinya kesempatan untuk berbagi kisah.
    • Sebagai contoh, jika ia mengatakan, “Kamu ingin mengajak seseorang ke acara pesta dansa sekolah?”, kamu bisa mengatakan, “Aku masih menimbang-nimbang pilihanku” dan lemparkan sedikit senyuman jail.
    • Jika ia bertanya, “Bagaimana kelas geometri Bu Yuyun?”, kamu bisa mengatakan, “Sejauh ini, aku bisa menjalaninya dengan baik. Bagaimana denganmu? Bu Yuyun cukup galak, ya.”
Metode 11
Metode 11 dari 11:

Mintalah nomor teleponnya atau ajak ia meluangkan waktu bersama di lain waktu.

PDF download Unduh PDF
  1. Jika kamu merasa nyaman untuk meminta nomor teleponnya, lakukan saja! Sebagai alternatif, kamu bisa menanyakan akun Instagram atau Facebook-nya. Jika kamu belum merasa nyaman atau percaya diri, cukup katakan bahwa kamu senang mengobrol dengannya dan ingin berbincang lagi dengannya di lain waktu. [11]
    • Sebagai contoh, kamu bisa mengatakan, “Aku senang mengobrol denganmu. Mungkin kita bisa berjalan-jalan di lain waktu!”
    • Kamu juga bisa mencari alasan untuk meminta nomor teleponnya. Jika kalian mengobrol tentang buku, misalnya, kamu bisa mengatakan, “Apakah kamu keberatan jika aku meminta nomor teleponmu? Aku ingin kirim nama penulis buku X setelah tiba di rumah.”
    Iklan

Peringatan

  • Lupakan atau hindari kalimat-kalimat gombal, kecuali jika kamu menduga bahwa ia menyukaimu. Kalimat-kalimat gombal jarang memberikan hasil yang diinginkan dan ia pun bisa menangkap kesan yang salah darimu. [12]
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 5.294 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan