PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Menjual dari pintu ke pintu dapat menjadi cara berbisnis yang sulit dan menakutkan. Namun, dalam banyak hal, inilah cara terbaik untuk memperoleh perhatian terhadap produk atau jasa yang dijual. Jika pendekatannya benar, Anda dapat meningkatkan peluang kesuksesan dan bahkan mungkin menikmati prosesnya.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Berkunjung dari Pintu ke Pintu

PDF download Unduh PDF
  1. Anda harus tampak rapi saat bertemu dengan calon pelanggan. Dalam banyak kasus, kemeja dan dasi jauh lebih baik dibandingkan kaus oblong dan celana jin. Anda akan banyak berjalan, oleh karenanya pastikan pakaian Anda nyaman dipakai.
    • Jangan berlebihan. Pakaian yang dijahit khusus akan tampak mengintimidasi, terlebih lagi Anda akan tampak mencolok di lingkungan yang dijalani.
  2. Selama hari kerja, sebagian orang sudah pulang dan berkenan menjawab pintu pada pukul 5 sore sampai 9 malam. Walau mungkin memang masih ada orang di rumah pada jam 9 pagi sampai 5 dore, tetapi jumlahnya tidak banyak. Anda tidak boleh berkunjung pagi-pagi sekali, karena sebagian besar orang baru bangun dan bersiap berangkat kerja dan tidak punya waktu untuk Anda. [1]
  3. Menjauh dari pintu setelah mengetuk. Sikap ini menghilangkan intimidasi dan menghormati ruang personal.
  4. Hindari langsung melakukan penawaran. Salam sesederhana “Halo, selamat sore” akan membuat pemilik rumah merasa diperlakukan sebagai individu dan bukan sekadar calon pembeli. Anda ingin calon pelanggan memercayai dan berkenan bicara dengan Anda.
    • Pantaulah sekeliling Anda saat mendekati pintu dan kumpulkan petunjuk minat calon pelanggan sebagai bahan untuk mencairkan suasana.
    • Olah perkenalan Anda dari waktu ke waktu supaya tidak membosankan. Sangat mudah untuk terjebak dalam kebiasaan dan bersikap seakan berakting alih-alih berbicara secara alami.
  5. Anda tidak hanya menjual produk. Anda sedang menjual diri sebagai orang yang patut dipercaya. Buatlah calon pembeli merasa ingin mengundang Anda masuk dan bertanya lebih banyak. Sebaiknya perbanyak senyum dan kontak mata Anda kepada calon pelanggan. [2]
  6. Sebagian besar penjawab pintu yang Anda ketuk menginginkan Anda segera pergi. Jangan patah semangat oleh orang-orang yang menolak. Anda tidak mengincar semua orang untuk membeli produk Anda, hanya mereka yang tertarik saja.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Menjual Produk

PDF download Unduh PDF
  1. Anda harus tahu semua hal terkait produk yang ingin dijual, dan jawab semua pertanyaan yang calon pelanggan lontarkan. Hal ini benar untuk produk buatan merek terkenal, maupun barang buatan Anda sendiri.
    • Dengan demikian, Anda bisa menjelaskan produk dalam level personal. Jangan langsung masuk ke poin-poinnya. Sebaiknya, biarkan calon pelanggan mengetahui manfaat dari produk yang ditawarkan terlebih dahulu.
    • Jujurlah terhadap kemampuan produk. Anda mungkin tidak selalu bisa menjawab pertanyaan calon pelanggan, tetapi jangan berikan janji palsu. Sebaiknya, alihkan percakapan ke kekuatan produk Anda.
  2. Anda memiliki peluang sempit untuk menangkap minat calon pelanggan terhadap produk yang ditawarkan. Buat obrolan yang kasual. Jangan sampai sikap Anda terkesan dibuat-buat dan berlebihan.
    • Coba katakan “Namaku (nama Anda) dan saya mengunjungi daerah ini untuk menawarkan (produk atau jasa Anda). Jika berkenan, saya dapat menunjukkannya kepada Anda” Langsung masuk ke intinya supaya Anda tidak membuang waktu berbicara dengan orang yang tidak tertarik.
  3. Sayangnya, penipuan berkedok penjualan dari pintu ke pintu cukup banyak terjadi, dan Anda mungkin harus menghadapi salah satu korbannya. Sebaiknya, siapkan kartu nama atau bukti kuat lain yang menunjukkan Anda adalah penjual terverifikasi dari perusahaan sungguhan. Jika Anda bekerja sendirian, sediakan beberapa produk bersama Anda dan bersiaplah untuk langsung menjual stok yang Anda bawa.
  4. Lihat petunjuk dari bahasa tubuh pelanggan yang mengindikasikan ketertarikan pada Anda atau produk Anda. orang yang tertarik akan membuat kontak mata, mencondongkan badan ke depan, atau memiringkan kepala saat Anda bicara. Berikan kesempatan bagi calon pelanggan untuk bicara, bertanya, atau berikan saran terkait bagaimana pelanggan dapat tertarik untuk menggunakan produk yang ditawarkan. [3] Jika percakapan mulai bertele-tele, segera beralih untuk mendiskusikan produk. Jika pelanggan tidak menunjukkan adanya ketertarikan, berterimakasihlah atas waktu yang diberikan, dan lanjutkan ke pintu berikutnya.
    • Waspadai pula bahasa tubuh negatif. Tangan yang menyilang atau mata melihat entah ke mana merupakan pertanda calon pelanggan tidak tertarik, dan terus mencoba membuat jarak.
  5. Jika calon pelanggan tampak tertarik, tetapi belum mau membeli, tawarkan untuk menunjukkan produk dan cara kerjanya. Jika calon pelanggan di pintu menunjukkan ketertarikan, katakan “biar saya tunjukkan,” dan bukan “bolehkah” atau “dapatkah”. Kedua kalimat tersebut membuka peluang calon pelanggan mengatakan tidak. Selain itu, keduanya juga terdengar agak memaksa, seakan Anda berusaha masuk rumah orang lain.
    • Percaya bahwa produk akan bekerja dengan baik. jangan tawarkan alasan sebelum Anda menunjukkan kemampuan dan keterbatasan produk. Anda perlu mendemonstrasikan kualitas dan kelayakan produk yang dijual
    • Menunjukkan produk juga memberikan calon pelanggan kesempatan untuk memikirkan bagaimana produk akan berguna bagi mereka. Bujuklah calon pelanggan untuk mendeskripsikan kebutuhannya, dan jawab semua pertanyaan.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Meyakinkan Pembeli yang Ragu

PDF download Unduh PDF
  1. Kemungkinan besar saat mengunjungi banyak rumah, Anda akan menemui ketidaktertarikan yang serupa. Perhatikan tema-tema dasar ini, dan siapkan jawaban. Mungkin Anda tidak selalu bisa mengatasinya, tetapi Anda akan siap menghadapi sebagian tantangan awal. [4]
    • Calon pelanggan negatif masih dapat dibujuk. Jangan lihat respons negatif sebagai penolakan, tetapi sebagai peluang untuk memperoleh lebih banyak informasi.
  2. Pelanggan potensial Anda perlu tahu apakah apa yang Anda jual memang memenuhi keinginannya. Anda harus mengetahui perbedaan “manfaat” dan “fitur”. Fitur adalah sesuatu yang dimiliki produk, misalnya penyedit debu yang bisa membersihkan lebih baik dari produk pesaing. Manfaat adalah hal yang diperoleh dari produk. Untuk penyedot debu, manfaatnya dapat berupa rumah yang lebih bersih dan sehat. [5]
  3. Jika calon pelanggan tampak enggan membeli, biarkan antusiasme Anda memandu mereka. Jika para calon pelanggan tidak merasa Anda menyukai atau percaya dengan produk yang ditawarkan, tentunya mereka juga tidak merasakannya.
  4. Sebagian besar orang tidak akan mau berdiri di pintu terlalu lama. Oleh karenanya jika ada peluang untuk bicara lebih lanjut, Anda akan diundang masuk. Jika memungkinkan, coba dapatkan informasi kontak. Dengan demikian, Anda selalu bisa kembali atau menelepon di lain waktu.
    • Jika Anda memiliki brosur, kartu nama, atau media cetak lainnya dengan informasi kontak Anda, berikanlah kepada calon pelanggan. Jika tidak ada, sebaiknya buat sekarang.
  5. Jika calon pelanggan memberikan kata “Tidak” dengan jelas, berterimakasihlah atas waktu yang diberikan dan melanjutkan ke rumah berikutnya. Tidak ada untungnya memaksa orang tersebut lebih lanjut.
    Iklan

Tips

  • Pastikan Anda menggunakan nada yang pelan dan ramah tetapi cukup jelas untuk didengar calon pelanggan.
  • Berjualan dari pintu ke pintu awalnya memang terasa canggung. Namun, semakin banyak latihan, Anda merasa lebih nyaman dan semakin mahir berjuala dengan cara ini.
  • Jika seseorang menunjukkan ketertarikannya, tetapi tidak dapat berbicara dengan Anda saat ini, berikan informasi kontak Anda, atau tanyakan apakah calon pelanggan bisa ditemui di lain waktu.
  • Tetapkan ekspektasi yang wajar. Dengan demikian, Anda tidak merasa terlalu patah semangat jika penjualan tidak berjalan baik. Jika Anda menjual untuk perusahaan lain, hal ini akan mencegah Anda berjanji terlalu muluk atau memproyeksikan penjualan terlalu rendah.
Iklan

Peringatan

  • Tidak sopan memuji penampilan lawan jenis.
  • Jangan masuk rumah yang pagarnya tertutup. Bisa saja rumah dijaga hewan galak.
  • Selalu gunakan trotoar saat berkeliling. Jika tidak ada, berjalanlah jauh dari jalan raya.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 16.216 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan