PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Jika tidak ingin kecewa, jadilah orang yang tidak berperasaan. Meski kalimat tersebut terdengar tidak masuk akal, faktanya banyak orang yang memilih untuk menekan emosinya dan bersikap “dingin” demi membentengi dirinya dari perasaan-perasaan negatif yang tidak diinginkan. Secara ilmiah, semua orang yang sehat secara jasmaniah dan emosional pasti memiliki perasaan; fakta tersebut tidak bisa diingkari pun diubah. Namun, mereka memiliki pilihan untuk menjauhkan diri secara emosional dari situasi-situasi di sekitarnya, mencegah dirinya terlalu bersahabat, dan mengutamakan kepentingan dirinya di atas orang lain. Ingin tahu informasi lebih lengkapnya? Baca terus artikel ini!

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Bersikap Dingin untuk Menghindari Luka Emosional

PDF download Unduh PDF
  1. Menyibukkan diri terbukti ampuh meningkatkan kepuasan seseorang dalam hidup. Namun, pastikan Anda hanya memilih aktivitas yang menguntungkan dan berpotensi membantu Anda meraih segala tujuan hidup. Untuk meningkatkan motivasi Anda, cobalah memberikan hadiah untuk segala produktivitas dan pencapaian Anda! [1]
    • Anda juga bisa lebih memfokuskan pikiran untuk bekerja, berolahraga, atau membersihkan rumah alih-alih mencari pelampiasan emosional.
  2. Jangan membiarkan orang lain mengontrol Anda dengan permintaan maaf atau janji-janji palsu. Kenali tipe hubungan yang Anda inginkan dan pastikan Anda hanya menjalin hubungan dengan orang-orang yang mampu mengakomodasi keinginan tersebut. Jadilah satu-satunya pihak yang mengontrol keterlibatan dan keterikatan Anda di dalam sebuah hubungan!
  3. Istilah “utang emosional” kerap digunakan untuk menjelaskan emosi masa lalu yang masih menghantui dan memengaruhi keseharian Anda hingga detik ini. Buka diri Anda terhadap seluruh emosi masa lalu yang masih membebani Anda; hancurkan pola yang selama ini Anda bentuk untuk merespons emosi-emosi tersebut, dan melangkahlah keluar dari zona nyaman Anda. Dengan melakukannya, Anda akan lebih mudah mengenali berbagai emosi masa lalu dan melanjutkan hidup tanpanya. [2]
    • Meski berada di dalam zona nyaman terkesan melindungi Anda dari perasaan-perasaan negatif yang menyerang, sesungguhnya bertahan di sana justru akan membuat Anda kalah dari emosi-emosi tersebut; dengan kata lain, emosi-emosi tersebut akan tetap menguasai Anda sehingga Anda kesulitan melanjutkan hidup dengan baik. Melangkahlah keluar dari zona nyaman Anda; niscaya, Anda akan terbantu untuk mengontrol berbagai emosi dan trauma negatif yang masih menghantui.
  4. Melakukannya menghindarkan Anda dari luka emosional jika ekspektasi tersebut tidak terpenuhi. Jika Anda terpaksa membuat ekspektasi, tekan ekspektasi tersebut seminimal mungkin dan jangan membuat ekspektasi yang spesifik. [3]
    • Buat ekspektasi yang lebih realistis. Misalnya, alih-alih membuat ekspektasi yang spesifik seperti “hari ini tidak boleh hujan dan cuacanya harus ada di kisaran angka 27°C”, cobalah membuat ekspektasi yang lebih umum seperti “aku ingin cuaca hari ini lebih hangat dari cuaca kemarin”.
  5. Jika trauma masa lalu masih menghantui Anda secara emosional, kemungkinan besar Anda membutuhkan bantuan ahli untuk mengatasinya. Ingat, masalah-masalah emosional seperti gangguan depresi atau kecemasan kronis tidak boleh Anda abaikan! Psikolog atau konselor berpengalaman dapat membantu merekomendasikan pendekatan klinis atau pengobatan yang ampuh membantu proses pemulihan Anda. [4]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Bersikap Dingin agar Tidak Dimanfaatkan Orang Lain

PDF download Unduh PDF
  1. Kemungkinan besar, Anda sudah mengetahui apa yang TIDAK Anda inginkan; langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi hal-hal yang Anda sukai dan menyimpulkan keinginan Anda berdasarkan hasil identifikasi tersebut. Semakin jelas keinginan Anda, semakin efektif pula usaha yang akan Anda lakukan untuk mencapainya. [5]
    • Percayalah, seseorang yang benar-benar memahami keinginan dan kebutuhannya akan sangat sulit dimanfaatkan oleh orang lain. Faktanya, menerapkan langkah ini sangat penting untuk menjamin kesuksesan Anda di masa depan, pun mencegah orang lain menguras waktu dan energi Anda yang berharga demi kepentingan mereka.
    • Terkadang, rasa stres dan bersalah dapat mendorong Anda untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan keinginan Anda. Untuk mencegahnya terjadi, pastikan Anda benar-benar mengetahui apa yang sesungguhnya Anda inginkan.
  2. Setelah benar-benar tahu apa yang Anda inginkan, sampaikan keinginan tersebut kepada orang-orang di sekitar Anda. Tegaskan apa yang sesungguhnya Anda inginkan dan harapkan, serta jangan mengorbankan kepentingan Anda demi kebutuhan orang lain. [6]
    • Kemungkinan, Anda perlu mengorbankan sebagian waktu dan kemampuan untuk membuat orang lain melakukan hal-hal yang Anda inginkan. Namun, pastikan Anda membuat batasan-batasan yang jelas agar orang lain tidak berbalik menggunakan keinginan tersebut untuk memanfaatkan Anda.
  3. Jangan membuang waktu yang berharga untuk melakukan hal-hal yang tidak menguntungkan pun memudahkan Anda meraih tujuan hidup. Pastikan Anda hanya melakukan aktivitas yang mendukung tujuan personal Anda; dengan kata lain, tolak segala permintaan yang tidak membawa keuntungan signifikan bagi Anda.
    • Dengan lugas, cobalah berkata, “Maaf, aku tidak bisa (atau tidak akan) melakukannya.”. Jika ingin, Anda juga boleh menambahkan penjelasan seperti, “Aku tidak punya waktu untuk berkomitmen di situ.” (meski sesungguhnya Anda tidak perlu melakukannya!). [7]
    • Anda mungkin akan sulit menolak jika dibebani rasa bersalah. Misalnya, Anda mungkin akan kesulitan menolak permintaan seorang teman untuk menjadi panitia acara amal, atau menolak permintaan keluarga untuk melakukan sesuatu yang sesungguhnya tidak ingin Anda lakukan. Belajarlah untuk berkata “Tidak” dengan yakin dan tegas!
  4. Sering kali, manusia kesulitan menerima kenyataan bahwa mereka dapat diuntungkan jika bersedia bekerja sama dengan orang lain. Padahal, fakta tersebut mengandung kebenaran yang tidak bisa dibantah; bekerja sama dengan orang lain ternyata merupakan cara yang lebih sehat dan efektif untuk meraih tujuan Anda! Namun, ingat, pastikan hubungan yang Anda jalani dapat menguntungkan kedua belah pihak; dengan kata lain, tidak ada pihak yang merasa sedang dimanfaatkan. [8]
    • Ingat, setiap hubungan berlangsung dua arah. Dalam hubungan apa pun, idealnya Anda akan menerima sebanyak yang Anda berikan. Dengan menerapkan prinsip tersebut, Anda pun dapat membangun hubungan profesional dan sosial yang lebih berkualitas dengan orang lain.
  5. Saat seseorang meminta bantuan Anda, cobalah memahami alasan dan motif di baliknya; pahami pula mengapa Andalah yang dimintai tolong. Setelah itu, tentukan apakah Anda akan diuntungkan jika bersedia menolongnya.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Bersikap Dingin untuk Menghindari Orang Lain

PDF download Unduh PDF
  1. Faktanya, keberadaan teknologi sudah membantu Anda melakukannya! Misalnya, Anda bisa berpura-pura menerima telepon atau selalu mengenakan earphone untuk mencegah orang lain mengajak Anda mengobrol. Anda juga bisa menghalangi upaya orang lain untuk mengajak Anda mengobrol dengan melontarkan kalimat yang bermakna, “Aku terlalu sibuk untuk mengobrol denganmu.”.
    • Jika seorang rekan kerja mengajak Anda mengobrol saat sedang mengantre makanan di kantin, hentikan dia secara halus dengan berkata, “Duh maaf ya, aku nggak bisa ngobrol sekarang. Lagi ada kerjaan, nih.”.
  2. Sampaikan penolakan Anda dengan tegas tetapi tidak ofensif pun menyinggung orang yang mengajak. Pastikan Anda juga menegaskan bahwa keputusan tersebut bersifat final; jika Anda memberikan alasan yang kurang kuat atau tidak masuk akal, kemungkinan besar Anda tetap akan dipaksa untuk hadir. [9]
    • Alasan sempurna untuk menghindari hampir semua kegiatan dengan mudah adalah, “Maaf, aku sudah punya rencana lain hari itu.”.
    • Ingat, Anda tidak wajib memberikan penjelasan saat menolak undangan atau ajakan seseorang. Seharusnya, memberikan respons singkat seperti, “Maaf ya, aku nggak bisa” pun sudah cukup.
  3. Bagi beberapa orang, menolak permintaan orang lain adalah hal yang tabu untuk dilakukan. Padahal, Anda tidak pernah memiliki kewajiban untuk membantu orang lain, lho ! Jika memang tidak ingin melakukannya, katakan “Tidak” dengan yakin dan percaya diri. Namun sekali lagi, tidak perlu bersikap kasar untuk menegaskan maksud Anda. [10]
    • Jika seorang teman meminta Anda untuk menjaga rumahnya, cukup katakan, “Maaf, aku tidak bisa.”. Ingat, Anda tidak wajib memberikan penjelasan; meski demikian, Anda juga boleh melakukannya jika ingin.
  4. Jika masalahnya terletak pada kerabat dan sahabat terdekat Anda, cobalah mencari sistem pendukung yang baru alih-alih berusaha menjauhi semua orang. Temui orang-orang yang memiliki ketertarikan serupa dengan Anda, misalnya mereka yang bekerja di bidang serupa, berlibur di tempat serupa, dan/atau menyukai hal-hal yang sama dengan Anda. [11]
    Iklan

Tips

  • Ambil kesempatan yang tersedia di depan mata tanpa ragu.
  • Berhentilah menjalin hubungan dengan orang-orang yang negatif.
  • Tidak perlu merasa bersalah.
Iklan

Peringatan

  • Beberapa orang pasti akan kesulitan menerima sikap dingin Anda.
  • Bersiaplah menerima respons yang sama dinginnya dari orang lain.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 26.338 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan