PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Kita semua pasti pernah mengalami akhir hubungan yang menyedihkan. Terkadang, sangat sulit untuk berhenti memikirkan seseorang yang pernah melukai Anda. Namun, memikirkan akhir hubungan secara terus-menerus tidak akan membuat Anda merasa lebih baik. Jika Anda kesulitan melepaskan luka batin yang dirasakan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memperbaiki suasana hati. Batasi seberapa sering Anda memikirkannya. Saat Anda mulai teringat sang mantan, alihkan pikiran Anda. Cobalah untuk tetap menyibukkan diri. Nikmati liburan, pelajari hal baru, atau jalani kencan santai. Perlu diingat bahwa Anda tidak bisa sepenuhnya menghapus pikiran atau ingatan mengenai sang mantan. Saat ingatan atau pikiran tersebut muncul, sebisa mungkin belajarlah untuk mengarahkannya secara positif.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Membatasi Seberapa Sering Anda Memikirkannya

PDF download Unduh PDF
  1. Memang sulit untuk berhenti berbicara kepada seseorang yang pernah menjadi sosok yang penting bagi Anda. Namun, jika Anda ingin bangkit dan pulih dari luka yang ada, ini merupakan langkah yang penting. Berhenti mengirimkan pesan, menghubungi, atau menemuinya di acara-acara sosial. Jangan mengunjungi profil media sosialnya. [1]
    • Anda tidak harus berteman dengan sang mantan. Namun, jika Anda ingin menjaga persahabatan, sadari bahwa Anda tidak bisa langsung kembali berteman dengannya. Anda berdua membutuhkan ruang untuk menyendiri sehingga pastikan terdapat kesepakatan untuk tidak saling bertemu atau menghubungi satu sama lain untuk sementara waktu.
    • Jika Anda perlu bertemu dengannya karena bekerja atau bersekolah di tempat yang sama, tunjukkan keramahan, tanpa bersikap berlebihan. Bersikaplah secara sopan saat bertemu dengannya, tetapi jangan sampai Anda mengobrol atau bersenda gurau dengannya. Sebisa mungkin, batasi kontak Anda dengannya.
  2. Mungkin sangat sulit bagi Anda untuk benar-benar berhenti memikirkan seseorang. Jika Anda mulai memikirkannya, dan mengatakan kepada diri sendiri, “Berhenti memikirkannya!”, semua kenangan atau pikiran tentangnya justru akan semakin kuat. Daripada menyalahkan atau menyiksa diri karena memikirkannya, cari cara lain untuk mengarahkan pikiran Anda. [2]
    • Sebagai contoh, cari sesuatu yang bisa Anda fokuskan. Apakah ada sosok baru yang saat ini Anda sukai? Coba pikiran orang tersebut. Pikirkan seperti apa rasanya berkencan dengannya, dan bentuk hubungan yang ingin dijalani dengannya.
    • Dengan mengarahkan kembali pikiran, Anda bisa menjauhkan kenangan atau angan-angan yang tidak diinginkan, dan bukan sekadar berhenti memikirkannya. Pikiran Anda harus selalu sibuk dan terisi sehingga coba cari sesuatu untuk dilakukan, daripada sekadar “menutupnya”.
  3. Luangkan waktu selama 90 detik untuk membiarkan emosi negatif muncul dan pergi. Setelah meluangkan 90 detik untuk bernapas dan mengalami emosi negatif, Anda akan merasa lebih siap untuk menyingkirkan semua angan atau bayangan tentang mantan kekasih dari pikiran. [3]
    • Saat Anda mulai terobsesi, berhenti dan mulailah bernapas dalam selama 90 detik. Kali ini, coba tarik napas dalam-dalam sebanyak 15 kali.
    • Latihan pernapasan membantu Anda mengalirkan emosi ke seluruh tubuh. Setelah 90 detik berlalu, Anda akan merasa lebih tenang dan stabil.
  4. Anda membutuhkan sesuatu untuk dipikirkan. Jika Anda tidak bisa berhenti memikirkannya, gunakan imajinasi sendiri. Bayangkan skenario atau situasi yang menenangkan (bahkan yang mewah) untuk menghapus semua bayangan tentangnya. [4]
    • Sebagai contoh, bayangkan Anda sedang berada di dasar laut. Pikirkan sensasi menenangkan saat berada di dalam air dan pemandangan ikan-ikan yang berenang melewati Anda.
    • Siapkan beragam skenario yang menenangkan sejak awal. Saat Anda mulai terganggu oleh bayang-bayangnya, tenggelamkan diri dalam salah satu skenario atau imajinasi tersebut.
  5. Jika Anda masih menyimpan beberapa barang miliknya (atau yang mengingatkan Anda kepadanya), ada baiknya Anda membuang atau setidaknya menyembunyikan barang-barang tersebut. Jika Anda belum siap membuang barang-barang tersebut, setidaknya masukkan ke dalam kardus dan sembunyikan kardus tersebut di tempat yang tidak akan Anda lihat.
    • Anda bahkan bisa meminta teman untuk menyimpan kardus berisi barang-barang tersebut agar Anda tidak tergoda untuk membuka dan melihat-lihat isinya.
  6. Saat terluka, Anda mungkin mengharapkan penjelasan atas apa yang terjadi. Mungkin Anda mencoba mencari sendiri penjelasan terkait perilakunya. Namun, pikiran-pikiran seperti itu mudah berkembang dan tak terkendali. Saat Anda mulai dihantui oleh pikiran-pikiran tersebut, ingatkan diri sendiri bahwa Anda tidak mengetahui alasan tindakannya. [5]
    • Apa yang akan terjadi ketika seseorang mencoba menjelaskan pikiran dan tindakan Anda? Apakah ia benar-benar bisa menjelaskan apa yang Anda alami atau lewati? Sepertinya tidak, bukan?
    • Tidak adil jika Anda mencoba mencari alasan atas tindakannya. Anda tidak bisa benar-benar menjelaskan apa yang ia lakukan dan penyebabnya. Saat Anda mulai mencari penjelasan, tahan diri dan katakan kepada diri sendiri, “Aku tidak tahu mengapa ia bersikap seperti itu dan aku tak boleh terus memikirkan hal tersebut."
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Tetap Mengalihkan dan Menyibukkan Pikiran

PDF download Unduh PDF
  1. Jika Anda bisa pergi keluar kota selama beberapa hari, coba nikmati liburan. Dengan berlibur dan bertemu teman-teman lama atau keluarga, Anda bisa mengalihkan pikiran dari hubungan yang kandas.
    • Coba pergi ke tempat-tempat baru. Kunjungi teman Anda di kota yang belum pernah didatangi. Nikmati perjalanan ke kota atau tempat wisata yang berjarak beberapa jam dari tempat tinggal Anda.
    • Salah satu cara agar kenangan lama bersama mantan kekasih tidak lagi muncul adalah menikmati pengalaman baru yang hebat.
  2. Anda memang tidak boleh langsung menjalin hubungan setelah terluka oleh seseorang. Namun, kencan santai bisa mengalihkan pikiran Anda dari sang mantan. Buatlah profil di situs kencan daring dan nikmati kencan santai bersama orang lain.
    • Dengan memfokuskan kembali perhatian pada kencan santai, Anda bisa mengendalikan pikiran-pikiran tentangnya yang tak diinginkan. Selama Anda bersikap jujur dan sekadar ingin menikmati romansa ringan, kencan dapat menjadi langkah yang sehat untuk diambil.
  3. Apakah ada sesuatu yang selama ini ingin Anda pelajari atau coba? Manfaatkan momen ini untuk mencoba hal tersebut. Dengan demikian, Anda bisa menyibukkan pikiran dan mencegah diri sendiri agar tidak sampai memikirkan sang mantan.
    • Coba kerajinan tangan, seperti merajut atau menjahit.
    • Bergabunglah dengan klub atau tim olahraga di kota Anda.
    • Ikuti kelas tertentu. Kelas memasak atau vokal dapat menjadi kegiatan lain yang bisa Anda lakukan, daripada sekadar memikirkan mantan kekasih.
  4. Anda harus dikelilingi oleh orang-orang yang bisa menyemangati Anda, dan bukan membuat Anda semakin terpuruk. Beberapa orang terus-menerus menganalisis dan mencemaskan sesuatu secara berlebihan. Kecemasan yang mereka rasakan dapat menular. Oleh karena itu, jaga jarak dari teman-teman yang sering berpikir secara negatif untuk sementara waktu. Dengan demikian, Anda bisa bangkit dari kesedihan dan tidak terjebak oleh pola pikir negatif. [6]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Membingkai Ulang Pola Pikir Negatif

PDF download Unduh PDF
  1. Akan sulit untuk berhenti memikirkan seseorang jika Anda sering meromantiskan hubungan yang pernah dijalin. Saat merindukan seseorang, Anda bisa saja mengabaikan kenangan-kenangan menyakitkan dan hanya berfokus pada momen-momen bahagia dan hal-hal baik yang ia miliki. [7]
    • Hubungan Anda berakhir karena alasan tertentu. Apakah Anda dan mantan kekasih sering bertengkar? Apakah Anda berdua bukanlah sosok yang tepat untuk satu sama lain? Apa yang membuat hubungan menjadi buruk?
    • Ingatkan diri sendiri bahwa hubungan Anda tidak sempurna. Dengan mengingat cela atau kekurangan yang ada dalam hubungan, Anda tidak akan memikirkannya terlalu sering dalam jangka panjang. Selain itu, rasa rindu kepadanya pun dapat berkurang.
  2. Saat Anda kebingungan, Anda rentan terhadap pikiran-pikiran yang tidak rasional. Mungkin Anda memiliki pikiran atau angan-angan yang dianggap sebagai fakta. Namun, perasaan bersifat subjektif. Saat Anda memiliki pikiran negatif atau irasional mengenai diri sendiri atau situasi yang ada, ingatkan diri sendiri bahwa pikiran tersebut bukanlah sebuah fakta. [8]
    • Perasaan yang ada memang nyata, tetapi bukan berarti hal tersebut adalah sebuah fakta atau kebenaran. Seperti halnya saat Anda tidak begitu saja memercayai apa yang didengar, Anda juga tidak boleh selalu memercayai apa yang dipikirkan.
    • Sebagai contoh, jika Anda mulai berpikir seperti “Aku tidak akan pernah menemukan sosok sepertinya”, coba katakan kepada diri sendiri, “Aku merasa seperti itu saat ini dan tidak masalah jika perasaan seperti itu muncul. Namun, hal itu mungkin tidak benar."
  3. Anda mungkin memiliki banyak pikiran irasional saat mencoba melupakan seseorang. Saat Anda memiliki pikiran negatif mengenai diri sendiri, tahan diri dan lawan pikiran tersebut. Tanyakan kepada diri sendiri, “Apakah ini memang benar?" [9]
    • Coba cari atau telusuri bukti saat Anda memiliki pikiran negatif. Sebagai contoh, Anda mungkin berpikir, “Tidak ada seorang pun yang menginginkanku.” Apakah pikiran tersebut benar? Bukankah sebenarnya Anda membuat generalisasi besar berdasarkan satu pengalaman saja? Selama ini, toh Anda dikelilingi oleh orang-orang yang bisa menghargai Anda.
    • Cari sudut pandang yang tepat. Pikirkan saat terakhir kali Anda mengalami patah hati. Mungkin Anda mengalami pikiran negatif yang sama, tetapi pada akhirnya hal tersebut tidak terbukti benar. Anda bisa kembali menjalin cinta dan menemukan orang lain.
    • Tanyakan kepada diri sendiri, “Jika seseorang mengatakan hal seperti ini, seperti apa reaksiku?” dan “Seperti apa gambaran situasi ini jika aku melihatnya dari sudut pandang yang lebih positif?"
  4. Bukan hal yang mudah untuk memaafkan seseorang yang telah melukai Anda. Namun, jika Anda bisa memaafkannya, akan lebih mudah bagi Anda untuk melupakannya. Pikirkan hal-hal positif tentangnya dan doakan kebaikan untuknya. Meskipun pada awalnya terasa sulit, doa dan kebaikan yang Anda kirimkan untuknya akan membuat Anda merasa lebih baik dan bahagia pada akhirnya.
  5. Apa yang sudah berlalu biarlah berlalu. Mengkritik hubungan setelah berakhir cukup lama dan menyalahkan orang lain tidak akan membuat Anda merasa lebih baik dalam jangka panjang. Jika Anda mulai menunjukkan sikap seperti itu, tahan diri dan pikirkan hal-hal lain seperti, “Hubungan itu sudah berakhir. Siapa yang bersalah bukan lagi urusanku." Setelah itu, fokuskan pikiran pada apa yang ada saat ini dan masa depan. [10]
    Iklan

Tips

  • Blokir nomornya dan jika memungkinkan, hindari tempat-tempat yang sering ia kunjungi.
  • Berhenti mendengarkan musik yang mengingatkan Anda kepadanya.
  • Buang foto, catatan, dan apa pun yang mengingatkan Anda kepadanya.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 1.825 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan