Unduh PDF Unduh PDF

Jika Anda mengalami cedera atau baru saja menjalani pembedahan sehingga tidak mampu menopang bobot tubuh di atas kaki, dokter mungkin akan menyarankan Anda menggunakan kruk. Kruk adalah peralatan medis yang memungkinkan Anda terus bergerak sementara kaki yang cedera menyembuhkan diri. Menggunakan kruk mungkin tidak semudah yang dibayangkan. Mintalah bantuan salah satu anggota keluarga saat pertama kali menggunakannya. Pastikan kruk disetel pada ketinggian yang tepat sebelum digunakan.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Memosisikan Kruk

Unduh PDF
  1. Sebelum mengatur ketinggian kruk, pastikan Anda mengenakan alas kaki yang biasa Anda gunakan untuk kegiatan normal sehari-hari. Langkah ini memastikan Anda berada pada ketinggian yang tepat saat menyesuaikan kruk. [1]
  2. Tempatkan kruk dengan ketinggian yang sesuai dengan tinggi tubuh Anda. Menggunakan kruk dengan ketinggian yang tidak tepat dapat menyebabkan kerusakan saraf di area ketiak. [2] Harus ada ruang sekitar 4 cm antara ketiak dan bagian atas kruk saat Anda menempatkan kruk pada posisi normal. Dengan kata lain, usahakan agar bantalan kruk tidak menekan sisi tubuh atau berada pada jarak yang terlalu jauh dari tubuh. [3]
    • Saat menggunakan kruk, Anda akan menempatkan bantalan lengan di bawah ketiak, bukan di dalamnya.
  3. Sesuaikan kruk sehingga saat Anda berdiri tegak dengan lengan di sisi tubuh, pegangan kruk tepat berada di bawah telapak tangan. Pelindung tangan harus berada sekitar 2,5-3 cm di atas siku.
    • Jika Anda belum pernah menggunakan kruk sebelumnya, dokter atau perawat akan membantu menyesuaikan kruk untuk pertama kali. [4]
  4. Anda dapat mengatur posisi pegangan dengan melepas sekrup kupu-kupu dan menggeser baut keluar dari lubang. Geserlah pegangan kruk ke lokasi yang tepat, selipkan baut dan kencangkan sekrup. [5]
  5. Dokter mungkin bisa memberikan pilihan perangkat selain kruk, tetapi hal ini tergantung pada jenis cedera.
    • Alat bantu jalan atau tongkat mungkin bisa menjadi pilihan jika Anda diperbolehkan menopang sebagian bobot tubuh di atas kaki. [6]
    • Pengguna kruk membutuhkan sedikit kekuatan lengan dan tubuh bagian atas. Jika Anda lemah atau berusia lanjut, dokter mungkin menyarankan kursi roda atau alat bantu jalan. [7]
  6. Seseorang yang harus menggunakan kruk biasanya dianjurkan untuk melakukan terapi fisik. Tanyakan kepada dokter mengenai hal ini. Terapis fisik akan membantu Anda mempelajari cara menggunakan kruk dengan benar dan dapat memantau kemajuan Anda. Sering kali dokter menganjurkan penggunaan kruk setelah cedera atau pembedahan. Oleh karena itu, Anda mungkin juga memerlukan rehabilitiasi. [8]
    • Dokter mungkin menyarankan setidaknya beberapa sesi dengan terapis fisik untuk membantu Anda agar terbiasa menggunakan kruk. Jika Anda tidak bisa menopang bobot tubuh di atas kaki, kemungkinan besar dokter akan mengirim Anda menemui terapis fisik sebelum meninggalkan rumah sakit untuk mempelajari cara bergerak dengan benar. [9]
    • Jika Anda harus menjalani pembedahan pada kaki atau lutut, kemungkinan besar Anda harus menemui terapis fisik untuk melakukan rehabilitasi. Terapis fisik akan memastikan kondisi Anda cukup stabil dan bisa berjalan dengan aman menggunakan kruk. Terapis fisik juga akan bekerja sama dengan Anda untuk mengembangkan kekuatan dan mobilitas.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Berjalan dengan Kruk

Unduh PDF
  1. Pertama-tama kruk harus diposisikan secara tegak lurus. Tempatkan bantalan bahu sedikit lebih lebar daripada bahu sehingga tubuh Anda bisa masuk dengan pas di antara kruk saat berdiri. Kaki kruk harus berada di samping kaki Anda, dan bantalan harus ditempatkan di bawah lengan. Letakkan tangan pada pegangan. [10]
  2. Tekanlah pegangan kruk saat berdiri, dan usahakan agar tungkai atau kaki yang cedera terangkat dari lantai (tidak menekan lantai). Seluruh bobot tubuh harus ditopang oleh kaki yang sehat. Anda mungkin membutuhkan bantuan teman atau anggota keluarga untuk melakukannya. [11]
    • Jika perlu, Anda bisa berpegangan pada sesuatu yang stabil seperti furnitur yang kukuh atau susuran saat menyesuaikan diri untuk bergerak secara mandiri.
  3. Langkahkan kaki, mulailah dengan menempatkan bantalan kaki kruk sedikit di depan Anda, sambil memastikan posisi kedua kruk sedikit lebih lebar daripada bahu. Langkah yang Anda ambil harus cukup pendek, kira-kira 30 cm, sehingga Anda merasa stabil. Setelah merasa mantap dan siap, bersandarlah pada kruk dengan mencengkeramnya secara longgar dan kemudian doronglah tubuh bertumpu pada pegangan dan luruskan lengan, seraya memindahkan bobot tubuh ke lengan. Ayunkan tubuh perlahan melalui celah di antara kruk, sambil mengangkat kaki dan menggerakkannya ke depan. Tempatkan kaki yang sehat secara merata di lantai, sementara kaki yang satu lagi berada di sebelahnya. Ulangi proses tersebut sampai Anda mencapai tujuan.
    • Saat berputar, gunakan kaki yang kuat sebagai tumpuan. Jangan gunakan kaki yang sakit. [12]
    • Saat cedera mulai pulih Anda akan merasa lebih nyaman mengambil langkah yang lebih lebar, tetapi pastikan posisi kruk tidak pernah melampaui ujung jari kaki yang sakit; kalau tidak, kemungkinan besar Anda akan kehilangan keseimbangan dan berisiko lebih besar untuk jatuh. Berhati-hatilah, terutama selama beberapa hari pertama menggunakan kruk. Banyak orang yang mengalami kesulitan.
  4. Bertumpulah pada kruk, dan ayunkan tubuh ke depan, sambil perlahan-lahan mengalihkan bobot tubuh ke depan menggunakan lengan, bukan siku. Pastikan Anda menekuk siku sedikit, dan menggunakan otot lengan. Jangan bertumpu pada ketiak.
    • Saat bersandar, jangan bertumpu pada ketiak. Ketiak akan terasa sakit dan dapat menyebabkan timbulnya ruam yang menyakitkan. Alih-alih, bertumpulah pada tangan menggunakan otot lengan.
    • Anda dapat melapisi bantalan ketiak dengan kaus kaki atau handuk yang digulung untuk mencegah timbulnya ruam. [13]
    • Bertumpu pada ketiak dapat menyebabkan kondisi yang disebut kelumpuhan saraf radial. Jika hal ini terjadi, pergelangan dan tangan bisa menjadi lemah, dan sesekali punggung tangan bisa mati rasa. [14] Berita baiknya, jika tekanan dilepaskan, cedera itu biasanya sembuh dengan sendirinya.
    • Bertumpu pada ketiak juga dapat menyebabkan cedera pleksus brakialis, atau “ crutch palsy ”, atau rotator cuff tendonitis , yang menyebabkan pembengkakan dan rasa sakit di bahu dan lengan bagian luar. [15]
  5. Hal itu dapat menyebabkan jari-jari kram dan meningkatkan kebaalan pada tangan. Usahakan agar tangan serileks mungkin. Untuk menghindari kram, usahakan agar jari-jari menangkup sehingga kruk “jatuh” ke dalam jari-jari saat terangkat dari lantai. Dengan demikian, tidak terjadi tekanan pada telapak dan Anda bisa berjalan lebih jauh tanpa mengalami ketidaknyaman berarti.
  6. Menggunakan tas selempang atau tas tangan pada satu sisi tubuh dapat mengganggu mobilitas kruk. Tas semacam ini juga dapat membuat Anda kehilangan keseimbangan. Gunakan ransel untuk membawa barang-barang saat Anda menggunakan kruk. [16]
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Duduk dan Menaiki Tangga dengan Kruk

Unduh PDF
  1. Seimbangkan bobot tubuh pada kaki yang sehat dan letakkan kedua kruk di bawah lengan pada sisi yang sama dengan kaki yang cedera. Gunakan tangan untuk meraba kursi di belakang Anda. Perlahan-lahan turunkan tubuh ke atas kursi, seraya mengangkat kaki yang lemah saat Anda duduk. [17] Setelah duduk, sandarkan kruk dengan posisi terbalik di suatu tempat di dekat Anda agar tidak jatuh dan sulit diraih kembali.
  2. Berdirilah sambil menghadap ke arah tangga, dan perhatikan di mana letak susuran tangga, letakkan kruk untuk sisi tersebut di bawah lengan tangan yang satunya. Sekarang satu tangan Anda bebas untuk berpegangan pada susuran dan satu tangan pada kruk untuk menahan bobot tubuh, sementara kruk kedua berada di bawah lengan.
    • Jika memungkinkan, mintalah bantuan seseorang untuk membawakan kruk yang tidak dipakai.
    • Jika memang memungkinkan, gunakan tangga berjalan alih-alih tangga biasa saat menggunakan kruk. [18]
  3. Kruk harus berada di dekat Anda, di sebelah luar kaki yang sehat. Anda harus berpegangan pada susuran tangga dengan tangan di sisi yang sama dengan kaki yang cedera. Pastikan kruk tidak bergeser sampai Anda telah menaiki anak tangga, kemudian pindahkan kruk ke anak tangga yang baru saja dinaiki. Jangan pernah menggerakkan kruk sebelum memindahkan kaki.
  4. Gunakan kaki yang sama untuk menggerakkan seluruh bobot tubuh. Kemudian, pindahkan kruk ke anak tangga yang baru Anda naiki. Sekarang ulangi proses tersebut sampai Anda sampai di puncak tangga. Anda harus menggunakan kaki yang sehat untuk menahan sebagian besar beban saat mengangkat tubuh, dan lengan hanya digunakan untuk mendukung dan menjaga keseimbangan. Saat menuruni tangga, letakkan kaki yang cedera dan kruk pada anak tangga di bawah, kemudian gunakan kaki yang sehat untuk memindahkan seluruh bobot tubuh ke bawah. [19]
    • Jika Anda bingung menentukan kaki mana yang harus melangkah lebih dahulu, pastikan posisi kaki yang sehat selalu berada lebih tinggi di tangga karena kaki yang sehat ini harus menahan beban seluruh bobot tubuh saat bergerak. Coba ingatlah ungkapan berikut, “Kaki sehat di atas, kaki sakit di bawah”. Kaki yang sehat didahulukan saat naik tangga, dan kaki sakit (cedera) didahulukan saat turun tangga.
    • Sebenarnya Anda juga bisa menggunakan kedua kruk untuk menaiki/menuruni tangga, tetapi dibutuhkan latihan untuk ini dan Anda harus sangat berhati-hati. Konsep yang sama dapat diterapkan, “turunkan kaki yang cedera” terlebih dahulu. [20]
  5. Jika Anda merasa terlalu goyah saat menggunakan tangga, cobalah untuk duduk di setiap anak tangga dan angkat tubuh ke atas atau ke bawah. Mulailah dengan duduk di anak tangga paling bawah dengan kaki yang cedera di depan Anda. Geser tubuh ke atas dan duduklah pada anak tangga berikutnya, sementara itu pegang kedua kruk dengan tangan yang satunya dan pindahkan tangan sambil membawa kruk. Lakukan hal yang sama saat menuruni tangga. Peganglah kruk dengan tangan yang bebas dan gunakan tangan yang lain dan kaki yang sehat untuk menopang tubuh saat bergerak ke bawah. [21]
    Iklan

Tips

  • Berhentilah sejenak untuk mengistirahatkan lengan dan kaki.
  • Gunakan ransel untuk membawa barang sehingga kedua tangan bebas.
  • Saat tidur, tempatkan kaki yang cedera di posisi lebih tinggi untuk mengurangi pembengkakan.
  • Jangan mengenakan sepatu berhak tinggi atau sepatu yang membuat posisi Anda tidak stabil.
  • Jangan terlalu banyak berjalan karena akan mengakibatkan terlalu banyak tekanan pada tangan. Tangan akan terasa sangat sakit.
  • Perhatikan hal-hal seperti karpet kecil, mainan, dan benda-benda yang berserak di lantai. Usahakan agar lantai dalam kondisi rapi untuk menghindari kecelakaan.
  • Berjalanlah dengan langkah-langkah kecil saat melewati area yang licin, basah, atau berminyak karena kruk bisa tergelincir dari tangan Anda.
  • Langkah-langkah kecil tidak membuat Anda terlalu lelah, tetapi perjalanan menjadi lebih lambat.
  • Berjalanlah perlahan-lahan!
  • Pertimbangkan alternatif untuk kruk. Jika cedera terjadi di bagian kaki yang berada di bawah lutut, Anda mungkin memiliki pilihan yang jauh lebih mudah. Lakukan pencarian untuk “ knee scooter ” atau “ orthopedic scooter ” dan periksalah tautan eksternal yang diberikan. Perangkat ini bekerja seperti skuter dan dilengkapi bantalan khusus tempat Anda meletakkan lutut dari kaki yang cedera dan gunakan kaki yang sehat untuk mendorong skuter. Skuter belum tentu sesuai untuk semua jenis cedera kaki, tetapi jika Anda merasa skuter cocok untuk kebutuhan Anda, bicaralah dengan dokter dan carilah informasi tentang tempat-tempat yang menyewakan peralatan medis . Jika Anda tidak menyukai kruk, kursi roda selalu bisa menjadi pilihan yang baik.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 8.957 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan