Unduh PDF
Unduh PDF
Sebagian orang memang secara alamiah mudah bersikap ramah. Ini merupakan bagian dari ciri kepribadian mereka, sekaligus cara hidup sehari-hari yang paling baik yang dapat mereka lakukan. Namun bagi sebagian orang lainnya, beramah-tamah adalah perilaku yang perlu dipelajari dan dilatih. Bersikap ramah mencakup belajar menampilkan diri kepada orang lain, memulai percakapan, serta menjadi orang yang percaya diri.
Langkah
-
Ucapkan terima kasih di depan umum. Terlalu sering, kita menjalani rutinitas sehari-hari yang melibatkan orang-orang lain tanpa memperhatikan peran mereka sama sekali. Pada saat berikutnya Anda membeli kopi atau membayar belanjaan di kasir toko, berikan senyum kepada orang yang membantu Anda. Lakukan kontak mata dan katakan, “Terima kasih”. Tindakan kecil ini akan membuat Anda merasa lebih nyaman berinteraksi dengan orang lain, dan sangat mungkin akan membuat hari orang lain itu terasa lebih menyenangkan. [1] X Teliti sumber
- Sedikit pujian juga dapat sangat berguna, khususnya di dalam situasi-situasi yang melibatkan unsur pelayanan. Ingatlah bahwa kasir toko atau peracik kopi itu melayani ratusan orang setiap harinya, dan banyak di antaranya biasanya mengabaikan mereka atau bahkan cenderung bersikap tidak sopan. Anda sendiri jangan bersikap demikian. Bersikaplah sopan, dan jangan komentari penampilan fisik orang lain. Katakan saja, “Wah, terima kasih sudah membantu saya dengan cepat sekali,” untuk menunjukkan bahwa Anda menghargai pekerjaan mereka.
-
Lakukan kontak mata. Jika Anda berada di dalam situasi sosial, misalnya pesta, usahakan untuk melakukan kontak mata dengan orang-orang lain. Segera setelah Anda berhasil melakukan kontak mata, berikan senyum yang bersahabat dan tulus kepada orang itu. Jika orang itu mempertahankan kontak mata dengan Anda, dekati dia. (Lebih baik lagi jika dia membalas senyum Anda!)
- Jika dia tidak berespons, biarkan saja. Anda perlu bersikap ramah, tetapi tidak boleh memaksa. Anda tentu tidak ingin memaksakan interaksi kepada orang yang tidak berminat.
- Cara ini tidak dapat dilakukan dengan mudah di dalam situasi-situasi saat orang-orang pada umumnya tidak memiliki ekspektasi untuk didekati, misalnya di dalam kendaraan umum. Mengetahui waktu dan tempat yang tepat untuk mendekati orang lain, serta kapan harus berdiam diri, adalah bagian dari sikap yang ramah.
-
Perkenalkan diri Anda. Anda tidak perlu menjadi sosok putri atau pangeran penuh pesona agar dapat bersikap ramah serta bersahabat. Mungkin Anda hanya perlu mencoba memperkenalkan diri dengan berkata bahwa Anda orang baru di lingkungan itu, atau dengan memuji orang lain.
- Carilah orang lain yang tampak pemalu juga. Anda akan merasa tidak nyaman jika langsung berusaha berubah dari pemalu menjadi ahli bergaul. Jika Anda berada di dalam situasi sosial, cobalah cari orang lain yang juga tampak pemalu atau pendiam. Biasanya, orang-orang ini juga merasa tidak nyaman, sama seperti Anda. Mereka akan sangat senang karena Anda berinisiatif lebih dahulu untuk menyapa mereka.
- Bersikaplah bersahabat, tanpa memaksa. Setelah memperkenalkan diri dan mengajukan satu-dua pertanyaan, tinggalkan orang itu jika dia tampak tidak berminat.
-
Ajukan pertanyaan terbuka. Salah satu cara untuk belajar bersikap ramah di dalam percakapan dengan orang lain adalah dengan mengajukan pertanyaan terbuka. Pertanyaan semacam ini mengundang orang untuk berespons lebih dari sekadar jawaban “ya” atau “tidak”. Lebih mudah mulai mengobrol dengan orang yang baru Anda temui jika Anda mengundangnya untuk berbicara tentang dirinya sendiri. [2] X Teliti sumber Jika Anda telah melakukan kontak mata dengan seseorang dan saling tersenyum dengannya, dekati dia dan mulailah bertanya. Berikut adalah beberapa ide pertanyaan:
- Bagaimana pendapatmu tentang buku/majalah itu?
- Kegiatan apa yang biasanya kamu sukai di sekitar lingkungan ini?
- Di mana kamu membeli kaus yang keren itu?
-
Berikan pujian . Jika Anda sungguh-sungguh berminat kepada oranng lain, Anda pasti akan melihat hal-hal kecil yang Anda sukai atau Anda hargai. Namun, pastikan bahwa pujian Anda ini tulus! Pujian yang dipaksakan dapat langsung nampak dengan jelas. Pikirkan pujian-pujian dalam hal:
- Aku sudah membaca buku itu juga. Pilihan buku yang sangat bagus!
- Aku suka sekali sepatumu. Serasi sekali dengan rokmu.
- Itu kopi susu panas? Enak sekali, sama seperti pilihan minumanku di setiap Senin pagi.
-
Carilah kesamaan. Percakapan pertama di antara dua orang selalu berisi kesamaan di antara keduanya. Untuk menemukan topik yang dapat dibicarakan, Anda harus mencari kesamaan yang ada. Jika Anda bekerja di perusahaan yang sama atau memiliki teman yang sama atau apa pun yang menjadi kesamaan, masalah selesai. Membicarakan atasan atau teman Anda berdua si Surya atau kursus memasak akan membuka percakapan menuju ke topik-topik lainnya.
- Jika Anda benar-benar baru pertama kali bertemu dengan orang itu, Anda dapat mulai dengan sebuah skenario. Misalnya, jika situasinya adalah di toko buku, tanyakan saja rekomendasi bacaan favoritnya. Jika Anda berdua terjebak di dalam antrean panjang, lontarkan saja lelucon tentang antrean itu.
- Berikan pujian, tetapi berhati-hatilah agar Anda tidak menyentuh topik-topik yang membuat diri Anda terkesan menghakimi. Misalnya, Anda dapat berkata bahwa Anda menyukai gaya potongan rambutnya dan bertanya di mana dia memotong rambut. Atau, Anda juga bisa bertanya bahwa Anda sudah lama mencari-cari sepatu olahraga yang sama seperti yang dia kenakan dan bertanya di mana dia membelinya. Hindari topik-topik yang sensitif dan dapat terkesan menghina, misalnya ukuran tubuh, warna kulit, atau daya tarik fisik.
-
Amati hal-hal yang membuatnya bersemangat. Jika si A sama sekali tidak berminat saat membicarakan ilmu termodinamika dan si B sama sekali tidak berminat saat membicarakan kopi Italia (apa pun sebabnya), percakapan ini tidak akan berlanjut sama sekali. Salah satu di antara kedua orang ini harus berusaha mengikuti minat topik yang lainnya. Andalah yang harus menjadi orang seperti ini.
- Saat Anda melakukan percakapan kecil sambil mencari kesamaan yang ada, coba perhatikan saat-saat di mana lawan bicara Anda tampak serius menyimak. Anda akan dapat melihat dan mendengar tanda-tandanya. Wajahnya menjadi lebih ekspresif (dan suaranya pun demikian), serta mungkin tubuhnya akan lebih banyak bergerak. Manusia menunjukkan ketertarikan dengan cara yang sama. Cara Anda berbicara tentang salah satu hal yang menarik minat Anda kemungkinan besar sama dengan cara orang itu berbicara tentang hal yang menarik minatnya.
-
Mengobrollah dengan rekan-rekan kerja Anda. Jika Anda bekerja, Anda tentu memiliki lingkungan sosial juga, yang dapat menjadi lingkungan sosial Anda jika Anda sedikit berusaha. Temukan tempat-tempat di mana orang-orang ini biasa berkumpul, misalnya ruang istirahat atau area kerja salah satu orang.
- Obrolan ini bukanlah tempat yang tepat untuk topik-topik sensitif, seperti agama atau politik. Sebaliknya, cobalah memancing keterlibatan orang lain di dalam obrolan dengan mengomentari budaya yang sedang populer atau membicarakan olahraga. Orang-orang memang cenderung memiliki pendapat yang kuat tentang hal-hal ini, namun keduanya tetap merupakan pilihan topik yang lebih aman untuk mempertahankan percakapan agar tetap ringan dan bersahabat.
- Bersikap ramah di lingkungan kerja adalah hal yang penting. Memang orang yang pendiam bukanlah orang yang kurang bersahabat daripada orang yang ramah, namun secara umum memang orang yang ramah dianggap lebih bersahabat dan menyenangkan. [3] X Teliti sumber Networking and chatting at work can help you get the recognition at work you deserve.
-
Akhiri percakapan dengan cara yang membuat orang lain penasaran. Biarkan lawan bicara Anda menginginkan percakapan lebih lanjut. Salah satu cara yang baik untuk melakukan hal ini adalah dengan membiarkan pintu terbuka untuk terjaid interaksi-interaksi berikutnya. Akhiri percakapan dengan baik dan tenang, agar si lawan bicara tidak merasa bahwa Anda membuang dirinya begitu saja setelah mengobrol. [4] X Teliti sumber
- Misalnya, jika Anda telah mengobrol tentang anjing peliharaan Anda masing-masing, tanyakan tentang taman terdekat yang terbuka untuk anjing. Jika orang itu berespons dengan positif, Anda dapat mengajaknya membawa anjingnya ke taman itu juga: “Oh, menurutmu taman besar di Jalan Banteng? Aku belum pernah ke sana. Bagaimana kalau kita pergi ke sana bersama hari Sabtu depan?” Mengundangnya dengan ajakan yang spesifik akan lebih efektif daripada sekadar berkata “kapan-kapan kita ketemu lagi, ya”, karena kata-kata ini sebenarnya hanyalah basa-basi yang terdengar sopan.
- Setelah Anda selesai mengobrol, tutup percakapan dengan mengucapkan lagi inti yang dibicarakan. Ini akan membantu lawan bicara merasa bahwa Anda benar-benar mendengarkan dia. Misalnya, “Sukses ya di lomba lari maraton hari Minggu nanti! Minggu depan ceritakan pengalamanmu kepadaku.”
- Akhiri dengan ucapan bahwa Anda menikmati mengobrol dengannya. “Senang sekali aku bisa mengobrol denganmu” atau “Senang bisa berkenalan denganmu” akan membuat lawan bicara Anda merasa dihargai.
-
Berbicaralah kepada setiap orang, siapa saja. Anda kini telah mempelajari seni percakapan, maka Anda harus menggunakannya kepada orang-orang dari segala latar belakang. Pada awalnya, Anda mungkin merasa tidak nyaman bercakap-cakap dengan orang-orang yang menurut Anda sangat berbeda dengan diri Anda. Meskipun demikian, semakin Anda merangkul perbedaan di dalam hidup Anda, semakin Anda akan menyadari bahwa Anda memiliki kesamaan dengan semua orang: kita semua manusia.Iklan
-
Tetapkan tujuan-tujuan yang spesifik dan masuk akal. Bersikap ramah adalah tujuan yang sulit untuk dicapai jika hanya didasarkan pada tujuan yang tidak jelas. Anda akan merasa lebih mudah jika memecah tujuan-tujuan besar menjadi lebih kecil. Jangan menyuruh diri Anda sendiri untuk menjadi lebih ramah, namun tetapkan tujuan untuk mengobrol setidaknya satu kali, atau berbicara kepada setidaknya satu orang yang belum dikenal, atau tersenyum kepada setidaknya lima orang, setiap harinya. [5] X Teliti sumber
- Mulailah dari hal-hal yang kecil. Lakukan obrolan-obrolan kecil (atau jika ini terlalu sulit, tersenyum sajalah) dengan setidaknya satu orang yang belum dikenal setiap hari. Sapa seseorang yang Anda temui di jalan. Peracik kopi yang Anda temui setiap hari selama tiga bulan terakhir ini? Tanyakan namanya. Prestasi-prestasi kecil ini akan membuat Anda terus maju dan siap menghadapi tantangan yang lebih sulit.
-
Bergabunglah dengan komunitas yang cocok. Jika Anda masih bingung tentang bagaimana cara mendekati orang lain di dalam situasi sosial, cobalah gabungkan diri dengan komunitas yang sesuai dengan minat Anda. Ini akan memberikan kesempatan bagi Anda untuk berinteraksi, biasanya dalam suasana jumlah orang yang tidak terlalu banyak, dengan orang-orang yang memiliki kesamaan minat dengan Anda. [6] X Teliti sumber
- Carilah komunitas yang mendorong terjadinya pergaulan, misalnya komunitas pecinta buku atau kursus memasak. Anda dapat bertanya dan terlibat dalam diskusi, tetapi fokus pembicaraan bukanlah diri Anda. Situasi semacam ini sangat baik untuk orang-orang yang pemalu.
- Berbagi pengalaman dapat menjadi teknik bergaul yang sangat hebat. Bergabung dengan komunitas yang memungkinkan Anda untuk berbagi pengalaman dengan orang lain akan menjadi awal yang sangat baik, karena Anda akan menemukan kesamaan dengan orang-orang di dalam komunitas itu. [7] X Teliti sumber
-
Undang orang lain untuk mengunjungi rumah Anda. Anda bahkan dapat tetap di rumah saja sambil berlatih bersikap ramah. Undang orang-orang untuk menonton film bersama atau makan malam bersama di rumah Anda. Jika Anda cukup bersahabat saat mengundang, orang-orang tentu akan merasa bahwa Anda menghargai mereka (dan mereka tentu akan bersenang-senang).
- Cobalah menciptakan situasi yang memicu percakapan. Anda dapat mengadakan acara minum anggur bersama, dengan masing-masing tamu membawa minuman anggurnya sendiri agar orang-orang dapat mencicipi dan membandingkan rasa berbagai jenis minuman anggut. Anda dapat juga mengadakan acara makan malam bersama dengan masing-masing tamu membawa makanan favorit dari resep nenek, dan para tamu dapat saling berbagi resep sambil mengobrol. Topik atau alasan untuk orang-orang saling mengobrol membuat acara tetap hidup dan menyenangkan (lagipula, acara makan bersama atau minum anggur tentunya selalu mengasyikkan).
-
Kuasai hobi tertentu. Setiap orang membutuhkan suatu bidang untuk dikuasai. Manusia terlahir dengan kebutuhan untuk mengandalikan sesuatu. Hobi merupakan cara yang berisiko rendah untuk mendapatkan perasaan semacam ini. [8] X Teliti sumber Jika kita amat sangat menguasai sesuatu, kita merasa bangga dan percaya diri secara keseluruhan. [9] X Teliti sumber Lagipula, jika kita melakukan satu hal ini, siapa bilang kita tidak dapat melakukan hal lainnya juga?
- Hobi juga menjadi topik obrolan dengan orang-orang yang baru Anda kenal. Hobi sering kali menjadi jalan untuk Anda bertemu orang-orang baru. Selain itu, hobi juga memberikan manfaat kesehatan, karena menurunkan tingkat risiko depresi.
-
Berpenampilanlah sesuai kepribadian yang Anda inginkan. Ini memang terdengar klise, tetapi penelitian memang menunjukkan bahwa pakaian sungguh-sungguh memengaruhi perasaan Anda terhadap diri sendiri. Berpakaian dengan cara tertentu yang mengekspresikan kepribadian serta nilai-nilai hidup dapat membuat Anda merasa lebih percaya diri, dan hal ini dapat membantu Anda bersikap lebih ramah.
- Salah satu penelitian membuktikan bahwa mengenakan jas laboratorium saja akan meningkatkan konsentrasi dan ketelitian orang saat melakukan tugas-tugas ilmiah. Anda adalah pakaian yang Anda kenakan. Jika Anda merasa sedikit gugup saat bergaul, kenakan pakaian yang membuat Anda merasa lebih kuat dan menarik. Kepercayaan diri itu akan terpancar di dalam interaksi yang Anda lakukan. [10] X Sumber Tepercaya Science Direct Kunjungi sumber
- Pakaian dapat juga menjadi topik pembuka percakapan yang sangat baik. Mengenakan dasi bermotif lucu atau gelang yang bergaya tegas dapat menjadi pemicu agar orang lain mulai berbicara kepada Anda. Anda dapat juga memuji suatu benda yang dikenakan oleh orang lain sebagai cara untuk mulai berinteraksi.
- Berhati-hatilah agar tidak terkesan menghakimi saat memuji, misalnya, “Gaun itu membuatmu tampak sangat langsing!” Komentar semacam ini berfokus pada standar kecantikan umum, bukannya pada orang yang sedang berinteraksi dengan Anda. Sebaliknya, cobalah katakan sesuatu yang positif namun tidak mengandung kesan menghakimi, seperti “Aku suka sekali desain motif dasimu itu, bagus sekali...” atau “Aku sudah lama mencari-cari sepatu seperti yang kamu kenakan itu. DI mana kamu membelinya?”
-
Kembangkan hubungan pertemanan yang telah Anda miliki. Pastikan bahwa Anda terus mengembangkan hubungan dengan teman-teman yang telah Anda miliki sekaligus menambah jumlahnya dengan orang-orang yang baru Anda kenal. Anda tidak hanya akan menjadi terhubung dengan lebih banyak orang, tetapi juga bertumbuh dan mendapatkan pengalaman-pengalaman baru yang dapat Anda bagikan dengan kedua kelompok teman ini.
- Teman-teman lama adalah sarana latihan yang baik. Mereka dapat memperkenalkan Anda kepada orang-orang baru atau menemani Anda ke tempat-tempat yang tidak akan Anda datangi sendirian. Jangan lupakan teman lama! Mungkin juga teman-teman lama Anda sedang ingin belajar bersikap ramah dan bergaul juga.
-
Bantulah orang-orang untuk saling berkenalan. Sebagian dari sikap ramah adalah membantu orang lain merasa nyaman. Saat Anda telah merasa lebih nyaman dalam memperkenalkan diri, lanjutkan hal ini dengan memperkenalkan orang-orang satu sama lain. [11] X Teliti sumber
- Memperkenalkan orang-orang satu sama lain membantu menghilangkan kecanggungan di dalam situasi sosial. Pikirkan hal-hal yang Anda ketahui tentang masing-masing orang: kesamaan apa yang mereka miliki? Saat Anda mengobrol dengan Yuli dari toko sayuran, luangkan waktu untuk memanggil teman Anda yang lain, “Hai, Surya! Ini Yuli. Kami sedang mengobrol tentang kelompok band baru yang main di bar kemarin malam. Menurutmu kelompok band itu bagus, tidak?” (jika memang Anda tahu bahwa Yuli dan Surya keduanya menyukai musik). Sukses!
Iklan
-
Amati bahasa tubuh Anda. Komunikasi nonverbal Anda, misalnya bahasa tubuh dan kontak mata, dapat menyampaikan pesan sebanyak yang disampaikan oleh kata-kata Anda. Menurut peneliti bahasa tubuh Amy Cuddy, cara tubuh Anda bersikap menyampaikan pesan-pesan tentang diri Anda kepada orang lain. [12] X Teliti sumber Orang-orang menilai orang lain sebagai menarik, menyenangkan, kompeten, dapat dipercaya, atau justru agresif, hanya setelah sepersekian detik saja. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa Anda mungkin hanya memiliki waktu selama sepersepuluh detik untuk menghasilkan kesan pertama. [13] X Sumber Tepercaya Association for Psychological Science Kunjungi sumber
- Contohnya, membuat diri Anda sendiri tampak lebih kecil secara fisik dengan menyilangkan tungkai, membungkukkan badan, mengatupkan lengan, dll. yang sejenis menunjukkan bahwa Anda tidak merasa nyaman dalam situasi yang ada. Ini dapat menyampaikan pesan bahwa Anda tidak ingin berinteraksi dengan orang lain.
- Di sisi lain, Anda dapat juga mengekspresikan kepercayaan diri dan kekuatan dengan menampilkan sikap terbuka. Anda tidak perlu “menjajah” ruang orang lain atau menyita ruang lebih daripada yang diperlukan, tetapi pastikan Anda menetapkan batasan ruang bagi diri Anda sendiri. Letakkan kaki Anda dengan mantap pada posisi berdiri atau duduk. Berdirilah dengan dada yang terbuka dan bahu yang ditarik ke belakang. Jangan membuat gerakan-gerakan kecil yang berulang dengan kaki Anda, jangan menguncupkan kedua ujung kaki, dan jangan memindah-mindahkan posisi bobot tubuh. [14] X Teliti sumber
- Bahasa tubuh Anda juga memengaruhi perasaan Anda mengenai diri sendiri. Orang-orang yang menggunakan bahasa tubuh yang “lemah”, misalnya membuat diri sendiri tampak lebih kecil atau menutup diri dengan menyilangkan tungkai atau lengan, sebenarnya membuat hormon kortisol meningkat. Ini adalah hormon yang berhubungan dengan rasa tidak aman. [15] X Teliti sumber
-
Lakukan kontak mata. Mata disebut sebagai “jendela jiwa”, dan Anda dapat menjadi orang yang lebih ramah hanya dengan melakukan kontak mata dengan orang lain. Misalnya, jika Anda memandang langsung ke mata seseorang, ini biasanya ditafsirkan sebagai suatu undangan yang terbuka. Jika orang itu membalas memandang ke mata Anda, ini dapat ditafsirkan sebagai dia menerima/menyambut undangan Anda itu. [16] X Teliti sumber
- Orang-orang yang melakukan kontak mata saat berbicara sering kali dipandang lebih bersahabat, terbuka, dan dapat dipercaya. Orang-orang yang ekstrovert dan percaya diri dalam situasi sosial memandang lebih sering dan lebih lama kepada orang yang sedang berbicara atau berinteraksi dengan mereka.
- Manusia secara alamiah terprogram untuk menyukai kontak mata. Kontak mata menghasilkan rasa keterhubungan antarmanusia, meskipun mungkin mata itu hanyalah berupa foto atau bahkan gambar. [17] X Teliti sumber
- Usahakan untuk mempertahankan kontak mata dengan orang lain selama sekitar 50% dari durasi waktu Anda berbicara, dan selama sekitar 70% dari durasi waktu Anda mendengarkan dia. Tahan kontak mata selama 4-5 detik, sebelum Anda mengalihkan pandangan. [18] X Sumber Tepercaya Michigan State University Extension Kunjungi sumber
-
Tunjukkan minat Anda melalui isyarat bahasa tubuh. Selain cara berdiri dan duduk saat sendirian, Anda dapat juga berkomunikasi dengan bahasa tubuh saat berinteraksi dengan oranng lain. Bahasa tubuh yang “terbuka” menyampaikan pesan bahwa Anda benar-benar siap dan berminat kepada si lawan bicara. [19] X Teliti sumber
- Bahasa tubuh yang terbuka misalnya adalah lengan dan tungkai yang tidak tersilang, tersenyum, dan memandang ke atas serta ke sekeliling ruangan. [20] X Teliti sumber
- Segera setelah Anda melakukan kontak dengan seseorang, tunjukkan minat Anda kepadanya. Misalnya, mencondongkan tubuh dan menyendengkan kepala ke arahnya saat dia berbicara, sebagai salah satu cara untuk menunjukkan bahwa Anda benar-benar melibatkan diri di dalam percakapan dan berminat untuk mendengarkan apa yang diucapkannya.
- Banyak isyarat bahasa tubuh dapat digunakan untuk menyampaikan ketertarikan asmara, tetapi sebenarnya juga menyampaikan minat yang tidak berkaitan dengan urusan asmara. [21] X Teliti sumber
-
Jadilah pendengar yang aktif. Saat mendengarkan seseorang, tunjukkan kepadanya bahwa Anda benar-benar melibatkan diri di dalam percakapan. Berfokuslah kepada apa yang dia ucapkan. Pandang dirinya saat dia berbicara. Mengangguk dan mengucapkan komentar-komentar singkat seperti “hmm..” atau “ya, ya..” serta tersenyum merupakan cara-cara untuk menunjukkan bahwa Anda benar-benar mengikuti percakapan itu. [22] X Teliti sumber
- Jangan menatap kepala orang itu atau titik lainnya di ruangan itu selama lebih dari beberapa detik, karena ini menunjukkan bahwa Anda bosan atau tidak memperhatikan percakapan.
- Ulangi bagian-bagian inti yang dia ucapkan, atau masukkan bagian-bagian itu di dalam jawaban Anda. Misalnya, jika Anda bercakap-cakap dengan orang yang baru Anda kenal di bar dan dia bercerita tentang hobinya yaitu memancing, sebutkan hobi itu saat Anda menjawab: “Wah, aku belum pernah mencoba memancing. Ceritamu membuatku sangat tertarik untuk mencobanya.” Ini akan membuat orang itu melihat bahwa Anda benar-benar mendengarkan, dan bukannya sekadar berpura-pura mendengarkan sambil memikirkan daftar belanjaan atau hal apa pun lainnya.
- Biarkan orang lain selesai berbicara sebelum Anda menjawab.
- Saat mendengarkan, jangan sibuk merencanakan jawaban yang akan Anda ucapkan segera setelah orang itu selesai berbicara. Berfokuslah pada proses komunikasi yang sedang dia lakukan.
-
Latih senyum Anda. Jika Anda pernah mendengar nasihat “Tersenyumlah hingga terlihat di mata”, ketahuilah bahwa memang ilmu pengetahuan mendukung nasihat ini. Orang-orang dapat membedakan senyum yang tulus dan yang tidak, karena senyum yang tulus menggerakkan lebih banyak otot wajah daripada senyum yang tidak tulus. [23] X Teliti sumber Senyum yang tulus ini bahkan memiliki sebutan khusus dalam bahasa Inggris: senyum “Duchenne”. Senyum jenis ini mengaktifkan otot-otot di seputar mulut dan mata Anda. [24] X Teliti sumber
- Senyum yang tulus telah terbukti menurunkan kadar stres dan memproduksi rasa sedang pada orang yang melakukannya. [25] X Sumber Tepercaya Association for Psychological Science Kunjungi sumber Saat Anda merasa senang seperti ini, Anda akan bersikap lebih terbuka dan ramah terhadap orang lain.
- Penelitian menunjukkan bahwa sebenarnya senyum yang tulus dapat dilatih. Salah satu caranya adalah dengan membayangkan situasi saat Anda merasakan emosi yang positif, misalnya kebahagiaan atau cinta. Berlatihlah tersenyum di depan cermin. Amati apakah mata Anda terlihat berkerut di bagian ujung-ujungnya, karena inilah tanda senyum yang tulus. [26] X Teliti sumber
-
Paksa diri Anda melampaui batasan zona nyaman. Menurut para psikolog, ada zona cemas dan ada zona kurang nyaman, yang sebenarnya produktif dan berada sedikit di luar batas zona nyaman Anda. Di dalam zona kurang nyaman ini, Anda justru akan menjadi lebih produktif karena Anda rela mengambil risiko, tanpa bergerak terlalu jauh dari batasan aman sehingga terlalu cemas dan tidak dapat melakukan apa-apa. [27] X Teliti sumber
- Contohnya, saat Anda mulai melakukan pekerjaan baru, kencan pertama, atau masuk sekolah yang baru, mungkin Anda akan berusaha lebih keras pada saat-saat awal, karena situasinya baru bagi Anda. Ini akan meningkatkan kewaspadaan dan usaha Anda, sehingga kinerja Anda pun menjadi meningkat. [28] X Teliti sumber
- Biarkan proses ini berjalan perlahan-lahan. Memaksa diri terlalu jauh atau terlalu cepat dapat merugikan kemampuan Anda untuk menunjukkan kinerja yang baik, karena kecemasan dapat meningkat melampaui tingkat maksimal hingga melumpuhkan Anda. Cobalah lakukan langkah-langkah kecil sedikit di luar batasan zona nyaman Anda saja pada awalnya. Seiring dengan Anda makin merasa nyaman dengan risiko yang Anda ambil demi menjadi lebih ekstrovert, Anda dapat mengambil langkah-langkah yang lebih besar. [29] X Teliti sumber
-
Anggap kegagalan yang telah terjadi sebagai pembelajaran. Setiap risiko mengandung kemungkinan kegagalan, atau setidaknya hasil yang tidak sesuai dengan harapan. Mudah sekali untuk memandang ketidaksesuaian dengan harapan ini sebagai kegagalan. Sebenarnya, cara berpikir seperti ini tidaklah menyentuh keseluruhan masalah. Meskipun Anda mungkin mendapatkan hasil yang terburuk, sebenarnya Anda tetap memperoleh pembelajaran yang dapat Anda gunakan untuk waktu selanjutnya. Cara pandang Anda sangatlah penting dalam hal ini. [30] X Sumber Tepercaya Harvard Business Review Kunjungi sumber [31] X Teliti sumber
- Perhatikan cara Anda menyikapi situasi. Apa yang Anda rencanakan? Apakah ada sesuatu yang tidak Anda rencanakan? Setelah memperoleh pembelajaran ini, apa yang menurut Anda dapat Anda lakukan dengan cara berbeda pada waktu selanjutnya?
- Apa yang Anda lakukan untuk memperkuat kemungkinan Anda untuk berhasil? Misalnya, jika tujuan Anda adalah “lebih banyak bersosialisasi”, perhatikan tindakan-tindakan yang Anda lakukan. Apakah Anda pergi ke tempat di mana Anda hanya mengenal beberapa orang saja? Apakah Anda pergi ke sana dengan seorang teman? Apakah Anda mencari tempat bersenang-senang di mana Anda mungkin dapat bertemu dengan orang-orang yang memiliki kesamaan minat dengan Anda? Apakah Anda berharap dapat menjadi ahli bergaul dalam sekejap, atau Anda menetapkan tujuan-tujuan awal yang kecil dan masuk akal? Persiapkan keberhasilan masa depan dengan memanfaatkan pembelajaran yang telah Anda miliki saat ini.
- Berfokuslah pada aoa yang dapat Anda kendalikan. Kegagalan membuat kita merasa tidak berdaya, seolah-olah kita tidak akan pernah berhasil sama sekali. Memang, ada hal-hal yang tidak dapat kita kendalikan, tetapi ada juga hal-hal yang dapat kita kendalikan. Pikirkan peristiwa-peristiwa saat Anda memiliki kemampuan untuk melakukan perubahan, dan pelajari bagaimana agar Anda dapat memanfaatkan hal-hal ini pada waktu-waktu selanjutnya.
- Penelitian menunjukkan bahwa banyak orang menggantungkan rasa keberhargaan diri mereka secara langsung pada kemampuan kinerja mereka. Belajarlah untuk berfokus pada usaha Anda, bukan kepada hasilnya, karena Anda tidak mungkin dapat mengendalikan hasilnya setiap saat. Berlatihlah agar berbelas kasihan kepada diri sendiri, khususnya saat Anda terjatuh. Semua cara ini dapat dimanfaatkan untuk keberhasilan yang lebih baik di waktu-waktu selanjutnya. [32] X Sumber Tepercaya Greater Good Magazine Kunjungi sumber
Iklan
-
Hadapi kritik di dalam diri Anda sendiri. Mengubah perilaku memang sulit, khususnya jika Anda berusaha melakukan sesuatu yang tidak mudah Anda lakukan secara alamiah. Mungkin Anda mendengar bisikan di dalam hati yang berkata, “Orang itu tidak ingin menjadi temanmu. Kamu tidak punya apa-apa yang menarik untuk dibicarakan. Kata-katamu itu akan terkesan konyol....” Pikiran-pikiran ini muncul karena rasa takut, bukan karena kenyataan. Hadapi saja kritik-kritik ini dengan mengingatkan diri Anda sendiri bahwa Anda memang memiliki pikiran dan gagasan yang tentu orang lain ingin dengar. [33] X Sumber Tepercaya Michigan State University Extension Kunjungi sumber
- Amati apakah bisikan yang muncul di dalam benak Anda ini memang terbukti. Misalnya, jika seorang rekan kerja mendatangi meja Anda tanpa menyapa, respons otomatis yang muncul di dalam pikiran Anda mungkin adalah, “Hmm... Dia pasti sednag marah kepadaku. Kenapa, ya? Pasti dia tidak mau berteman denganku lagi, deh.”
- Hadapi pikiran semacam ini dengan mencari bukti pendukungnya, yang biasanya sedikit sekali atau bahkan tidak ada. Tanyakan hal-hal ini kepada diri Anda sendiri: Apakah orang itu memang pernah berkata bahwa dia marah kepada Anda sebelumnya? Jika pernah, dia mungkin akan mengatakannya juga kali ini kalau memang dia marah. Apakah Anda memang telah berbuat sesuatu yang mungkin dapat membuatnya marah? Apakah dia bukannya hanya sedang mengalami situasi yang tidak menyenangkan saja?
- Banyak di antara kita, terutama yang secara alamiah lebih pemalu, melebih-lebihkan dampak kekhilafan dan kesalahan kita kepada orang lain. Sejauh Anda tetap terbuka, jujur, dan bersahabat, kebanyakan orang tidak akan menolak Anda hanya karena Anda kadang-kadang berbuat salah. Terlalu menghukum diri sendiri karena berbuat salah bisa jadi menunjukkan bahwa kecemasan telah menghalangi diri Anda dari proses belajar dan bertumbuh. [34] X Teliti sumber
-
Bersikaplah ramah sesuai dengan batasan diri Anda sendiri. Tidak ada yang salah sama sekali jika Anda adalah orang yang introvert dan pemalu. Tentukan saja apa yang Anda ingin ubah pada diri Anda, dan lakukanlah hal itu hanya bagi diri Anda sendiri, bukan karena ada orang lain yang menyuruh Anda untuk berubah.
- Pikirkan mengapa menjadi orang yang pemalu ini tidak menyenangkan bagi Anda. Mungkin ini hanyalah suatu masalah yang perlu dibereskan. Mungkin juga Anda hanya ingin mampu merasa lebih nyaman saat berbicara dengan orang lain di sekitar Anda. Menjadi diri sendiri yang berkepribadian introvert adalah jauh lebih baik daripada tidak menjadi diri sendiri dan memaksakan diri berpura-pura menjadi orang ekstrovert.
- Bayangkan situasi yang biasanya memicu sikap pemalu pada diri Anda. Bagaimana respons tubuh Anda? Apa saja yang menjadi kecenderungan Anda? Memahami bagaimana Anda bersikap adalah langkah pertama untuk mengendalikan reaksi Anda.
-
Mulailah ketika Anda mampu memulai. Jika Anda menunggu-nunggu untuk merasa siap kemudian baru bertindak, Anda hanya akan memiliki kemungkinan yang kecil untuk benar-benar berhasil melakukan dan menyaksikan perubahan. Penelitian telah menunjukkan bahwa Anda dapat meningkatkan efisiensi diri dengan bertindak sesuai dengan gambaran tindakan yang Anda inginkan, meskipun mungkin Anda belum memercayainya seketika itu juga. [35] X Teliti sumber Kita patut bersyukur karena ada hal yang disebut dengan efek plasebo (dampak yang sungguh-sungguh terjadi karena pengaruh sugesti), sehingga kita dapat menyaksikan bahwa sering kali ekspektasi kita terhadap hasil telah cukup untuk membuat hasil itu sungguh-sungguh terjadi. Lakukan saja, meskipun mungkin tanpa pemahaman dan keyakinan yang penuh, maka hasil itu akan terjadi. [36] X Teliti sumber
-
Tetapkan tujuan-tujuan yang masuk akal. Ian Antono tidak menjadi dewa gitar dalam waktu semalam. Kota Roma tidak dibangun menjadi semegah itu dalam waktu sehari. Tidak ada juara tenis yang meraih gelarnya hanya dalam waktu 24 jam. Anda tidak akan berhasil menjadi orang yang ahli bergaul dalam waktu singkat. Tetapkan tujuan yang masuk akal bagi diri Anda, dan jangan khawatir atau kecewa jika Anda masih berbuat salah kadang-kadang. Setiap orang pasti berbuat salah. [37] X Teliti sumber
- Hanya Anda sendiri yang tahu persis hal-hal apa yang akan menjadi tantangan dan yang tidak bagi diri Anda. Jika Anda mengukur kadar sikap ramah pada diri Anda dengan skala 1-10, berapa nilai Anda? Nah, perilaku apa yang dapat Anda lakukan agar nilai keramahan Anda ini naik satu tingkat saja? Tetaplah berfokus pada perilaku itu, dan jangan langsung menyasar nilai 9 dan 10.
-
Akuilah bahwa keramahan pun merupakan suatu bentuk keterampilan. Kadang-kadang, tampaknya semua orang yang pandai bergaul memang sudah terlahir dengan kemampuan itu. Dan ini memang benar, karena sebagian orang memang terlahir dengan sikap yang lebih ingin tahu dan ramah, tetapi sebagian besar dari sikap ramah harus dipelajari. [38] X Teliti sumber Penelitian dari seluruh dunia mendukung bahwa Anda dapat belajar mengubah reaksi terhadap berbagai situasi, dengan cara melatih kebiasaan berpikir dan perilaku yang baru.
- Jika Anda mengenal orang-orang yang ramah (dan Anda pasti mengenalnya), tanyakan kepada mereka tentang sikap ekstrovert. Apakah mereka memang senantiasa seperti itu? Pernahkan mereka merasa harus berusaha ramah? Apakah mereka juga memiliki ketakutan/kecanggungan sosial tertentu, meskipun kecil? Jawabannya mungkin adalah tidak, ya, dan ya. Sikap ramah ini hanyalah suatu hal yang telah mereka putuskan untuk kendalikan.
-
Ingat-ingat kembali keberhasilan yang pernah Anda raih. Saat Anda berada di dalam sebuah pesta, rasa cemas yang biasa muncul itu mungkin akan mulai mengendalikan diri Anda ketika Anda berpikir tentang harus berinteraksi dengan orang-orang lain yang hadir di pesta. Pada situasi ini, ingat-ingat kembali situasi lain saat Anda merasa nyaman dan berhasil berinteraksi dengan orang lain. Mungkin Anda bersikap ramah kepada keluarga dan teman-teman dekat, setidaknya sesekali. Bawalah keberhasilan Anda itu ke situasi saat ini.
- Berpikir tentang peristiwa-peristiwa saat kita berhasil melakukan sesuatu yang sebenarnya kita takuti atau cemaskan menunjukkan bahwa kita sanggup, dan ini membuat kita semakin percaya diri.
Iklan
Tips
- Tetaplah waspadai situasi sekitar, dan nikmati momen yang sedang Anda lewati. Jika Anda tidak bisa menikmatinya, orang lain pun demikian!
- Tersenyumlah sesering mungkin. Entah Anda sedang sendirian atau bersama dengan orang lain, tersenyum akan membuat Anda memiliki suasana hati yang lebih baik dan lebih mampu bersikap ramah.
- Setelah Anda merasa ramah saat memulai interaksi dengan orang lain, ambil langkah selanjutnya. Pelajari cara bercakap-cakap yang baik dan cara menjadi pribadi yang memesona .
- Jangan merasa terlalu terpaksa untuk berperilaku seperti orang lain. Jadilah diri sendiri, karena ini adalah cara yang terbaik untuk menjadi orang yang percaya diri.
- Jika orang lain mengajukan pertanyaan tentang hidup Anda, pastikan bahwa Anda bertanya kembali tentang hidup mereka. Mudah sekali untuk melupakan hal ini, tetapi jika Anda berhasil melakukannya, percakapan dapat berlangsung jauh lebih lancar dan panjang.
- Ingatlah bahwa ini bukanlah perubahan yang terjadi seketika dari sosok yang pemalu dan pendiam menjadi sosok yang terbuka dan ramah. Mungkin Anda akan membutuhkan waktu berhari-hari, berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun untuk dapat mempertahankan tingkat rasa percaya diri yang terbaik. Jangan terburu-buru. Berlatihlah bersikap ramah dengan megobrol dengan orang-orang. Lakukan saja di kelas atau di ruang kerja. Tidak ada masalah di mana Anda berlatih.
- Dekati orang lain lebih dahulu. Jika Anda melihat orang yang belum Anda kenal dan dia terlihat menyenangkan, sapa saja dan katakan, “Hai, siapa namamu?” dan setelah dia menjawab katakan lagi, “Oh, nama saya (sebut nama Anda), dan kamu adalah teman baru saya.” Ini mungkin terlihat aneh bagi orang itu, tetapi tidak apa-apa. Dia akan melihat bahwa Anda bersikap ramah dan Anda tidak keberatan untuk mengobrol dengan orang baru.
Iklan
Referensi
- ↑ http://www.forbes.com/sites/amyanderson/2014/01/27/make-eye-contact-smile-and-say-hello/
- ↑ http://changingminds.org/techniques/questioning/open_closed_questions.htm
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/cutting-edge-leadership/201110/why-extraversion-may-not-matter?collection=101164
- ↑ http://conversation-skills-core.com/how-to-end-conversation-positively
- ↑ http://www.forbes.com/sites/lewishowes/2012/07/06/why-thinking-small-is-the-secret-to-big-success/
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/changepower/201103/introverts-extroverts-and-habit-change?collection=101164
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/2013/09/04/how-to-be-more-outgoing_n_3845174.html
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/kidding-ourselves/201404/how-far-well-go-feel-in-control
- ↑ http://www.washingtonpost.com/business/capitalbusiness/career-coach-the-value-of-hobbies/2013/05/03/ffa53f2c-b294-11e2-bbf2-a6f9e9d79e19_story.html
- ↑ http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0022103112000200
- ↑ http://www.personalitytutor.com/how-to-introduce-people.html
- ↑ https://www.ted.com/talks/amy_cuddy_your_body_language_shapes_who_you_are/transcript?language=en
- ↑ http://www.psychologicalscience.org/index.php/publications/observer/2006/july-06/how-many-seconds-to-a-first-impression.html
- ↑ http://changingminds.org/techniques/body/assertive_body.htm
- ↑ https://www.ted.com/talks/amy_cuddy_your_body_language_shapes_who_you_are#t-554799
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/sideways-view/201412/the-secrets-eye-contact-revealed
- ↑ http://www.forbes.com/sites/carolkinseygoman/2014/08/21/facinating-facts-about-eye-contact/
- ↑ http://msue.anr.msu.edu/news/eye_contact_dont_make_these_mistakes
- ↑ http://www.scienceofpeople.com/2013/07/body-language-of-attraction/
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/vanessa-van-edwards/the-body-language-of-attraction_b_3673055.html
- ↑ http://europeandcis.undp.org/files/uploads/Gender%20CoP%20Istanbul%20January2005/Process%20Management%20kit.pdf
- ↑ http://www.mindtools.com/CommSkll/ActiveListening.htm
- ↑ http://www.theguardian.com/science/2015/apr/10/psychology-empathy-distinguish-fake-genuine-smiles
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/thriving101/201001/what-science-has-say-about-genuine-vs-fake-smiles
- ↑ http://www.psychologicalscience.org/index.php/news/releases/smiling-facilitates-stress-recovery.html
- ↑ http://nuweb9.neu.edu/socialinteractionlab/wp-content/uploads/gunnery.etal_.20121.pdf
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/hide-and-seek/201207/can-anxiety-be-good-us
- ↑ http://www.wsj.com/articles/SB10001424052702303836404577474451463041994
- ↑ http://psychclassics.yorku.ca/Yerkes/Law/
- ↑ https://hbr.org/2011/04/strategies-for-learning-from-failure
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/guy-winch-phd/learning-from-failure_b_4037147.html
- ↑ http://greatergood.berkeley.edu/article/item/how_to_help_kids_overcome_fear_of_failure
- ↑ http://msue.anr.msu.edu/news/abcs_of_changing_your_thoughts_and_feelings_in_order_to_change_your_behavio
- ↑ http://www.improveyoursocialskills.com/be-more-outgoing-david-morin
- ↑ http://www.psychcongress.com/blogs/leslie-durr-phd-rn-pmhcns-bc/august-13-2013-915am/self-efficacy-albert-bandura-practice-changing-behavior
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/the-empathic-misanthrope/201109/fake-it-til-you-make-it
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/notes-self/201308/how-set-goals
- ↑ http://www.livescience.com/16216-outgoing-shy-personality-nature-nurture.html
Iklan