Unduh PDF
Unduh PDF
Anda mungkin terlibat dalam hubungan dengan seseorang yang kurang berpengalaman dalam hal seksual dibanding Anda. Jika pasangan masih perawan, sementara Anda tidak, ketahuilah bahwa sangat penting untuk memahami batasan sedini mungkin. Hormati kebutuhan dan keinginan pasangan, tetapkan batas-batas yang tegas, dan carilah cara lain untuk membangun keintiman di luar seks.
Langkah
-
Cari tahu apa ekspektasi pasangan. Jika memiliki hubungan dengan seseorang yang belum pernah berhubungan seks, Anda perlu mencari tahu apa yang menjadi ekspektasinya. Setiap individu memiliki sikap berbeda terhadap seks dan seksualitas. Anda harus memahami apa yang diharapkan pasangan dari hubungan romantis, termasuk kontak fisik.
- Pasangan mungkin masih perawan karena ia berpantang seks. Itu berarti pasangan menahan diri dari kegiatan seksual. Keputusan ini mungkin didorong oleh alasan agama. Mungkin juga ia berpantang seks karena belum siap untuk melakukannya. [1] X Teliti sumber
- Jika pasangan mengambil keputusan untuk berpantang seks, pahami apa yang menjadi ekspektasinya. Orang-orang mendefinisikan berpantang seks secara berbeda. Sebagian orang berpantang seks hanya sebatas pada hubungan intim, tetapi siap untuk bentuk-bentuk keintiman lainnya. Sebagian lain menolak semua bentuk keintiman. Tanyakan kepada pasangan keintiman fisik seperti apa yang ia harapkan dalam hubungan romanti. [2] X Teliti sumber
- Pasangan mungkin aseksual. Ini berarti pasangan tidak merasakan ketertarikan dan keinginan seksual. Tidak seperti berpantang seks, aseksualitas bukanlah pilihan seseorang. Ini adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kepribadian dan orientasi seksual seseorang. Orang aseksual mungkin mengalami ketertarikan terhadap orang lain, tetapi tidak memiliki kebutuhan untuk berhubungan seksual. Banyak orang aseksual terlibat hubungan romantis karena mereka merasakan kebutuhan untuk keintiman emosional. Namun, mereka mungkin tidak menginginkan keintiman seksual dalam hubungan romantis. Jika pasangan termasuk aseksual, ia mungkin memiliki ekspektasi khusus menyangkut seks dari hubungan tersebut. Bicarakan tentang ekspektasi ini sebelum hubungan dimulai. [3] X Teliti sumber
-
Dengarkan apa yang dikatakan pasangan. Saat membahas masalah seks, keperawanan, dan ekspektasi dari hubungan, dengarkan pasangan baik-baik. Anda harus memahami dengan baik apa yang diinginkan dan diharapkan pasangan dari hubungan tersebut. Oleh sebab itu, cobalah mendengarkan pasangan secara aktif saat sedang berdiskusi.
- Mendengarkan secara aktif memungkinkan Anda saling memahami. Saat Anda mendengarkan secara aktif, berikan perhatian penuh kepada pasangan. Gunakan isyarat nonverbal, seperti mengangguk sesekali, untuk menunjukkan perhatian Anda. Berfokuslah pada kata-kata pasangan, jangan sibuk merumuskan respons sendiri. [4] X Teliti sumber
- Ulangi kata-kata pasangan saat ia selesai berbicara. Anda harus memastikan bahwa Anda benar-benar memahami apa yang ia katakan. Jika Anda salah menafsirkan sesuatu, pasangan dapat mengoreksinya. [5] X Teliti sumber
- Jika Anda sudah berpengalaman, sementara pasangan masih perawan, penting untuk mendengarkannya. Pasangan mungkin merasa terintimidasi dengan masa lalu seksual Anda dan merasa hubungan itu tidak seimbang. [6] X Teliti sumber Anda harus menjelaskan kepada pasangan bahwa Anda menghormati fakta bahwa ia masih perawan dan ingin membuatnya merasa senyaman mungkin dalam hubungan itu.
-
Hormati hak pasangan untuk menjaga privasi. Membicarakan masa lalu seks tidaklah mudah. Mungkin Anda ingin mengetahui aspek tertentu dari masa lalu pasangan, tetapi ia mungkin menolak untuk memberi tahu semuanya. Batas-batas dalam hubungan bersifat pribadi dan subjektif
- Ada kemungkinan pasangan menolak untuk menjawab pertanyaan tertentu tentang keperawanannya. Sebaliknya, jika Anda memiliki masa lalu seks, pasangan mungkin merasa tidak nyaman mendengarnya. Komunikasi memang penting dalam sebuah hubungan, tetapi jika pasangan tidak ingin membicarakan beberapa topik, hormati keinginan itu.
- Jangan memaksa pasangan untuk membicarakan sesuatu jika ia merasa belum siap. Biarkan hubungan berkembang dengan dengan kecepatan yang sesuai untuk Anda berdua. [7] X Teliti sumber
-
Jangan mendorong pasangan keluar dari zona nyamannya. Jika pasangan masih perawan, keintiman fisik mungkin muncul secara perlahan. Sangat penting bagi Anda untuk menghormati keinginan dan kebutuhan pasangan. Meskipun Anda sangat menginginkan hubungan seks, jangan memaksa pasangan untuk melakukan kontak fisik jika ia belum siap. Selalu tanyakan terlebih dahulu apakah ia menginginkan apa yang Anda tawarkan sebelum melakukan keintiman fisik dalam bentuk yang lain. Hormati keputusannya. Jika ia menolak, jangan memaksa.
-
Tunjukkan sikap terbuka menghadapi ekspektasi pasangan dalam hal kedekatan fisik. Tidak semua orang merasa nyaman membicarakan kontak fisik dan kebutuhan seks, tetapi lebih baik mendiskusikan segala sesuatunya sejak awal daripada secara tidak sengaja melakukan atau mengatakan sesuatu yang membuat pasangan tidak nyaman. Di awal hubungan, cobalah untuk bersikap jujur satu sama lain. [8] X Teliti sumber Diskusikan semua ekspektasi tentang seks dan kontak fisik.
- Cari tahu apakah pasangan siap untuk melakukan hubungan seks. Pasangan mungkin belum siap untuk melakukan hubungan fisik pada tahap kehidupan ini. Ia mungkin ingin menunggu sampai pernikahan sebelum terlibat hubungan fisik. Jika Anda berkencan dengan perawan, kemungkinan besar seks tidak akan menjadi bagian dari hubungan dalam waktu dekat. Pahami hal ini sebelum Anda menjalin hubungan.
- Pahami jenis kontak fisik seperti apa yang dapat diterima pasangan. Orang-orang yang berpantang seks mungkin menyukai ciuman, berpegangan tangan, berpelukan, dan kontak fisik yang bersifat ringan lainnya. Pasangan mungkin saja siap untuk melakukan kontak seksual lainnya yang lebih intim, seperti masturbasi bersama atau seks oral. [9] X Teliti sumber
- Anda juga harus memahami dengan baik apa yang tidak disukai pasangan. Situasi akan menjadi canggung jika Anda berhenti di tengah-tengah untuk membahas batasan. Jika ada kontak fisik yang “dilarang”, mintalah pasangan untuk berterus-terang sejak awal. Katakan sesuatu seperti, “Aku tahu kamu masih perawan. Jadi, aku ingin memahami batasannya. Kontak fisik seperti apa yang membuat kamu nggak nyaman?” Anda perlu memastikan tidak akan membuat pasangan merasa tidak nyaman secara tidak sengaja selama momen intim. [10] X Teliti sumber
-
Buatlah daftar. Ini mungkin kedengaran terlalu formal, tetapi banyak orang menggunakan daftar untuk membantu menetapkan batasan-batasan yang sehat. Di internet, Anda bisa menemukan daftar berisi berbagai kegiatan seksual atau permainan seks. Anda dan pasangan dapat menandai apa yang sesuai untuk Anda berdua. Anda juga bisa meminta pasangan untuk membuat daftar tentang kontak fisik atau kegiatan seksual yang membuatnya merasa nyaman dan apa yang tidak ingin ia lakukan. Langkah ini bisa menjadi cara efektif untuk mengidentifikasi batasan nyata dan menghindari kesalahpahaman. [11] X Teliti sumber
-
Jangan terburu-buru. Jika pasangan masih perawan, ia mungkin membutuhkan waktu untuk membiasakan diri dengan keintiman fisik bersama Anda. Bersiaplah untuk mengikuti kecepatan pasangan. Jangan melakukan keintiman fisik dengan terburu-buru hanya untuk merasa bahagia dan membuat hubungan menjadi romantis. Jika pasangan belum berpengalaman dalam hubungan seks, biarkan pasangan memutuskan kapan ia siap menuju tahap berikutnya. [12] X Teliti sumber
-
Bicarakan topik ini pada semua tahap hubungan. Ketika hubungan berkembang, batasan fisik dan ekspektasi mungkin berubah. Pada tahap tertentu, pasangan mungkin merasa nyaman melakukan aktivitas yang lebih intim. Sebaliknya, seiring waktu mungkin ada kontak fisik yang kurang berkenan untuk Anda berdua. Oleh sebab itu, teruslah mengangkat topik ini secara terbuka selama hubungan berlangsung.
- Dari waktu ke waktu, tinjau kembali batasan yang telah ditetapkan. Lihat kembali daftar yang Anda buat di awal hubungan dan periksa apakah Anda masih menyukai aktivitas tersebut. [13] X Teliti sumber
- Anda harus berbicara dengan pasangan selama keintiman fisik. Tanyakan kepadanya apakah ia menyukai apa yang Anda lakukan, misalnya “Kamu suka ini?” atau “Bagaimana rasanya?” Anda harus memastikan pasangan merasa aman dan nyaman bersama Anda. [14] X Teliti sumber
- Bicaralah dengan pasangan tentang perlunya berkomunikasi. Sesekali, katakan sesuatu seperti, “Kalau kamu ingin melakukan sesuatu yang beda, jangan ragu untuk memberi tahu aku.” Seperti yang sudah disebutkan di atas, terkadang orang merasa bahwa mereka belum siap untuk berhubungan seks. Tidak tertutup kemungkinan bahwa suatu saat di masa depan, pasangan akan lebih terbuka dalam masalah seks. Ia akan merasa lebih nyaman melakukan hubungan seks pertama kali jika ia tahu bahwa Anda berdua dapat mendiskusikan topik seperti seks yang aman, penyakit menular seksual, dan kontrasepsi terlebih dahulu.
-
Carilah bentuk-bentuk kontak fisik alternatif. Keintiman fisik memainkan peran penting dalam hubungan romantis. Jika pasangan masih perawan, Anda mungkin sulit untuk merasakan keintiman dengannya. Selain itu, penting bahwa hasrat seksual kedua belah pihak terpenuhi. Bicaralah dengan pasangan tentang alternatif pengganti penetrasi seks..
- Ciuman bisa sangat menggairahkan, terutama jika Anda mencium pasangan di daerah sensitif seperti leher atau telinga. Jika pasangan belum siap untuk berhubungan seks, Anda berdua bisa mendapatkan kepuasan seks dari berciuman. [15] X Teliti sumber
- Anda juga dapat menyentuh pasangan di zona-zona sensitif. Payudara, penis dan klitoris adalah bagian tubuh yang sangat sensitif. Jika pasangan merasa siap, Anda dapat menikmati sentuhan seksual tanpa melakukan penetrasi seks. Seks oral juga bisa mendatangkan kenikmatan bagi Anda dan pasangan. Namun, jika pasangan berpantang seks karena alasan moral atau agama, ia mungkin menganggap seks oral sebagai bentuk lain seks. [16] X Teliti sumber
- Masturbasi bersama juga merupakan alternatif untuk seks. Dalam hal ini, Anda dan pasangan melakukan masturbasi bersama. Aktivitas ini bisa menjadi permainan seks yang menggairahkan tanpa melibatkan kontak fisik dengan pasangan. [17] X Teliti sumber
- Ada berbagai bentuk kontak seksual dan permainan seks yang dapat dilakukan tanpa melibatkan penetrasi. Cara terbaik untuk mengetahui apa yang paling tepat untuk Anda dan pasangan adalah melakukan diskusi dan eksplorasi bersama.
-
Bicaralah dengan pasangan tentang pornografi dan erotika. Banyak pasangan suka menonton pornografi atau membaca cerita erotis bersama. Kegiatan ini memungkinkan Anda memahami apa yang menggairahkan bagi pasangan. Jika Anda berencana akan berhubungan seks nantinya, mengetahui apa yang dapat membuat pasangan terangsang akan berguna bagi Anda. Ajaklah pasangan untuk menonton film porno atau membaca cerita erotis bersama. Anda dapat merasakan keintiman dengan pasangan saat Anda berdua saling mengeksplorasi hasrat seksual bersama-sama. [18] X Teliti sumber
- Perlu diingat bahwa tidak semua orang merasa nyaman menonton film porno atau membaca cerita erotis. Hormati keputusan pasangan jika ia menolak untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini.
-
Bangunlah keintiman emosional. Kontak fisik bukan satu-satunya cara untuk mendapatkan keintiman. Dalam hubungan yang baik, keintiman emosional sangat penting. Berbicara, mendengarkan, menikmati kebersamaan, dan bertukar pikiran dan perasaan dapat membantu membangun keintiman emosional. [19] X Teliti sumber
- Bicaralah dengan pasangan. Lakukan kegiatan seperti jalan-jalan, mengobrol lama di telepon, dan pembicaraan larut malam. Pergilah minum kopi di kafe selama beberapa jam dan mengobrol. Jangan takut untuk memperlihatkan sisi rentan Anda dan membaginya dengan pasangan.
- Puaskan kebutuhan emosional pasangan. Jika pasangan ingin berbicara setelah seharian bekerja keras, cobalah untuk memberinya perhatian penuh. Berikan kenyamanan jika perlu. Terkadang, sulit untuk memahami cara terbaik untuk membuat seseorang merasa nyaman. Orang memberikan respons berbeda terhadap umpan balik dan kenyamanan yang ditawarkan. Coba ajukan pertanyaan seperti, “Apa yang bisa aku lakukan supaya kamu merasa lebih baik?” kepada pasangan.
- Keintiman emosional tidak terjadi begitu saja. Butuh waktu untuk membangunnya. Cara terbaik untuk membangun keintiman emosional dengan pasangan adalah menghabiskan waktu bersamanya. Luangkan waktu untuk berbicara dengan pasangan setiap hari.
Peringatan
- Jika Anda sudah pernah berhubungan seks, sementara pasangan belum, dinamika hubungan bisa terasa tidak seimbang. Seks memainkan peran penting dalam hubungan harmonis. Jika tidak yakin Anda bisa beradaptasi dengan kebutuhan pasangan, lebih baik mengakhiri hubungan tersebut.
Referensi
- ↑ https://www.plannedparenthood.org/learn/birth-control/abstinence
- ↑ https://www.plannedparenthood.org/learn/birth-control/abstinence
- ↑ http://www.asexuality.org/home/?q=overview.html
- ↑ http://www.colorado.edu/conflict/peace/treatment/activel.htm
- ↑ http://www.colorado.edu/conflict/peace/treatment/activel.htm
- ↑ http://waitingtillmarriage.org/the-5-secrets-to-a-healthy-relationship-with-somebody-whos-had-sex-before/
- ↑ http://sexetc.org/info-center/post/draw-the-line-setting-healthy-relationship-boundaries/
- ↑ http://sexetc.org/info-center/post/draw-the-line-setting-healthy-relationship-boundaries/
- ↑ https://www.plannedparenthood.org/learn/birth-control/abstinence
- ↑ http://sexetc.org/info-center/post/draw-the-line-setting-healthy-relationship-boundaries/
- ↑ http://everydayfeminism.com/2015/12/discussing-sexual-desires/
- ↑ http://www.loveisrespect.org/healthy-relationships/setting-boundaries/
- ↑ http://www.ashasexualhealth.org/sexual-health/talking-about-sex/
- ↑ http://www.ashasexualhealth.org/sexual-health/talking-about-sex/
- ↑ http://www.thehealthsite.com/sexual-health/non-penetrative-sex-foreplay-mutual-masturbation-oral-sex-and-more/
- ↑ http://www.thehealthsite.com/sexual-health/non-penetrative-sex-foreplay-mutual-masturbation-oral-sex-and-more/
- ↑ http://www.thehealthsite.com/sexual-health/non-penetrative-sex-foreplay-mutual-masturbation-oral-sex-and-more/
- ↑ http://everydayfeminism.com/2015/12/discussing-sexual-desires/
- ↑ https://www.plannedparenthood.org/learn/birth-control/abstinence