PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Setiap orang memiliki hak untuk berpuasa dengan alasan yang berbeda-beda. Misalnya, Anda mungkin merasa perlu berpuasa untuk mengurangi berat badan, mengeluarkan racun dari tubuh, atau menjalankan kewajiban agama. Apa pun alasannya, berpuasa dengan lancar tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Namun, jangan khawatir karena berbekal persiapan, dedikasi, dan perawatan tubuh yang tepat, niscaya aktivitas berpuasa dapat Anda lalui dengan baik!

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Menyiapkan Diri

PDF download Unduh PDF
  1. Melakukan perubahan pola makan yang drastis dapat memberikan berbagai pengaruh kepada tubuh, terutama jika Anda telah memiliki gangguan kesehatan dasar yang terbukti rentan memburuk akibat berpuasa, seperti diabetes. Oleh karena itu, pastikan Anda selalu meminta persetujuan dokter sebelum mulai berpuasa!
    • Banyak orang berpuasa dengan alasan keagamaan alih-alih kesehatan, detoksifikasi, atau penurunan berat badan. Namun, pahamilah bahwa sebagian besar agama yang meminta penganutnya berpuasa, seperti Islam, Katolik, dan Yudaisme, memberikan pengecualian kepada orang-orang yang kondisi kesehatannya tidak memungkinkan. [1] [2]
    • Sampaikan kekhawatiran dokter kepada pemuka agama Anda. Dengan bantuannya, Anda bisa menyusun rencana untuk menyelesaikan kewajiban agama tanpa harus mengorbankan kesehatan.
  2. Pastikan tubuh terhidrasi dengan baik sebelum berpuasa. Meski dapat bertahan selama berminggu-minggu, atau bahkan berbulan-bulan dalam beberapa kasus, tanpa makanan, faktanya tubuh manusia akan berhenti bekerja dengan cepat tanpa air! [3] Ingat, 60% kandungan tubuh Anda adalah air, dan setiap sel tubuh Anda membutuhkan air untuk berfungsi dengan benar. [4] Tanpa air, sebagian besar manusia akan meninggal dalam waktu tiga hari. [5] Ada berbagai jenis puasa yang bisa dicoba, dan Anda mungkin memilih untuk hanya mengonsumsi air putih selama berpuasa. Namun, beberapa jenis puasa, seperti puasa dalam agama Islam, melarang penganutnya untuk mengonsumsi air putih dalam waktu yang sangat lama. Terlepas dari jumlah air yang boleh Anda konsumsi selagi berpuasa, tetaplah "menghidrasi tubuh sebanyak mungkin" sebelumnya agar tubuh siap menghadapi defisiensi nutrisi berkepanjangan di kemudian hari.
    • Beberapa hari sebelum berpuasa, minumlah air putih sebanyak mungkin. Kemudian, minumlah setidaknya 2 liter cairan yang mampu menghidrasi tubuh sebelum mengonsumsi makanan terakhir menjelang berpuasa.
    • Hindari pula makanan yang dapat membuat tubuh dehidrasi, seperti makanan cepat saji atau camilan asin yang kadar gula dan garamnya sangat tinggi.
  3. Kopi, minuman bersoda, teh, dan minuman berenergi sejatinya mengandung kadar kafeina yang sangat tinggi. Meski mungkin tidak Anda rasakan, sesungguhnya kafeina adalah substansi yang mampu mengubah suasana hati dan menimbulkan ketergantungan atau bahkan kecanduan. Jika selama ini Anda gemar mengonsumsi kafeina secara rutin dan tiba-tiba menghentikannya selama berpuasa, kemungkinan besar akan ada gejala penghentian kafeina yang Anda rasakan. Gejala tersebut, sejatinya tidak akan terlalu terasa jika Anda masih mengonsumsi makanan dengan pola yang normal. Namun ketika berpuasa, meski dalam durasi yang singkat seperti ketika akan melakukan operasi, gejala tersebut dapat memburuk secara signifikan. [6]
    • Gejala umum penghentian kafeina adalah sakit kepala, kelelahan, kecemasan, mudah marah, memburuknya suasana hati, dan kesulitan berkonsenstrasi. [7]
    • Untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan, mulailah mengurangi asupan kafeina beberapa minggu sebelum berpuasa.
  4. Batasi penggunaan tembakau . Jika Anda mengalami kecanduan terhadap produk-produk tembakau, kemungkinan besar melepaskan ketergantungan tersebut akan lebih sulit daripada mengakhiri kecanduan terhadap kafeina. Namun, pahamilah bahwa berhenti merokok bahkan jauh lebih penting daripada mengonsumsi kafeina menjelang berpuasa, terutama karena tembakau dapat membuat Anda pusing dan mual ketika dikonsumsi dengan perut kosong. Tembakau yang dikonsumsi selagi berpuasa juga berisiko meningkatkan tekanan darah dan denyut nadi Anda, serta mengurangi suhu kulit di jari tangan dan kaki Anda. [8]
    • Jika Anda kesulitan menemukan cara yang tepat untuk berhenti, bahkan yang sifatnya temporer, cobalah mengonsultasikan strategi yang lebih efektif kepada dokter.
  5. Jika ditinjau dari ejaan bahasa Inggrisnya, " carbo + hydrate " secara khusus bermakna “karbon yang dicairkan”. Artinya, berbeda dengan protein dan lemak, karbohidrat dapat berpadu dengan air dan membantu tubuh untuk terhidrasi dalam waktu yang lebih lama. Tentunya kandungan tersebut akan sangat membantu menyiapkan tubuh Anda untuk berpuasa, bukan? Oleh karena itu, beberapa hari sebelum berpuasa, cobalah mengonsumsi sebanyak mungkin makanan yang kaya akan karbohidrat untuk mempertahankan kadar air dalam tubuh, seperti: [9]
    • Roti, pasta, dan serealia yang mengandung beraneka biji-bijian
    • Sayuran bertepung (kentang dan parsnip )
    • Sayuran (selada romaine , brokoli, asparagus, dan wortel)
    • Buah-buahan (tomat, stroberi, apel, berry , jeruk, anggur, dan pisang)
  6. Kemungkinan besar, Anda merasa perlu menyantap makanan sebanyak-banyaknya sebelum berpuasa. Toh makanan itulah yang akan berfungsi sebagai “cadangan” ketika tubuh sedang kelaparan saat berpuasa, bukan? Ternyata, faktanya tidaklah demikian. Mengonsumsi terlalu banyak makanan sebelum berpuasa justru akan membiasakan tubuh dengan porsi makan yang lebih besar. Alhasil, Anda pun akan lebih mudah merasa lapar ketika mulai berpuasa! Selain itu, Anda juga perlu memvariasikan waktu makan agar tubuh tidak terbiasa untuk menerima makanan pada jam yang spesifik.
  7. Banyak orang lebih suka menyantap makanan yang tinggi protein dalam porsi besar sebelum memulai masa puasa. Setelah beberapa hari menyantap makanan tinggi karbohidrat dalam porsi kecil, jangan ragu membuat tubuh kenyang lebih lama dengan mengonsumsi makanan terakhir yang mengenyangkan dan memuaskan.
    • Pastikan Anda mengonsumsi cairan sebanyak-banyaknya sebelum mengonsumsi makanan terakhir agar tubuh terbantu untuk melewati masa puasa dengan lebih baik.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Menjalankan Puasa

PDF download Unduh PDF
  1. Oleh karena merasa lapar adalah salah satu sifat alami manusia yang sulit diabaikan, berusahalah mengalihkan pikiran dengan selalu menyibukkan diri agar tubuh dan pikiran Anda tidak terus-menerus terobsesi untuk membatalkan puasa.
    • Alihkan pikiran dengan melakukan aktivitas yang ringan dan menyenangkan, seperti mengobrol dengan sahabat atau membaca buku yang menarik.
    • Selain itu, Anda juga bisa meluangkan waktu untuk menyelesaikan tanggung jawab rumah tangga yang belum sempat dikerjakan. Percayalah, menyedot debu di seluruh sudut rumah ampuh mengalihkan pikiran Anda dari rasa lapar yang melanda, lho !
    • Jika Anda berpuasa dengan alasan keagamaan, manfaatkan waktu luang yang ada untuk merefleksikan alasan di balik kegiatan berpuasa tersebut. Misalnya, habiskan waktu untuk menghadiri acara keagamaan, membaca kitab suci, dan mendekatkan diri kepada Tuhan.
  2. [10] Meski sangat bergantung kepada karakteristik puasa dan alasan di baliknya, aktivitas yang terlalu intens dapat mengacaukan tujuan puasa Anda. Jika Anda melakukan “puasa intermiten”, yaitu berpuasa setiap beberapa hari dalam waktu singkat, kemungkinan besar tujuan yang ingin Anda capai adalah penurunan berat badan. Ketika sedang kekurangan karbohidrat tetapi tetap dipaksa berolahraga, sejatinya tubuh akan mulai membakar lemak untuk mengakomodasi kekurangan energinya, dan kemungkinan besar itu bukanlah tujuan Anda. Selain itu, tubuh juga akan mulai membakar protein dan massa otot Anda! Itulah mengapa, sebaiknya Anda berolahraga dengan intensitas yang rendah alih-alih melakukan aktivitas kardiovaskular yang terlalu berat.
  3. Orang-orang yang melakukan puasa intermiten hanya perlu berpuasa dalam waktu yang singkat. Meski tetap harus mengurangi aktivitas kardiovaskular, mereka tetap boleh berolahraga karena toh tubuh akan kembali menerima asupan makanan dalam waktu dekat. Namun, jika ingin berpuasa dalam waktu yang lebih lama, sebaiknya hindari aktivitas yang terlalu berat agar tubuh tidak terlampau kelelahan, terutama karena Anda tidak akan bisa menambah bahan bakar tubuh dalam waktu dekat.
  4. Meski Anda merasa relaks ketika tidur, sejatinya tubuh sedang bekerja keras untuk merawat dirinya pada periode tersebut. Ketika tidur, tubuh memiliki peluang untuk memperbaiki kesehatan otot dan kemampuan otak untuk mengingat informasi, serta memproduksi hormon untuk meneraturkan nafsu makan dan pertumbuhan Anda. [11] Ketika berpuasa, Anda mungkin akan merasa lebih sulit berkonsentrasi karena tubuh sedang kekurangan makanan. Itulah mengapa, Anda perlu tidur siang untuk meningkatkan kewaspadaan, mengembalikan fokus, dan memperbaiki suasana hati. [12]
    • Tidurlah setidaknya 8 jam setiap malam, dan luangkan waktu untuk melakukan tidur singkat secara berkala di sepanjang hari.
  5. Biasanya, orang-orang yang berpuasa dengan alasan keagamaan akan menerapkan metode ini untuk mempermudah proses berpuasa mereka. Misalnya, Anda bisa menghabiskan lebih banyak waktu dengan teman-teman dari tempat ibadah yang juga berpuasa dengan alasan serupa. Namun, puasa dilakukan untuk kepentingan kesehatan atau detoksifikasi, cobalah mencari teman yang mau menemani Anda berpuasa. Percayalah, berada di sekitar orang-orang yang melakukan hal serupa akan mencegah Anda merasa sendirian. Selain itu, Anda dan mereka pun dapat saling mengandalkan dan memotivasi untuk mencapai tujuan satu sama lain.
  6. Jangan meletakkan diri di situasi yang menyulitkan atau rentan membuat Anda merasa bersalah. Meski sedang bepergian dengan orang-orang yang juga berpuasa, berusahalah untuk tidak membicarakan makanan yang Anda dan mereka rindukan di sepanjang percakapan. Percayalah, Anda akan semakin terobsesi dengan makanan-makanan tersebut meski sudah berpisah jalan dengan mereka, dan mungkin akan tergoda untuk membatalkan puasa ketika sedang sendirian. Alih-alih, berfokuslah untuk membicarakan hal-hal yang positif, seperti mengenai manfaat puasa, atau bahkan topik yang benar-benar tidak relevan, seperti film yang baru saja Anda tonton atau berita lokal terbaru.
    • Sampai proses berpuasa selesai, tolak setiap ajakan makan dari orang-orang yang tidak berpuasa dengan sopan. Meski aktivitas tersebut mungkin tidak mampu menggoda Anda untuk membatalkan puasa, mengamati orang lain makan ketika Anda tidak melakukannya sejatinya merupakan pengalaman yang menyulitkan!
  7. Meski sudah memiliki orang kepercayaan untuk membantu Anda melewati masa puasa dengan lancar, kemungkinan besar akan selalu ada hal-hal yang memicu stres tetapi tidak ingin Anda bagikan kepada orang lain. Untuk menanggulanginya, miliki jurnal khusus yang berisi seluruh pemikiran, keluhan, dan pengalaman Anda selagi berpuasa. Perlakukan jurnal tersebut seperti buku harian yang berfokus pada topik berpuasa untuk membuka jalan bagi puasa yang dilakukan ke pemikiran pribadi Anda.
    • Jangan bohongi diri sendiri! Meski puasa dilakukan untuk memenuhi kewajiban agama, jangan merasa bersalah ketika merasa ragu atau tidak sanggup untuk melanjutkannya. Percayalah, sekadar menuliskan pengakuan tersebut pun ampuh membantu Anda untuk mengonfrontasi perasaan tersebut, lalu membuangnya jauh-jauh dari pikiran Anda.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Membatalkan Puasa

PDF download Unduh PDF
  1. Selapar apa pun Anda di akhir masa puasa, berusahalah melawan godaan untuk menyantap sebanyak-banyaknya makanan ketika membatalkan puasa. Ketika berpuasa, tubuh akan mencoba menyesuaikan diri untuk mengakomodasi kekurangan makanan dengan memproduksi enzim yang mampu melancarkan proses pencernaan. [13] Jika Anda langsung mengonsumsi banyak makanan setelah berpuasa, secara otomatis tubuh akan kesulitan memprosesnya. Alhasil, Anda pun mungkin akan merasakan keram perut, mual, atau bahkan muntah. [14] Oleh karena itu, menjelang masa puasa berakhir, segeralah menyusun rencana untuk mengembalikan kenormalan pola makan Anda.
  2. [15] Jika yang Anda konsumsi selama berpuasa adalah jus, tentu saja metode ini tidak bisa diterapkan. Namun, jika tubuh hanya boleh mengonsumsi air putih selama berpuasa, cobalah membatalkannya dengan minuman dan makanan yang kadar airnya tinggi seperti jus dan buah-buahan untuk mengembalikan kenormalan pola makan Anda. Ingat, ukuran perut akan mengecil ketika berpuasa sehingga seharusnya Anda tidak akan merasa lapar meski hanya mengonsumsi jus dan buah-buahan.
  3. [16] Alih-alih merayakan akhir puasa dengan beragam hidangan dalam porsi besar, cobalah mengonsumsi camilan atau makanan dengan porsi kecil terlebih dahulu di sepanjang hari. Berhentilah makan kapan pun rasa lapar Anda sudah teratasi, karena makan dengan porsi yang melebihi kapasitas tubuh sejatinya dapat memicu terjadinya masalah pencernaan. Selain itu, sebaiknya santap makanan yang kaya akan kandungan air terlebih dahulu:
    • Sup dan kaldu
    • Sayuran
    • Buah segar
    • Yoghurt
  4. [17] Mengunyah makanan dengan benar sejatinya memiliki dua manfaat, terutama ketika Anda sedang membatalkan puasa. Manfaat pertama, Anda tidak berisiko menelan terlalu banyak makanan dalam waktu yang sangat singkat, terutama karena otak manusia membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk menangkap sinyal kenyang dari perut. [18] Hati-hati, makan dalam tempo yang terlalu cepat dapat membuat Anda mengonsumsi terlalu banyak makanan pada saat yang bersamaan, dan situasi tersebut dapat membahayakan kesehatan Anda ketika dilakukan saat membatalkan puasa. Manfaat kedua, mengunyah dengan benar akan memecah makanan menjadi potongan yang lebih kecil sehingga dapat dicerna dengan lebih mudah oleh tubuh Anda.
    • Kunyah setiap suapan selama sekitar 15 kali.
    • Minum segelas air putih sebelum dan selagi makan untuk memperlambat tempo bersantap. Di antara setiap suapan, cobalah menyesap sedikit air putih.
  5. Probiotik adalah “bakteri baik” yang secara alami ditemukan di dalam mulut, usus, dan vagina Anda. [19] Eksistensinya membantu tubuh Anda untuk mencerna makanan dengan lebih efisien, yang secara khusus diperlukan ketika Anda sedang berpuasa. Oleh karena itu, cobalah menyantap makanan yang mengandung kultur aktif atau laktobasilus seperti yoghurt, sauerkraut , dan miso . [20] Jika ingin, Anda juga bisa mengonsumsi suplemen probiotik dalam bentuk kapsul, tablet, atau bubuk untuk membantu tubuh mencerna makanan dengan lebih baik.
  6. Melebihi seluruh informasi terbaik yang pernah Anda baca mengenai cara membatalkan puasa, sejatinya tubuh Andalah yang paling mengetahui waktu yang tepat untuk membatalkan puasa. Jika perut Anda terasa keram atau ingin muntah setelah berubah haluan dari buah-buahan ke sayuran, jangan memaksakan diri untuk terus melakukannya! Dengan kata lain, kembalilah menyantap buah-buahan dan meminum jus pada jam makan berikutnya, atau bahkan pada keesokan harinya. Biarkan tubuh Anda berproses dengan cara dan waktunya sendiri. Percayalah, tubuh akan kembali terbiasa untuk mencerna makanan yang lebih berat dan memiliki porsi lebih besar tanpa merasakan efek samping negatif apa pun.
    Iklan

Tips

  • Jika tubuh terasa lemah dan tidak sanggup untuk terus berpuasa, jangan ragu menyesap air putih dan menyantap makanan dalam jumlah kecil, meski kebijakan setiap agama dan jenis puasa berbeda. Konsultasikan tindakan yang sebaiknya Anda lakukan jika kesulitan berpuasa kepada pemuka agama yang kompeten. Jika perlu, tanyakan pula jenis puasa apa yang tidak boleh Anda batalkan.
  • Lakukan aktivitas spa rumahan dengan mengompres mata menggunakan mentimun.
  • Anak-anak tidak disarankan untuk berpuasa, terutama karena mereka masih membutuhkan nutrisi harian yang lengkap untuk bertumbuh dengan sehat.
Iklan

Peringatan

  • Jangan berpuasa jika Anda sedang, atau mungkin akan, hamil.
  • Ingat, hidup Anda lebih penting daripada kewajiban berpuasa, dan banyak agama sepakat dengan pernyataan tersebut. Jika tubuh Anda mulai terasa lemah, kelaparan, kehausan, dan/atau kelelahan, segeralah mengonsumsi cairan dan makanan, atau memeriksakan diri ke dokter.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 2.128 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan