PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Apakah Anda sedang belajar untuk memainkan peran drama sebagai orang tua? Atau, apakah Anda ingin sekadar bercanda dan menipu teman Anda? Apa pun alasannya, mengetahui bagaimana caranya berpura-pura menderita cedera punggung dengan meyakinkan hanyalah soal memilih cedera yang realistis, menghafal gejala-gejala yang ada, dan melatih tingkah Anda. Anda dapat dengan mudah melakukan hal-hal tersebut dengan bimbingan yang tepat! Namun, penting untuk Anda catat bahwa Anda tidak boleh berpura-pura menderita cedera punggung untuk keuntungan pribadi semata , karena ini termasuk bentuk penipuan.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Berpura-pura Terkilir atau Keseleo

PDF download Unduh PDF
  1. Keseleo atau terkilir adalah dua tipe cedera yang hampir sama (namun tidak identik) dan gejala-gejalanya dapat mempengaruhi punggung. Keseleo terjadi karena otot atau tendon tertarik atau robek, sementara kilir terjadi karena ligamen tertarik atau robek. [1] Di dalam kedua kasus ini, cedera biasanya akan disertai dengan rasa sakit yang berangsur mereda dalam kurun waktu satu atau dua minggu. Untuk berpura-pura memiliki cedera ini dengan meyakinkan, Anda harus bertingkah seolah bagian punggung (contohnya punggung bagian atas, pinggang, daerah bahu, dll.) terasa sangat nyeri seperti luka memar yang parah.
    • Sebagai contoh, katakanlah Anda berpura-pura mengalami keseleo pada punggung bagian atas setelah mengangkat sebuah kotak besar dengan postur tubuh yang salah. Dalam hal ini, Anda dapat melakukan beberapa hal berikut untuk memberikan penampilan yang meyakinkan:
    • Meringis atau berteriak kesakitan segera setelah cedera “terjadi”.
    • Membuat rasa “sakit” berangsur mereda setidaknya setelah satu jam atau lebih, sampai Anda hanya merasa “nyeri”.
    • Setelah ini, cobalah untuk selalu mengernyit kesakitan ketika sesuatu menyentuh bagian atas punggung (contohnya, ketika seorang teman menepuk punggung Anda, ketika Anda berbenturan dengan rak mantel, dan sebagainya.)
    • Bergeraklah secara perlahan dan hati-hati ketika Anda harus menyandarkan bagian atas punggung (contohnya, Anda harus duduk bersandar di kursi, dan sebagainya).
  2. Cedera kilir atau keseleo yang sebenarnya terjadi akan membuat Anda seolah baru saja berolahraga dengan sangat keras, tetapi dengan “cara yang buruk” untuk tubuh. Pada saat tubuh Anda memperbaiki ligamen, tendon, atau otot yang cedera, area cedera tersebut akan tetap terasa nyeri jika diganggu — bahkan jika Anda hanya bergerak sekalipun. Oleh karena itu, jika ingin berpura-pura, Anda harus meniru rasa sakit dan kaku yang biasa dialami oleh penderita cedera sebenarnya setiap Anda menggerakkan bagian punggung yang cedera. [2]
    • Sebagai contoh, jika Anda berpura-pura terkilir pada bagian punggung atas, ekspresi wajah Anda harus menunjukkan rasa nyeri dan bergerenyit. Anda harus bertingkah seakan-akan tubuh Anda tidak dapat fleksibel seperti biasa ketika Anda melakukan berbagai macam hal berikut:
    • Melempar sesuatu
    • Mengambil sesuatu dari lantai
    • Merobek sesuatu (contohnya, mengepak, memakan makanan yang keras, dll.)
    • Mengenakan dan melepaskan mantel
    • Mengangkat tangan
    • Melakukan olahraga berat apa pun (contohnya berlari, melompat, dll.)
  3. Kilir dan keseleo yang parah khususnya dapat menyebabkan otot-otot di area cedera menjadi terpengaruh, sehingga menimbulkan kontraksi nyeri yang disebut dengan kram, atau gerakan tidak terkendali yang disebut dengan konvulsi. [3] Kram atau konvulsi dapat menyebabkan rasa nyeri yang intens. Hal ini biasa dipicu oleh penggunaan otot-otot yang cedera, walaupun terkadang kram atau konvulsi juga terjadi secara acak dan tidak terduga. Biasanya kram terasa jauh lebih “sakit” jika dibandingkan dengan rasa nyeri biasa yang menyertai proses penyembuhan cedera kilir atau keseleo. Jadi, cobalah untuk memperlihatkan rasa nyeri dan kejutkan orang di sekitar Anda. Hal ini juga akan menyebabkan otot-otot Anda menjadi tegang dan kencang; jadi Anda mungkin ingin melenturkan otot-otot punggung sampai kram “mereda” (yang biasanya hanya memakan waktu satu atau dua menit.) [4]
    • Sebagai contoh, menirukan kram pada bagian punggung atas mungkin akan berlangsung seperti ini:
    • Ketika Anda dikelilingi oleh banyak orang, bungkukkan badan untuk mengambil sesuatu dari lantai. Cobalah untuk merintih seraya memegang pinggang Anda.
    • Meringislah kesakitan ketika orang-orang melihat. Kembali berdiri secara perlahan dan berpura-puralah seolah Anda masih kesakitan.
    • Secara perlahan-lahan, kurangi bertingkah nyeri selama sisa hari berlangsung.
  4. Bertingkah seolah punggung Anda mengalami cedera kilir atau keseleo dengan sendirinya akan menarik pertanyaan dari orang-orang yang ingin tahu, jadi siapkan sebuah cerita yang baik. Pada umumnya, kebanyakan cedera kilir atau keseleo yang menyerang punggung disebabkan oleh penekanan berlebih pada otot, tendon, dan/atau ligamen (atau penekanan pada semua bagian tersebut secara bersamaan, atau secara berkala seiring waktu). Cedera kilir dan keseleo memiliki penyebab yang sedikit berbeda, jadi pastikan untuk mengetahui perbedaannya untuk membuat cerita Anda tetap konsisten. Lihat di bawah ini. [5]
    • Keseleo sering kali disebabkan karena:
    • Gerakan memutar atau menarik otot punggung secara tiba-tiba, khususnya ketika Anda tengah membawa sesuatu yang berat.
    • Penekanan otot dengan cara mencoba mengangkat sesuatu yang terlalu berat.
    • Terlampau sering membuat otot punggung lelah, khususnya dengan postur yang salah.
    • Kilir sering kali disebabkan oleh:
    • Pukulan atau tubrukan pada punggung yang tidak terduga.
    • Jatuh.
    • Punggung yang dipaksa diregangkan melebihi fleksibilitasnya yang natural.
    • Membungkuk atau memutar tubuh dengan gerakan yang tajam dan tiba-tiba.
  5. Perkuat ilusi cedera kilir atau keseleo pada punggung Anda dengan berpura-pura merawatnya. Walaupun sakit, kebanyakan cedera semacam ini dapat dirawat dengan perawatan rumah yang mendasar, jadi Anda bisa lebih mudah berpura-pura! Biasanya, cedera kilir dan keseleo yang sebenarnya akan sembuh dengan beberapa hal berikut: [6]
    • Pak es/kantong es.
    • Kompres/mandi dengan air hangat.
    • Obat yang bisa didapatkan di apotek terdekat (dosis kecil) dan obat antiradang (Acetaminophen/Parasetamol, Ibuprofen, dll.).
    • Pijatan ringan (untuk kram).
    • Secara perlahan, regangkan otot dengan arah yang berlawanan dari tarikan otot (untuk kram).
    • Beristirahatlah (khususnya untuk cedera kilir atau keseleo yang parah). Dokter merekomendasikan untuk beristirahat selama tidak lebih dari dua hari, karena waktu istirahat yang lebih lama pada dasarnya membuat proses penyembuhan jadi lebih lama. Terserah Anda jika Anda mau mengikuti aturan tersebut untuk membuat Anda terlihat lebih meyakinkan.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Berpura-Pura Menderita Herniated Disc

PDF download Unduh PDF
  1. Herniated disc (juga dikenal dengan sebutan piringan sendi yang robek, terselip keluar, saraf terjepit, dan lainnya) adalah jenis cedera yang terjadi ketika salah satu piringan sendi (mengandung cairan) yang terletak di antara rongga tulang punggung mengeluarkan cairan ke area sekitar, sehingga menimbulkan peradangan yang menyakitkan serta nyeri pada saraf. Pada umumnya, cedera herniated disc terbagi menjadi dua kategori. Jadi sebagai permulaan untuk berpura-pura, Anda dapat memilih salah satu cedera berikut ini: [7]
    • Saraf terjepit: Piringan sendi yang cedera (biasanya pada pinggang) mungkin atau tidak mungkin meradang dan terasa nyeri. Selain itu, rasa nyeri menusuk yang disebut dengan linu atau sciatica akan menyerang satu atau kedua kaki, atau dari leher turun ke tangan.
    • Nyeri Pada Piringan Sendi atau Local Disc Pain: Pada cedera ini, area yang terasa nyeri dan meradang “hanyalah” area di sekitar piringan sendi tersebut.
    • Sisa artikel ini sebagian besar akan berfokus pada bagaimana cara berpura-pura menderita cedera saraf terjepit karena hal ini sedikit lebih sulit untuk dilakukan. Untuk berpura-pura mengalami nyeri pada piringan sendi, bertingkahlah seolah pinggang Anda terasa sangat nyeri dan kaku (seperti memar). Selain itu, Anda dapat menjukkan rasa sakit ketika membungkukkan atau memutar badan serta membawa barang bawaan yang berat.
  2. Salah satu gejala nyeri saraf pada herniated disc yang disebutkan di buku adalah kemunculan rasa nyeri yang begitu intens dan tiba-tiba yang menyerang satu atau lebih anggota tubuh, setelah cedera awal. Rasa nyeri ini disebabkan karena cairan dari piringan sendi yang pecah menekan dasar saraf dan menciptakan sensasi nyeri, walaupun anggota tubuh Anda tidak benar-benar cedera. Gejala yang paling umum dari herniated disc adalah rasa nyeri yang menusuk di satu atau kedua kaki, walaupun terkadang juga timbul rasa sakit di antara leher dan lengan.
    • Nyeri pada kaki biasanya akan terasa sangat intens jika terjadi pada bagian bokong atau hamstring (salah satu tendon yang berada di belakang paha atas tubuh manusia), walaupun nyeri bisa juga menyerang betis atau kaki. Nyeri pada tangan bisa berpusat di leher, bahu, siku, tangan, atau lengan itu sendiri. Rasa nyeri bisa memburuk dan menyebabkan Anda merintih atau mengernyit kesakitan, serta menghentikan apa yang Anda tengah lakukan walaupun Anda sudah terbiasa dengan rasa sakitnya. Rasa nyeri ini biasanya menyerang ketika Anda melakukan suatu kegiatan yang memberi tekanan pada pinggang, bukan pada lengan atau kaki. Kegiatan-kegiatan ini meliputi:
    • Berdiri atau duduk.
    • Bersandar.
    • Membungkuk atau memutar badan.
    • Membawa sesuatu yang berat.
    • Meluruskan satu kaki di depan Anda (karena melakukan hal ini akan mengencangkan pinggang dan otot pinggul, bukan karena menggunakan otot kaki). [8]
  3. Gejala cedera herniated disc lainnya yang mengindikasi nyeri saraf adalah perasaan seolah-olah “ditusuk oleh jarum” yang menganggu, yang rasanya hampir sama seperti ketika salah satu lengan atau kaki Anda mati rasa. Gejala ini bisa juga disertai dengan mati rasa, namun juga dapat terjadi tanpa hal tersebut. Biasanya, gejala ini muncul di area yang sama dengan area nyeri saraf yang disebabkan oleh cedera.
    • Kesemutan biasanya tidak terlalu sakit, jadi Anda tidak perlu berupaya terlalu keras dalam berpura-pura melakukannya. Akan tetapi, Anda mungkin harus melakukannya untuk membuat Anda terlihat benar-benar sakit. Anda juga dapat berpura-pura bahwa menggunakan lengan atau kaki yang cedera selagi Anda mengalami kesemutan akan menyebabkan mati rasa yang anehnya terasa geli (sekali lagi, bertingkahlah seolah lengan atau kaki telah mati rasa).
  4. Walaupun tidak langsung tampak berbeda dari luar, kerusakan saraf yang ditimbulkan oleh cedera pada piringan sendi dapat menyebabkan otot-otot yang mengalami nyeri menusuk menjadi lemah dengan cepat dan tidak begitu fleksibel seperti sebelumnya. Perubahan ini bahkan dapat mempengaruhi postur dan cara berjalan Anda, apalagi jika nyeri menyerang bagian kaki. Kadang-kadang, masalah semacam ini disertai dengan kedutan. [9]
    • Sebagai contoh, jika Anda berpura-pura mengalami nyeri pada kaki yang disebabkan oleh cedera piringan sendi, Anda dapat memperlihatkannya seperti ini:
    • Berjalanlah dengan pincang dan miring sehingga kaki yang cedera lebih kaku dari biasanya. Biasanya hal ini akan terlihat parah, khususnya jika Anda melakukannya tepat setelah melakukan sesuatu yang memperburuk cedera (membungkuk, memutar badan, berdiri, dsb.)
    • Perlihatkan bahwa Anda tidak dapat berdiri atau meluruskan kaki yang cedera jauh ke depan tanpa merasa sakit dan kaku (ingat, hal ini adalah salah satu tes klinis yang akan dilakukan oleh dokter untuk memeriksa cedera semacam ini). [10]
    • Perlihatkan bahwa Anda tidak dapat melakukan kegiatan yang membutuhkan kekuatan kaki tanpa terasa sakit seperti berlari, menendang, dan aktivitas berat lainnya seperti melompat.
  5. Kebanyakan herniated disc terjadi pada pinggang, dan biasanya diakibatkan oleh kegiatan-kegiatan yang memberi tekanan pada otot dan struktur yang terdapat pada pinggang. Beberapa kasus herniated disc disebabkan oleh sebuah cedera yang pasti, sementara beberapa lainnya terjadi seiring waktu karena postur tubuh yang buruk atau proses penuaan. Berikut di bawah ini adalah beberapa kegiatan yang dikenal sebagai penyebab cedera pada piringan sendi, yang dapat Anda masukkan ke dalam cerita Anda: [11]
    • Membungkukkan atau memutar badan dengan gerakan yang tajam, terlebih ketika sedang memegang barang yang berat.
    • Memberi tekanan pada pinggang dengan bersandar ke belakang atau ke depan dengan postur yang buruk, terlebih ketika membawa barang yang berat.
    • Menggunakan otot punggung (alih-alih otot kaki) untuk mengangkat barang berat.
    • Penggunaan otot secara terus-menerus seiring dengan proses penuaan.
    • Mengalami pukulan atau tubrukan pada punggung yang tiba-tiba atau terjatuh (hal ini jarang terjadi).
  6. Kebanyakan fasilitas medis merekomendasikan untuk memeriksakan penyakit herniated disc yang menyebabkan nyeri saraf ke dokter. [12] Walaupun Anda “tidak boleh” memalsukan gejala Anda di hadapan dokter (karena hal ini benar-benar membuang waktu serta keahliannya), Anda mungkin harus berpura-pura berpikir untuk pergi ke dokter agar terlihat lebih meyakinkan.
    • Nyeri penyakit disc herniation dapat dikurangi dengan perawatan antiperadangan seperti penggunaan kantong es, kompres hangat, ibuprofen, dan sebagainya. Namun, hanya menggunakan hal-hal semacam ini tidak akan membuat disc herniation membaik — tetapi hanya untuk mengurangi rasa sakitnya untuk sementara. Walaupun pada akhirnya kebanyakan orang yang menderita penyakit ini akan membaik dalam kurun waktu enam minggu, terkadang pengobatan pereda nyeri yang lebih kuat dan bahkan operasi mungkin diperlukan.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Berpura-pura Menderita Fraktur Tulang Belakang

PDF download Unduh PDF
  1. Fraktur tulang belakang (disebut juga dengan “fraktur vertebra”) adalah cedera yang sangat serius yang dapat menimbulkan kerusakan permanen pada tubuh, walaupun hal ini tidak sepenuhnya dijamin. Fraktur tulang belakang terjadi ketika satu atau lebih ruas tulang belakang retak atau patah. Gejala yang langsung dapat dilihat adalah rasa sakit yang intens di punggung bagian tengah dan pinggang, sehingga Anda akan sangat kesulitan atau bahkan tidak mungkin melanjutkan kegiatan Anda. Rasa nyeri ini mungkin hampir sama seperti rasa nyeri yang disebabkan oleh keretakan tulang lain yang ada di dalam tubuh (seperti, contohnya, tulang lengan); hanya saja rasa nyeri karena fraktur tulang belakang akan berpusat pada punggung Anda.
    • Berpura-pura menderita rasa nyeri karena cedera seperti ini bisa menjadi suatu tantangan. Ketika “cedera” terjadi, Anda harus berteriak kesakitan, jatuh ke bawah, dan segera mengernyit atau menggeliat kesakitan karena rasa nyeri yang intens. Ini adalah waktu yang bagus untuk menggunakan kemampuan Anda untuk berpura-pura menangis, jika bisa.
  2. Sama halnya seperti kebanyakan kasus patah tulang, fraktur tulang belakang menyebabkan rasa sakit yang terus-menerus bertahan lama sampai setelah cedera pertama terjadi. Rasa nyeri semacam ini khususnya menyakitkan ketika Anda melakukan sesuatu yang memberikan tekanan minor pada punggung, meliputi: [13]
    • Berdiri
    • Berjalan
    • Duduk atau bangun
    • Membungkuk
    • Memutar tubuh
  3. Salah satu hal yang terburuk mengenai fraktur tulang belakang adalah, rasa sakitnya tidak akan sepenuhnya berkurang bahkan jika Anda merebahkan diri di ranjang. Anda tidak mungkin untuk berbaring secara horizontal tanpa menekan beberapa bagian punggung, sehingga bahkan beristirahat pun akan tetap terasa sakit, walaupun tidak separah ketika Anda berdiri atau bergerak ke sana ke mari. Fraktur yang sebenarnya pada khususnya diobati dengan pengobatan pereda atau penghilang nyeri dan narkose (obat bius).
  4. Fraktur tulang belakang menyebabkan cacat fisik yang sebenarnya pada struktur tulang punggung, sehingga hal ini mengubah cara berdiri dan postur tubuh seseorang yang dapat langsung dilihat (walaupun perubahan ini lebih umum dilihat di masa lalu, ketika perawatan untuk tipe cedera semacam ini masih terbatas). Anda mungkin harus meniru cacat fisik seperti ini sebagai bagian dari peran yang Anda jalani. Fraktur tulang belakang khususnya dapat menyebabkan:
    • Penampilan yang bungkuk
    • Tinggi tubuh berkurang
    • Ketidakmampuan untuk berdiri tegak
  5. Ketika fraktur tulang belakang terjadi, tulang dari tulang belakang yang patah dapat menekan saraf tulang belakang (walaupun hal ini tidak selalu terjadi). Ketika saraf tulang belakang tertekan, gejala yang sangat mirip dengan gejala saraf terjepit karena herniated disc dapat terjadi, seperti:
    • Rasa sakit yang menusuk di satu atau lebih anggota tubuh.
    • Sensasi mati rasa atau kesemutan seolah-olah anggota tubuh “tertidur”
    • Anggota tubuh yang terkena terasa lemah dan kaku
    • Pada kasus yang lebih “parah”, kehilangan kontrol pada kandung kemih/usus
  6. Fraktur tulang belakang biasanya disebabkan oleh cedera berat yang tidak terduga. Bisa menjadi sulit untuk benar-benar berpura-pura mengalami cedera semacam ini — contohnya, meyakinkan teman Anda bahwa Anda baru saja terlibah dalam kecelakaan mobil akan membutuhkan banyak kerja keras. Tetapi, mengetahui jenis-jenis cedera yang dapat mengakibatkan fraktur tulang belakang bisa tetap membantu jika Anda berpura-pura pernah mengalami cedera tersebut di waktu lampau. Beberapa contoh cedera yang dapat menyebabkan fraktur tulang belakang adalah: [14]
    • Kecelakaan mobil yang serius
    • Jatuh dari ketinggian
    • Luka tembak
    • Cedera yang disebabkan oleh olahraga kasar (misalnya tekel)
    • Cedera karena berkelahi
    • Harap dicatat bahwa semua contoh di atas biasanya akan “mengakibatkan cedera yang lain” seperti patah tulang, luka, luka baret, dan sebagainya. Perhatikan hal ini jika Anda benar-benar berniat serius untuk memalsukan cedera Anda.
  7. Fraktur tulang belakang bukanlah sesuatu yang dapat dirawat di rumah dengan beberapa obat biasa. Fraktur tulang belakang membutuhkan perhatian langsung dari tenaga medis untuk menilai kerusakan yang ada, memberikan obat, dan memulai perawatan masalah yang serius seperti kerusakan saraf dan sebagainya. Jangan meminta pengobatan yang sebenarnya jika Anda hanya berpura-pura cedera. Seperti yang telah disebutkan di atas, hal ini jelas merupakan penyalahgunaan sumber medis yang dapat menimbulkan konsekuensi yang besar. Namun, jika Anda berpura-pura baru keluar dari rumah sakit, Anda dapat melakukan hal-hal berikut ini: [15]
    • Kenakan penyangga punggung atau tulang belakang.
    • Beristirahatlah dan jangan terlalu banyak bergerak.
    • Kenakan stocking kompresi (kaus kaki spesial yang dirancang untuk mencegah terbentuknya pembekuan darah pada kaki, biasanya untuk orang yang harus terus dirawat di tempat tidur).
    • Tiru gejala dari kerusakan saraf, yang telah diindikasikan di atas.
    • Minum obat-obatan di rumah dengan dosis yang rendah untuk meredakan rasa sakit dan peradangan. Jangan minum obat pereda atau penghilang rasa sakit yang sebenarnya, karena akan menghasilkan efek samping yang serius.
    Iklan

Tips

  • Cobalah untuk membeli penyangga punggung dari apotek lokal agar terlihat lebih meyakinkan, terlebih jika Anda hendak berpura-pura memiliki cedera pada pinggang.
  • Jika Anda serius berdedikasi untuk berpura-pura keseleo pada punggung, Anda dapat mempertimbangkan untuk menggunakan riasan halus untuk meniru tampilan luka lemar.
Iklan

Peringatan

  • Ketika Anda berpura-pura cedera, janganlah mempertahankan postur tubuh yang buruk dalam waktu yang lama. Membungkuk atau menunduk dapat menyebabkan nyeri (dan bahkan, seiring waktu, cedera punggung yang “sebenarnya”.)
  • Perlu diulangi kembali: sama sekali jangan pernah berpura-pura cedera punggung dan menjadikannya sebagai bentuk penipuan (contohnya, untuk mendapatkan kompensasi kerja, dsb.) Selain tidak jujur, hal ini biasanya adalah perbuatan kriminal yang dapat dihukum dengan kurungan penjara. [16]
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 4.476 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan