Tidak semua orang ingin jatuh cinta. Faktanya, ada banyak orang yang ingin berhenti jatuh cinta, mungkin karena baru saja mengalami putus hubungan yang menyakitkan maupun karena sedang berusaha mematahkan pola hubungan yang negatif. Anda pun demikian? Jika iya, kemungkinan besar saat ini Anda sedang mengalami kesulitan untuk mengontrol perasaan yang muncul. Padahal, melakukannya tidak sesulit memindahkan gunung, kok , sejauh Anda mampu berfokus kepada diri sendiri dan menerapkan berbagai strategi untuk meminimalkan potensi kemunculan rasa suka kepada orang lain. Selain itu, evaluasi pula alasan di balik kecenderungan Anda untuk mendorong seseorang menjauh. Dengan melakukannya, niscaya cepat atau lambat, Anda akan terbantu untuk mematahkan rantai hubungan yang tidak sehat di masa lalu.
Langkah
-
Biarkan orang lain mengetahui keinginan Anda untuk hidup melajang. Jika Anda benar-benar serius untuk melenyapkan seluruh calon pasangan yang potensial, jangan ragu menyampaikan intensi tersebut kepada semua orang yang ada dalam lingkaran pertemanan dan kekerabatan Anda. [1] X Teliti sumber
- Misalnya, Anda boleh menambahkan keterangan “lajang yang bahagia” dalam profil media sosial agar semua orang mengetahui intensi Anda. Dengan demikian, mereka tidak akan mencoba menjodohkan Anda dengan seseorang atau mendorong orang lain untuk mendekati Anda secara romantis.
- Jika ada orang yang menyukai Anda, tegaskan keinginan Anda untuk hidup melajang padanya dan jelaskan bahwa Anda hanya menganggapnya sebagai teman.
-
Sibukkan diri untuk meraih cita-cita. Hindari kemungkinan jatuh cinta dengan berfokus sepenuhnya kepada perkembangan karier atau pencapaian hidup yang lain. Jika ingin, Anda juga bisa membuat papan berisi berbagai visi hidup dan tidak mencantumkan segala hal yang berhubungan dengan relasi romantis di dalamnya. Tentukan tujuan hidup yang jelas dan perlu dicapai, lalu jadikan tujuan tersebut sebagai fokus utama Anda dalam menjalani kehidupan. [2] X Teliti sumber
- Namun, selalu ingat bahwa menjadi orang yang terlalu berorientasi pada tujuan juga dapat merusak relasi sosial Anda dengan para sahabat dan kerabat.
-
Mintalah bantuan orang-orang terdekat untuk mengontrol diri Anda. Menghindari calon pasangan yang potensial selamanya adalah hal yang mustahil. Misalnya, Anda selalu bisa bertemu dengan sosok yang potensial di kantor atau kafe, bukan? Oleh karena itu, untuk mencegah munculnya emosi yang terlalu kuat, mintalah bantuan sahabat dan kerabat terdekat untuk mengingatkan Anda agar selalu menapak ke bumi. Jelaskan keengganan dan ketidaksiapan Anda untuk jatuh cinta dan mintalah bantuan mereka untuk mewujudkan keinginan tersebut.
- Misalnya, mintalah bantuan rekan kerja di kantor untuk mengingatkan tujuan hidup Anda kapan pun Anda terlihat terlalu nyaman dengan lelucon seorang pria yang baru dikenal. Mintalah pula bantuan sahabat untuk menghalangi pandangan Anda dari pelayan yang tampan di bar.
-
Rawat diri Anda. Perawatan diri sejatinya merupakan faktor yang penting dalam proses pemulihan luka atau kecemasan emosional. Oleh karena itu, praktikkan kebiasaan merawat diri secara rutin dan utamakan kesehatan serta kesejahteraan Anda di atas segala-galanya. Tetaplah melakukannya sekalipun Anda sedang jatuh cinta kepada orang lain! [3] X Teliti sumber
- Beberapa cara untuk merawat diri adalah dengan mengonsumsi makanan yang bergizi , berolahraga setidaknya 30 menit sehari, tidur setidaknya tujuh sampai sembilan jam setiap malam, dan meluangkan waktu untuk melakukan hobi Anda.
-
Jatuh cintalah kepada diri Anda sendiri. Cara terbaik untuk mengurangi potensi menyukai orang lain adalah dengan mencintai diri Anda sendiri. Terkadang, kecenderungan mengencani seseorang dalam waktu yang terlalu singkat muncul pada orang-orang yang merasa tidak menarik atau tidak diinginkan. Alhasil, jika Anda mampu merawat diri dengan baik dan memberikan perhatian yang cukup untuk diri sendiri, keinginan untuk bergantung kepada orang lain tidak akan muncul. [4] X Teliti sumber
- Selalu ingat keistimewaan Anda dengan mengucapkan kalimat-kalimat bernada positif setiap hati. Rayakan pula keistimewaan Anda dengan makan malam di restoran yang berkualitas, menonton film di bioskop, atau menghadiri konser sendirian. Puji diri Anda sebagaimana pasangan memuji Anda, dan berikan pula hadiah yang bermakna untuk diri Anda secara berkala.
- Selain itu, perilaku mencintai dan menghargai diri sendiri secara tidak langsung akan memengaruhi orang lain untuk memberikan perlakuan yang sama kepada Anda. Alhasil, ketika pada akhirnya Anda memasuki hubungan yang bersifat romantis, pasangan pun akan langsung mengetahui cara yang benar untuk memperlakukan Anda. Oleh karena itu, selalu perlakukan diri Anda dengan penuh cinta, kebaikan, dan penghargaan!
Iklan
-
Jaga jarak darinya. Faktor terpenting untuk mengontrol rasa suka kepada seseorang adalah dengan meminimalkan waktu yang Anda habiskan dengannya. Kapan pun memungkinkan, hindari orang tersebut! Jika tidak bisa benar-benar menghindarinya, pastikan Anda berdua tidak menghabiskan waktu tanpa orang lain. [5] X Teliti sumber
- Misalnya, jika dia mengajak Anda minum bersama di kafe, tawarkan diri untuk mengajak teman-teman Anda yang lain demi membatasi waktu yang harus dihabiskan berdua dengannya.
- Alih-alih, kelilingi diri Anda dengan sahabat dan kerabat yang positif, ceria, serta dapat membuat perasaan Anda lebih baik. Mereka adalah orang-orang yang pasti akan menerima dan mendukung perasaan Anda. Selain itu, mereka juga pasti bersedia menghargai dan memahami keputusan Anda dalam menjalani hidup.
-
Blokir dia di dunia maya. Tetap berinteraksi secara daring dengan orang tersebut hanya akan membingungkan perasaan Anda. Oleh karena itu, jangan lupa turut menjaga jarak darinya di dunia maya! Misalnya, akhiri pertemanan dengannya di media sosial atau jika tindakan tersebut terasa terlalu ekstrem, cobalah mengunduh aplikasi untuk mengontrol penggunaan media sosial Anda. Jika tidak bisa mengakses akun Facebook, tentu saja Anda tidak akan bisa mencari dan mengakses akunnya, bukan?
- Berjanjilah untuk tidak mengakses media sosial di waktu-waktu yang tergolong rentan. Jika perlu, Anda juga boleh memanfaatkan aplikasi ponsel pintar seperti Freedom atau SelfControl untuk mengontrol penggunaan internet Anda. [6] X Teliti sumber
-
Lenyapkan kalimat godaan dan rayuan. Ingat, Anda juga harus mengontrol perasaan orang tersebut, jika memungkinkan. Oleh karena itu, jangan melakukan atau mengatakan apa pun yang memberikan harapan positif untuknya. Misalnya, jangan memberikan pujian, sentuhan, atau tatapan yang berpotensi mengirimkan pesan “Aku menyukaimu.”
- Jika harus berinteraksi dengannya, perlakukan dia sebagaimana Anda memperlakukan orang lain. Misalnya, cukup berikan sapaan yang kasual dan singkat, seperti “hai” dan “pulang dulu, ya.”
-
Berfokuslah kepada kekurangannya. Ketika sedang jatuh cinta, hati dan pikiran Anda kerap dibutakan dari kualitas calon pasangan yang sejatinya negatif. Dengan kata lain, Anda hanya dapat melihat hal yang positif dari orang tersebut! Untuk mengontrol perasaan Anda, cobalah memandang dan menilainya dari kacamata yang lebih realistis. [7] X Teliti sumber
- Tidak ada orang yang sempurna, termasuk orang yang Anda sukai. Oleh karena itu, kapan pun Anda mulai berpikir terlalu tinggi tentangnya, baca kembali daftar tersebut!
- Misalnya, jika orang yang pernah disukai kembali memasuki hati dan kehidupan Anda, cobalah menuliskan hal-hal yang membuat hubungan Anda berdua berakhir di masa lalu, termasuk alasan seperti “Dia terus-menerus berbohong” atau “Dia tidak pernah memprioritaskan kebersamaan kami."
-
Ingatkan diri Anda bahwa orang yang disukai sudah tidak lagi melajang. Mungkin, keinginan Anda untuk berhenti jatuh cinta mengakar pada status hubungan orang yang disukai. Jika orang tersebut sudah memiliki pasangan, selalu ingat wajah atau nama pasangannya kapan pun benak Anda membayangkan orang tersebut. Hanya dengan melakukannya, pikiran Anda bisa tetap objektif!
-
Terimalah kenyataan bahwa hati selalu mengetahui keinginannya. Menyukai seseorang dan menyeriusi rasa suka tersebut adalah dua hal yang berbeda. Terkadang, sekeras apa pun Anda berusaha, hati Anda tetap memilih untuk berlabuh kepada sosok yang spesifik. Namun, jika Anda memang belum siap untuk menjalin hubungan atau jatuh cinta kepada siapa pun, sembunyikan perasaan tersebut dan tidak perlu menyeriusinya. [8] X Teliti sumber
- Akui kenyataan bahwa Anda menyukai orang tersebut dan menikmati keberadaannya, tetapi ingatkan pula diri Anda bahwa saat ini, Anda masih belum siap untuk menjalin hubungan percintaan dengan siapa pun.
- Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan mengevaluasi tujuan hidup yang ingin Anda capai sebelum jatuh cinta lagi. Misalnya, Anda mungkin ingin meraih gelar sarjana atau bepergian mengelilingi dunia terlebih dahulu sebelum menjalani hubungan romantis dengan siapa pun.
Iklan
-
Evaluasi masalah percintaan Anda. Sejatinya, wajar saja jika seseorang yang takut dikhianati atau disakiti memiliki kecenderungan untuk mendorong orang lain menjauh. Namun, pahamilah bahwa kebiasaan tersebut justru akan menghalangi Anda untuk menjalin hubungan dengan seseorang yang benar-benar spesial. Oleh karena itu, cobalah mengenali akar masalah dalam kehidupan percintaan Anda. Setelah menemukannya, cobalah mencatatnya di sebuah jurnal khusus atau mengomunikasikannya kepada orang-orang terdekat. [9] X Teliti sumber
- Misalnya, Anda mungkin takut dikhianati oleh pasangan karena pernah mengalaminya di masa lalu, atau takut jatuh cinta karena tidak ingin cita-cita Anda terabaikan setelahnya.
-
Evaluasi kebiasaan berkencan Anda selama ini. Jika selalu mengalami kegagalan dalam hubungan percintaan, wajar jika kemudian Anda merasa ingin berhenti jatuh cinta. Padahal, mengevaluasi kebiasaan berkencan dapat membantu mengubah keberuntungan Anda dalam hal percintaan, lho ! [10] X Teliti sumber
- Ajukan pertanyaan seperti: Apa yang biasanya aku lakukan dalam situasi semacam itu? Bisakah aku menemukan pola umum yang berpotensi memengaruhi gagalnya hubungan percintaanku?
- Misalnya, Anda mungkin tersadar bahwa selama ini selalu menjalani hubungan baru sebelum benar-benar pulih dari hubungan yang sebelumnya. Alhasil, Anda mengencani orang lain hanya agar tidak merasa kesepian, bukan karena telah merasakan kecocokan dengan orang tersebut.
-
Ubah kebiasaan berkencan. Mengubah kebiasaan berkencan mungkin akan mengubah keberuntungan Anda dalam hal percintaan. Misalnya, jika selama ini Anda selalu menemukan pasangan di bar atau kafe, cobalah bergabung dengan komunitas atau menghabiskan waktu di taman untuk menemukan calon pasangan dengan karakter yang berbeda. [11] X Teliti sumber
- Kebiasaan berkencan lain yang mungkin perlu diubah adalah kecenderungan untuk mendorong seseorang menjauh karena Anda takut untuk diabaikan. Padahal, nubuat yang belum tentu benar itu justru akan terjadi setelah orang-orang tersebut bergerak menjauh. Oleh karena itu, mulailah belajar untuk membuka diri kepada orang lain dan amati dampaknya terhadap hubungan percintaan Anda.
-
Ubah tipe pasangan. Salah satu alasan yang mungkin membuat Anda ingin berhenti jatuh cinta adalah kehomogenan tipe pasangan. Misalnya, selama ini Anda mungkin selalu jatuh hati kepada seseorang yang tidak selalu ada ketika dibutuhkan, memberikan pengaruh yang buruk, atau sulit berkomitmen. Mulai sekarang, cobalah mengubah tipe Anda dan amati hasilnya. [12] X Teliti sumber
- Pikirkan karakter pasangan yang biasanya Anda sukai. Setelah merasa siap untuk kembali berkencan, cobalah beralih ke orang yang karakternya benar-benar bertentangan!
- Misalnya, jika Anda memiliki kecenderungan untuk jatuh hati kepada pria yang terlihat “nakal”, mulai sekarang, cobalah memilih pria yang lebih konservatif. Jika selama ini Anda lebih menyukai sosok yang spontan dan kurang bertanggung jawab, cobalah menjalani hubungan dengan sosok yang lebih serius dan bisa diandalkan. Amati hasilnya terhadap tingkat kepuasan Anda dalam hubungan!
-
Jalani hubungan dengan tidak terburu-buru. Apakah Anda merupakan tipe orang yang mungkin jatuh cinta dalam waktu kurang dari satu minggu? Jika iya, kecenderungan untuk memburu-buru hubungan itulah yang berisiko menghambat kesuksesannya di masa depan! Oleh karena itu, mulai sekarang, berproseslah dengan tidak tergesa-gesa agar Anda memiliki waktu yang lebih banyak untuk menilai karakter calon pasangan, pun untuk menilai kecocokan Anda berdua, sebelum menyerahkan segalanya kepadanya.
- Pikirkan laju hubungan Anda selama ini. Jika Anda memiliki kecenderungan untuk langsung menghabiskan akhir pekan dengan orang yang baru saja dikenal, cobalah mengubah pola tersebut. Kencani mereka satu kali dan ambil jeda beberapa hari sebelum melakukan kencan berikutnya. Jika Anda terbiasa berhubungan seksual pada kencan pertama, cobalah menunda berbagai aktivitas yang terlalu intim sebelum Anda benar-benar mengenalnya. [13] X Teliti sumber
-
Dorong ketakutan Anda menjauh. Jika selama ini Anda selalu takut untuk mencintai atau menjalin hubungan yang serius dengan orang lain, satu-satunya cara untuk mengatasinya adalah dengan menghadapinya. Caranya, rencanakan berbagai langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk melenyapkan atau setidaknya meredakan ketakutan Anda. [14] X Teliti sumber
- Misalnya, jika Anda tidak ingin mengesampingkan cita-cita untuk cinta, jangan lupa menekankan pentingnya mimpi-mimpi Anda kepada calon pasangan yang potensial, siapa pun itu. Selain itu, berusahalah untuk selalu memprioritaskan mimpi Anda di tahap awal hubungan, terutama karena fokus Anda lebih mudah terganggu pada tahap tersebut. [15] X Teliti sumber
-
Konsultasikan masalah Anda kepada terapis ahli. Kemungkinan besar, ketakutan Anda akan cinta mengakar pada trauma emosional akibat pengalaman pahit di masa lalu, seperti pengalaman diabaikan atau ditolak. Mungkin, ketakutan untuk memberikan kontrol kepada orang lainlah yang membuat Anda selalu menjaga jarak dengan semua orang. Apa pun alasannya, psikoterapis ahli dapat membantu mengidentifikasi masalah yang sesungguhnya dan merekomendasikan berbagai kiat untuk membantu mengatasi ketakutan Anda. [16] X Sumber Tepercaya HelpGuide Kunjungi sumber
- Mintalah rekomendasi terapis yang tepercaya kepada dokter atau layanan kesehatan yang selama ini menaungi Anda.
Iklan
Referensi
- ↑ http://youqueen.com/love/seduction/how-to-not-fall-in-love/
- ↑ https://pairedlife.com/dating/How-not-to-fall-in-love-Avoid-falling-in-love-with-your-crush-and-getting-into-a-relationship
- ↑ https://tinybuddha.com/blog/45-simple-self-care-practices-for-a-healthy-mind-body-and-soul/
- ↑ https://tinybuddha.com/blog/who-to-fall-in-love-with-first-6-ways-to-love-yourself/
- ↑ http://www.lovepanky.com/my-life/relationships/13-easy-ways-to-avoid-falling-in-love-with-someone
- ↑ http://www.npr.org/sections/alltechconsidered/2013/07/23/204848805/distractions-in-the-digital-age-call-for-apps-to-block-sites
- ↑ http://youqueen.com/love/seduction/how-to-not-fall-in-love/
- ↑ https://www.meetmindful.com/falling-in-love-too-fast/#
- ↑ http://www.howtogettheguy.com/blog/stop-falling-love-quickly/
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/debra-rogers/8-ways-to-create-your-own_b_4967224.html
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/debra-rogers/8-ways-to-create-your-own_b_4967224.html
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/galtime/stop-serial-dating-the-wr_b_5122206.html
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/insight-is-2020/201111/4-rules-surviving-dating-how-find-lasting-love
- ↑ https://www.meetmindful.com/falling-in-love-too-fast/#
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/get-hardy/201203/the-early-stages-falling-in-love
- ↑ https://www.helpguide.org/articles/ptsd-trauma/coping-with-emotional-and-psychological-trauma.htm