Artikel ini disusun bersama Tara Vossenkemper, PhD, LPC . Dr. Tara Vossenkemper adalah Konselor Profesional Berlisensi dan Pendiri sekaligus Manajer Direktur The Counseling Hub, LLC, praktik konseling kelompok di Columbia, Missouri. Dia juga Pendiri dan Konsultan Bisnis di Tara Vossenkemper Consulting, LLC, layanan konsultasi untuk para pemilik praktik terapi. Dengan lebih dari sembilan tahun pengalaman, dia adalah spesialis dalam menggunakan Gottman Method pada terapi hubungan bersama pasangan di ambang perceraian, sedang berkonflik, atau merasa tidak saling cocok. Dr. Vossenkemper meraih gelar BA dalam Psikologi dari The University of Missouri, Saint Louis, gelar MA dalam Konseling dari Missouri Baptist University, dan gelar PhD dalam Pendidikan Konselor dan Supervisi dari The University of Missouri, Saint Louis. Dia telah menyelesaikan latihan Level 3 dalam pendekatan Terapi Pasangan dengan Metode Gottman, dan secara resmi mengikuti pelatihan pendekatan Prepare-Enrich Premarital Couples Counseling dan Pendekatan PREP untuk konseling pasangan.
Sebagai ibu tunggal, wajar kalau Anda bingung dan khawatir karena perlu mempertimbangkan banyak hal sebelum berkencan lagi. Begitu Anda siap membuka hati dan bertemu pria idaman yang mengajak Anda berkencan, ternyata ia duda tanpa anak. Jangan berkecil hati! Terapkan petunjuk dalam artikel ini agar Anda tidak perlu menolaknya. Kami telah membuat lis berbagai hal yang perlu dilakukan begitu Anda memutuskan ingin berkencan lagi.
Langkah
-
Informasi ini harus disampaikan pada kencan pertama. Sebaiknya Anda memberi tahu bahwa Anda punya anak dan usianya sebelum Anda berdua berkencan. Kalau Anda menyembunyikan sesuatu, ia akan kecewa dan tidak percaya kepada Anda karena mengalami perlakuan seperti ini. [1] X Teliti sumber
- Jika Anda ingin mencari teman kencan melalui situs web, cantumkan informasi tentang anak dalam biodata.
- Beberapa pria tidak mau berkencan dengan ibu tunggal. Bagi duda tanpa anak atau pria yang tidak mau punya anak, kehadiran anak dalam hubungan bisa membuat mereka kewalahan.
- Kalau Anda masih rutin bertemu mantan suami, sebaiknya hal ini diungkapkan sejak awal.
Iklan
-
Pada umumnya, ibu tunggal tidak punya banyak waktu untuk berkencan. Pria yang belum punya anak mungkin tidak memahami hal ini. Oleh sebab itu, sampaikan kepadanya bahwa Anda menggunakan banyak waktu luang untuk mengurus anak. Selain itu, Anda harus bekerja di kantor dan melakukan tugas sebagai ibu rumah tangga. [2] X Teliti sumber
- Pastikan ia mengerti bahwa Anda harus segera pulang kalau terjadi kondisi darurat di rumah.
-
Hubungan terkendala kalau ia tidak mau punya anak. Ia bisa menjadi bagian dalam keluarga apabila ia berubah pikiran. Jadi, Anda perlu mendapat kejelasan tentang rencana memiliki keturunan atau kesediaannya menjadi ayah sambung bagi anak Anda. [3] X Teliti sumber
- Jika ia mau memiliki keturunan, ajukan pertanyaan yang sama kepada diri sendiri: apakah Anda mau punya anak lagi? Kalau jawabannya tidak, Anda berdua bukan pasangan serasi.
- Selain itu, pastikan Anda berdua memiliki kecocokan dalam hal pandangan hidup, terutama jika hubungan makin serius dan ia sudah akrab dengan anak Anda.
Iklan
-
Berusahalah mencari tahu suka tidaknya ia berinteraksi dengan anak-anak. Kalau ia menyukai Anda, tetapi tidak mau berinteraksi dengan anak Anda, bisa dipastikan ia bukan pasangan yang tepat. Oleh karena anak adalah segala-galanya untuk Anda, cari tahu seperti apa sikapnya saat berinteraksi dengan anak-anak sebelum mereka bertemu. [4] X Teliti sumber
- Sebagai contoh, jika ia punya keponakan, tanyakan seberapa sering mereka berinteraksi. Dengan demikian, Anda bisa mengira-ngira seperti apa sikapnya saat bertemu anak-anak tanpa perlu bertanya secara langsung.
-
Orang-orang yang tidak punya anak kurang memahami hal ini. Sampaikan kepadanya bahwa Anda akan selalu mengutamakan anak apa pun yang terjadi. Kalau ia keberatan, jangan melanjutkan hubungan. [5] X Teliti sumber
- Sebagai contoh, tanyakan tanggapannya jika Anda tiba-tiba harus pergi saat Anda berdua sedang berkencan sebab anak menelepon dan minta diantar ke rumah teman.
Iklan
-
Pria yang punya pekerjaan tetap dengan gaji besar dan hobi yang bermanfaat bisa menjadi pasangan yang tepat. Akan tetapi, Anda tidak mau ia menjadi ayah sambung jika ia sering pindah kerja atau gaya hidupnya berisiko. Anda perlu mendiskusikan hal ini dengannya atau memikirkannya sendiri. [6] X Teliti sumber
- Sebagai ibu tunggal, sadari bahwa Anda mencari pasangan yang serasi bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi untuk keluarga Anda.
-
Jangan tergesa-gesa mempertemukan mereka. Anda bebas menentukan waktunya, tetapi pastikan dahulu Anda berdua ingin menjalin hubungan yang serius. Biasanya, orang tua tunggal menunggu sekitar 1 tahun sebelum memperkenalkan kekasihnya kepada anak, tetapi Anda yang paling tau waktu yang tepat. [7] X Teliti sumber
- Hal ini sangat penting kalau anak Anda masih kecil. Seandainya hubungan berakhir, ia belum mengerti penyebab ia tidak bertemu lagi dengan kekasih Anda.
- Sebelum mereka bertemu, diskusikan dahulu perannya dalam keluarga. Apakah Anda mengharapkan ia bersikap sebagai orang tua atau sekadar teman bagi anak Anda? Apakah ia perlu melibatkan diri dalam urusan sekolah dan aktivitas rumah tangga atau tidak?
Iklan
-
Andalkan intuisi selain akal sehat. Kalau ada yang terasa aneh atau mengecewakan, Anda boleh memutuskan hubungan dan berkencan dengan pria lain. Pastikan Anda selalu mengutamakan kepentingan anak. Jangan mempertemukan mereka jika hubungan tidak berjalan baik. [8] X Teliti sumber
- Biasanya, kata hati mengingatkan tentang sesuatu yang tidak disadari.
-
Hubungan akan bermasalah kalau anak Anda tidak bisa menerima kehadirannya. Biasanya, anak kecil perlu banyak waktu untuk beradaptasi, sedangkan anak praremaja kerap marah atau menolak kekasih ibunya. Putuskan hubungan jika ia merasa tidak cocok atau sering bertengkar dengan teman kencan. [9] X Teliti sumber
- Saat ini, Anda perlu mengambil keputusan yang bijak. Ibu adalah orang yang paling memahami anaknya. Jadi, Anda bisa menentukan perlu tidaknya menanggapinya dengan serius. Bisa jadi, ia hanya merasa kesal melihat ibunya menjalin hubungan asmara.
Iklan
wikiHow Terkait
Referensi
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-mysteries-love/202009/the-top-10-single-mom-myths-all-time
- ↑ https://www.gq.com/story/dating-with-kids
- ↑ https://divorcedmoms.com/dating-as-a-single-parent-can-i-date-someone-who-isnt-a-parent
- ↑ https://divorcedmoms.com/dating-as-a-single-parent-can-i-date-someone-who-isnt-a-parent
- ↑ https://www.gq.com/story/dating-with-kids
- ↑ https://www.parents.com/parenting/divorce/dating/strategies-for-dating-as-a-single-mom/
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/paradigm-shift/201912/how-date-when-you-have-kids
- ↑ https://www.parents.com/parenting/divorce/dating/strategies-for-dating-as-a-single-mom/
- ↑ https://www.parents.com/parenting/divorce/dating/strategies-for-dating-as-a-single-mom/