PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Seks acap kali merupakan hubungan terdekat yang dirasakan dua orang terhadap satu sama lain, dan merupakan pengalaman yang sangat intim. Namun, tentu saja, segalanya menjadi aneh persis setelahnya. Hampir semua orang terlalu memikirkan sikap mereka setelah berhubungan seks. Mereka mencoba menirukan adegan film dan televisi dengan mengucapkan kalimat yang “sempurna”. Namun pada kenyataannya, yang perlu Anda lakukan untuk tetap menghidupkan keintiman hanyalah menghormati pasangan, menghabiskan waktu bersama, dan bersikap santai.

Metode 1
Metode 1 dari 2:

Bersikap Persis Setelah Berhubungan Seks

PDF download Unduh PDF
  1. Hanya karena Anda puas tidak berarti bahwa perasaan keintiman harus berakhir saat hubungan seks berakhir. Lakukan cara lain—Anda menggunakan pemanasan untuk meningkatkan rangsangan seksual secara perlahan. Oleh karena itu, gunakan waktu setelahnya untuk secara perlahan kembali ke “dunia nyata”. Kesalahan terbesar yang dilakukan setelah berhubungan seks adalah lekas berdiri dan pergi begitu saja setelah seks berakhir sehingga menghancurkan keintiman yang telah dibangun bersama. [1]
    • Tidak ada aturan yang mengatakan Anda harus mengobrol setelah berhubungan seks. Spooning , cuddling , atau bahkan bergenggaman tangan adalah cara yang bagus untuk rileks perlahan dan kembali ke kehidupan sehari-hari.
    • Jika Anda ingin mengenakan pakaian, kenakan pakaian santai (pakaian dalam, sweter, piyama, dll.) dan berbaringlah kembali di atas tempat tidur. Anda tidak perlu tetap telanjang jika merasa tidak nyaman.
    • Matikan telepon—tidak ada yang ingin merasa pasangan mereka lebih memilih untuk berbicara dengan orang lain.
    • Menjauhlah dari dapur—wajar jika Anda merasa lapar setelah berhubungan seks, tetapi itu tidak berarti komentar pertama Anda adalah “Aku mau ambil makanan”.
    • Tetaplah terjaga—tertidur tepat setelah berhubungan seks akan membuat pasangan Anda merasa tidak dihormati, usang, dan tidak dicintai. [2]
  2. Nikmati keheningan dan bicaralah hanya jika ada yang perlu disampaikan. Ada sesuatu yang sangat indah dalam kebersamaan dengan seseorang, menikmati kehadiran satu sama lain, dan tidak mengucapkan sepatah kata pun. Seks adalah tindakan intim, dan banyak keintiman tidak bisa diungkapkan. Cobalah untuk sekadar saling menatap, tersenyum atau tertawa, bergenggaman tangan, atau saling peluk. Saat kalian berdua siap untuk mengobrol, kalian akan merasa obrolan mengalir apa adanya.
  3. Setelah momen yang seintim hubungan seks, obrolan rasanya biasa saja dan sulit. Jangan merasa perlu mengucapkan kalimat seperti dalam film—Anda tidak akan bisa memunculkan kalimat yang bagus dan tidak akan terdengar seromantis yang Anda pikirkan. Saran paling penting untuk obrolan bantal adalah menjadi diri sendiri. Bersikaplah santai, jujur, dan terbuka, maka obrolan akan terasa alami.
    • Membuka diri tentang hari Anda—bagikan cerita lucu, bicarakan tentang pekerjaan, atau jelaskan tentang proyek, hobi, atau acara baru yang membuat Anda tertarik.
    • Mengajukan pertanyaan— Anda tidak perlu memulai interogasi; cukup tanyakan bagaimana harinya, apakah dia punya rencana akhir pekan, dan biarkan obrolan mengalir dengan sendirinya.
  4. Jangan mengkritik atau menguraikan panjang lebar tentang sesi bercinta sebelumnya. Namun, memberi tahu seseorang apa yang Anda nikmati secara singkat dan penuh hormat adalah cara bagus agar hubungan terus berlangsung. Beri tahukan juga pada pasangan tentang kebutuhan seksual Anda. Jangan merasa Anda perlu mendengar apa pun sebagai balasannya—menanyakan “apakah kamu menikmatinya”, akan memberi tekanan pada orang lain untuk memberikan jawaban “ya” dan merusak suasana hati.
    • Persingkat saja karena menghujani seseorang dengan pujian tentang kemampuan seksual mereka akan lekas terasa aneh. “Aku senang sekali saat ....” atau “Enak sekali saat...” sudah cukup.
    • Jangan pernah mengkritik, menilai, atau menawarkan kiat setelahnya. Momen setelah bercinta adalah soal menikmati kehadiran satu sama lain dan merasa santai dan dihormati, bukan mendengarkan kuliah.
  5. Sejujurnya, menghabiskan waktu bersama setelah berhubungan seks lebih penting daripada obrolan apa pun. Sulit untuk beralih dari momen yang sangat intim seperti seks ke obrolan tentang bersepeda. Jadi, carilah hiburan santai di atas tempat tidur yang dapat dinikmati bersama:
    • Tonton beberapa klip di laptop.
    • Mainkan musik kesukaan.
    • Isi TTS atau teka-teki bersama.
    • Duduk diam dan nikmatilah pemandangan di luar jendela atau sekadar menikmati kehadiran satu sama lain.
  6. Ada orang yang ingin mandi bersama setelah bercinta. Ini sangat wajar. Selain itu, mandi bersama bisa membuat pasangan tidak merasa “kotor” dan menghindarkan Anda dari berbaring saja di tempat tidur setelah berhubungan seks tetapi tetap intim. [3]
  7. Seks adalah perpanjangan yang alami dan organik dari suatu hubungan, bukan akhir dari kehidupan. Jadi, tarik napas dalam-dalam dan nikmati saja kehadiran pasangan Anda. Suasananya sudah santai dan menyenangkan, maka mengalirlah dan jadilah diri Anda yang baik dan penuh hormat.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 2:

Bersikap Setelah “Cinta Satu Malam”

PDF download Unduh PDF
  1. Kecuali Anda telah mendiskusikan percintaan “tak terikat” sebelum bercinta, Anda tidak boleh menghilang dari seseorang hanya karena Anda akhirnya bisa berhubungan seks dengannya. Ini menyatakan bahwa Anda hanya menginginkan hubungan seks. Suka atau tidak, kabar tentang kebiasaan Anda akan menyebar. Ini tidak hanya melecehkan, tetapi juga melukai pasangan Anda.
    • Jangan abaikan panggilan telepon dan SMS—balaslah sebisanya dengan jawaban yang jujur dan ramah.
    • Ada bukan berarti terus menempel—sementara Anda harus berupaya untuk terbuka dan menunjukkan bahwa Anda tidak akan lari, satu pesan teks singkat, telepon, atau obrolan saja sudah cukup. [4]
  2. Ada hal yang lebih menyakitkan daripada melihat pasangan bersikap dingin saat kita mengharapkan sapaan atau pelukan. Jika Anda merasa malu bersama seseorang setelah bercinta dengannya, seharusnya Anda tidak bercinta dengannya sejak semula.
  3. Hubungi pasangan Anda dan ketemuan untuk minum-minum, jalan-jalan di taman, atau makan malam dan nonton film. Ini tidak berarti Anda perlu langsung resmi berpacaran. Lebih tepatnya, Anda harus membangun hubungan di luar seks yang menunjukkan Anda peduli dan menghormati mereka, meskipun Anda tidak berencana tidur bersama lagi atau ingin berpacaran dengannya. Menghindari waktu platonis atau nonseksual membuat Anda terkesan picik dan bisa membuat seseorang merasa dimanfaatkan.
  4. Semua hubungan, seksual atau tidak, butuh komunikasi yang baik untuk bertahan. Ini tidak berarti Anda perlu mengobrol di telepon selama berjam-jam. Anda hanya perlu terbuka dan jujur tentang apa yang Anda cari. Jika Anda menginginkan hubungan serius dan pasangan Anda berasumsi bahwa Anda hanya ingin bercinta, salah satu dari kalian akan menyadari ada yang tidak beres. Berusaha memanipulasi, memaksa, atau mengubah pikiran orang lain tidak akan berhasil. Namun, komunikasi yang jujur akan meningkatkan hubungan kalian.
    • Apa yang Anda cari dalam suatu hubungan?
    • Apa yang dia cari?
    • Bagaimana kalian berdua memandang segalanya berjalan dalam hubungan kalian?
  5. Seks adalah bagian yang alami dan organik dari hubungan, bukan sarana untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan. [5] Anda seharusnya hanya bercinta karena mencintai pasangan Anda dan ingin dekat dengannya. Seks bukan hanya soal kesenangan, tetapi juga soal penyatuan dengan jiwa yang lain dan pengungkapan cinta sejati kepada orang lain. Menuntut, meminta kebaikan, atau mengharapkan perlakuan baru hanya akan merendahkan keintiman di antara kalian dan bisa merusak hubungan.
  6. Setiap orang punya pemikiran yang berbeda tentang “arti” seks. Namun pada akhirnya, sebagian besar hubungan seks hanyalah perkembangan dari hubungan dan keintiman, meskipun hanya sebentar. Apa pun yang terjadi, Anda harus ramah, terbuka, dan menghormati, tetapi Anda juga harus menjalaninya perlahan-lahan. Banyak orang, situs web, dan film akan memberi tahu Anda rentang waktu, aturan, dan kata-kata yang tepat. Namun, setiap hubungan itu unik, dan tidak ada “buku panduan sempurna” untuk cara bersikap setelah berhubungan seks. Jadi, bersikaplah ramah dan sopan. Terutama, jadilah diri sendiri.
    Iklan

Tips

  • Bicarakan tentang harapan Anda dengan seseorang sebelum berhubungan seks untuk menghindari kesadaran yang aneh dan menyakitkan setelahnya.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 9.326 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan