PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Prozac, atau fluoxetine , merupakan antidepresan dalam kelas obat yang dikenal dengan nama selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI). Kelas obat ini adalah antidepresan yang paling sering diresepkan. [1] Prozac bisa diberikan untuk mengatasi beberapa kondisi, seperti depresi, serangan panik, gangguan obsesif-kompulsif, bulimia nervosa , serta kelainan disforik pramenstruasi. [2] Prozac paling sering diresepkan untuk mengatasi depresi. Karena Prozac memengaruhi reaksi kimia pada otak, obat ini tidak boleh dihentikan tanpa konsultasi dokter. Penghentian semua obat beresep hanya boleh dijalankan di bawah pengawasan dokter. Jika ia menyarankan Anda untuk berhenti mengonsumsi Prozac, ikuti langkah-langkah di bawah ini. Durasi waktu yang diperlukan untuk benar-benar berhenti mengonsumsi Prozac mungkin tergantung pada sudah berapa lama Anda mengonsumsinya, kondisi medis yang mengharuskan penggunaan obat tersebut, serta obat-obatan lain yang mungkin Anda konsumsi.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Memahami Pengobatan Anda

PDF download Unduh PDF
  1. Prozac bekerja dengan membatasi cara reseptor otak menyerap ulang neurotransmitter serotonin. Serotonin merupakan cairan kimia alami yang “membawa pesan” ( neurotransmitter ) untuk membantu mempertahankan keseimbangan suasana hati. Riset menunjukkan bahwa kekurangan serotonin merupakan faktor yang berkontribusi menimbulkan depresi klinis. [3] Prozac membantu membatasi reseptor agar tidak menyerap terlalu banyak serotonin, sehingga meningkatkan jumlah yang tersedia pada tubuh. [4]
    • Prozac merupakan SSRI karena sifatnya “selektif”. Prozac menekankan perubahan serotonin dan bukan pada salah satu neurotransmitter lain yang juga bertanggung jawab secara sebagian terhadap suasana hati. [5]
  2. Prozac bisa menyebabkan beberapa efek samping. Banyak di antaranya akan terasa ringan atau menghilang setelah empat hingga lima minggu. Berbicaralah dengan dokter jika Anda mengalami efek samping atau gejala yang parah, atau bila kondisi Anda tidak kunjung berkurang. Berikut beberapa contoh efek samping yang mungkin terjadi: [6]
    • Kecemasan
    • Rasa mual
    • Mulut kering
    • Tenggorokan gatal
    • Mengantuk
    • Rasa lemah
    • Badan bergetar secara tidak terkontrol
    • Kehilangan nafsu makan
    • Berkurangnya bobot tubuh
    • Perubahan nafsu atau fungsi seksual
    • Berkeringat secara berlebihan
  3. Dalam beberapa kasus, Prozac mungkin menyebabkan efek samping yang harus segera ditangani. Prozac dikenal mampu meningkatkan kecenderungan pikiran bunuh diri, terutama pada orang-orang di bawah usia 24 tahun. Jika Anda mengalami pikiran tentang atau mempertimbangkan rencana menyakiti/membunuh diri, segera cari perhatian medis. [7] Anda juga harus langsung menghubungi dokter bila mengalami salah satu gejala berikut:
    • Depresi baru atau yang bertambah parah
    • Perasaan khawatir, tidak tenang, atau panik yang ekstrem
    • Perilaku agresif atau mudah tersinggung
    • Bertindak tanpa berpikir
    • Sangat sulit tenang
    • Perasaan menggila atau tertarik yang tidak normal
  4. Prozac secara umum merupakan antidepresan yang efektif bagi kebanyakan orang. Namun, Prozac mungkin tidak efektif bagi otak semua orang atau sistem neurochemistry nya. Jika Anda terus mengalami semua gejala di bawah ini setelah mengonsumsi Prozac, hubungi dokter. Hal-hal yang akan kita bahas ini bisa menunjukkan bahwa depresi atau gangguan Anda tidak ditangani dengan baik oleh obat tersebut. [8] [9]
    • Efek samping yang parah atau berkelanjutan (contohnya telah disebutkan di atas)
    • Hilang ketertarikan pada aktivitas-aktivitas menarik atau hobi
    • Rasa lelah tidak berkurang
    • Gangguan tidur (insomnia atau tidur berlebihan)
    • Kesulitan berkonsentrasi
    • Perubahan pada nafsu makan
    • Rasa sakit dan nyeri fisik
  5. Karena antidepresan menyesuaikan cairan kimia dalam otak, penghentiannya tanpa pengawasan medis bisa menyebabkan gejala-gejala serius. [10] [11]
    • Beberapa obat yang bertindak lebih lama, seperti Prozac, biasanya menimbulkan gejala-gejala penghentian yang lebih sedikit. Akan tetapi, Anda mungkin masih mengalami efek samping seperti:
      • Rasa mual, muntah, diare, atau kram
      • Gangguan tidur, seperti insomnia atau mimpi buruk
      • Gangguan keseimbangan, seperti rasa pusing atau melayang
      • Gangguan sensori atau gerakan, misalnya mati rasa, kesemutan, termor, serta koordinasi fisik yang rendah
      • Perasaan mudah tersinggung, cemas, atau terganggu
    • Antidepresan perlu dihentikan secara bertahap dengan mengurangi dosisnya sedikit demi sedikit. Metode ini dikenal dengan istilah tapering . Tapering bisa membutuhkan beberapa minggu atau bulan, tergantung pada jenis antidepresannya, berapa lama Anda telah mengonsumsinya, dosis Anda, dan gejala-gejala yang Anda alami. Dokter akan menentukan cara terbaik untuk menjalankan teknik tapering pada Prozac. [12]
    • Anda mungkin mengalami pengulangan gejala depresi segera setelah berhenti mengonsumsi Prozac. Untuk membedakan gejala-gejala penghentian dan pengulangan, pikirkan kapan mulainya, berapa lama bertahan, dan jenis gangguan apa yang Anda alami.
    • Gejala-gejala penghentian biasanya berkembang dengan cepat. Gejala-gejala ini juga akan membaik setelah satu atau dua minggu. Tanda-tandanya biasanya mencakup lebih banyak masalah fisik, seperti rasa mual atau sakit dan nyeri.
    • Gejala-gejala berulang biasanya berkembang secara bertahap setelah dua hingga tiga minggu. Gejala-gejala ini juga umumnya bertambah parah setelah dua hingga empat minggu. Jika terus berlangsung hingga lebih dari satu bulan, berkonsultasilah dengan dokter.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Bekerjasama dengan Dokter

PDF download Unduh PDF
  1. Karena Prozac bisa diresepkan untuk beberapa kondisi medis yang berbeda, bertanyalah kepada dokter mengenai alasannya. [13] Ia mungkin bisa menyarankan pengobatan berbeda untuk kondisi Anda.
    • Dalam beberapa kasus, dokter bisa merekomendasikan Anda untuk berhenti mengonsumsi Prozac jika ia merasa Anda tidak lagi berisiko (atau mengalami) depresi berulang serta kronis. Jika ia menempuh cara ini, periode waktunya biasanya setelah Anda mengonsumsi obat selama enam hingga dua belas bulan. [14]
  2. Beritahukan ia tentang semua efek samping parah yang berkelanjutan karena Anda mengonsumsi Prozac. Jika Anda sudah meminum obat ini lebih dari delapan minggu dan tidak merasa terbantu, jelaskan gejala-gejala yang Anda rasakan. Informasi ini akan membantu dokter untuk mengambil keputusan dan menentukan apakah sudah saatnya Anda berhenti mengonsumsi Prozac.
  3. Anda harus memahami dan mengikuti rekomendasi dokter secara tepat. Tergantung pada berapa lama Anda telah mengonsumsi Prozac dan dosisnya, dokter mungkin menyarankan metode tapering . Ikuti petunjuknya untuk menghindari efek samping yang serius.
    • Prozac biasanya hanya menimbulkan lebih sedikit masalah karena sifatnya yang “separuh hidup” lebih lama. Istilah ini merujuk pada waktu yang diperlukan tubuh untuk mengurangi tingkat konsentrasi obat tersebut sebanyak setengah. [15] Ini berarti Prozac bisa bertahan lebih lama di dalam tubuh, sehingga konsentrasinya tidak akan berkurang secara tiba-tiba. Dengan demikian, gejala-gejala penghentian yang tercipta juga akan lebih sedikit.
    • Jika Anda telah beberapa saat mengonsumsi Prozac, misalnya enam hingga dua belas minggu, atau sedang meminum dosis perawatan kecil (seperti 20 mg sehari), dokter mungkin tidak menyarankan metode tapering .
    • Ikuti jadwal tapering Anda. Tuliskan tanggal dan dosis yang Anda minum setiap hari. Dengan begini, Anda terbantu untuk diyakinkan bahwa Anda sedang mengikuti perintah dokter.
  4. Bahkan jika Anda melakukan metode tapering untuk Prozac, Anda masih mungkin mengalami gejala-gejala penghentian, seperti yang telah disebutkan sebelumnya di artikel ini. Berbicaralah dengan dokter jika Anda mengalami semua gejala penghentian atau hal-hal yang tidak biasa lainnya.
    • Ingatlah bahwa depresi bisa berulang jika Anda menghentikan pengobatan. Beritahukan dokter tentang perasaan Anda. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang gejala kambuhan, berkonsultasilah dengannya untuk mendapatkan saran.
    • Pastikan dokter tetap tahu mengenai perkembangan Anda, dan apakah Anda mengalami gejala tertentu. Ia akan mengawasi Anda selama beberapa bulan setelah penghentian konsumsi obat.
  5. Dokter mungkin meresepkan obat yang berbeda untuk mengontrol depresi atau gangguan kesehatan. Pastikan Anda meminumnya dalam ketentuan yang disarankan oleh dokter. [16]
    • Rekomendasi dokter termasuk mengenai pilihan Anda, respons sebelumnya terhadap obat-obatan, tingkat keefektifan, faktor keamanan dan toleransi, biaya, efek samping, dan interaksi obat dengan obat-obatan lain yang sedang Anda konsumsi.
    • Jika Prozac tidak mampu mengontrol depresi Anda dengan cukup ampuh, dokter mungkin menyarankan obat dalam kelas SSRI yang sama, seperti Zoloft ( sertraline ), Paxil ( paroxetine ), Celexa ( citalopram ), atau Lexapro ( escitalopram ).
    • Kelas-kelas obat lainnya yang mungkin dicoba dokter jika Anda mengalami efek samping atau tidak mampu mengontrol depresi termasuk:
      • Serotonin Norepinephrine Reuptake Inhibitors (SNRI), seperti Effexor ( venlafaxine )
      • Tricyclic Antidepressant (TCA), misalnya Elavil ( amitriptyline )
      • Aminoketone Antidepressant , contohnya Wellbutrin ( bupropion )
  6. Beberapa studi menunjukkan bahwa orang-orang yang menemui terapis sembari menghentikan antidepresannya berkemungkinan lebih kecil untuk mengalami depresi berulang. [17] Terapi bisa membantu Anda belajar mengatasi pikiran serta perilaku yang tidak sehat. Terapi juga akan memberikan berbagai sarana untuk mengelola stres, rasa cemas, dan respons terhadap hidup. Ada banyak jenis terapi yang berbeda, dan rencana perawatan yang dikembangkan bergantung pada situasi Anda secara pribadi. Dokter mungkin mampu menyarankan terapis di area Anda. [18] [19]
    • Cognitive Behavioral Therapy (CBT) memiliki rekor yang baik dalam menangani depresi secara efektif. Tujuannya adalah membantu Anda belajar berpikir dengan lebih positif dan menantang pikiran-pikiran serta perilaku-perilaku negatif. Terapis akan membantu Anda mengidentifikasi kebiasaan berpikir tidak berguna serta mengubah paham-paham yang tidak akurat. Dengan demikian, gejala-gejala depresi akan berkurang.
    • Terapi lain termasuk terapi interpersonal, yang berfokus pada peningkatan pola-pola komunikasi; terapi keluarga, yang membantu menyelesaikan konflik dan masalah komunikasi dalam keluarga; atau terapi psikodinamis, yang berfokus pada membantu seseorang membangun kesadaran diri.
    • Anda mungkin harus mencoba beberapa jenis terapi (atau beberapa orang terapis) sebelum bisa menemukan yang paling cocok.
  7. Meski akupunktur bukan bagian dari petunjuk saran resmi untuk menghentikan obat-obatan pereda depresi, teknik ini mungkin berguna bagi beberapa orang. [20] Akupunktur adalah teknik yang memasukkan jarum-jarum kecil ke berbagai area tubuh untuk meredakan gejala. Akupunktur hanya boleh dilakukan oleh praktisi terlatih yang memiliki izin. Berkonsultasilah dengan dokter jika Anda mempertimbangkannya. Ia mungkin mampu menyarankan seorang ahli akupunktur. Akupunktur mungkin tidak cocok untuk semua orang.
    • Sebuah studi menunjukkan bahwa elektroakupunktur, yang menjalankan arus listrik kecil melalui jarum-jarumnya, sama efektifnya dengan Prozac dalam mengatasi gejala-gejala depresi. Bahkan, khasiatnya mungkin lebih cepat. [21]
    • Di AS, ada badan izin resmi untuk para ahli akupunktur. Badan ini bernama The National Certification Commission for Acupuncture and Oriental Medicine. Anda bisa menggunakan layanan “Find a Practitioner” milik mereka di situsnya untuk mencari ahli akupunktur terdekat. [22]
    • Teruslah memberi tahu dokter tentang semua perawatan alternatif atau akupunktur yang Anda lakukan. Informasi ini harus dicatat dalam rekam jejak medis Anda. Semua praktisi perawatan kesehatan Anda harus bekerja sama untuk memastikan perawatan terbaik. [23]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Mengubah Gaya Hidup

PDF download Unduh PDF
  1. Hingga saat ini, belum ada pola diet yang terbukti berhasil meredakan atau “menyembuhkan” depresi. Namun, mengonsumsi diet yang sehat dan seimbang akan memberikan nutrisi yang diperlukan tubuh untuk memerangi penyakit. Makanlah diet yang menggabungkan buah-buahan serta sayuran segar, karbohidrat kompleks, serta protein rendah lemak. [24] [25] [26]
    • Hindari makanan olahan, gula rafinasi, dan sumber kalori “kosong”. Semua ini hanya memberikan sedikit gizi jika dibandingkan dengan jumlah kalori yang Anda konsumsi, sehingga Anda akan tetap merasa lapar. Makanan-makanan ini juga akan menyebabkan perubahan kadar gula darah, yang bisa memengaruhi suasana hati. [27]
    • Mengonsumsi makanan yang kaya vitamin B12 serta folat bisa membantu mengatur suasana hati. Lever, ayam, dan ikan merupakan sumber vitamin B12 yang baik. Bit, kacang miju, almon, bayam, dan lever juga mengandung folat. [28]
    • Makanan yang kaya akan selenium bisa membantu mengatasi gejala-gejala depresi. Beberapa sumber yang baik termasuk kacang Brazil, minyak ikan, kenari, serta daging unggas.
    • Makanan yang kaya triptofan bisa diubah menjadi serotonin oleh tubuh ketika digabungkan dengan vitamin B6. [29] Makanan-makanan ini termasuk kedelai, mete, dada ayam, salmon, dan bubur oat. [30]
    • Studi menunjukkan bahwa konsumsi asam lemak omega 3 secara rutin bisa membantu mengatur suasana hati. Biji bunga matahari atau minyak kanola, kenari, kale, bayam, dan ikan gemuk seperti salmon merupakan sumber omega 3 yang baik. Minyak-minyak nabati seperti minyak jagung, kedelai, serta bunga matahari tidak mengandung banyak omega 3. [31]
    • Anda harus selalu memastikan dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen omega 3, karena suplemen ini mungkin memperparah beberapa kondisi kronis. Dosis di antara satu dan Sembilan gram sehari mungkin bermanfaat untuk meningkatkan suasana hati. [32]
  2. Minuman alkohol tidak boleh dikonsumsi ketika Anda juga meminum antidepresan. Bahkan jika tidak, batasi juga asupan alkohol Anda. Alkohol bersifat depresan, dan, dalam jumlah berlebih, bisa mengurangi tingkat serotonin. [33]
    • Konsumsi alkohol besar-besaran juga berhubungan dengan serangan panik serta rasa cemas.
    • Istilah “ drink ” biasanya merujuk pada bir sebanyak 354 ml, anggur sebanyak 147 ml, atau minuman keras sebanyak 44 ml. Di AS, Centers for Disease Control and Prevention menyarankan agar wanita hanya minum satu drink setiap hari, dengan pria boleh mengonsumsi maksimal dua drink per hari. Dosis ini dianggap sebagai pola minum-minum tingkat “menengah”. [34]
  3. Studi menunjukkan bahwa olahraga rutin dalam tingkat sedang — setidaknya 30-35 menit setiap hari — bisa menaikkan kadar cairan-cairan kimia alami yang membuat tubuh “terasa nyaman” (endorphin). Olahraga juga bisa merangsang neurotransmitter seperti norepinephrine . Dengan begini, gejala-gejala depresi bisa mereda. [35] [36] [37]
    • Olahraga secara rutin bisa meningkatkan suasana hati bagi para penderita depresi ringan hingga sedang. Olahraga juga bisa dimanfaatkan sebagai sarana dukungan untuk mengatasi depresi yang lebih parah. Akan tetapi, jika Anda terus mengalami gejala-gejala depresi bahkan setelah berolahraga secara rutin, kunjungi dokter. [38]
  4. Tidur bisa terganggu oleh depresi. Anda harus menjaga “tingkat higienis” tidur untuk memastikan tubuh bisa beristirahat. Berikut beberapa langkah baik untuk melakukannya: [39]
    • Pergi dan bangun tidur pada waktu yang sama setiap hari (bahkan di akhir pekan).
    • Menghindari stimulasi sebelum tidur. Aktivitas-aktivitas tertentu, seperti olahraga dan hal-hal yang melibatkan layar, misalnya menonton TV atau bekerja menggunakan komputer, bisa mengganggu pola tidur Anda.
    • Menghindari alkohol dan kafeina sebelum tidur. Meski alkohol bisa membuat Anda merasa mengantuk, alkohol juga dapat mengacaukan siklus REM saat tidur. [40]
    • Menjaga agar ranjang hanya khusus untuk tidur. Jangan bekerja di atasnya.
  5. Beberapa jenis depresi, seperti gangguan afektif musiman, bisa terbantu dengan berjemur. Riset menunjukkan bahwa pemaparan terhadap sinar matahari bisa memengaruhi kadar serotonin. [41] Kurang terpapar sinar matahari juga dapat meningkatkan produksi melatonin, yang bisa memicu gejala-gejala depresi. [42]
    • Jika Anda tidak bisa berjemur secara alami, pertimbangkan membeli kotak terapi cahaya. Berbicaralah dengan dokter tentang kotak yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda. Pada umumnya, Anda disarankan menggunakan kotak ini selama sekurangnya 30 menit setiap pagi. [43]
    • Jika Anda akan berjemur di luar, pastikan Anda mengenakan krim tabir surya dengan kadar SPF setidaknya 15 menit. Pilihlah yang “spektrumnya luas”. [44]
  6. Libatkan kerabat dekat atau teman dalam proses penghentian konsumsi obat. Ia mungkin bisa menyediakan dukungan emosional atau mengenali tanda-tanda depresi yang berulang. Beritahukan tentang efek samping atau gejala-gejala yang harus diperhatikan olehnya. [45]
    • Di sepanjang proses penghentian obat, tetaplah berkomunikasi dengan dokter. Beri tahu ia tentang status, perasaan, serta gejala-gejala yang Anda alami.
  7. Sebuah tinjauan Johns Hopkins akan berbagai studi menunjukkan bahwa sesi meditasi selama 30 menit setiap hari bisa mengurangi gejala-gejala depresi dan kecemasan. [46] [47]
    • Meditasi kesadaran telah diperiksa oleh studi ilmiah dalam jumlah yang signfiikan, dan terbukti mampu mengurangi depresi serta rasa cemas. [48] Mindfulness-Based Stress Reduction ” (MBSR) adalah sejenis latihan umum yang bisa membantu. [49]
    • Meditasi biasanya mencakup elemen-elemen berikut: [50] [51]
      • Fokus: berfokus pada objek, gambar, mantra, atau teknik pernapasan tertentu
      • Pernapasan yang rileks: pernapasan perlahan, mendalam, dan merata, untuk meningkatkan oksigen serta mengurangi hormon-hormon penyebab stres
      • Lingkungan yang tenang: menyingkirkan gangguan
    • Anda bisa mengunduh beberapa panduan meditasi secara daring. MITA menawarkan berkas-berkas MP3 untuk membantu teknik meditasi kesadaran serta relaksasi. [52] The UCLA Mindful Awareness Research Center juga menyediakan panduan audio streaming atau yang bisa diunduh untuk membantu Anda melakukan meditasi. [53]
    Iklan

Tips

  • Pastikan Anda selalu makan dengan baik, berolahraga secara rutin, dan tidur dengan cukup saat mengurangi Prozac. Gaya hidup sehat seperti ini akan membantu Anda merasa lebih baik saat berusaha mengurangi konsumsi obat.
  • Jika gejala-gejala penghentian obat berkembang, hubungi dokter.
Iklan

Peringatan

  • Jika gejala-gejala depresi bertambah buruk saat Anda mengurangi konsumsi Prozac, segeralah berkonsultasi dengan dokter Anda.
  • Jangan mengubah jadwal tapering tanpa mendiskusikannya terlebih dulu dengan dokter.
  • Jangan pernah berhenti mengonsumsi Prozac tanpa terlebih dulu berkonsultasi dengan dokter.
Iklan
  1. http://www.health.harvard.edu/diseases-and-conditions/going-off-antidepressants
  2. http://www.aafp.org/afp/2006/0801/p449.html
  3. www.health.harvard.edu/diseases-and-conditions/how-to-taper-off-your-antidepressent
  4. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/druginfo/meds/a689006.html
  5. http://psychiatryonline.org/pb/assets/raw/sitewide/practice_guidelines/guidelines/mdd.pdf
  6. http://www.medscape.com/viewarticle/448250_3
  7. http://psychiatryonline.org/pb/assets/raw/sitewide/practice_guidelines/guidelines/mdd.pdf
  8. http://www.health.harvard.edu/diseases-and-conditions/going-off-antidepressants
  9. www.nimh.nih.gov/health/topics/psychotherapies/index.shtml
  10. http://www.mayoclinic.org/tests-procedures/psychotherapy/basics/what-you-can-expect/prc-20013335
  11. http://psychiatryonline.org/pb/assets/raw/sitewide/practice_guidelines/guidelines/mdd.pdf
  12. http://www.scientificamerican.com/article/can-acupuncture-treat-depression/
  13. http://mx.nccaom.org/FindAPractitioner/FindaCertifiedPractitioner.aspx
  14. https://www.oxhp.com/providers/toolsResources/manageYourPractice/altmed/program/talk_pcp.html
  15. http://psychiatryonline.org/pb/assets/raw/sitewide/practice_guidelines/guidelines/mdd.pdf
  16. http://www.webmd.com/depression/guide/diet-recovery
  17. http://psychcentral.com/blog/archives/2014/01/08/why-your-diet-can-make-or-break-depression-recovery/
  18. https://www.psychologytoday.com/blog/your-genetic-destiny/201410/diet-and-depression
  19. https://www.psychologytoday.com/blog/your-genetic-destiny/201410/diet-and-depression
  20. http://psychcentral.com/blog/archives/2014/01/08/why-your-diet-can-make-or-break-depression-recovery/
  21. http://www.med-health.net/Foods-High-In-Tryptophan.html
  22. http://www.webmd.com/depression/features/fish-oil-to-treat-depression
  23. http://www.webmd.com/depression/features/fish-oil-to-treat-depression?page=2
  24. https://www.psychologytoday.com/blog/your-genetic-destiny/201410/diet-and-depression
  25. http://www.cdc.gov/alcohol/faqs.htm
  26. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/depression/in-depth/depression-and-exercise/art-20046495
  27. http://www.health.harvard.edu/mind-and-mood/exercise-and-depression-report-excerpt
  28. http://psychcentral.com/blog/archives/2014/01/15/3-ways-to-beat-depression-through-exercise/
  29. http://www.health.harvard.edu/mind-and-mood/exercise-and-depression-report-excerpt
  30. http://sleepfoundation.org/ask-the-expert/sleep-hygiene
  31. https://www.drinkaware.co.uk/check-the-facts/health-effects-of-alcohol/effects-on-the-body/alcohol-and-sleep
  32. http://www.healthline.com/health/depression/benefits-sunlight# 1
  33. http://psychcentral.com/lib/10-things-you-dont-know-about-seasonal-affective-disorder/0002
  34. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/seasonal-affective-disorder/in-depth/seasonal-affective-disorder-treatment/art-20048298
  35. http://www.melanomafoundation.org/prevention/facts.htm
  36. http://www.health.harvard.edu/diseases-and-conditions/going-off-antidepressants
  37. http://www.hopkinsmedicine.org/news/media/releases/meditation_for_anxiety_and_depression
  38. http://archinte.jamanetwork.com/article.aspx?articleid=1809754
  39. http://archinte.jamanetwork.com/article.aspx?articleid=1809754
  40. http://www.npr.org/blogs/health/2014/01/07/260470831/mindfulness-meditation-can-help-relieve-anxiety-and-depression
  41. http://www.helpguide.org/harvard/benefits-of-mindfulness.htm
  42. http://www.mayoclinic.org/tests-procedures/meditation/in-depth/meditation/art-20045858?pg=2
  43. https://medical.mit.edu/community/stress-reduction
  44. http://marc.ucla.edu/body.cfm?id=22

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 6.157 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan