PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Berdebat, baik secara informal maupun formal, adalah sebuah seni lawas. Dewasa ini, Anda bisa berdebat di warung kopi atau dalam sebuah acara debat resmi. Anda bisa mempelajari beberapa strategi formal dan informal atau format perdebatan, baik itu berdebat secara spontan, berdebat solo, atau untuk tim debat.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Berdebat dalam Kehidupan Sehari-hari

PDF download Unduh PDF
  1. Dengan mengajukan pertanyaan, Anda bisa mulai mengajukan argumen. Oleh karena Anda tidak sedang berdebat secara formal, Anda tidak tahu posisi yang dipegang oleh orang di seberang Anda, atau apa yang lawan percayai. Ajukan pertanyaan untuk memastikannya.
    • Untuk menggali pendapat dan pengetahuan seseorang, ajukan pertanyaan mendetail seperti ini: "Jadi apakah Anda percaya kurang lengkapnya rekaman fosil punya pengaruh besar terhadap Darwinisme?"
    • Tanyakan pendapat lawan secara langsung. "Jadi apa posisi Anda terhadap tindakan afirmatif?"
  2. Minta lawan untuk menjelaskan bagian yang kurang jelas. Tidak ada pandangan dunia seseorang yang koheren seratus persen, tetapi sulit untuk berdebat dengan seseorang yang alur berpikirnya berantakan. Cobalah dengan santun mengarahkan lawan ke pendapat yang kurang lebih konsisten.
    • Jika Anda masih ragu tentang pendapat lawan, bantulah lawan dengan cara yang tidak menyerang: "Jadi, jika saya tidak salah tangkap, apakah Anda mengatakan bahwa uang logam harus dihapuskan karena biaya mencetak uang logam lebih dari nilai uang logam itu sendiri?"
  3. Setelah Anda mengulangi apa yang lawan katakan, mulailah menyanggah. Jelaskan inti dari pendapat Anda dan bagaimana pendapat Anda bertentangan dengan pendapat lawan. Sampaikan pendapat yang sekokoh pendapat lawan. Jangan hanya mengatakan bahwa lawan salah; siapkan sebuah pendapat kokoh yang benar-benar bisa Anda pegang.
    • Misalnya, jika lawan mengatakan bahwa pemerintah harus memberikan potongan pajak bagi pemilik mobil hibrida, jangan hanya berkata, "Menurut saya pendapat Anda salah."
    • Alih-alih, bantah pendapat lawan dengan pendapat lain: "Menurut saya pemerintah harus berfokus pada penyediaan transportasi massal--lingkungan akan lebih baik jika kita mulai meninggalkan budaya bermobil itu sendiri.
    • Berikan contoh sewaktu berpendapat untuk menjelaskan mengapa Anda berpandangan seperti ini.
  4. Setelah Anda menyampaikan pendapat Anda, cobalah untuk menyanggah pendapat lawan dengan alasan pendukung dan juga bukti-buktinya.
    • "Apakah masuk akal jika setiap tingkat pemerintahan--kabupaten, provinsi, atau pemerintah pusat--harus mengatur moralitas seksual? Pertanyaannya bukan apakah lawan "bisa" --lawan lebih dari mampu untuk melakukannya; tetapi apakah "benar" jika lawan berhak mengatur tubuh kita sendiri di dalam lingkungan pribadi rumah kita sendiri. Apakah lawan akan berhenti jika lawan sudah memasukkan satu kaki ke di pintu rumah kita?"
  5. Kemungkinan besar, lawan debat Anda berkeberatan dengan beberapa hal yang Anda sampaikan. Ingat sanggahan lawan dan bantah kembali saat lawan selesai berbicara.
    • Oleh karena Anda berdebat dalam situasi informal, Anda mungkin tidak sempat membuat catatan. Gunakan metode yang lebih sederhana untuk mengingat poin-poin pendapat lawan Anda. Misalnya, gunakan jari untuk mengingat ada berapa hal yang mau Anda sampaikan.
    • Tekuk satu jari untuk tiap hal yang mau Anda sampaikan, lepaskan satu jari jika Anda sudah mengatakannya.
    • Jika Anda sulit melakukan ini, minta lawan debat Anda untuk membantu mengingatkan apa yang sudah lawan sampaikan. Lawan dengan senang hati akan melakukannya.
  6. Ketika seseorang membuat argumen yang kelihatan tidak kokoh, langsung tangkap dan benahi secara santun. Beberapa kesesatan berpikir di antaranya adalah slippery slope , logika melingkar, dan serangan pribadi. [1]
    • Misalkan lawan bicara Anda mengatakan, "Jika kita membiarkan para pengungsi perang memasuki negara kita, kita juga harus membolehkan semua korban bencana buatan masuk ke sini, juga semua korban bencana alam, dan terakhir korban bencana apa pun. Akhirnya negara kita yang jadi korban!"
    • Anda bisa menanggapi, "Saya mengerti keberatan Anda, tetapi ada satu kekurangan dalam logika berpikir Anda. Satu hal tidak otomatis bisa menyebabkan hal lain."--sesat berpikir seperti ini disebut slippery slope .
  7. Jangan mengejar teman Anda dengan tema yang tidak ingin lawan teruskan. Jika Anda berdua suka berdebat, pastikan Anda tetap dalam suasana pertemanan dan santai di sepanjang debat. Bersikap baik kepada orang lain pasti berbuah baik, bahkan ketika Anda mendebat lawan. Hal yang jangan dilakukan di antaranya:
    • Mendominasi perdebatan. Di dalam perdebatan informal, yang artinya terjadi pertukaran pendapat secara bebas, Anda tidak boleh terus berputar-putar mengatakan mengapa Anda benar dan lawan salah.
    • Menganggap orang lain beriktikad buruk. Lawan mungkin salah bicara atau perdebatan dapat memanas tanpa disengaja. Lebih baik Anda menganggap lawan Anda hanya sekadar berdebat secara biasa, bukan untuk menyakiti Anda.
    • Meninggikan suara atau membuat suasana menjadi panas. Cobalah untuk tidak terlalu memasukkan perdebatan ke dalam hati sehingga Anda menjadi panas. Sebuah perdebatan seharusnya beradab dan mencerahkan, bukan untuk belajar menggertak.
  8. Beberapa perdebatan akan terus berputar-putar dan tidak berhenti karena tidak ada pihak yang bersedia mengaku kalah. Jika Anda terlibat dalam perdebatan tiada ujung, jangan diteruskan. Katakan saja: "Saya menghargai pendapat Anda. Saya tidak setuju dengan pendapat Anda sekarang, tetapi saya mungkin bisa menerimanya di masa datang. Beri saya waktu untuk mempertimbangkannya."
  9. Tidak ada yang mau berdebat dengan Anda jika Anda adalah seorang pecundang yang ambekan atau Anda menolak memperlakukan lawan Anda secara terhormat. Betapa pun memanasnya sebuah perdebatan, cobalah untuk mengakhirinya dengan bersahabat. Anda mungkin tidak sepakat dengan seseorang, tetapi ini bukan berarti Anda tidak bisa berteman.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Berdebat secara Efektif dalam Perdebatan Formal

PDF download Unduh PDF
  1. Meskipun peraturan bisa berbeda tergantung situasi, banyak standar yang umumnya dipakai dalam sebagian besar perdebatan formal. Datanglah dengan berpakaian formal untuk menjadi seorang pedebat ulung, dan tunjukkan sikap yang sesuai dengan pakaian Anda. Untuk debat yang penting--untuk semua perdebatan yang ingin Anda menangkan--kenakan jas atau pakaian formal lain yang setara. Berpakaianlah seperti seorang politisi atau seperti menghadiri pemakaman. Kenakan jas setiap saat, dan juga dasi jika Anda mengenakannya. [2]
    • Jangan berpakaian ketat atau terbuka.
    • Pandanglah juri ketika Anda berbicara, dan berbicaralah sambil berdiri.
    • Bacakan kutipan penuh jika Anda mengutip.
    • Jika Anda tidak tahu apakah yang Anda lakukan cukup profesional, mintalah izin kepada juri. Misalnya mintalah izin jika Anda ingin keluar minum.
    • Di dalam debat tim, hindari menyela rekan Anda kecuali jika lawan memang merusak kemungkinan tim Anda untuk menang. Sebisa mungkin hindari.
    • Matikan telepon seluler.
    • Jangan menyumpah.
    • Batasi lelucon hanya pada yang pantas dalam situasi profesional. Jangan menceritakan lelucon yang kelewatan atau menyinggung kalangan tertentu.
  2. Di dalam Debat Gaya Parlemen Inggris, misalnya, satu tim harus mempertahankan posisi "setuju", sementara tim lain mempertahankan posisi "tidak setuju". Tim yang setuju dengan suatu pendapat disebut afirmatif, dan tim yang tidak setuju disebut negatif.
    • Untuk Debat Kebijakan, tim afirmatif mengajukan suatu rancangan dan tim negatif mendebat bahwa rancangan itu tidak boleh dilaksanakan. [3]
    • Kedua tim duduk di dekat bagian depan ruang debat--tim afirmatif (Pemerintah) di sisi kiri, tim negatif (Oposisi) berada di sisi kanan.
    • Pimpinan sidang atau juri akan membuka perdebatan, dan pembicara pertama membacakan pidatonya. Urutan pembicara biasanya adalah afirmatif, negatif, afirmatif, negatif, dan seterusnya.
  3. Memperdebatkan "Apakah hukuman mati itu adil dan efektif?" mungkin cukup jelas, tetapi bagaimana jika topiknya adalah "Kebahagiaan adalah ciri-manusia yang lebih mulia daripada kebijaksanaan?" Anda mungkin perlu memberikan sebuah definisi sebelum memulai.
    • Tim afirmatif selalu mendapatkan kesempatan pertama dan lebih baik untuk mendefinisikan topik. Untuk mendefinisikan dengan baik, cobalah untuk bercermin pada bagaimana orang kebanyakan akan mendefinisikan topik ini. Jika definisi Anda terlalu kreatif, tim lain mungkin akan menyerangnya.
    • Tim negatif mendapat kesempatan untuk menolak definisi tersebut (atau disebut menantang definisi) dan mengajukan definisi sendiri, tetapi hanya jika definisi tim afirmatif tidak masuk akal atau membuat oposisi negatif tidak berlaku. Pembicara negatif pertama harus menolak definisi afirmatif jika ia ingin menantangnya.
  4. Perhatikan jam, dan atur alarm untuk berbunyi satu menit sebelum waktu habis sehingga Anda bisa mengecek kembali argumen sebelum waktu habis. Waktu yang disediakan tergantung pada jenis debat. Untuk Debat Parlemen Inggris, misalnya, waktunya adalah tujuh menit. Untuk bisa menulis secara efisien, tuliskan poin utama terlebih dahulu, kemudian masukkan bukti-bukti, bantahan tambahan, dan contoh-contoh lain atau anekdot yang ingin Anda masukkan.
    • Anda harus memenuhi protokol tertentu seperti mendefinisikan topik atau memaparkan argumen utama, tergantung pada posisi yang Anda pegang.
  5. Jika Anda mengatakan "Saya berpendapat bahwa hukuman mati harus dihapuskan", bersiaplah untuk membuktikan mengapa tindakan ini adalah tindakan terbaik. Siapkan argumen pendukung, dan berikan bukti untuk masing-masing. Pastikan argumen pendukung dan bukti-bukti benar-benar berkaitan dengan posisi Anda, atau lawan Anda bisa mengooptasinya dan meminta untuk diabaikan. [4]
    • Argumen bantahan misalnya seperti "Hukuman mati lebih mahal daripada hukuman penjara", "hukuman mati tidak memberikan kesempatan bertobat", atau "hukuman mati membuat negara kita buruk di mata internasional".
    • Bukti bisa berupa statistik dan pendapat ahli.
  6. Jika Anda tidak tahu, jangan mendebatnya kecuali jika Anda tidak punya pilihan lain. Jika Anda tidak tahu banyak tentang sebuah topik, cobalah paling tidak untuk memunculkan informasi yang agak kabur atau ambigu sehingga mempersulit lawan Anda untuk membantahnya.
    • Jika lawan tidak memahaminya, lawan tidak bisa mendebatnya. Ingat bahwa juri mungkin juga tidak mengerti maksud Anda, mmaka lebih baik Anda berusaha daripada mengatakan, "Saya tidak punya pendapat dalam kasus ini. Saya memberikan poin untuk lawan saya."
    • Jangan menggunakan pertanyaan retorik. Selalu jawab setiap pertanyaan yang Anda ajukan dengan jelas. Membiarkan sebuah pertanyaan terbuka memberikan kesempatan kepada lawan Anda untuk membantahnya.
    • Gunakan agama hanya bila dibolehkan. Hal yang tertulis di dalam Alkitab, Taurat, Quran, dan lain-lain, biasanya bukan dianggap sebagai sumber kuat untuk membuktikan argumen, karena tidak semua orang menganggap kitab-kitab ini sebagai sumber kebenaran.
  7. Ucapkan pidato Anda dengan penuh perasaan--suara yang monoton akan membuat orang mengantuk, dan lawan tidak menangkap apa yang Anda sampaikan. Berbicaralah dengan jelas, perlahan, dan keras.
    • Lakukan kontak mata dengan siapa pun yang menentukan pemenang dalam debat ini. Meskipun Anda boleh menatap lawan Anda sesekali, cobalah untuk mengarahkan pandangan kepada juri.
    • Berikan kerangka sebelum Anda menyampaikan pendapat. Dengan cara demikian, pemirsa tahu apa yang akan Anda sampaikan dan juri tidak akan memotong Anda kecuali waktu habis.
  8. Oleh karena tim berbicara secara bergilir, Anda selalu bisa menyanggah kecuali jika Anda tim afirmatif pertama. Untuk Debat Parlemen Inggris, misalnya, kedua tim mengatur strategi debat sebagai berikut:
    • Afirmatif pertama :
      • Mendefinisikan topik (opsional) dan memaparkan posisi utama tim.
      • Menyampaikan kerangka, dengan singkat, tentang apa yang akan dibawakan masing-masing pembicara afirmatif.
      • Menyampaikan paruh pertama dari argumen mendukung.
    • Negatif pertama :
      • Menerima atau menolak definisi topik (opsional) dan memaparkan posisi utama tim.
      • Menyampaikan kerangka, dengan singkat, tentang apa yang akan dibawakan masing-masing pembicara negatif.
      • Menyampaikan sanggahan atas beberapa poin yang disampaikan afirmatif pertama.
      • Menyampaikan paruh pertama dari argumen menolak.
    • Pola seperti ini akan diteruskan sampai argumen afirmatif dan negatif kedua dan ketiga.
  9. Ketika membantah argumen tim lawan, ingat hal berikut:
    • Berikan bukti sanggahan Anda. Jangan tergantung pada tekanan suara saja. "Tunjukkan" pada ketua sidang bahwa argumen tim lawan mempunyai kesalahan fundamental; jangan hanya katakan.
    • Sering bagian paling penting dari argumen lawan. Jangan memilih argumen lawan Anda yang kabur karena itu kurang efektif. Langsung arahkan ke inti argumen lawan dan rontokkan satu per satu.
    • Misalnya, jika lawan berpendapat setuju dengan kenaikan anggaran militer, tetapi lawan juga mengucapkan sekali lalu bahwa warga negara sering kurang berterima kasih kepada pihak militer, Anda bisa melupakan ucapan kedua dan dengan tenang mengatakan "Saya tidak setuju" dan berfokus pada masalah kenaikan anggaran militer.
    • Jangan menyerang secara pribadi. Serangan pribadi (ad hominem) adalah sebuah serangan terhadap orang ketimbang pendapat. Serang idenya, jangan orangnya.
  10. Semakin banyak Anda berbicara, semakin Anda bisa meyakinkan juri. Ini berarti Anda harus memberikan banyak contoh, bukan melantur. Semakin sering juri mendengarkan mengapa pendapat Anda benar, semakin besar kemungkinan dia memercayai Anda.
  11. Untuk sebagian besar debat, juri akan menilai berdasarkan tiga kriteria: materi, sikap, dan metode. [5]
    • Materi adalah jumlah dan relevansi bukti. Seberapa banyak bukti yang dikeluarkan pembicara untuk mendukung klaimnya? Seberapa kuat bukti tersebut mendukung argumen?
    • Sikap adalah kontak mata dan keterlibatan dengan pemirsa. Jangan memelototi kertas contekan Anda! Berbicaralah dengan jelas. Beri aksen pada argumen Anda dengan volume, nada, dan kecepatan untuk menunjukkan bagian yang penting. Gunakan bahasa tubuh untuk memperkuat argumen: berdiri tegak dan gunakan gestur yang tegas. Hindari gagap, gelisah, dan mondar-mandir.
    • Metode adalah kekompakan tim. Seberapa baik tim mengorganisasi argumen dan sanggahan lawan? Seberapa baik argumen individu saling menguatkan, begitu pula dengan sanggahannya? Seberapa jelas dan konsisten pendapat tim?
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Memilih Format Debat Formal

PDF download Unduh PDF
  1. Berdebat dalam tim dapat meningkatkan kemampuan Anda dalam kerja tim. Bekerja sama dengan rekan setim dapat menambah perbendaharaan pengetahuan dan riset yang bisa Anda manfaatkan di debat masa datang. [6]
    • Debat suatu kebijakan. Format ini adalah debat dua-lawan-dua, tim Anda mendebatkan suatu topik yang telah ditentukan sebelumnya. Kemampuan riset dan kegigihan Anda akan diuji; debat model ini populer di kalangan siswa sekolah menengah di Amerika Serikat untuk menambah poin masuk perguruan tinggi ternama.
    • World School Debate. Format debat ini sudah diakui oleh NSDA (National Speech and Debate Association), yaitu gaya debat tim tiga-lawan-tiga. Topiknya bisa ditentukan sebelumnya atau secara mendadak, dan gaya ini sangat interaktif, dan tim bisa saling mengajukan pertanyaan selama perdebatan.
  2. Debat satu lawan satu bisa menjadi pilihan para calon pengacara dan orang yang lebih senang bekerja sendiri.
    • Debat Gaya Lincoln-Douglas. Format debat ini dilakukan selama 45 menit. Sebelum debat diperbolehkan melakukan riset, tetapi riset tidak boleh dilakukan selama perdebatan.
    • Debat dadakan. Untuk mendapatkan pengalaman yang menarik dan menegangkan, cobalah debat dadakan. Topik dan posisi Anda (pro atau kontra) akan diberikan setengah jam sebelum debat dimulai, dan Anda harus melakukan riset dan menyusun argumen dalam batas waktu tersebut. Seluruh debat berlangsung hanya selama 20 menit. [7]
  3. Salah satu cara menyenangkan untuk mencoba karier politik (atau sekadar berinteraksi dengan para pedebat lain) adalah berdebat dalam simulasi proses pengambilan keputusan politik.
    • Debat Gaya Kongres Amerika. Debat Gaya Kongres adalah format populer yang mengikuti konvensi dalam dewan perwakilan di Amerika Serikat. Perdebatan terdiri dari sepuluh sampai dua puluh lima peserta, dan seorang petugas dipilih untuk memimpin perdebatan. Pada akhir debat, setiap orang memilih untuk setuju atau tidak setuju terhadap sebuah keputusan.
    • Debat Gaya Parlemen Inggris. Format ini populer di kalangan akademis dan digunakan di seluruh dunia. Debat ini terdiri dari empat tim yang terdiri dari dua orang, dua tim yang setuju dan dua tim yang menolak. Satu pembicara mewakili masing-masing tim, yang artinya debat terjadi dua lawan dua. [8]
    Iklan

Tips

  • Sering-seringlah berlatih supaya Anda terbiasa dengan iklim perdebatan.
  • Dalam ucapan terima kasih, ucapkan terlebih dahulu untuk tim lawan, kemudian juri, ketua pelaksana, penunjuk waktu, dan penonton.
  • Pelajari perdebatan sebelumnya. Artinya, jangan mencuri pendapat dalam perdebatan tersebut kata-per-kata.
  • Tidak ada aturan yang tidak bisa diubah. Lakukan apa yang Anda anggap paling masuk akal. Jika Anda ingin mengeluarkan seratus pendapat, silakan. Jika Anda ingin mengeluarkan hanya satu pendapat dan menggunakannya sepanjang perdebatan, silakan juga. Tidak ada kata "benar" atau "salah".
  • Bel dibunyikan satu kali menjelang batas waktu, dua kali jika waktu habis, dan tiga kali bila melampaui tiga puluh detik.
  • Jangan pernah beradu pendapat dengan juri.
  • Dalam perdebatan informal, ketika Anda diminta berbicara, Anda harus langsung siap dalam waktu kurang dari lima detik.
  • Sederhanakan argumen Anda; menyampaikan argumen dalam kata-kata sulit tidak akan membantu karena malah akan memperburuk kesan bagi juri.
  • Rileks, pastikan Anda menangkap kata-kata kunci dalam bantahan.


Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 78.718 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan