PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Percakapan dengan teman-teman terkadang bisa terasa emosional. Meskipun niat Anda baik, Anda bisa saja menyakiti perasaan orang lain. Cara terbaik untuk bersikap sensitif terhadap perasaan orang lain adalah dengan mendengarkan dengan baik perkataannya dan berbicara dengan baik. Sangat penting untuk mempelajari cara menjaga perasaan Anda sendiri juga.

Bagian 1
Bagian 1 dari 4:

Menyadari Isyarat Sosial Seputar Emosi

PDF download Unduh PDF
  1. Wajah adalah bagian tubuh yang kemungkinan besar akan menunjukkan emosi. Jika Anda berusaha menentukan apakah seseorang sedang merasa sedih, kesal, kesepian, atau kesakitan, mulailah dengan memperhatikan ekspresi wajah orang tersebut. [1]
    • Tidak seperti beberapa isyarat sosial, ada tujuh ekspresi wajah dasar yang dapat dikatakan sebagai ekspresi universal di semua budaya. [2] Ekspresi-ekspresi ini adalah ekspresi senang, terkejut, benci, marah, jijik, sedih, dan takut. [3]
    • Ekspresi wajah berubah dengan cepat dan bisa menunjukkan lebih dari satu emosi dalam satu waktu. Contohnya, wajah seseorang bisa menunjukkan rasa senang dan takut jika sesuatu yang sangat mengejutkan terjadi.
  2. Saat seseorang sedang sedih, Anda bisa melihatnya di wajahnya. Wajahnya tidak akan terlihat seperti gambar kartun dengan senyum terbalik, tetapi sudut-sudut bibir orang tersebut akan sedikit tertarik ke bawah, sementara rahangnya akan terangkat. [4]
    • Sudut-sudut bagian dalam alis orang tersebut akan tertarik ke dalam dan mengarah ke kening.
    • Carilah kulit di bawah alis seseorang yang terlihat sedikit berbentuk segitiga dengan sudut bagian dalam mengarah ke atas.
  3. Bersikap sensitif saat seseorang merasa takut bisa membantu mengubah perilaku Anda. Saat seseorang sedang takut, mulutnya akan terbuka dengan bibir sedikit diregangkan dan ditarik ke belakang. Alisnya biasanya terangkat dan sejajar. [5]
    • Perhatikan keningnya dan carilah kerutan di tengah-tengah alis, bukan di sepanjang kening.
    • Jika seseorang merasa takut, kelopak mata bagian atasnya akan terangkat dengan bagian bawah yang menegang. Bagian atas bola mata yang berwarna putih akan terlihat sementara di bagian bawah tidak.
  4. Ciri-ciri seseorang sedang capai antara lain pundak yang merosot atau anggota badan yang lemas. Jika seseorang merasa defensif, ia akan menyilangkan tangannya atau menggelengkan kepalanya. Jika Anda memperhatikan ciri-ciri ini, Anda akan lebih mengetahui perasaan orang lain. [6]
    • Jika Anda tidak yakin apakah Anda membaca bahasa tubuh seseorang dengan tepat, biasanya Anda boleh menanyakannya secara verbal kepada orang tersebut.
    • Tetapi, jika ia sendiri tidak menyadari perasaan yang ia tunjukkan, ia bisa saja merespons dengan mengatakan bahwa semua baik-baik saja, padahal sebenarnya tidak.
  5. Kebanyakan orang secara alami mengatur nada suara mereka untuk menyocokannya dengan ukuran ruangan, dan lain-lan untuk bisa didengar. Jika Anda berada di ruangan yang besar, dan orang tersebut berbicara dengan keras, kemungkinan besar ia hanya berusaha untuk didengar. Tetapi, nada suara yang sama di tempat yang kecil bisa mengindikasikan frustrasi, kemarahan, atau ketakutan.
    • Jika orang tersebut sulit berbicara, bisa saja ia sedang sedih atau hampir menangis.
    • Jika ia berbicara dengan cara yang berlebihan, mungkin saja ia sedang bersikap sarkastis. Karena sarkasme adalah bentuk ejekan, hal ini bisa mengindikasikan bahwa ia sedang marah tetapi berpura-pura sedang baik-baik saja.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 4:

Mendengarkan dengan Empati

PDF download Unduh PDF
  1. Merangkum atau memparafrase apa yang dikatakan orang tersebut membuat Anda bisa menyampaikan pemahaman Anda terhadap maksud ucapannya dan menawarkan kesempatan untuk membuatnya tahu Anda memahaminya dengan baik. Jika Anda tidak memahami ucapannya, langkah ini bisa membantu mencegah kesalahpahaman. [7]
    • Langkah ini mungkin terasa bisa memperlambat percakapan. Hal itu tidak apa-apa, karena cara ini juga bisa menjaga perasaan agar tidak tersakiti karena kesalahpahaman. Tetapi, Anda juga bisa meminta seseorang untuk mengulangi apa yang ia katakan. Mengatakan, “Maaf?” atau “Bisa diulang?” adalah cara yang sopan untuk meminta klarifikasi seseorang.
    • Ingatlah bahwa hal ini adalah hal yang terpenting untuk dilakukan saat membicarakan topik-topik sensitif.
  2. Perhatian Anda yang terfokus akan menambah kesensitifan Anda terhadap perasaan orang lain. Jika Anda melihat ke sekeliling ruangan atau terganggu oleh aktifitas lain, Anda tidak akan memahami perasaan orang lain. [8]
    • Jika Anda mendengarkan dan berusaha memperbaiki masalah yang dimiliki orang tersebut di waktu yang sama, Anda tidak akan bisa benar-benar mendengarkan apa yang diucapkan orang tersebut. Berusaha membantu akan terlihat seperti menghakimi. Untuk hasil terbaik, dengarkan terlebih dahulu.
    • Beberapa orang bisa mendengarkan dengan lebih cermat saat melakukan sesuatu dengan tangannya, tetapi bagi orang lain, hal ini terlihat seperti Anda sedang tidak memperhatikan. Jika lebih mudah bagi Anda untuk mendengarkan sambil menjaga tangan Anda tetap sibuk, pastikan Anda memberi tahu teman Anda mengenai hal ini. [9]
  3. Cobalah untuk menggunakan sudut pandang orang tersebut saat ia sedang berbicara, daripada meresponsnya dari sudut pandang Anda. Hal ini bukan berarti Anda harus menyetujui apa yang diucapkan orang tersebut. Anda hanya harus membuka pikiran Anda saat orang tersebut sedang berbicara. [10]
    • Jangan berusaha meneliti ucapan seseorang sampai ia selesai berbicara.
    • Pikirkan tentang siapa yang berbicara. Jika Anda benar-benar memperhatikan saat seseorang sedang berbicara, Anda juga akan bisa mempertimbangkan alasan orang tersebut menceritakan yang sedang ia ucapkan. Contohnya, jika seseorang adalah seorang ibu dari remaja yang bermasalah, ia mungkin akan lebih merasa cemas dan penuh penilaian negatif tentang perilaku moral.
  4. Bersikap sopan dan santun kepada orang lain adalah cara yang baik untuk menghormatinya. Kebanyakan dari kita mengajari anak kecil untuk mengatakan “tolong” dan “terima kasih” kepada orang lain sebagai cara untuk menunjukkan sopan santun. Mengingat etika dasar ini akan membuat Anda tidak menyakiti perasaan orang lain secara tidak sengaja. [11]
    • Sikap yang baik juga termasuk mendengarkan dengan cermat dan bersikap sensitif terhadap perasaan orang lain. Contohnya, tidak menyela orang lain saat sedang berbicara, atau mengangguk untuk menunjukkan kesepakatan dan pemahaman adalah cara yang sopan untuk menunjukkan rasa hormat kepada orang lain.
    • Salah satu hal yang diajarkan kepada anak kecil adalah peribahasa yang berbunyi, “jika tidak bisa berbicara baik, lebih baik diam”. Meskipun hal ini tidak selalu bisa menjadi saran yang baik, pernyataan ulang yang lebih bijaksana dari peribahasa tersebut bisa berbunyi, “jika tidak bisa berbicara baik, simpan komentar Anda untuk disampaikan nanti kepada orang lain”.
  5. Anda bisa melakukan hal ini dengan berbagai cara. Contohnya, Anda bisa mengulangi pernyataan orang tersebut, mengangguk untuk menunjukkan bahwa Anda mendengarkannya, atau menawarkan dukungan untuk orang tersebut dengan mengatakan, “iya”, atau “aku mengerti”. Semua ini akan meyakinkan si pembicara bahwa Anda memperhatikan percakapan tersebut dan perasaannya penting bagi Anda.
    • Menghargai apa yang diucapkan orang tersebut bukan berarti Anda harus selalu setuju dengan semua pernyataannya. Meskipun Anda benar-benar tidak setuju, Anda bisa menghargai sudut pandang orang tersebut. [12]
    • Sangat penting untuk berkomunikasi secara lembut mengenai topik-topik sensitif.
  6. Jika Anda terlibat dalam percakapan emosional, akan cukup mudah untuk terbawa perasaan sendiri. Hal ini akan menambah kecenderungan untuk mengatakan sesuatu yang menyakiti perasaan orang lain. Kemungkinan bahwa Anda akan mengatakan sesuatu yang akan disesali sangatlah tinggi. [13]
    • Sebaliknya, saat Anda merasa panas, tariklah napas panjang sebelum merepons. Hitung sampai lima di dalam hati.
    • Penelitian menunjukkan bahwa saat jantung berdetak di atas 100 detakan setiap menit, kemungkinan besar Anda akan membuat pilihan kata yang salah.
    • Jika Anda merasa tidak bisa tenang, Anda boleh mengambil jeda dari percakapan itu.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 4:

Berkomunikasi dengan Baik

PDF download Unduh PDF
  1. Menanyakan sesuatu adalah cara yang baik untuk lebih mempelajari sudut pandang orang lain. Pertanyaan juga bisa membuat orang tersebut menyadari bahwa Anda menghargai pemikiran dan perasaannya. Bersikap terbuka pada apa pun yang dikatakan orang tersebut adalah tanda komunikasi yang penuh kasih. [14]
    • Pastikan pertanyaan Anda adalah pertanyaan terbuka yang akan membuat orang lain bisa memilih cara untuk merespons. Pertanyaan yang terarah atau pertanyaan yang berusaha membujuk orang lain untuk menyetujui sudut pandang Anda tidak menunjukkan rasa hormat terhadap perasaan orang lain.
    • Jika Anda mengajukan pertanyaan yang bisa dijawab dengan ya atau tidak, pastikan Anda memberikan waktu kepada orang tersebut untuk memikirkan pernyataan tambahan jika ia memilihnya.
  2. Memiliki cara untuk mengekspresikan emosi memang sangat penting, tetapi untuk bersikap sensitif terhadap perasaan orang lain, Anda harus memperhatikan cara untuk melakukannya. Memilih pernyataan yang dimulai dengan “aku” akan membantu Anda mengutarakan perasaan tanpa terkesan menyalahkan orang lain.
    • Contohnya, “Aku sedih sama apa yang kamu bilang barusan. Soalnya itu mengingatkan aku sama pengalaman yang aku alami di SMA...” akan lebih baik daripada “Kamu salah karena waktu aku SMA, aku juga pernah ngalamin hal ini”.
    • Jika Anda menunjukkan empati kepada orang lain dalam sebuah percakapan, kemungkinannya adalah ia akan bisa merespons perasaan Anda dengan empati juga.
  3. Saat memberikan saran, pastikan untuk menyingkirkan semua kritik negatif dengan memperkuat pendapat Anda tentang hal baik yang dilakukan orang tersebut. Jangan ragu untuk mencari area yang bisa Anda hargai dan utarakan kritik dengan lembut tetapi tidak bertele-tele. [15]
    • Bersikap sensitif pada perasaan orang lain bukan berarti berpura-pura menjadi orang lain. Tetapi, sebelum memberikan pendapat atau ide tentang pengalaman orang lain, selalu pastikan orang tersebut menginginkan opini Anda yang jujur.
    • Memfokuskan saran pada tindakan seseorang daripada secara personal akan membantu mencegah Anda melukai perasaannya.
  4. Jika seseorang sedang melalui masalah, berusahalah untuk tidak mengatakan sesuatu seperti “semua hal terjadi karena sebuah alasan” atau “aku tahu perasaanmu”. Niat Anda mungkin baik, tetapi memberi tahu seseorang bahwa pengalaman buruk ini mungkin “karunia yang terselubung” sangatlah tidak peka pada perasaan teman Anda. [16]
    • Sebaiknya, hargailah perasaan orang tersebut. Beberapa variasi dari “aku ikut sedih”, akan lebih dihargai, sama seperti pernyataan, “masalah kamu berat sekali”.
    • Tidak apa-apa untuk memberi tahu bahwa Anda tidak tahu bagaimana rasanya menjadi dirinya. Jika Anda pernah melalui hal yang serupa, hargailah bahwa apa yang ia lalui mungkin berbeda dengan Anda.
  5. Komunikasi nonverbal mungkin lebih penting untuk diinterpretasikan daripada kata-kata. Meskipun bahasa tubuh tertentu berbeda-beda di setiap budaya, umumnya, bahasa tubuh di bawah ini adalah cara yang disarankan untuk menunjukkan rasa hormat: [17]
    • Membuat kontak mata dengan sering saat berbicara. Hal ini akan membuat orang lain menyadari bahwa Anda sepenuh hati berusaha melakukan komunikasi yang tulus. Tetapi, kontak mata tidak boleh terlalu lama karena bisa diinterpretasikan sebagai keagresifan.
    • Arahkan tubuh Anda kepada orang lain saat sedang berbicara.
    • Sentuhan lembut yang dilakukan sesekali pada lengan bagian luar seseorang akan menunjukkan keramahan dan dukungan. Penekanan yang lebih lama mungkin tidak akan dihargai atau akan terasa agresif atau genit. Bisa menjadi ide yang bagus untuk menanyakan kepada seseorang apakah Anda boleh menyentuhnya dengan lembut. Lalu, hargailah respons orang tersebut.
    • Jagalah agar tangan Anda tidak menyilang dan santai.
    • Pastikan otot wajah Anda rileks dan tersenyumlah jika Anda mudah melakukannya.
    Iklan
Bagian 4
Bagian 4 dari 4:

Menjaga Perasaan Sendiri

PDF download Unduh PDF
  1. Jika Anda akan bersikap sensitif terhadap perasaan orang lain, cara terbaik untuk memulainya adalah dengan menyadari perasaan sendiri. Jika Anda tidak menyadari perasaan Anda saat percakapan yang panas dan sensitif sedang berlangsung, Anda tidak akan bisa merespons dengan penuh kesensitifan kepada orang lain.
    • Mempelajari cara untuk mengenali tanda-tanda rasa takut, marah, cemas, dan sedih dalam diri Anda akan membantu Anda lebih mudah berempati dengan perasaan orang lain.
    • Perhatikan tanda-tanda perasaan Anda yang terlihat jelas. Contohnya, sadarilah jika telapak tangan Anda mulai berkeringat atau jika Anda mulai gemetar. Apakah perut Anda terasa sakit saat kecemasan semakin menjadi-jadi? Apakah napas Anda semakin pendek?
  2. Saat menyadari ciri-ciri emosi yang kuat, Anda harus mengetahui cara untuk mengatur perasaan sehingga perasaan itu tidak akan membuat Anda kewalahan. Baik mengatur perasaan dengan mengambil napas panjang, berbicara dengan terapis atau teman tepercaya, atau kombinasi beberapa metode, hal terpenting yang harus dilakukan adalah membiarkan diri sendiri menyadari perasaan dengan cara yang baik. [18]
    • Mengingatkan diri sendiri bahwa perasaan yang kuat tidak salah atau buruk bisa membantu Anda. Jika Anda merasa bersalah karena memiliki perasaan yang kuat, hal ini hanya akan membuat stres Anda menumpuk.
    • Memiliki rutinitas latihan yang teratur juga akan membantu Anda mengatasi emosi yang kuat.
  3. Jika Anda mulai merasa kewalahan, tidak apa-apa untuk mengambil jeda sejenak. Kemampuan Anda untuk bersikap sensitif terhadap perasaan orang lain akan hilang jika Anda tidak bisa menjaga perasaan Anda sendiri. [19]
    • Jika ada orang atau topik lain yang tidak bisa dihindari, pastikan Anda menyediakan waktu sendiri untuk memulihkan diri.
    • Menyadari bahwa terkadang beberapa topik terasa sulit karena Anda harus memperhatikannya bisa membantu Anda melihat perasaan Anda dari sisi lain.
    • Berjalan-jalanlah dengan tenang, habiskan waktu untuk bermain dengan anjing Anda, atau habiskan waktu untuk duduk dan bernapas dalam-dalam.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 6.490 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan