PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Profesionalitas adalah salah satu aspek terpenting untuk mencapai kesuksesan dalam pekerjaan. Profesionalisme dapat membuka pintu kesempatan karier lain, kenaikan gaji, atau bahkan bonus. Sikap Anda kepada atasan, rekan kerja, dan klien harus selalu sopan dan profesional, dari cara membawa diri dan berkomunikasi hingga cara berinteraksi dengan orang lain di tempat kerja.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Membawa Diri secara Profesional

PDF download Unduh PDF
  1. Setiap hari, pastikan Anda berangkat kerja dengan bersih dan rapi untuk menampilkan kesan profesional. Anda juga harus berpakaian secara profesional sesuai peraturan kantor. Hindari pakaian yang terlalu ketat atau terbuka, dan jangan kenakan pakaian yang Anda anggap tidak pantas untuk dipakai bekerja. [1]
    • Perkirakan pakaian seperti apa yang semestinya dikenakan dengan mengamati karyawan lain. Jika semua orang di kantor mengenakan pakaian konservatif dengan setelan jas, kemeja, dan rok yang panjangnya sopan, sesuaikan pakaian Anda. Banyak juga perusahaan dengan aturan berpakaian yang lebih kasual, seperti celana longgar atau celana jin asalkan masih tampak profesional.
    • Jika memungkinkan, tutupi tato dan lepas anting pada tindik yang tidak sewajarnya, kecuali atasan tidak keberatan jika tato atau tindik terlihat.
  2. Perhatikan bagaimana rekan kerja bersikap untuk mengetahui gambaran budaya di kantor Anda. Amati cara mereka berpakaian, bagaimana mereka merendahkan suara ketika ada yang sedang berbicara di telepon, atau bahwa mereka masuk ke ruang staf jika ingin berdiskusi santai. Saat rapat, mungkin Anda juga memperhatikan bagaimana mereka berinteraksi dengan klien dan semua selalu datang tepat waktu atau bahkan beberapa menit lebih awal. Amati sikap karyawan lain untuk mengetahui apa yang dianggap profesional di tempat kerja Anda. [2]
  3. Mayoritas tempat kerja mengharapkan karyawan datang tepat waktu untuk menghadiri rapat dan diskusi yang sudah dijadwalkan, serta berada di kantor sampai jam tertentu. Jika Anda tidak mengetahui jam masuk kantor secara pasti, tanyakan kepada atasan. Sebagian besar kantor mengharapkan karyawan sudah berada di tempat sejak pagi untuk menjawab setiap panggilan dari klien dan memastikan kantor berfungsi selama jam kerja reguler. [3]
    • Jika memungkinkan, usahakan masuk ke ruang rapat lima menit lebih awal agar Anda punya kesempatan untuk menenangkan diri dan mengatur segala sesuatunya. Jangan datang 10 menit lebih cepat karena jadwal karyawan lain akan terganggu, dan membuat mereka merasa tidak nyaman.
  4. Biasanya, sikap profesional adalah sikap yang positif dan termotivasi. Untuk mencapai kesuksesan, tunjukkan bahwa Anda memiliki keterampilan dan pengetahuan untuk melaksanakan pekerjaan dan tanggung jawab. Akan tetapi, selain keahlian dan kepandaian, atasan juga akan menghargai sikap profesional yang menunjukkan karakter serta integritas. [4]
    • Fokuskan diri untuk menjadi karyawan yang jujur, dapat diandalkan, pekerja keras, dan positif setiap harinya tanpa kecuali. Pekerjaan harus jadi hal penting bagi Anda, dan hargailah kesuksesan meskipun kecil.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Berkomunikasi dengan Efektif

PDF download Unduh PDF
  1. Pastikan Anda mengingat tugas atau janji dengan selalu mencatatnya dalam agenda. Anda dapat menggunakan agenda digital atau agenda fisik. Tunjukkan profesionalisme dengan mencatat apa yang perlu dicatat untuk memastikan Anda selalu teratur dan tidak melupakan apa pun. [5]
  2. Untuk dapat berkomunikasi secara profesional, Anda harus bisa menulis dan berbicara dengan yakin dan jelas. Jadilah pendengar aktif saat rapat dan diskusi, dan tunggu sampai orang lain selesai berbicara sebelum Anda mengemukakan pikiran. Bicaralah dengan pelan dan ringkas sehingga semua dapat memahami dan memperhatikan poin yang Anda utarakan. [6]
    • Jika Anda melihat masalah dalam proyek atau klien tertentu, bicarakan dengan rekan kerja dan atasan. Jangan mengabaikan atau menghindari konflik seperti ini. Sebaliknya, hadapi dengan memperingatkan orang lain dan bekerja sama untuk menyelesaikan masalah tersebut.
  3. Sebagian besar perusahaan mendorong karyawan agar mengatur waktu secara efektif dengan menggunakan surel atau telepon untuk mendiskusikan masalah atau keputusan kecil. Tidak perlu mengusulkan rapat untuk membahas topik yang dapat diselesaikan dalam lima menit dengan bertukar surel atau panggilan telepon. Membuang waktu orang lain dengan rapat yang tidak perlu akan dianggap tidak profesional. [7]
    • Adakalanya Anda perlu berdiskusi tatap muka untuk menyelesaikan masalah besar. Jika demikian, kirim undangan rapat melalui surel kepada rekan kerja dan/atau klien. Cek kalender karyawan lain untuk memastikan mereka dapat menghadirinya.
  4. Cara lain untuk menunjukkan profesionalisme adalah mau belajar dari umpan balik. Ingat bahwa umpan balik yang baik semestinya mengenai pekerjaan dan hasil kerja, bukan tentang sesuatu yang pribadi. Menanggapi umpan balik dengan kemarahan atau sikap defensif akan menimbulkan kesan tidak profesional. Sebaliknya, ambil pelajaran dari sana dan gunakan umpan balik sebagai cara untuk meningkatkan performa. [8]
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Berinteraksi secara Profesional

PDF download Unduh PDF
  1. Kadang, gosip kantor sulit dihindari, terutama jika Anda masih baru dan ingin mengenal rekan kerja yang lain. Akan tetapi, menghindari politik dan gosip kantor dapat memelihara reputasi Anda sebagai karyawan profesional dan tidak ikut terlibat dengan rumor atau kabar burung. [9]
    • Dengan tidak membicarakan rekan kerja di balik punggung mereka atau meneruskan gosip, berarti Anda juga menghargai mereka dan dapat diandalkan untuk jujur dan berterus terang.
  2. Anda harus memperlakukan semua orang dengan baik, termasuk rekan kerja yang tidak cocok atau tidak sependapat dengan Anda. Jika ada rekan kerja yang tidak bisa diajak bekerja sama, hindari kerja bersama mereka, jika memungkinkan. Pertimbangkan untuk berbicara dengan atasan jika selalu ada masalah dengan sikap dan performa salah satu atau beberapa rekan kerja. Hindari gosip di belakang punggung atau bersikap kasar kepada rekan tersebut karena itu bukanlah cara profesional. [10]
  3. Jika atasan melihat potensi dalam diri Anda, ia mungkin ingin berperan sebagai mentor bagi Anda. Jadi, pelihara hubungan yang sehat dengan atasan melalui cara-cara yang profesional dan rendah hati. Jangan bersikap seolah Anda lebih tahu, tidak mau mempelajari keahlian baru, atau menolak sarannya. Atasan yang juga berperan sebagai mentor dapat membuka kesempatan karier yang lebih besar dan peluang untuk mengembangkan keahlian Anda. [11]
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 27.411 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan