Unduh PDF
Unduh PDF
Mengelupas keropeng adalah kebiasaan buruk yang terkadang sulit dihentikan, padahal bisa menyebabkan kerusakan kulit dan menimbulkan masalah seperti infeksi, noda bekas luka, maupun luka parut. Selain itu, jika mengelupas keropeng dilakukan secara kompulsif, mungkin hal ini menandakan "Gangguan Ekskoriasi" yang merupakan suatu Body-Focused Repetitive Disorder (BFRD). Meskipun sulit, kebiasaan ini masih mungkin Anda hentikan dengan kesabaran, usaha, dan jika perlu, pertolongan dari luar.
Langkah
-
Bersihkan luka. Luka dan lesi terbuka dapat memicu infeksi. Jadi, pastikan untuk selalu membersihkan luka baru secara menyeluruh dengan sabun dan air sesegera mungkin. Selanjutnya, bersihkan luka dengan antiseptik atau sedikit salep Neosporin dan lindungi dengan perban. Anda juga boleh mencoba menggunakan Betadine atau peroksida pada luka untuk membersihkan sekaligus menyingkirkan bakteri yang tidak diinginkan. Langkah-langkah penanganan luka ini akan membantu membersihkan luka sekaligus menjauhkannya dari infeksi. [1] X Sumber Tepercaya Mayo Clinic Kunjungi sumber
-
Lindungi keropeng luka. Keropeng akan terbentuk di permukaan luka untuk melindunginya dari serangan kuman selagi tubuh memperbaiki sel-sel dan jaringannya. Dengan demikian, untuk membantu proses penyembuhan luka, lapisan ini harus dilindungi. [2] X Teliti sumber
- Jika Anda tidak bisa memasangkan perban pada lokasi luka, cobalah oleskan pelembap atau losion selama masa penyembuhan. Apabila dirawat dengan baik, keropeng jarang menyisakan luka parut. Pemijatan ringan saat Anda mengoleskan pelembap juga akan melancarkan sirkulasi darah sehingga membantu penyembuhan luka.
- Gunakan kikir kuku untuk menghaluskan keropeng hingga rata dengan kulit di sekitarnya. Hal ini akan membuat keropeng sulit dikelupas sehingga mengurangi keinginan Anda mengelupasnya.
-
Ambil kendali. Minimalkan keropeng luka dengan memilih produk yang tepat bagi kulit Anda. Pastikan produk perawatan kulit tersebut tidak menimbulkan bekas luka yang membuat Anda tergoda mengelupas keropeng.Iklan
-
Pelajari diri sendiri. Mungkin ada alasan yang membuat Anda mengelupas keropeng, dari alasan fisik (karena terasa gatal) hingga alasan mental maupun emosional (mungkin sebagai cara melepaskan ketegangan). Memahami akar masalah ini akan membantu Anda menghentikannya.
- Tidak semua orang yang mengelupas keropeng mengalami masalah perilaku. Terkadang mengelupas keropeng adalah hal yang normal. Sementara itu, hal ini juga bisa menandakan masalah kulit, putus obat, atau masalah lainnya. Mengelupas kulit baru merupakan masalah perilaku hanya jika dilakukan sangat sering sehingga mengganggu aspek kehidupan lainnya. [3] X Sumber Tepercaya International OCD Foundation Kunjungi sumber
- Ada banyak alasan yang membuat orang-orang mengelupas kulit mereka. Bagi sebagian orang, kebiasaan ini disebabkan oleh rasa bosan. Sementara bagi orang lainnya, kebiasaan ini adalah cara melepaskan perasaan negatif, depresi, ataupun stres. Kebiasaan ini terkadang dilakukan tanpa disadari, tetapi terkadang orang yang melakukannya merasa bersalah. [4] X Sumber Tepercaya International OCD Foundation Kunjungi sumber
- Membuat catatan bisa membantu Anda mengetahui kapan, di mana, dan seberapa sering Anda mengelupas keropeng. Terutama jika hal ini Anda lakukan tanpa sadar. Catatlah setiap kali Anda mengelupas keropeng.
-
Buatlah strategi yang efektif untuk mengatasinya. Setelah Anda mengetahui kapan dan mengapa Anda mengelupas keropeng, cobalah gunakan hal yang dapat mengalihkan perhatian Anda sehingga berhenti melakukannya. Anda mungkin membutuhkan satu atau beberapa cara untuk mengendalikan perilaku ini. Siapkan strategi itu dan manfaatkan sesuai situasi Anda.
-
Cobalah menantang diri sendiri. Jika Anda adalah orang yang memiliki motivasi tinggi dan suka bersaing, coba jadikan usaha berhenti mengelupas keropeng sebagai suatu perlombaan. Tentukan durasi tertentu, dalam hari atau jam, untuk Anda menahan diri tidak mengelupas keropeng. Kemudian berikan hadiah untuk diri sendiri atas kemajuan Anda.
-
Persulit kebiasaan Anda. Salah satu cara untuk berhenti mengelupas keropeng adalah dengan membuat kebiasaan ini sulit dilakukan secara fisik. Potonglah kuku tangan, kenakan sarung tangan, atau pasangkan perban pada keropeng. Kuku yang lebih pendek akan menyulitkan Anda mengelupas keropeng sehingga akan membantu Anda menahan diri.
- Coba kenakan sarung tangan katun halus. Sarung tangan ini tidak hanya berfungsi sebagai penghalang, tetapi juga bisa membantu Anda lebih menyadari kebiasaan mengelupas keropeng sekaligus membantu Anda menguranginya. [5] X Teliti sumber
- Jika Anda sering mengelupas keropeng pada lengan atau kaki, kenakan celana panjang dan baju lengan panjang kapan pun memungkinkan. Jika ada keropeng di pergelangan kaki, kenakan kaus kaki selutut. Dengan begitu, sekalipun Anda gagal menahan diri, Anda hanya bisa mengelupas lapisan kain dan bukan kulit itu sendiri.
-
Gunakan kuku akrilik. Selain akan membuat Anda tampil lebih bergaya, kuku ini juga akan membuat Anda sulit mengelupas keropeng. Anda akan lebih sulit mengelupas dengan kuku yang lebih tebal. Sementara itu, kuku yang tipis umumnya lebih tajam sehingga dapat memotong keropeng.
- Jika memilih cara ini, mintalah terapis kuku untuk memotong kuku Anda sependek dan setebal mungkin. Kuku seperti ini adalah perlindungan tambahan bagi kulit Anda.
-
Ganti kebiasaan Anda dengan hal yang lebih baik. Di saat Anda merasa tergoda mengelupas kulit, alihkan perhatian atau gunakan tenaga Anda untuk melakukan hal lain. Cobalah membaca buku, berjalan-jalan, atau menonton TV di saat Anda ingin mengelupas keropeng.
- Lebih bagus lagi, carilah kebiasaan yang akan membuat tangan Anda sibuk dan umumnya dimanfaatkan untuk membantu proses berhenti merokok. Anda mungkin bisa mencoba menggambar, berkebun, merajut, bermain teka-teki, piano, atau merenda. Anda bahkan boleh sekadar memegang koin atau penjepit kertas. Jika tidak satu pun cara ini berhasil, dudukilah tangan Anda. [6] X Teliti sumber
-
Cobalah melatih afirmasi positif. Ingatlah untuk menghormati diri sendiri setiap kali Anda mengelupas keropeng. Tekan area keropeng atau geser tangan Anda di permukaannya sambil mengingat bahwa Anda menyayangi diri sendiri dan ingin melindungi kulit Anda. Cobalah teknik ini setiap sebelum tidur dan saat terbangun di pagi hari.
-
Jangan menyerah! Mungkin pada awalnya, Anda membutuhkan waktu lama untuk menghentikan kebiasaan ini. Namun, jika Anda pernah berhasil, meskipun hanya sekali, Anda tentu bisa mengulanginya dan pada akhirnya kebiasaan ini akan berkurang. Syukuri kemajuan Anda. Seiring waktu dan dengan terus berusaha, secara bertahap kebiasaan ini akan benar-benar Anda tinggalkan.Iklan
-
Kenali masalahnya. Jika dilakukan secara tidak terkendali, mengelupas keropeng bisa jadi merupakan tanda masalah perilaku yang disebut “Gangguan Ekskoriasi”. Penderita gangguan ini akan menyentuh, menggaruk, dan menggosok kulit mereka secara kompulsif sehingga menimbulkan luka parut atau bahkan lebih parah lagi. [7] X Teliti sumber Cobalah pertimbangkan pertanyaan berikut ini:
- Apakah mengelupas keropeng menghabiskan banyak waktu Anda?
- Apakah ada luka parut yang tampak jelas akibat mengelupas keropeng?
- Apakah Anda merasa bersalah jika teringat kebiasaan Anda mengelupas keropeng?
- Apakah mengelupas keropeng menghambat kehidupan sosial atau profesional Anda?
- Jika jawabannya ya untuk lebih dari satu pertanyaan di atas, Anda mungkin menderita gangguan ekskoriasi.
-
Carilah pertolongan dari praktisi profesional. Mengelupas keropeng mungkin menandakan gangguan ekskoriasi atau masalah medis lainnya seperti psoriasis atau eksem. Sebaiknya, konsultasikan hal ini dengan praktisi medis profesional sehingga Anda dapat mengetahui penyebabnya, dan menentukan apakah kebiasaan ini adalah masalah terpisah atau merupakan gejala dari masalah lainnya.
- Ada sejumlah terapi yang dapat membantu Anda mengatasi kebiasaan mengelupas keropeng yang bersifat kronis. Sebagian terapi mungkin dilakukan dengan obat-obatan untuk meredakan pencetus fisik, dan sebagian lainnya mungkin menggunakan terapi perilaku. Setelah dokter menemukan masalahnya, ia dapat membantu Anda menentukan perawatan terbaik.
- Gangguan ekskoriasi adalah salah satu variasi gangguan obsesif kompulsif karena disertai dorongan kompulsif untuk melakukan suatu perilaku secara berulang-ulang.
- Gangguan ekskoriasi yang Anda alami mungkin berhubungan dengan depresi, gangguan bipolar, gangguan pemusatan perhatian/hiperaktivitas, serta gangguan makan. Masalah lain yang mirip dengan gangguan ekskoriasi meliputi gangguan disformik tubuh, trikotilomania (menarik-narik rambut), dan menggigiti kuku.
-
Ikuti anjuran medis. Kebiasaan Anda mengelupas keropeng mungkin juga diakibatkan oleh masalah fisik, dan bukan gangguan ekskoriasi. Masalah ini mungkin bersifat dermatologis, seperti eksem, yang merupakan peradangan penyebab gatal pada kulit. Dalam kasus ini, dokter mungkin akan meresepkan obat seperti kortikosteroid, atau krim topikal lainnya.
- Ingatlah bahwa obat akan mengatasi masalah yang mendasari kebiasaan Anda mengelupas keropeng. Namun, tidak mengatasi kebiasaan itu sendiri. Jadi, meskipun pencetus fisiknya hilang, Anda mungkin masih merasakan dorongan psikologis dan membutuhkan pertolongan.
-
Carilah pertolongan psikologis. Jika kebiasaan Anda mengelupas keropeng bukan disebabkan oleh masalah fisik dan gangguan ekskoriasi, Anda mungkin perlu berkonsultasi dengan psikolog profesional. Salah satu pilihan terapi psikologi yang lazim digunakan adalah terapi perilaku kognitif.
- Terapi perilaku kognitif sering digunakan untuk membantu orang-orang mengganti kebiasaan buruknya dengan kebiasaan yang baik. Ada beragam jenis terapi perilaku kognitif yang tersedia untuk mengatasi kebiasaan mengelupas keropeng.
- Terapi ini mungkin meliputi terapi dermatologi, antidepresan, ansiolitik, atau antipsikotik.
-
Pertimbangkan pelatihan perilaku terbalik. Pelatihan perilaku terbalik adalah salah satu bentuk terapi perilaku kognitif, berdasarkan pemikiran bahwa tindakan mengelupas keropeng adalah perilaku yang dapat dikondisikan. Pelatihan perilaku terbalik ini akan membantu Anda mengenali situasi yang memicu kebiasaan Anda timbul dan mengurangi kebiasaan tersebut dengan mengalihkannya ke respons lain, seperti mengepalkan telapak tangan, di saat merasakan dorongan mengelupas keropeng.
-
Pertimbangkan penguasaan terhadap rangsangan juga. Penguasaan terhadap rangsangan adalah teknik lain yang dapat mengurangi pencetus sensori di lingkungan yang menyebabkan Anda mengelupas keropeng (yang kemudian digolongkan ke dalam situasi "berisiko tinggi"). Teknik ini akan mengajarkan Anda cara menghindari situasi yang dapat memicu Anda mengelupas keropeng, seperti dengan mengubah kebiasaan Anda saat mandi jika melihat ke arah cermin adalah pencetusnya.Iklan
Peringatan
- Mengelupas keropeng terus-menerus justru akan meningkatkan risiko infeksi dan pembentukan luka parut.
- Carilah pertolongan jika Anda mengalami infeksi serius atau tidak dapat mengendalikan kebiasaan mengelupas keropeng.
- Sama seperti masalah medis lainnya, konsultasikan terlebih dahulu ke dokter sebelum Anda mengambil tindakan.
Iklan
Referensi
- ↑ http://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-cuts/basics/art-20056711
- ↑ http://kidshealth.org/kid/talk/yucky/scab.html
- ↑ https://iocdf.org/wp-content/uploads/2014/10/Skin-Picking-Disorder-Fact-Sheet.pdf
- ↑ https://iocdf.org/wp-content/uploads/2014/10/Skin-Picking-Disorder-Fact-Sheet.pdf
- ↑ http://ocdla.com/abcs-dermatillomania-compulsive-skin-picking-1979
- ↑ http://quitsmoking.about.com/od/tipsforquitting/a/DrGilchristtips.htm
- ↑ http://www.aamft.org/iMIS15/AAMFT/Content/consumer_updates/body_focused_repetitive_disorders.aspx
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 9.496 kali.
Iklan