PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Sering kali kita kesulitan untuk mengungkapkan apa yang ada di dalam pikiran saat berada di tempat kerja, apalagi jika Anda termasuk pendiam saat berada dalam situasi sosial atau kurang percaya diri. Namun, bersikap tegas di tempat kerja adalah keterampilan komunikasi yang penting. Psikolog menyatakan bahwa orang-orang yang bisa mengemukakan pendapat secara produktif memiliki performa lebih baik di tempat kerja, waktu luang lebih banyak, dan hubungan personal yang lebih sehat. [1] Meskipun Anda bukan orang yang bisa bersikap tegas secara alami, keterampilan ini dapat dipelajari, dan artikel ini akan memberikan langkah awal untuk memulai.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Membangun Kepercayaan Diri

PDF download Unduh PDF
  1. Jika Anda merasa tidak percaya diri mengungkapkan pendapat di tempat kerja, bukan cara yang baik untuk langsung terjun dengan menawarkan diri secara sukarela untuk memberikan presentasi besar atau meminta kenaikan gaji kepada bos. Alih-alih, mulailah dengan sesuatu yang lebih kecil. [2]
    • Contohnya, jika supervisor menjanjikan peralatan baru, seperti monitor baru untuk meja Anda, tetapi dia lupa soal itu atau belum sempat menidaklanjutinya, mintalah dengan sopan dan ingatkan secara halus bahwa semua itu sudah dijanjikan kepada Anda.
    • Kemenangan kecil akan membangun rasa percaya diri dan membantu Anda merasa terdorong untuk lebih berani mengemukakan pendapat dalam isu-isu yang lebih besar. [3]
  2. Saat Anda berhasil meraih prestasi penting dalam pekerjaan, jangan menyimpannya untuk diri sendiri. Tidak perlu menyombongkan diri secara berlebihan, tetapi mengakui keberhasilan diri sendiri (dan membuat orang lain mengetahuinya) penting untuk membangun kepercayaan diri. [4]
    • Membiasakan diri memberikan penghargaan dan mengakui kemampuan diri sendiri akan membantu Anda menyadari nilai dan harga diri yang Anda miliki. [5]
  3. Tunjukkan rasa percaya diri . Meskipun sebenarnya kurang percaya diri, berpura-pura seolah Anda yakin dengan diri sendiri dapat memicu kepercayaan diri yang lebih besar, apalagi jika Anda menjadikannya sebagai kebiasaan. [6]
    • Contohnya, saat bertemu dengan rekan kerja usahakan untuk tersenyum dan melakukan kontak mata. Berjalanlah dengan langkah riang, seolah Anda sedang menuju ke sebuah pertemuan penting. [7]
    • Mengenakan pakaian yang memberikan kesan tegas juga dapat membuat Anda merasa lebih berwibawa. Pilihlah pakaian yang sesuai dengan gaya dan kepribadian Anda, sekaligus menampilkan citra profesional. [8]
    • Strategi ini dapat membuat Anda lebih percaya diri, dan membuat orang lain memperlakukan Anda dengan lebih hormat sehingga dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri.
  4. Pikirkan situasi sehari-hari seperti apa yang sering kali menyebabkan Anda merasa tidak yakin terhadap diri sendiri atau ragu-ragu saat ingin mengemukakan pendapat, dan carilah kesempatan untuk melatih cara bersikap percaya diri dan berani berbicara setiap hari. [9]
    • Mungkin Anda akan merasa canggung saat pertama kali melakukannya, tetapi begitulah cara mempelajari keterampilan baru. Anda akan menguasainya dengan berlatih terus-menerus. [10]
    • Dengan mengulangnya berkali-kali dan meraih kesuksesan pada akhirnya akan membuat Anda bisa melakukannya secara alami.
  5. Penting untuk meluangkan waktu memikirkan tentang tugas atau diskusi yang bisa memberi peluang bagi Anda untuk memberikan kontribusi lebih besar, area yang menjadi titik kekuatan, dan area yang memungkinkan Anda meningkatkan kemampuan. [11] [12]
    • Bersikap tegas tidak berarti Anda harus berperilaku seolah Anda dan gagasan Anda saja yang sempurna. Kepercayaan diri yang sebenarnya didapat dengan menekankan kekuatan, tetapi juga memahami kelemahan diri sendiri dan mengerahkan kemampuan untuk memperbaiki kelemahan tersebut. [13]
  6. Jika seorang rekan kerja melontarkan kritik dengan mengatakan sesuatu yang tidak benar atau tidak jujur, cobalah untuk tidak memikirkannya. [14]
    • Menghabiskan waktu memikirkan kritik yang tidak konstruktif dapat merusak kepercayaan diri. Selain itu, energi akan terbuang percuma. [15]
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Memproyeksikan Kepercayaan Diri

PDF download Unduh PDF
  1. Salah satu faktor untuk membuat Anda bersikap lebih tegas di tempat karja adalah menunjukkan dan memberikan kesan percaya diri pada apa yang Anda katakan. Anda dapat melakukan hal ini dengan memastikan pendapat dan perspektif Anda akan didengar dalam situasi yang memungkinkannya dianggap layak. Jangan menunggu untuk diberi kesempatan berbicara, alih-alih jemputlah kesempatan itu dan utarakan pandangan sehingga semua orang mendengarnya. [16]
    • Namun, jangan berpikir bahwa pendapat Anda harus selalu didengar pertama kali. Terkadang, tidak ada salahnya memberikan kesempatan kepada orang lain untuk berbicara terlebih dahulu, kemudian carilah cara untuk menggunakan pendapat mereka untuk mendukung gagasan Anda. Dengan demikian, kemungkinan gagasan Anda disetujui akan lebih besar. [17]
    • Contohnya, mungkin ada baiknya jika di dalam rapat Anda menunggu sampai dua atau tiga orang berbicara terlebih dahulu, kemudian kemukakan ide Anda dengan mengatakan sesuatu seperti, “Ide saya, yang sejalan dengan ide Yeni, adalah…” [18]
  2. Jika Anda diminta melakukan sesuatu yang tidak ada di dalam deskripsi pekerjaan, atau Anda tidak memiliki waktu karena sedang mengerjakan pekerjaan lain, Anda harus merasa nyaman untuk menolak permintaan rekan kerja tersebut. Tindakan ini tidak serta merta membuat Anda seorang yang egois.
  3. Bersikap tegas tidak berarti Anda akan selalu mendapatkan apa yang diinginkan, dan tidak berarti Anda memiliki hak membungkam orang lain. [19]
    • Tujuan dari ketegasan adalah bersikap percaya diri dan persuasif, bukan bersikap menuntut, kasar, atau mau menang sendiri. [20]
    • Tunjukkan empati. Perhatikan sikap orang-orang di sekitar Anda, dan berikan kesempatan kepada mereka untuk mengemukakan pendapat mereka juga. [21]
    • Menghormati pendapat orang lain akan menciptakan suasana yang lebih positif sehingga setiap orang dapat merasa lebih nyaman mengutarakan pendapat mereka. Hal ini bukan hanya akan menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis, tetapi juga memungkinkan Anda merasa lebih nyaman mengutarakan pendapat tanpa merasa takut akan mendapatkan penghakiman atau kritik yang tidak semestinya. [22]
    • Bersikap agresif sebenarnya justru memperkecil kemungkinan ide Anda akan didengar karena rekan-rekan kerja merasa muak atau perhatian mereka terpecah karena perilaku agresif. [23]
  4. Usahakan untuk mendapatkan rasa hormat , bukan pertemanan. Hubungan profesional berbeda dengan hubungan sosial. Di tempat kerja, mendapatkan rasa hormat sebagai karyawan yang berwibawa dan layak lebih penting daripada menjadi orang yang populer di kalangan rekan kerja. [24]
    • Mendapatkan rasa hormat sangat penting, terutama jika Anda memiliki bawahan. Memberikan masukan yang jujur dan konstruktif kepada bawahan tentang pekerjaan mereka mungkin tidak bisa diterima dengan baik oleh orang, tetapi tindakan tersebut merupakan cara untuk mendapatkan staf yang efisien dan efektif. [25]
    • Tidak semua orang bisa menerima pendapat atau penilaian yang jujur, tetapi dalam lingkup profesional, hal ini menjadi pertimbangan kedua.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Berbicara Secara Efektif

PDF download Unduh PDF
  1. Komunikasi yang jelas menjadi bagian penting dalam ketegasan. Entah Anda berbicara dalam rapat, berdiskusi pribadi dengan bos, atau berpartisipasi dalam proyek tim, Anda akan berkomunikasi dengan lebih jelas dan efektif jika memikirkan terlebih dahulu apa yang ingin Anda katakan. [26] .
    • Merencanakan terlebih dahulu apa yang ingin dikatakan sebelum mulai berbicara akan membuat pemikiran dan ide yang disampaikan terdengar lebih jelas dan lebih percaya diri. [27]
    • Jika Anda harus memaparkan ide di dalam rapat atau forum yang serupa, lakukan riset tentang topik tersebut terlebih dahulu. Dengan memiliki informasi yang memadai tentang topik tersebut, kemungkinan besar Anda akan terlihat lebih berwibawa, dan mungkin merasa lebih percaya diri. [28]
  2. Saat mempertimbangkan apa yang ingin dikatakan, pastikan Anda menyampaikannya sedemikian rupa sehingga langsung mengenai sasaran, tanpa menambahkan informasi yang tidak perlu ke dalam ide utama. [29]
    • Melenceng dari topik dapat menyebabkan pendengar tidak lagi berfokus pada apa yang Anda katakan. [30]
  3. Anda mungkin tidak dapat mengantisipasi setiap situasi yang terjadi di tempat kerja, tetapi jika Anda tahu harus melakukan presentasi untuk menyampaikan ide atau informasi tertentu, berlatih terlebih dahulu adalah langkah yang cerdas. [31]
    • Ide yang ada di kepala Anda mungkin tampak jelas, tetapi saat diucapkan keras-keras bisa saja terdengar kacau dan membingungkan. Berlatih mengemukakan pemikiran memberi Anda kesempatan untuk memastikan kalimat-kalimat yang keluar dari mulut Anda jelas dan teratur sebelum diucapkan. [32]
    • Berlatih juga menjadi cara yang baik untuk mengurangi “ filler ”, kata-kata atau frasa mengganggu yang mungkin Anda gunakan untuk mengisi kekosongan saat Anda memikirkan apa yang ingin dikatakan selanjutnya (misalnya, “ng”, “hmm”, “apa itu”, “misalnya”, dan sebagainya). Pengisi kekosongan ini dapat membuat Anda terlihat kurang percaya diri dan tidak menguasai topik. Jika Anda berlatih mengatakan apa yang ingin disampaikan terlebih dahulu, kemungkinan besar Anda tidak akan menggunakannya. [33]
  4. Suara yang lembut, dan tenang bagi sebagian orang dianggap mencerminkan kurangnya kepercayaan diri dan wibawa. Usahakan untuk berbicara dengan keras sehingga kata-kata Anda akan ditanggapi lebih serius. [34]
    • Anda harus berlatih untuk melakukannya.
    • Jangan berteriak. Berusaha agar suara Anda bisa didengar memang penting, tetapi Anda tidak perlu terkesan melecehkan atau sombong. [35]
  5. Berbicara terlalu cepat dapat membuat Anda terlihat gugup dan juga membuat orang yang mendengarkan kesulitan mengikuti pembicaraan. Berbicara terlalu lambat dapat membuat Anda terlihat membosankan dan menyebabkan pendengar kehilangan minat. [36]
    • Tidak masalah jika Anda berhenti untuk minum sambil memikirkan kalimat selanjutnya atau memberi kesempatan kepada pendengar untuk mengejar ketinggalan. [37]
    • Jika harus sering tampil di muka umum untuk berbicara, pertimbangkan untuk merekam presentasi Anda saat berlatih. Dengan begitu, Anda akan mengetahui apakah kecepatan bicara Anda sudah efektif. [38]
  6. Sebaiknya tidak menggunakan bahasa yang membuat Anda terlihat tidak yakin atau mengesankan ide-ide Anda tidak penting. [39]
    • Contohnya, jangan menggunakan kata “hanya”, misalnya, “Saya hanya berpikir kita mungkin perlu mempertimbangkan rencana yang lebih ambisius.” Tindakan ini menimbulkan kesan bahwa Anda tidak menganggap ide Anda cukup penting. [40]
    • Begitu pula, jangan memulai kalimat dengan frasa seperti “Saya mungkin saja salah, tetapi….” atau “Ini hanya pendapat saya saja, tetapi….” Pembukaan semacam ini langsung menimbulkan kesan bahwa mereka tidak perlu menanggapi pendapat Anda secara serius. [41]
    Iklan

Tips

  • Ingatlah bahwa mengembangkan sikap tegas, sama seperti keterampilan lain, akan membutuhkan waktu.
  • Tidak ada salahnya jika Anda mencatat keberhasilan yang telah Anda raih. Dengan demikian, Anda dapat membacanya kembali saat sedang merasa tidak puas dengan pencapaian Anda. “Berkas kemenangan” ini dapat membantu Anda meningkatkan rasa percaya diri, dan terkadang dapat menjadi sumber referensi yang berguna jika ingin melamar pekerjaan di masa mendatang. [42]
  • Perilaku pasif, seiring waktu, dapat menimbulkan kebencian dan, lama-kelamaan bermuara pada perilaku agresif. Kebanyakan orang mungkin menganggap “bermain aman” lebih baik daripada mengungkapkan pendapat, tetapi dalam jangka panjang, menekan ide dan perasaan dapat menimbulkan lebih banyak masalah alih-alih mencegahnya. [43]
Iklan
  1. http://www.careerealism.com/how-assertive-workplace/
  2. https://www.levo.com/articles/career-advice/10-ways-assertive-and-smart-at-work
  3. http://www.forbes.com/sites/jacquelynsmith/2012/03/06/how-to-be-more-confident-at-work/2/
  4. http://www.forbes.com/sites/jacquelynsmith/2012/03/06/how-to-be-more-confident-at-work/2/
  5. http://www.inc.com/john-brandon/10-ways-to-build-your-confidence-at-work.html
  6. http://www.inc.com/john-brandon/10-ways-to-build-your-confidence-at-work.html
  7. https://www.levo.com/articles/career-advice/10-ways-assertive-and-smart-at-work
  8. http://www.cnn.com/2012/02/20/living/be-assertive-feel-good/
  9. http://www.cnn.com/2012/02/20/living/be-assertive-feel-good/
  10. https://www.psychologytoday.com/blog/tame-your-terrible-office-tyrant/201305/how-be-assertive-not-aggressive
  11. https://www.psychologytoday.com/blog/tame-your-terrible-office-tyrant/201305/how-be-assertive-not-aggressive
  12. http://psychcentral.com/blog/archives/2014/07/20/how-to-be-more-assertive-at-work/
  13. http://psychcentral.com/blog/archives/2014/07/20/how-to-be-more-assertive-at-work/
  14. https://www.psychologytoday.com/blog/tame-your-terrible-office-tyrant/201305/how-be-assertive-not-aggressive
  15. https://www.levo.com/articles/career-advice/10-ways-assertive-and-smart-at-work
  16. http://www.careerealism.com/how-assertive-workplace/
  17. http://money.usnews.com/money/blogs/outside-voices-careers/2013/06/20/how-to-be-assertive-and-get-what-you-want-at-work
  18. http://money.usnews.com/money/blogs/outside-voices-careers/2013/06/20/how-to-be-assertive-and-get-what-you-want-at-work
  19. https://www.levo.com/articles/career-advice/10-ways-assertive-and-smart-at-work
  20. http://money.usnews.com/money/blogs/outside-voices-careers/2013/06/20/how-to-be-assertive-and-get-what-you-want-at-work
  21. http://money.usnews.com/money/blogs/outside-voices-careers/2013/06/20/how-to-be-assertive-and-get-what-you-want-at-work
  22. https://www.levo.com/articles/career-advice/10-ways-assertive-and-smart-at-work
  23. http://money.usnews.com/money/blogs/outside-voices-careers/2013/06/20/how-to-be-assertive-and-get-what-you-want-at-work
  24. http://money.usnews.com/money/blogs/outside-voices-careers/2013/06/20/how-to-be-assertive-and-get-what-you-want-at-work
  25. http://www.careerealism.com/how-assertive-workplace/
  26. http://www.careerealism.com/how-assertive-workplace/
  27. http://www.speaking.pitt.edu/student/public-speaking/suggestions-verbal.html
  28. http://www.careerealism.com/how-assertive-workplace/
  29. http://www.speaking.pitt.edu/student/public-speaking/suggestions-verbal.html
  30. http://money.usnews.com/money/blogs/outside-voices-careers/2013/06/20/how-to-be-assertive-and-get-what-you-want-at-work
  31. http://money.usnews.com/money/blogs/outside-voices-careers/2013/06/20/how-to-be-assertive-and-get-what-you-want-at-work
  32. http://money.usnews.com/money/blogs/outside-voices-careers/2013/06/20/how-to-be-assertive-and-get-what-you-want-at-work
  33. http://www.forbes.com/sites/jacquelynsmith/2012/03/06/how-to-be-more-confident-at-work/2/
  34. http://www.mayoclinic.org/healthy-living/stress-management/in-depth/assertive/art-20044644

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 7.857 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan