Unduh PDF Unduh PDF

Ada banyak cara untuk berkomunikasi dengan orang tunarungu. Cara paling umum adalah dengan membaca gerak bibir dan menggunakan bahasa isyarat. Akan tetapi Anda juga dapat berkomunikasi menggunakan pulpen dan kertas, juru bahasa, atau perangkat CART ( Communication Access Realtime Translation ). Apa pun caranya, ada beberapa etiket umum yang bisa membantu Anda. Yang paling penting, Anda harus sopan dan memperhatikan penuh.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Berkomunikasi Menggunakan Gerak Bibir

Unduh PDF
  1. Saat berkomunikasi dengan orang tunarungu, cobalah tetap memosisikan pandangan Anda sejajar dengan pandangannya. Anda boleh duduk jika dia duduk, atau berdiri jika dia berdiri. Posisi Anda harus agak lebih jauh daripada jarak bicara normal (1-2 meter). Hal ini akan membantu memastikannya melihat semua gestur Anda. [1]
    • Jika Anda berada di dalam ruangan, pastikan pencahayaannya cukup terang agar dia dapat melihat Anda dengan jelas.
    • Jika Anda berada di luar ruangan, hadaplah ke arah cahaya matahari agar tidak ada bayangan pada wajah Anda dan cahaya matahari tidak menyilaukan wajahnya.
    • Hindari menempatkan apa pun di dalam atau di sekitar mulut Anda (permen karet, tangan Anda sendiri) selagi bicara.
  2. Cobalah berbicara sewajar mungkin. Berbisik dan berteriak dapat mendistorsi gerak bibir sehingga mempersulit orang tunarungu mengikuti kata-kata Anda. Begitu pula, jika Anda melebih-lebihkan gerak bibir, Anda akan lebih sulit dipahami daripada jika Anda berbicara secara wajar. [2]
    • Mengeraskan volume suara hanya berguna jika lawan bicara meminta Anda melakukannya.
    • Bicaralah sedikit pelan jika lawan bicara meminta Anda melakukannya.
  3. Lakukan kontak mata. Mata dan mimik wajah membantu mengomunikasikan nada dan sikap obrolan Anda. Jadi, melakukan kontak mata itu penting. Sedapat mungkin jangan memalingkan wajah selagi Anda berbicara. [3]
    • Cobalah dan pastikan juga dia melakukan kontak mata. Misalnya, jika Anda sedang mengajarinya cara menggunakan sebuah benda dan dia sedang melihat benda itu, tunggulah sampai dia selesai melihatnya sebelum Anda melanjutkan pembicaraan. [4] [5]
    • Jika Anda memakai kacamata hitam, lepas kacamata Anda.
    • Jika Anda bisa menambahkan ekspresi wajah untuk menekankan maksud tertentu (tersenyum, memutar bola mata, mengangkat alis), lakukan bilamana sesuai.
  4. Menyertakan gerakan fisik tertentu akan membantu mendukung komunikasi Anda. Anda boleh menunjuk (menunjuk pada umumnya tidak dianggap kasar dalam komunitas orang tunarungu) [6] , memegang benda yang sedang Anda bicarakan, atau meniru tindakan (seperti minum, melompat, atau makan) untuk membantu menggambarkan kata-kata Anda. Anda boleh menggunakan jari untuk menunjukkan angka, tulislah di udara untuk menunjukkan Anda sedang menulis surat, dan lain-lain. [7]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Menggunakan Bahasa Isyarat

Unduh PDF
  1. Ada orang tunarungu (meskipun tidak semuanya) yang berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat. Hampir semua negara memiliki bahasa isyarat masing-masing. Bahasa tersebut cukup berbeda dari bahasa tutur dan biasanya tidak mengikuti sebaran geografis yang sama (misalnya, Bahasa Isyarat British sangat berbeda dengan Bahasa Isyarat Amerika).
    • Bahasa isyarat adalah bahasa natural, dengan tata bahasa dan sintaksis tersendiri; misalnya, frasa dalam bahasa Inggris “Saya memberi Anda" adalah satu kata (atau "isyarat") dalam Bahasa Isyarat Amerika (ASL).
  2. Jika Anda baru mempelajari bahasa isyarat, Anda bisa memulainya dengan mempelajari huruf alfabet serta angka. Mengetahui hal ini akan memudahkan Anda memulai berkomunikasi dalam tingkat dasar, dan membantu Anda membiasakan diri dengan bahasa isyarat.
  3. Mempelajari beberapa frasa penting dapat membantu Anda berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat. Frasa seperti "tolong", "terima kasih", dan "halo", dapat digunakan dalam berbagai konteks untuk mengomunikasikan keramahan dan sikap hormat. Dalam ASL, isyarat untuk frasa ini adalah sebagai berikut:
    • Untuk mengisyaratkan tolong: letakkan telapak tangan Anda terbuka di tengah dada dan putar searah jarum jam sebanyak tiga kali. [8]
    • Untuk mengisyaratkan terima kasih: sentuhkan jari pada bibir Anda (dengan telapak tangan terbuka). Lalu gerakkan tangan Anda ke depan dan ke bawah ke arah lawan bicara. [9]
    • Untuk mengisyaratkan halo: sentuhkan tangan ke dahi dengan telapak tangan menghadap ke bawah. Lalu gerakkan menjauh dari dahi (mirip gerakan memberi hormat). [10]
  4. Jika ingin menguasai bahasa isyarat, Anda perlu mempelajari tata bahasa, memahami struktur bahasa, dan memperluas kosakatanya. Anda juga perlu terus berlatih. Bahasa isyarat, sama seperti bahasa lain, perlu banyak dedikasi untuk menguasainya. [11]
    • Ambil kursus di kampus, universitas, atau organisasi tunarungu setempat.
    • Bergabunglah dengan komunitas bahasa isyarat.
    • Berlatihlah dengan teman tunarungu.
  5. Perlu diingat bahwa tidak semua orang tunarungu menggunakan bahasa isyarat. Anda harus mengonfirmasi bahwa lawan bicara menggunakan bahasa isyarat sebelum Anda mulai mengajak bicara. Mulailah dengan menarik perhatiannya. Kemudian isyaratkan kata "halo". Jika lawan bicara membalas dengan bahasa isyarat, lanjutkan apa yang ingin Anda bicarakan. [12]
    • Ingatlah bahwa bahasa isyarat itu berbeda-beda. Mungkin saja orang yang Anda ingin ajak bicara menggunakan bentuk bahasa isyarat yang berbeda dari bahasa yang Anda ketahui.
  6. Saat Anda berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat, jaga agar tangan Anda tetap terlihat itu penting. Pastikan tangan dan tubuh Anda tetap menghadap ke arah lawan bicara. [13]
    • Isyaratkan dengan tangan menjulur ke depan, kira-kira setinggi dada.
    • Jika Anda harus berpaling karena alasan tertentu, jelaskan mengapa Anda melakukannya dan hentikan obrolan sejenak.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Mengikuti Etiket Umum

Unduh PDF
  1. Melakukan kontak mata adalah cara yang bagus untuk melakukan ini. Bila perlu, Anda dapat menggunakan lambaian ringan dari jarak yang sopan (tidak terlalu dekat) atau sentuhan ringan untuk mendapatkan perhatian orang tersebut. Meskipun Anda harus penuh perhatian dan tidak boleh menyodok orang, pada umumnya dalam komunitas orang tunarungu, sentuhan ringan pada orang yang tidak Anda kenal untuk mendapatkan perhatiannya tidak dianggap sebagai hal yang kasar. Bahu adalah tempat yang tepat untuk menyentuh orang yang tidak Anda kenal akrab; gunakan beberapa tepukan ringan. [14]
  2. Setelah dia tahu topik umumnya, akan lebih mudah baginya untuk mengikuti percakapan Anda. Cobalah untuk tidak mengubah topik tiba-tiba tanpa jeda untuk memberi isyarat perubahan topik. [15] Sering-seringlah berhenti dan tanyakan apakah dia memahami pembicaraan Anda.
  3. Jika ada gangguan yang mungkin tidak diketahui orang tunarungu, seperti dering telepon atau ketukan di pintu, jelaskan mengapa Anda melangkah menjauh. Bila tidak, orang tunarungu mungkin akan berpikir Anda berhenti bicara dengannya, dan hal ini bisa dianggap tidak sopan. [16]
  4. Jika Anda juru bahasa isyarat yang membantu Anda berkomunikasi, penting bagi Anda untuk menujukan percakapan langsung kepada orang tunarungu tersebut bukan kepada juru bahasa (atau sesama pendengar). Juru bahasa akan memahami cara membantu orang tunarungu memahami obrolan Anda, maka jangan khawatirkan mereka. [17]
  5. Saat percakapan berakhir, Anda boleh menawarkan ringkasan singkat atas apa yang telah dibicarakan. Ringkasan ini mungkin berguna bagi beberapa orang tunarungu, meskipun tidak penting bagi orang lain. Jadi, selalu tanyakan lebih dulu. [18]
    • Anda boleh berkata, "Jika saya meringkas apa yang baru saja kita bicarakan, apakah itu akan membantu Anda?"
    Iklan

Tips

  • Jika membaca gerak bibir tidak efektif, Anda dapat mencoba berkomunikasi dengan pulpen dan kertas.
  • Jika Anda bertukar catatan dengan orang tunarungu, dia mungkin tidak menambahkan kata sandang pada kalimat dan mungkin menghilangkan kata-kata lain atau menyusun kata dengan struktur tata bahasa yang menurut Anda tidak benar.
  • Ponsel yang mendukung pesan teks atau SMS merupakan alat yang bagus sekali jika Anda tidak memiliki pulpen dan kertas.
  • Perangkat CART ( Communication Access Realtime Translation ) adalah cara lain untuk berkomunikasi dengan orang tunarungu. Alat ini mungkin tersedia dalam sebuah ruang kelas, atau kegiatan kelembagaan lain.
  • Bahasa isyarat seperti ASL merupakan bahasa dengan aturan, struktur tata bahasa, dan kata kerja tersendiri. Bahasa tersebut bukan sekadar bahasa isyarat Inggris; bahasa Inggris tidak dapat diterjemahkan kata per kata ke dalam bahasa isyarat. Banyak orang tunarungu akan memahami apa yang Anda bicarakan jika menggunakan bahasa isyarat Inggris kepadanya, tetapi melakukannya akan membosankan.
  • Ada orang tunarungu yang memiliki alat bantu dengar sehingga Anda tidak perlu melakukan banyak isyarat tangan kepadanya. Sebagai gantinya, bicaralah dengan nada suara yang wajar, dan dengan kecepatan sedang.
  • Jangan kaget dengan kata-kata yang terkesan kasar. Budaya tunarungu menghargai sikap blak-blakan. Banyak orang non-tunarungu kaget dengan sikap blak-blakan orang tunarungu. Sadarilah bahwa di komunitas tunarungu, hal ini tidak dianggap kasar, tetapi efektif.
  • Ingat bahwa orang tunarungu juga manusia. Jangan meremehkan siapa pun karena disabilitas mereka.
Iklan

Peringatan

  • Jangan menganggap bahwa semua orang tunarungu bisa membaca gerak bibir. Setiap orang tunarungu itu berbeda; ada yang mungkin bisa membaca gerak bibir, ada yang tidak.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 19.718 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan