Unduh PDF
Unduh PDF
Homofobia adalah diskriminasi, ketakutan, dan kebencian terhadap kaum homoseksual. Bentuknya beragam termasuk tindak kekerasan, kebencian, atau aksi yang didasari rasa takut. [1] X Teliti sumber Homofobia bisa dialami seseorang ataupun sekelompok orang, dan dapat menciptakan lingkungan yang berbahaya. Untungnya, Anda bisa memilih untuk tidak menjadi homofobik. Mungkin butuh waktu untuk mengubah sudut pandang Anda terhadap dunia, dan tentunya dibutuhkan kerja keras. Namun, Anda bisa belajar agar berpikiran lebih terbuka untuk menciptakan dunia yang lebih aman dan bahagia.
Langkah
-
Tulis perasaan Anda. Jika Anda membuat keputusan yang sadar untuk berhenti menjadi homofobik, Anda berarti sudah menyadari sebagian perasaan atau tindakan yang mengganggu Anda atau orang lain. Tulis perasaan dan tindakan apa yang memicu perasaan homophobia. [2] X Teliti sumber Contohnya:
- "Aku risi dan marah jika melihat pasangan sejenis berciuman."
- "Menurutku tidak benar jika saudariku menyukai wanita."
- "Aku rasa tidak alami jika pria menyukai sesama pria."
-
Telaah perasaan Anda. Setelah menulis perasaan spesifik yang membuat Anda merasa homofobia, ini saatnya untuk menganalisis alasan Anda merasa seperti itu . Ini langkah yang amat dibutuhkan untuk mulai membuat perubahan. Tanyakan kepada diri Anda: [3] X Teliti sumber
- "Kenapa aku marah pas … ? Siapa atau apa yang memengaruhi emosi ini? Adalah alasan kenapa aku merasa seperti ini?"
- "Apakah menurutku masuk akal merasa seperti inj? Langkah apa yang bisa kuambil untuk tidak merasa seperti ini?"
- "Bisakah aku mengungkapkan perasaan ini kepada seseorang untuk menelaah alasanku merasa seperti ini?"
-
Telaah keyakinan Anda. Terkadang, keyakinan diperoleh dari orang tua atau mentor kita. Saat Anda mengintrospeksi perasaan, pertimbangkan asal-usul perasaan homofobia Anda. Tanyakan kepada diri Anda:
- "Apakah orang tuaku homofobik dan apakah pandangan mereka memengaruhiku?"
- "Adakah seseorang di hidupku yang memengaruhi perasaan negatif ini?"
- "Apakah pendidikan/agama/penelitianku membuatku merasa seperti ini? Kenapa?"
Iklan
-
Tulis kebiasaan buruk Anda. Setelah mengintrospeksi diri untuk menyadari perasaan apa yang ada dalam diri dan alasan Anda merasa seperti itu, tulis kebiasaan buruk Anda secara spesifik . Itu mungkin membuat Anda merasa malu atas tindakan Anda di masa lalu, tetapi lebih baik Anda jujur kepada diri sendiri sehingga Anda bisa melangkah maju. Cobalah tuliskan konsekuensi semacam apa yang mungkin ditimbulkan. [4] X Teliti sumber Tulis sespesifik mungkin:
- "Aku punya kebiasaan buruk dalam menggunakan kata ‘gay’ untuk menjelaskan sesuatu. Menurutku itu bisa menyakiti hati kaum gay."
- "Aku mengolok-olok X di SMA dan memanggilnya gay. Itu mungkin menyakiti hatinya."
- "Aku amat kejam kepada saudariku saat dia mengungkapkan jati dirinya kepada keluarga. Aku mengacaukan hubungan yang amat penting dalam hidupku karena kedengkianku."
-
Tulis hal-hal apa saja yang mau Anda ubah. Tulis sespesifik mungkin. Saat Anda sudah menyadari kebiasaan buruk dan perasaan negatif itu, ini saatnya mempertimbangkan hal positif. Tuliskan tujuan yang ingin Anda capai. [5] X Teliti sumber Contohnya:
- "Aku mau berhenti menggunakan kata ‘gay’."
- "Aku mau meminta maaf kepada orang-orang yang kuolok-olok."
- "Aku mau memperbaiki hubunganku dengan saudariku dan meminta maaf."
-
Sadari bahwa ini membutuhkan waktu. Anda harus menyadari bahwa mengubah kebiasaan buruk menjadi baik membutuhkan waktu. Para ahli menyebutkan bahwa butuh waktu sekitar sebulan untuk mengembangkan kebiasaan baru. [6] X Teliti sumber Anda mungkin nanti berbuat salah. Anda mungkin kembali melakukan kebiasaan buruk tersebut. Triknya adalah tetap melangkah maju dan terus mencoba.Iklan
-
Lawan homofobia. Anda mungkin sudah mendengar atau mungkin mengatakan, “Gay banget si!” Itu dianggap tidak peka dan menyakiti hati bagi komunitas LGBT karena itu kalimat yang merendahkan. Saat mendengar pernyataan tersebut, coba hentikan orang yang bicara dengan mengatakan:
- "Kamu tahu artinya pernyataan itu?"
- "Kenapa kamu bilang begitu?"
- "Kamu nggak mikir itu bisa bikin oran sakit hati?"
-
Tanggapi komentar homofobik. Sayangnya, cercaan homofobik tercatat sebagai sesuatu yang lazim terjadi, terutama di sekolah dan kampus. [7] X Teliti sumber Saat mendengar cercaan atau pernyataan homofobik, pastikan Anda menanggapinya dengan cara yang masuk akal dan penuh rasa hormat. Saat Anda mendengar pernyataan negatif seperti, “Orang gay itu menentang kehendak Tuhan,” atau, “Semua yang gay itu pedofil,” terapkan beberapa teknik berikut agar bisa menghadapinya dengan sukses:
- Sampaikan fakta. Saat Anda sudah melibatkan perasaan dalam ucapan, orang lain akan mudah menyepelekannya. Sampaikan fakta dengan pikiran dingin sehingga kemungkinan pesan Anda didengar lebih besar.
- Jelaskan kenapa perkataan seseorang penuh kebencian. Terkadang, orang-orang mengatakan sesuatu tanpa menyadari makna perkataan mereka. Jelaskan kenapa perkataan seseorang tersebut penuh kebencian dan mungkin dia akan menyadari kesalahannya.
- Katakan bahwa gay atau lesbian tidak salah. Perilaku positif itu bisa menunjukkan bahwa Anda mendukung orang lain.
-
Bela orang lain. Perisakan adalah masalah serius. Jika Anda melihat atau mendengar cercaan, perkataan, atau tindakan yang penuh kebencian terhadap seseorang (baik itu homoseksual ataupun heteroseksual), bela dia dengan pesan yang mendukung. Anda harus percaya diri dan mengatakan:
- "Aku benar-benar nggak suka sama perkataanmu tentang X. Itu sangat menyakiti hati!"
- "Kenapa kamu bilang atau berbuat seperti itu? Bagaimana perasaanmu kalau kamu yang mengalaminya?"
- "Aku benar-benar berpikir kita tidak bisa tetap berteman jika kamu terus berbicara seperti itu."
-
Belajarlah dari masalah terdahulu. 76 negara di dunia saat ini memiliki undang-undang yang menghukum kaum gay atau lesbian. [8] X Sumber Tepercaya United Nations Kunjungi sumber Sejarah menunjukkan bahwa ada banyak tindakan diskriminatif dan penuh kebencian terhadap komunitas LGBT. Luangkan waktu untuk mempelajari masalah-masalah terdahulu untuk memahami lebih baik sudut pandang komunitas LGBT terhadap masalah-masalah macam apa yang harus dihadapi mereka.
- Hampir sepanjang sejarah, selalu ada kasus homofobia. Contohnya, saat Perang Dunia Kedua, Nazi mengumpulkan kaum homoseksual di kamp konsentrasi. Mempelajari sejarah bisa membantu menempatkan kebencian ini dalam perspektif dan mungkin membuat Anda bisa belajar untuk lebih toleran.
- Anda bisa mempelajari sejarah melalui berbagai sumber termasuk acara dokumenter, podcast, buku, dan internet.
Iklan
-
Berbincanglah dengan kaum homoseksual. Setelah Anda merasa nyaman dengan perasaan sendiri, ini saatnya untuk mendorong diri Anda menuju perubahan. Cobalah berbincang dengan seseorang yang homoseksual. Anda harus menghormati dan bersikap baik kepadanya, serta jangan ajukan pertanyaan yang spesifik terkait seksualitasnya.
- Anda hanya harus berbincang seperti biasa dan tetap membuka pikiran terhadap orang yang Anda ajak bicara.
- Coba ajukan pertanyaan sosial yang netral seperti, “Aku boleh tau tentang pekerjaanmu?” Atau, “Kamu suka nonton film apa?” Atau, “Apa restoran favoritmu?”
-
Hadiri pertemuan advokasi kaum LGBTQ. Menempatkan diri Anda di posisi orang lain dan memahami perlakuan kejam terhadap orang lain itu sulit.
- Untuk membantu membuka pikiran Anda, hadiri pertemuan advokasi, demonstrasi, seminar, atau kuliah terbuka yang membahas hak-hak kaum gay atau lesbian. Sekali lagi, Anda harus menghormati orang lain, terlepas dari pandangan Anda.
- Untuk menemukan lokasi yang bisa digunakan, perhatikan selebaran di kampus-kampus setempat. Kampus-kampus biasanya mencakup komunitas yang lebih beragam dan sering menyelenggarakan pertemuan/kuliah terbuka/seminar.
-
Dorong diri Anda untuk mencari teman baru . Setelah Anda membuka pikiran dan menerapkan kebiasaan baru, cobalah mencari teman baru yang homoseksual. Bicaralah dengan seseorang yang ketertarikan dan kegemarannya sama dengan Anda, dan jadilah diri sendiri!
- Berteman dengan seseorang yang homoseksual sama saja dengan seseorang yang heteroseksual. Temukan seseorang yang memiliki kegemaran yang sama dengan Anda dan biarkan hubungan pertemanan terjalin secara alami.
Iklan
Tips
- Tidak apa jika Anda tidak berubah dalam semalam. Ini membutuhkan waktu. Teruslah berusaha.
Iklan
Referensi
- ↑ http://archive.adl.org/hate-patrol/homophobia.html#.VsN4bPIrKUk
- ↑ http://www.uh.edu/lgbt/handouts/homophobia.pdf
- ↑ http://www.cci.health.wa.gov.au/docs/Panic-04_ABC-Analysis.pdf
- ↑ https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/magazine/issues/spring12/articles/spring12pg18-19.html
- ↑ https://www.pnc.edu/ssc/wp-content/uploads/sites/51/2013/05/Goal-setting-characteristics.pdf
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/james-clear/forming-new-habits_b_5104807.html
- ↑ http://www.healthiersf.org/LGBTQ/InTheClassroom/docs/Responding%20to%20Homophobia.pdf
- ↑ http://www.un.org/apps/news/story.asp?NewsID=47815
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 8.078 kali.
Iklan