Unduh PDF Unduh PDF

Terkadang sulit bagimu untuk menjaga hubungan dengan saudara kandung, terutama jika kamu berdua selalu berselisih. Pertengkaran terkadang sangat sulit untuk dihentikan dan membuat kedua pihak merasa sakit hati dan marah. Akan tetapi, artikel ini akan menunjukkan kepadamu cara berhenti bertengkar dengan kakak atau adikmu, serta menjaga hubungan baik dengannya.

Metode 1
Metode 1 dari 4:

Informasi Penting Sebelum Memulai

Unduh PDF
  1. Apakah hubungan tersebut terasa sangat erat atau justru sangat renggang? Apa yang bisa dilakukan untuk mempererat dan memperbaiki hubunganmu? Cobalah cari tahu hal-hal yang bisa diusahakan olehmu dan saudaramu, tetapi pastikan kamu tidak langsung menghadapinya.
  2. Apakah saudaramu sedang mengalami masa pubertas, atau justru kamu yang sedang mengalami masa tersebut? Hal tersebut bisa membuatmu dan/atau saudaramu menunjukkan cara yang berbeda ketika menghadapi satu sama lain. Selain itu, masa pubertas juga bisa membuatmu lebih sering bertengkar dengan saudaramu. Jika hal ini terjadi, ketahuilah bahwa situasi seperti ini tidak akan berlangsung selamanya dan biarkan masa pubertas berjalan sembari kamu mencoba menjalani situasi yang ada senyaman dan sebaik mungkin.
  3. Apakah ada beberapa hal yang pernah kamu dan/atau saudaramu lakukan dan menyebabkan buruknya situasi atau hubungan yang dijalani saat ini? Mungkin kamu tidak bermaksud untuk menghina saudaramu di hari ulang tahunnya, tetapi jika kamu selama ini tidak pernah meminta maaf dan saudaramu menyimpan dendam, hal tersebut dapat menjadi alasan mengapa ia sering bertengkar denganmu. Mungkin saja kamu yang sebenarnya menyimpan dendam terhadap saudaramu.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 4:

Mengambil Tindakan

Unduh PDF
  1. Tunjukkan kepadanya bahwa kamu selama ini memperhatikan banyaknya pertengkaran yang terjadi. Akan tetapi, sembari menjelaskan, jangan menegaskan bahwa pertengkaran yang terjadi merupakan kesalahannya atau banyak disebabkan olehnya. Jika tidak, ia akan bersikap defensif dan nantinya, kamu berdua akan kembali berselisih mengenai hal ini.
  2. Tanyakan kepada saudaramu mengenai hal-hal paling positif yang ia temukan dalam hubungannya denganmu (misalnya, kamu berdua pandai berbagi). Tunggulah hingga ia selesai berbicara, kemudian tanggapi dengan komentarmu sendiri. Akan tetapi, jangan terlalu lama membicarakan hal-hal baik dalam hubungan karena ada beberapa hal negatif yang perlu kamu dengar darinya. Selain itu, saudaramu mungkin merasa bosan dengan obrolan yang dijalani dan ingin pergi. Hal tersebut kemungkinan dapat memancing kembali pertengkaran di antara kamu berdua.
  3. Setelah kamu berdua mengatakan hal-hal positif dalam hubungan, tanyakan kepadanya hal-hal yang bisa kamu perbaiki dalam hidup untuk mempererat hubungan antara kamu berdua. Jangan memotong ucapannya atau merasa defensif ketika ia mengatakan sesuatu. Kamu pun nanti akan mendapatkan giliran berbicara. Selain itu, akan lebih baik jika kamu mengetahui apa kesalahanmu selama ini.
    • Dengarkan ucapannya. Setelah itu, ia pun harus mendengarkan dengan saksama apa yang kamu katakan ketika kamu mendapatkan giliran bicara.
  4. Setelah saudaramu menjelaskan semua hal yang perlu kamu perbaiki, sekarang waktunya bagimu untuk menjelaskan hal-hal yang perlu saudaramu perbaiki. Akan tetapi, ketika kamu berbicara, jangan gunakan nada bicara yang menuduh atau ia akan segera bersikap defensif. Sebaliknya, gunakan nada bicara yang sopan dan ramah ketika berbicara. Kamu bisa mengatakan, misalnya, “Ya, kuperhatikan kita tidak berbagi tugas rumah dengan adil. Kurasa kita harus mulai membicarakan kembali pembagian tugas tersebut secara adil."
    • Perlu diingat bahwa penggunaan pronomina “kita” dirasa lebih baik daripada pronomina “kamu” karena dengan mengatakan “kita”, kamu menunjukkan kepadanya bahwa kamu berdua bisa bekerja sama. Selain itu, kamu juga menunjukkan bahwa bukan hanya ia saja yang harus mau berusaha.
  5. Ajaklah saudaramu untuk menentukan dua atau tiga hal yang perlu diperbaiki bersama (misalnya, berbagi dan melakukan tugas rumah dengan adil). Meskipun kamu berdua ingin memperbaiki semua hal secara sekaligus, hal seperti itu ternyata lebih sulit dilakukan daripada kamu bayangkan. Akan lebih sulit bagimu untuk menyeimbangkan semua hal tersebut sekaligus sehingga ada baiknya kamu memperbaiki atau menyelesaikan masalah-masalah yang ada satu per satu.
    • Jika kamu merasa hubunganmu dengan saudaramu tidak cukup erat untuk menyelesaikan dua atau tiga masalah yang ada, selesaikan satu saja masalah jika perlu. Akan tetapi, jangan menunda-nunda waktu untuk menyelesaikan masalah yang lain.
  6. Cobalah untuk bekerja sama dan menyelesaikan masalah yang ada sebagai satu tim (daripada menyelesaikannya sendiri). Dengan begini, kamu dan saudaramu akan sama-sama merasa terdukung dan terdorong oleh kehadiran satu sama lain.
    • Berikan satu atau dua komentar positif untuknya agar ia merasa termotivasi untuk memperbaiki hal-hal yang dirasa kurang.
    • Jangan berfokus kepada hal-hal negatif. Sebaliknya, abaikan hal-hal tersebut. Jangan lupa bahwa setidaknya saudaramu sedang mencoba untuk memperbaiki kekurangannya.
  7. Setelah kamu berdua merasa bahwa hal-hal yang perlu dibenahi sudah cukup lebih baik, berfokuslah kepada hal-hal lain sembari tetap menjaga hal-hal positif yang sebelumnya dibenahi. Kamu berdua juga bisa membuat hal-hal tersebut menjadi jauh lebih baik.
  8. Jika situasi memburuk, mintalah saran dari orang tuamu dan tanyakan apakah mereka bisa membantumu mempererat hubunganmu dengan saudaramu. Akan tetapi, jangan mengadu tentang saudaramu atau menyalahkannya karena hal tersebut hanya akan menunjukkan bahwa kamu belum bersikap dewasa. Selain itu, saudaramu akan merasa sakit hati dan perasaan tersebut bisa memperburuk hubunganmu dengannya.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 4:

Menjaga Hubungan

Unduh PDF
  1. Tentukan waktu yang tepat (dan secara tak terduga), kemudian lakukan sesuatu yang akan ia sukai (mis. mengajaknya berjalan-jalan dan membelikannya jajanan kesukaannya). Jika ia bertanya, “Mengapa kamu melakukan ini?”, kamu bisa mengatakan, “Aku hanya ingin melakukannya saja.”
    • Ini menunjukkan bahwa terlepas dari pertengkaran yang terjadi di antara kamu berdua, kammu tetap menyayanginya dan ingin menjalani hubungan yang lebih baik dengannya.
    • Meskipun saudaramu tidak meluangkan waktu untuk melakukan hal yang sama untukmu, jangan berkecil hati. Tetaplah menjadi sosok yang baik dan ramah kepadanya. Perlu diingat bahwa kamu tidak boleh bersikap baik kepadanya sesekali saja; kamu tetap harus bersikap baik setiap hari, terlepas dari apakah ia “layak” untuk mendapatkan kebaikanmu atau tidak.
  2. Dengan begini, saudaramu tidak akan mengatakan, misalnya, “Kamu masih memiliki tugas rumah yang harus diselesaikan, jadi berikan remote TV -nya padaku!” atau “Ya Tuhan! Kamu masih belum juga menyelesaikan pekerjaanmu?!” Dengan menyelesaikan pekerjaan, kamu bisa mengurangi kemungkinan munculnya pertengkaran mengenai siapa yang harus menyelesaikan tugas tertentu.
    • Jika kamu sudah selesai mengerjakan tugas rumah dan saudaramu belum menyelesaikannya, tawarkan ia bantuan untuk menyelesaikan pekerjaannya bersama-sama. Meskipun kamu mungkin tidak ingin membantunya, bantuanmu bisa mempererat hubunganmu dengannya dan menunjukkan bahwa kamu peduli kepadanya. Akan tetapi jangan selesaikan semua pekerjaannya atau ia akan mulai memanfaatkanmu.
  3. Seperti halnya kamu dan kehidupanmu, saudaramu juga layak mendapatkan privasinya sendiri. Jangan membaca buku hariannya, memeriksa pesan-pesan di aplikasi pesan instan atau akun surelnya, dan lain-lain. Jangan pernah mengganggu privasinya tanpa seizinnya. Jika tidak, ia pun akan mengganggu privasimu.
    • Jika saudaramu memberimu izin khusus untuk membaca hal-hal yang bersifat pribadi (mis. catatan di buku harian), jangan memanfaatkan izin tersebut untuk melakukan hal yang melebihi batasan yang ditetapkan. Meskipun kamu tergoda, ini bukanlah hal yang baik dan bisa merusak hubunganmu dengannya. Bersikap seenaknya seperti itu bisa membuatnya bersikap kasar kepadamu.
  4. Perlu diingat bahwa saudara yang lebih muda biasanya bercermin kepada saudaranya yang lebih tua (dalam hal ini, kamu), meskipun mungkin ia tidak mau mengakuinya. Oleh karena itu, jangan hancurkan mimpi-mimpinya. Tunjukkan contoh yang baik dan jadilah sosok yang bisa ia ikuti dan banggakan.
  5. Lakukan aktivitas menyenangkan dengan saudaramu, meskipun kamu lebih senang mengunci diri di kamar dan mengobrol dengan teman-teman melalui pesan singkat. Aktivitas seperti itu dapat mempererat hubunganmu dengan saudaramu dan membuatnya merasa lebih dihargai. Bermainlah dengan mainan figur, tulislah cerita bersama, atau carilah kegiatan hobi yang kamu berdua sukai. Dengan begini, kamu berdua tidak akan bertengkar dan bisa bersenang-senang bersama.
    • Abaikan kesalahan-kesalahan kecil yang ia lakukan (mis. saudaramu “sedikit” merusak mainanmu) untuk menghindari pertengkaran. Ingatlah bahwa hubunganmu dengan saudaramu lebih berharga daripada mainanmu.
  6. Berikan ia saran terbaik dan tenangkan ia ketika ia membutuhkannya. Meskipun saudaramu tidak melakukan hal yang sama untukmu, tidak berarti kamu harus bersikap acuh terhadapnya. Pada kenyataannya, jika kamu membantunya, saudaramu akan merasa terdorong untuk melakukan hal yang baik untukmu, meskipun kamu tidak begitu membutuhkan bantuannya.
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 4:

Hal yang Perlu Diingat Jika Kamu Bertengkar Dengannya

Unduh PDF
  1. Daripada menjaga gengsi dan melukai saudaramu, ada baiknya kamu berbesar hati dan meminta maaf karena sudah melukai perasaannya. Hal ini dapat memperbaiki hubungan dan, tentunya, tidak akan membuang-buang waktumu. Meskipun kesalahan yang ada bukanlah kesalahanmu, tetaplah meminta maaf untuk mengurangi kemungkinan munculnya sakit hati, dendam, atau semacamnya.
  2. Pertengkaran merupakan “lingkaran setan” yang mematikan, tetapi kamu harus tetap bersikap dewasa dan memutus lingkaran tersebut. Jika kamu bahkan tidak ingat mengapa kamu merasa marah, tidak ada alasan penting untuk tetap bertengkar dengannya.
  3. Jika tidak, ia akan berpikir bahwa kamu ingin membuangnya dari kehidupanmu dan merasa sangat terluka. Hal tersebut juga bisa membuatnya membalas sikapmu dengan sikap kasar dan, tentunya, hubunganmu dengannya akan semakin memburuk.
    • Jika kamu bersikap kasar kepadanya, segeralah meminta maaf. Meskipun saudaramu menolak permohonan maafmu, tetaplah meminta maaf.
  4. Terkadang, saudaramu ingin memancing kekesalanmu (dalam hal ini, menjahilimu) tanpa alasan yang jelas. Dalam hal ini, kamu bisa mengacuhkannya agar ia tidak lagi tertarik untuk memancing kekesalanmu. Setelah ia tidak merasa “bersemangat” untuk mengganggu atau membuatmu kesal, ia akan berhenti bersikap menyebalkan.
    • Jika saudaramu memiliki sikap keras kepala, ia mungkin akan berusaha lebih keras dan bersikap lebih menyebalkan kepadamu untuk waktu yang lebih lama. Akan tetapi, pada akhirnya ia akan merasa bosan untuk “menjahilimu” dan menyerah.
    Iklan

Tips

  • Perlakukan saudaramu sebagaimana kamu ingin diperlukan, bahkan ketika ia tidak memperlakukanmu dengan baik. Seiring berjalannya waktu, ia akan mulai mempercayaimu dan menanggapimu dengan positif.
  • Berikan ia pujian, tetapi pastikan pujian yang kamu berikan adalah pujian yang tulus. Akan tetapi, jangan terlalu banyak memujinya. Jika tidak, ia bisa bersikap arogan dan tetap mengharapkan pujianmu atau justru merasa curiga dan perlahan menjauhimu.
  • Jadilah sosok yang berbesar hati. Kamu harus menjadi sosok yang mau meminta maaf terlebih dahulu dan tidak memulai pertengkaran.
  • Cobalah tunjukkan pengertianmu dan sadarilah bahwa setiap orang menanggapi situasi yang ada dengan cara yang berbeda. Candaan dapat menjadi hal yang menyakitkan sehingga jika kamu tidak sengaja melukai perasaannya, jangan lupa meminta maaf. Hal tersebut dapat menyelamatkan hubunganmu dengannya.
  • Doronglah saudaramu untuk berusaha dan melakukan yang terbaik.
  • Jika kamu tidak sengaja mengatakan hal yang sangat kasar kepadanya, beri tahu ia bahwa kamu tidak bermaksud mengatakannya dan mintalah maaf. Jangan menjaga gengsi dan merasa enggan untuk meminta maaf.
  • Seperti halnya koin, setiap orang, setiap hal, dan setiap situasi memiliki dua sisi: positif dan negatif. Apa yang kita rasakan akan bergantung kepada hal yang kita fokuskan. Kita bisa berfokus kepada hal-hal positif atau justru hal-hal negatif. Oleh karena itu, latihlah pikiranmu untuk tetap berfokus kepada hal-hal positif yang saudaramu miliki. Cepat atau lambat, hal-hal tersebutlah yang akan kamu lihat darinya dan hubunganmu bisa segera membaik.
  • Jadilah sosok yang mau meminta maaf terlebih dahulu. Jangan menunggunya untuk meminta maaf.
  • Ketika kamu berdua bertengkar dan kamulah sosok yang memulai pertengkaran tersebut, mintalah maaf kepadanya.
  • Jika kamu tinggal sekamar dengannya, tetaplah beraktivitas di “daerah kekuasaan”-mu. Cobalah gunakan headphone dan putar lagu yang kamu sukai. Dengan begini, kamu tidak akan mendengarkan apa yang saudaramu katakan.
Iklan

Peringatan

  • Jika saudaramu mulai merendahkan kepercayaan dirimu (atau mungkin merendahkan dirimu), segera ambil tindakan dan beri tahu seseorang mengenai sikap saudaramu.
  • Jangan pernah melukai saudaramu. Selesaikan masalah yang ada secara verbal. Perlu diingat bahwa ucapan terkadang jauh lebih efektif daripada yang kamu pikirkan. Cobalah gunakan kata-kata yang menenangkan ketika menyelesaikan masalah dengannya.
  • Jangan bergunjing tentang saudaramu. Jika tidak, ia akan merasa terluka dan bisa melampiaskan kemarahannya padamu.
  • Di sekolah, jangan beri tahu siapa pun mengenai hal buruk yang saudaramu lakukan padamu. Hal ini bisa membuatnya kesal dan memperlakukanmu dengan buruk.
  • Jika saudaramu tetap ingin bertengkar denganmu, sementara kamu tetap mengikuti aturan yang sudah ditetapkan, mintalah bantuan dari orang tua atau orang dewasa lainnya yang bisa kamu percayai.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 15.517 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan